KAPITA SELEKTA DALAM MEMBACA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-nya makalah
yang berjudul “Kapita Selekta
Dalam Membaca” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan kami dalam penulisan
makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih
perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Pringsewu, 25 November 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang....................................................................................... 1
B.
Tujuan
................................................................................................... 1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Menemukan
Ide Pokok.......................................................................... 2
B.
Cara
Membaca Ide Pokok...................................................................... 4
C.
Mengetahui
Ide Pokok Paragraf............................................................ 5
D.
Cara
Mengenali Kalimat Kunci.............................................................. 6
E.
Mengenali
Detail Penting....................................................................... 6
F.
Membaca
Kritis...................................................................................... 8
G.
Mengingat
Lebih Lama........................................................................ 10
H.
Mengerti
Bukan Menghafal................................................................. 10
I.
Langkah-Langkah
Untuk Mengingat................................................... 11
J.
Membuat
Catatan................................................................................. 12
K.
Pokok-Pokok
Yang Perlu Dicatat ....................................................... 13
L.
Jenis Catatan........................................................................................ 14
M.
Mencatat Dengan
Banyak Sumber...................................................... 16
N.
Mencatat Harus
Akurat ....................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kapita
selekta membaca adalah kumpulan dari berbagai keterampilan dan materi yang
berkaitan dengan keterampilan membaca yaitu: bagaimana menemukan ide pokok,
cara membaca ide pokok, mengetahui ide pokok paragraf, cara mengenali kalimat
kinci, mengenai detail penting, membaca kritis , mengingat lebih lama ,
langkah-langkah untuk mengingat, jenis catatan dan mencatat dengan akurat,
pokok-pokok yang di catat. Dalam makala ini lebih mendalam membahas kapita
selekta membaca dengan penuh pemahaman yang baik.
Ide pokok yang akan kita cari dalam
sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.
Kalimat topik adalah kalimat kunci. Jika kita berhasil menemukan kalimat
kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi
bacaan. Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga
membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.
B. Tujuan
1.
Bertujuan
mengetahui apa itu isi dari kapita selekta membaca ?
2.
Mengetahui
cara membaca ide pokok?
3.
Untuk
memenuhi tugas membaca ?
4.
Untuk Mengetahui ide pokok paragraf, membaca
kritis, mengingat lebih lama?
5.
Bertujuan
mengetahui jenis catatan ,langkah-langkah untuk mengingat ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Menemukan
Ide Pokok
Ide
pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam
bentuk kalimat topic. Kalimat topik adalah kalimat kunci. Jika kita
berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah
memahami hampir semua isi bacaan. Selain itu, menemukan kalimat kunci
dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.
Akhadiah
menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu
topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu
haruslah dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran
utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.
Jika
kita ingin mengembangkan kemampuan dalam membaca agar hemat waktu dan tenaga,
ada beberapa hal yang penting untuk kita tingkatkan. Diantaranya adalah kita
harus menemukan dan memahami ide pokoknya. Berikut ini adalah cara membedakan antara
kalimat topik/ide pokok dengan kalimat penjelas.
Ciri – ciri ide pokok/kalimat topik
sebagai berikut :
1.
Mengandung
permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
2.
Biasanya berupa
kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.
Mempunyai arti
yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4.
Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi.
5.
Pada paragraf induktif, kalimat utama sering
kali ditandai kata-kata kunci seperti :
·
Sebagai
kesimpulan….
·
Yang penting….
·
Jadi, …..
·
Dengan demikian…
Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.
Arti kalimatnya
baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3.
Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4.
Isinya berupa
rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik
Setelah mengetahui apa itu
perbedaan ide pokok dan kalimat penjelas
maka akan lebih mudah dalam menemukan ide pokok itu sendiri.
Ada beberapa Ide pokok pada setiap buku meliputi :
1.
Ide
pokok buku keseluruhan
2.
Ide
pokok bab
3.
Ide
pokok bagian bab / subbab
4.
Ide
pokok paragraf
Cara –cara menemukan ide pokok suatu buku bacaan antara
lain adalah:
1. Baca semua isi buku secara detail dan hati-hati.
2.
Untuk
menemukan ide pokok buku keseluruhan,
dapat di temukan dalam judul buku.
3.
Ide
pokok buku dapat di temukan dari simpulan ide-ide pokok bab buku.
4.
Ide
pokok bab buku dapat di temukan dari dalam judul bab tersebut.
5.
Atau
melalui dari simpulan sub-sub bab.
6.
Ide
pokok sub bab dapat di temukan dari judul sub bab itu sendiri atau melaluli
ide-ide pokok paragraf .
7.
Ide
pokok paragraf dapat di temukan dalam kalimat topik paragraf.
8.
Dan
kalimat topik dapat di temukan di awal paragraf ( deduktif),di akhir paragraf
(induktif) dan diawal dan di akhir paragraf ( paragraf campuran ) atau bahkan
berada pada tengeh-tengah paragraf.
9.
Selanjutnya
baca kalimat dalam paragraf kemudian
simpulkan menjadi ide pokok.
B. Cara
Membaca Ide Pokok
Untuk
mendapatkan ide pokok dengan cepat ,seharusnya kita berfikir bersama penulis
dalam membaca ide pokok. Karena itu kita harus mengikuti struktur dan gaya
bahasa penulisan pengerang dengan kententuan sebagai berikut :
1.
Hendaklah
membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok secara tepat, jangan membaca kata demi kata,
tetapi seraplah idenya dan bergeraklah lebih cepat, tetapi jangan sampai hilang
pengertian.
2.
Hendaklah
membaca dengan cepat dan mengertilah ide
pokoknya dengan cepat serta teruslah membaca ke bagian yang lain.
3.
Harus
cepat mencari arti sentralnya, dan kurangi kebiasaan menekuni detai kecil dan harus
bereaksi tanggap dan cermat terhadap ide pokok suatu karangan.
4.
Saat
membaca memang harus cepat dan tepat , tetapi harus mengingat kefleksibelan
terhadap membaca sehingga cara membaca adakalanya di perlambat. Jangan terlalu
cepat di batas normal yang dapat menghilangkan pemahaman.
5.
Rasakan
bahwa membaca lebih cepat daripada biasanya . yang tidak layak diperhatikan
hendaklah pandang dengan cepat dan alihkan perhatian ke ide pokoknya .
janganlah terlalu hiraukan detail kecil . kemudian selesaikan bacaan tampa
buang waktu yang ada.
6.
Berfikir
cepat mendapatkan buah pikiran pengerang, tetapi jangan tergesa-gesa sehingga
mengakibatkan ketegangan . karena ketegangan dan ketergesahan tidak akan
membantu memahami dengan cepat.
7.
Perlunya
berkosentrasi dengan cepat dan tepat. Saat terlibat penuh pada ide,gagasan yang
tercetak , dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.
Dalam
membaca, seseorang pembaca yang baik akan mencari ide pokok dari apa yang
dibacanya dan menguasai ide pokok dan kemudian akan menghubungkanya dengan
skemata yang dimilikinya sehingga ia mampu memahami isi bacaan yang dibaca.
Maka dari itu usahakan saat membaca jenis teks apa saja sebaiknya temukan ide
pokoknya dalam bacaan yg dibaca.
C. Mengetahui
Ide Pokok Paragraf
Paragraf
adalah kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan, satu paragaf mengadung satu
ide ,satu pokok pikiran, satu tema, satu gagasan.
Menurut Ahli
Sabarti Akhadiah pargraf merupakan karangan yang paling
pendek/paling singkat. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang
saling berhubungan, karena hanya membicarakan satu gagasan pokok/topic atau
satu pikiran. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok
tersebut.
Menurut Ahli Uti
Darmawati dan Anton Suparyanto
paragraf merupakan bagian dalam suatu karangan yang memiliki gagasan
pokok. Gagasan pokok merupakan kalimat yang menjadi pokok permasalahan dalam
paragraph selanjutnya diikuti gagasan penjelas. Kalimat dalam paragraph harus
runtut dan saling berkaitan.
Ide
pokok dalam paragraf terdapat atau terletak pada paragraf sebagai berikut ini :
1.
Berada
di awal paragraf (deduktif).
2.
Berada
di tengah paragraf.
3.
Berada
di akhir paragraf (induktif).
4.
Berada
di awal dan di akhir paragraf (campuran).
5.
Adakalanya
berada di seluruh paragraf.
Catatan
apabila ide pokok paragraf sulit di temukan di awal, di akhir atau di
tengah,campuran, berarti paragraf tersebut berkemukinan adalah paragraf
deskripsi atau paragraf naratif . jika hal ini terjadi ,maka yang perlu di
lakukan adalah membaca semua atau seluruhnya kalimat dalam paragraf tersebut
dan kemudian menyimpulkanya sebagai ide pokok pagraf.
D. Cara
Mengenali Kalimat Kunci
Kata kunci merupakan sebuah kata atau konsep dengan
keistimewaan, yang berarti kata apapun yang digunakan sebagai kuncidan kode atau digunakan untuk
menghubungkan ke kata lain atau informasi lain.
Kalimat
kunci paragraf mengadung pertanyaan tentang kata benda atau kata ganti orang
yang dominan atau yang menjadi topik (secara umum atau garis besar) paragraf.
Kalimat kunci biasa masih bersifat umum
yang harus dijabarkan atau dijelaskan oleh kalimat lain (penjelas). maka
kalimat kunci dalam paragraf dapat dijadikan sebagai ide pokok dalam paragraf.
Cara
untuk mengenali katalimat kunci sebagai berikut :
1.
Dengan
mencari kata benda atau kata ganti yang dominan
dalam bacaan.
2.
Dengan
mencari pertanyaan umum, misalnya bertanya
apakah kalimat yang lain mendukung dalam menjabarkan ide pokok yang sedang di baca.
3.
Jika
ide pokok sulit di temukan dan dipahami atau merupakan sesuatu yang abstrak ,
maka yang perlu dilakukan adalah dengan membaca secara detail, jika ide pokok
dipahami dengan mudah sebaikya jangan membaca secara detail.
E. Mengenali
Detail Penting
Salah
satu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari pentunjuk yang
digunakan oleh penulis untuk membantuk pembaca ,baik berupa kata-kata bantu
visual maupun kata-kata penuntun.
Bentuk-bentuk kata bantu visual sebagai berikut :
1.
Ditulis
kursif ( huruf miring)
2.
Digaris
bawahi.
3.
Dicetak
tebal.
4.
Dibubuhi
angka-angka.
5.
Ditulis
dengan huruf- huruf : a,b,c,d dan seterusnya .
Sedangkan
bentuk kata-kata kunci penutun berguna
membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan pemikiran penulisan ,kata-kata
kunci adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas yang akan menunjukan penekanan hal
penting,tambahan satu pertanyaan,perubahan arah memberikan ilustrasi dan
memberikan kesimpulan .
1.
Ukapan
penekanan
Digunakan oleh penulis untuk menunjukan hal –hal penting,
misalnya: yang terpenting,terutama,yang perlu dicatat,pada prinsipnya,hendakya
di ingat bahwa dan faktor yang mempengaruhi.
2.
Kata
yang mengubah arah
Digunakan oleh penulis dalam mengubah atau memberikan
arah balik dari pertanyaan sebelum nya misalnya : tetapi, bagaimanapun juga
sebaliknya, namun, meskipun demikian.
3.
Kata
ilustrasi
Digunakan oleh penulis untuk menjelaskan idenya dengan
memberikan contoh, penjelasan lebih lanjut misalnya : cotohnya,
teristimewa, seperti dan lain-lain.
4.
Kata
tambahan
Digunakan oleh pengarang
ataupun penulis untuk menunjukan hal yang sama atau meneruskan arah yang
sama. Misalnya : juga, lainya, akhirnya, pertama-tama, selanjutnya, berikutnya.
5.
Kata
kesimpulan
Digunakan oleh penulis untuk mengantar kesimpulan atau
simpulan dari suatu pertanyaan dalam paragraf. Misalnya : oleh karena itu,
maka dari itu, akhirnya, rikasanya, sebagi berikut, konsekuensinya.
F. Membaca
Kritis
Membaca
secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.
Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan
dengan penilaian. Dalam membaca kritis tak berarti bahwa kita untuk menerima pikiran penulis . orang
yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan suatu prasangka yang
kurang ilmiah,tidak akurat.
Dalam
membaca sebaiknya mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat,
akurat, kritis (soedarso 2005). Akurat,
artinya dalam hubunganya dengan relevansi,membedakan
dengan tidak relevan atau tidak benar. Dan keritis berarti menerima pikiran
penulis yang ditulis dengan dasar yang baik,
logis, benar, atau menurut realitas dan menolak yang tidak
benar.
Dengan
membaca kritis akan membadingkan, menganalisis,menilai dan membentuk opini
tentang pikiran dan fakta daripenulis. Jadi pembaca kritis harus mempunyai
latar belakang yang luas dan pengetahuan yang mendalam.
Dalam hal ini pembaca kritis akan menghargai pendapat
penulis, mengevaluasi, tekniknya, dan menguji alasanya dengan alasan yang logis,dengan interpretasi yang
berdasar.
a.
Langkah
– langkah membaca keritis dalam suatu bacaan antara lain :
1.
Mengerti
isi bacaan
Harus
mengenali fakta-faktanya dan menginterprestasikan
apa yang dibaca yaitu : mengerti benar
ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail faktanya, dan harus dapat membuat kesimpulan
dan menginterprestasikan dari ide-ide yang ada, fakta menambah informasi,
ide-ide meningkatkan pemahaman dan mendapat mengetahui bahwa itu fakta,
sedangkan pemahaman adalah mengetahui
segala sesuatu tentang fakta.
2.
Menguji
sumber penulis
Apakah
dapat dipercaya ?, cukup akuratkah?, apakah kopeten dibidangnya ?, jadi menguji
dipandang dan tujuan asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan
bahan yang disajikan sebagai opini dan fakta.
3.
Adanya
interaksi antar penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksut penulis tetapi
kita bisa membadingkan dengan apa yang kita ketahui serta dari penulis-penulis
lain. Sementara dalam membaca kritis kita perlu menilai isi bacaan dengan membadingkan
dengan pengetahuan yang kita miliki.
4.
Menerima
atau menolak ataupun menunda penilaian
terhadap apa yang disajikan oleh penulis, kita bisa memercayai, mencurugai,
meragukan, mempertanyakan, atau tidak mempercayai.
b.
Proses
membaca kritis
Harjasujana (1988) menyatakan proses membaca kritis
memiliki tiga cara antara lain :
1.
Membaca
pada baris.
Yakni
untuk dapat mengikhtisarikan keseluruhan bacaan dan mengenal bagian-bagian
sebagai bahan pijakan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap isi bacaan.
2.
Membaca
diantara baris.
Yanki
menganalisis apa yang dimaksut oleh pengarang, khususnya makna tersirat.
3.
Membaca
diluar baris
Yakni
untuk mengevaluasi relevansi ide-ide yang dituangkan didalam bahasa bacaan tersebut.
G. Mengingat
Lebih Lama
Sebagai
seorang pembaca, tentu ingin apa yang kita baca akan teringat dan tersimpan dalam memori dalam jangka yang
lama dan selamanya. Tentu saja memerluka strategi membaca yang tepat. Maka dari
itu, dalam membaca yang harus di lakukan bukanlah menghafal melaikan
memahaminya.
Dengan
memahami isi bacaan akan mampu mengingatnya dalam waktu yang lebih lama.
Proses mengingat dan belajar terdiri dari melihat dan
mendengar. Informasi yang masuk ke otak memalalui melihat (tarmasuk membaca)
dan mendengar (kuliah, ceramah). Informasi yang masuk akan hilang begitu saja
atau tersimpan untuk sementara waktu yang tersimpan sementara waktu itu jangka
pendek dan jangka panjang.
Dalam
suasana tertentu, ingatan jangka pendek dapat berubah menjadi ingatan jangka
panjang dengan beberapa yang mendukung
salah satunya yaitu pengalaman yang melatarbelakangi pengetahuan dan
kepercayaan kita dalam sesuatu yang sangat besar untuk mengingat ingatan jangka
panjang dan perhatian yang aktif akan membuat kita mengingat lebih lama atau
dengan cara mengingat suatu peristiwa yang lama dengan mengingatnya pada
peristiwa yang lain (Soedarso, 2005).
Beberapa strategi
mengingat lebih lama antara lain :
1.
Segera
mengulang apa yang dibaca dan dipelajari.
2.
Menulis
ulang apa yang dibaca atau dipelajari.
3.
Mengajarkan
atau minimal memceritakan ulang apa yang dibaca dan dipelajari kepada orang
lain.
4.
Menjadwalkan
secara berulang (mengulangi) dan berkala
tentang apa yang dibaca dan dipelajari.
H. Mengerti
Bukan Menghafal
Pada
umumnya para siswa lebih banyak menghafal kalimat-kalimat atau kata-kata yang
tercetak dalam buku bukanya mereka memahami artinya . padahal inti dari belajar
dan membaca adalah mengambil hal yang penting dan selama mungkin dapat mengingatnya. Daya ingat seseorang
umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang di baca satu jam kemudian dan
dua hari kemuadian tinggal 30% saja (soedarso 2005).
Maka
cara agar mengingat sesuatu dengan cara mengerti dengan baik apa yang kita
baca. Maka dari itu usahakan dalam membaca memahami artinya, dalam mengerti apa
yang dibaca itu tergatung pada mengapa dan bagaimana kita dalam membacanya ,
jika kita membaca karena suka dan mau maka kita akan siap dan tahu bagaimana
cara membaca dan belajar maka akan mudah bagi kita dalam mengingat dan
mengerti.
Jadi
bila kita menyukai bahan bacaan yang di baca akan mudah mengingat isinya dan
kita akan mengetahui bahwa tujuan membaca untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan . dalam mengetahui isi dan informasi serta maksut yang terdapat
dalam bacaan kita dituntut harus memahami apa yang di sampaikan penulis seta
memahami isi bacaan tersebuat baik tersirat maupun tersurat. Dalam hal ini
pembaca diminta mengerti bukan menghafal tulisan teks bacaan yang di baca,
biasanya seseorang pembaca yang selalu menghafal teks bacaan dalam waktu yang tidak begitu lama hafalanya
akan akan hilang (lupa), dan akan sama sekali tidak memahami apa yang di
bacanya, akan tetapi, jika membaca
dengan cara memahami maksut yang tersurat maupun yang tersirat yang disampaikan penulis maka ia akan mampu
mengingat dan mengerti apa yang di baca dalam waktu yang lama bahkan akan ingat
sepanjang hayatnya dan benar-benar memahami apa yang di baca sehingga hasilnya
akan menjadi skemata baginya.
I. Langkah-Langkah
Untuk Mengingat
Ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengingat isi bacaan yang sedang di
baca antara lain :
1.
Hadapi
bahan bacaan dengan tujuan . jangan asal
membaca dan menelan fakta serta data yang ada begitu saja.
2.
Surve
apa yang perlu di ingat , yaitu yang berharga untuk diingat serata mengingat
sesuatu adalah proses memilih.
3.
Carilah
fakta yang berhubungan dengan konteks bacaan ,fakta hadir dalam pengertian,
keseluruhan, membentuk pengertia yang bulat.
4.
Kaitkan
dan bangunlah apa yang sedang di baca dengan apa yang telah diketahui ,sehingga
pengetahuan tentang sesuatu akan lebih mendalam.
5.
Jika
membaca perhatiakan apa-apa yang penting seperti : sehubungan denga minat
sendiri,yang sesuai dengan pengalaman sendiri, berkaitan dengan masalah yang
sedang di hadapi dan berhubungan dengan nilai-nilai yang dianut sendiri.
6.
Lihatlah
ketika membaca, apa yang perlu diingat? Untuk diri sendiri , keluarga dan untuk
memperkaya nilai-nilai yang sudah dimiliki.
7.
Apabila
pada waktu membaca menemukan hal yang berharga untuk diingat maka berhentilah
sejenak dan tanyakan pada diri sendiri kenapa demikian dan seterusnya.
8.
Perhatikan
bagaimana fakta disajikan yaitu fakta yang dikemas dalam paragraf ada yang secara kronologi dan berhubungan dengan analoginya dan ada pula yang dibandingkan.
9.
Bertanya
pada diri sendiri, mengapa penulis mencatumkan fakta-fakta itu, apa hubunganya
dengan konteks? Perlukah fakta itu ?, mengapa?,cukup akuratkah fakta
tersebuat?.
Dalam
membaca yang terpenting adalah tujuan membaca itu sendiri adalah untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan, maka bacalah dengan memahami isi bacaan dengan baik agar apa yang
di baca akan mudah diingat sebaikya berlatih untuk kosentrasi penuh dan fokus
dalam membaca .
J. Membuat
Catatan
Dalam membaca
pemahaman, jika bahan bacaan banyak dan tak semua hal-hal penting dapat diingat
atau dipahami, pembaca perlu membuat catatan. Catatan ini dibuat sebagai sarana
membantu menguatkan ingatan atau pemahaman terhadap isi bacaan sesuai dengan
tujuan membaca. Tidak semua uraian dicatat. Tujuan membaca secara umum adalah
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau memahami gagasan yang
disampaikan penulis dalam bacaan
Beberapa
alasan membuat catatan antara lain :
1.
Karena
informasi atau ide yang terkadung dalam bacaan yang dibutuhkan.
2.
Karena
tidak boleh mencoret-coret buku bacaan (pijam
dari perpustakaan atau dari teman).
3.
Untuk memudahkan mencari kembali bila memerlukan
pokok bacaan yang dibutuhkan.
Beberapa kegunaan dalam membuat catatan atas apa yang di baca yaitu :
1.
Untuk
membantu struktur apa yang dibaca.
2.
Untuk
mengambil pokok yang menarik, berguna atau dibutuhkan.
3.
Untuk
mengingat apa yang perlu diingat.
4.
Untuk
mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5.
Untuk
memudahkan kosentrasi dan memudahkan apa yang dibaca (Soedarso 2005).
Membuat
catatan hasil membaca itu sangatlah penting, dengan mencatat isi bacan yang
penting dapat memahami isi bacaan dan dapat dengan mudah mengingatnya. Jika lupa
maka tidak perlu membaca teks itu lagi akan tetapi cukup membaca catatan yang
sudah dibuat. Maka catatan berupa rangkuman isi bacaan dengan menggunakan
bahasa sendiri akan lebih mudah dalam memahaminya dan tentu saja akan mudah
diingat dalam waktu yang sangat lama.
K. Pokok-Pokok
Yang Perlu Dicatat
Di
dalam mencatat , kita harus mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam bahan
bacaan seperti :
1.
Kata-kata
kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok.
2.
Ide pokok atau
gagasan utama setiap paragraf.
3.
Data dan fakta
yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka, dan lain-lain.
4.
Informasi yang
dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah.
5.
Pendapat atau
penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.
6.
Jika yang
dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.
7.
Tujuan dan
penulisan tentang segi-segi tertentu.
8.
Pokok-pokok
yang menarik atau perlu diikuti seperti gagasan baru, ide yang memberi
kemungkinan , kata yang masih asing, penjelas atas soal yang tidak kita ketahui atau tidak di mengerti.
Pada dasrnya
membuat catatan dari hasil membaca bertujuan untuk memudahkan dalam mengingat
isi bacaan yang dibaca dan informasi yang diinginkan dapat diterima dengan
baik, maka sebainya catatlah pokok-pokok
yang menarik,atau hal-hal yang penting yang akan dengan mudah memahami isi
bacaan kemudian dikembangkan dengan skemata kita sehingga pemahaman tentang isi
bacaan atau teks bacaan akan semakin baik.
L.
Jenis Catatan
Ada beberapa jenis catatan yang perlu diketahui
oleh si pembaca apabila ingin membuat catatan hasil pemahamanyya terhadap isi
bacaan ( soedarso 2005) antara lain :
1.
Koleksi fakta
dan detail yang spesifik.
Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini adalah jangan terlalu
berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita perlukan dan juga jangan
terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi pengertian yang ada.
2.
Kutipan
Kutipan dapat berupa frasa,kata-kata kunci ,kalimat,paragraf yang di tulis
dari bahasa bacaan yang kita baca, bila kita ingin mengutip secara langsung
dari teks yang kita baca baik berupa frasa, kata kunci maupun kalimat, maka
hendaknya jangan sampai lupa untuk menulisnya dalam tanda petik.
3.
Ringkasan
Ringkasan
adalah dalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan
secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian
sebuah hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang
singkat
Cara membuat ringkasan
Beberapa
pegangan untuk membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1.
Membaca naskah
asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang
Bacalah naskah
asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan
umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu
mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya,
judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena
perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam
tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
2.
Mencatat
gagasan utama.
Jika
Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli,
silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan
itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang
penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai
untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan
daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul
bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang
betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.
3.
Membuat
reproduksi.
Yakni dengan
menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama.
Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi
disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang
dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi
dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur,
silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk
hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis
asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu
dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang
padat.
4.
Ketentuan
tambahan:
·
Sebaiknya
digunakan kalimat tunggal.
·
Bila mungkin,
ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti
dengan gagasan sentral saja.
·
Jumlah alenia
tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan
dalam ringkasan.
·
Bila mungkin
semua keterangan atau kata sifat dibuang.
·
Pertahankan
susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti
urutan naskah asli.
·
Bila teks asli
mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
·
Penulis harus
memperhatikan panjang ringkasan yang dibuat.
M.
Mencatat Dengan Banyak Sumber
Mencatat dengan
banyak sumber adalah mencatat dengan menggunakan sumber yang dicatat lebih dari
satu sumber yakni dimana mencatat dengan
membaca sumber bacaan lebih dari satu bacaan, yang biasanya akan memudahkan dalam
menyimpulkan beberapa argumen atau isi pendapat suatu bacaan kemudia
dibandingkan antara argumen bacaan satu dengan lainya sehingga dapat disimpulakan mengenai argumen
– arguman tersebut.
Keuntungan mencatat dengan banyak
sumber antara lain :
1.
Jika hanya dari
satu sumber maka akan jatuh dalam
plagiat, maka bila dari banyak sumber bisa dibandingkan dan disimpulkan.
2.
Dengan banyak
sumber ide akan lebih dipercaya.
3.
Bila lebih dari
satu sumber tidak akan kehilangan informasi penting.
4.
Dengan
membadingkan ide sendiri dengan ide orang lain
maka akan terciptalah suatu kesimpulan yang baik.
5.
Memperoleh
lebih banyak informasi yang diperlukan.
N.
Mencatat Harus Akurat
Mencatat harus
akurat adalah dimana mencatat harus secara benar dan dapat dibutikan atau
catatan besifat benar apa adanya dapat dikatakan
akurat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Ringkasan harus
merupakan refleksi dari teks.
2.
Kutipan yang dikutip secara tepat, jangan lupa menuliskanya
dalam tanda petik.
3.
Harus jelas
mana kutipan dan mana yang bukan kutipan.
4.
Jangan lupa
menuliskan sumbernya misalnya : nama pengarang, tahun terbit, judul penulisan, tempat terbit, penerbit dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.
Soedarso. 2005. Sistem
membaca cepat dan efektif. Jakarta : Gramedia.
http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan.
MAKALAH
KAPITA SELEKTA DALAM MEMBACA
Dosen Pengampuh : Sofian Hadi M.pd
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
9
1. TRIMAININGSIH 14040003
2. RISKA
ELDIANA 14040024
3. KHORIUL ANWAR 14040027
4. CHIKA UTAMI 14040028
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-nya makalah
yang berjudul “Kapita Selekta
Dalam Membaca” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan kami dalam penulisan
makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih
perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Pringsewu, 25 November 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang....................................................................................... 1
B.
Tujuan
................................................................................................... 1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Menemukan
Ide Pokok.......................................................................... 2
B.
Cara
Membaca Ide Pokok...................................................................... 4
C.
Mengetahui
Ide Pokok Paragraf............................................................ 5
D.
Cara
Mengenali Kalimat Kunci.............................................................. 6
E.
Mengenali
Detail Penting....................................................................... 6
F.
Membaca
Kritis...................................................................................... 8
G.
Mengingat
Lebih Lama........................................................................ 10
H.
Mengerti
Bukan Menghafal................................................................. 10
I.
Langkah-Langkah
Untuk Mengingat................................................... 11
J.
Membuat
Catatan................................................................................. 12
K.
Pokok-Pokok
Yang Perlu Dicatat ....................................................... 13
L.
Jenis Catatan........................................................................................ 14
M.
Mencatat Dengan
Banyak Sumber...................................................... 16
N.
Mencatat Harus
Akurat ....................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kapita
selekta membaca adalah kumpulan dari berbagai keterampilan dan materi yang
berkaitan dengan keterampilan membaca yaitu: bagaimana menemukan ide pokok,
cara membaca ide pokok, mengetahui ide pokok paragraf, cara mengenali kalimat
kinci, mengenai detail penting, membaca kritis , mengingat lebih lama ,
langkah-langkah untuk mengingat, jenis catatan dan mencatat dengan akurat,
pokok-pokok yang di catat. Dalam makala ini lebih mendalam membahas kapita
selekta membaca dengan penuh pemahaman yang baik.
Ide pokok yang akan kita cari dalam
sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.
Kalimat topik adalah kalimat kunci. Jika kita berhasil menemukan kalimat
kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi
bacaan. Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga
membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.
B. Tujuan
1.
Bertujuan
mengetahui apa itu isi dari kapita selekta membaca ?
2.
Mengetahui
cara membaca ide pokok?
3.
Untuk
memenuhi tugas membaca ?
4.
Untuk Mengetahui ide pokok paragraf, membaca
kritis, mengingat lebih lama?
5.
Bertujuan
mengetahui jenis catatan ,langkah-langkah untuk mengingat ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Menemukan
Ide Pokok
Ide
pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam
bentuk kalimat topic. Kalimat topik adalah kalimat kunci. Jika kita
berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah
memahami hampir semua isi bacaan. Selain itu, menemukan kalimat kunci
dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.
Akhadiah
menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu
topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu
haruslah dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran
utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.
Jika
kita ingin mengembangkan kemampuan dalam membaca agar hemat waktu dan tenaga,
ada beberapa hal yang penting untuk kita tingkatkan. Diantaranya adalah kita
harus menemukan dan memahami ide pokoknya. Berikut ini adalah cara membedakan antara
kalimat topik/ide pokok dengan kalimat penjelas.
Ciri – ciri ide pokok/kalimat topik
sebagai berikut :
1.
Mengandung
permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
2.
Biasanya berupa
kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.
Mempunyai arti
yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4.
Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi.
5.
Pada paragraf induktif, kalimat utama sering
kali ditandai kata-kata kunci seperti :
·
Sebagai
kesimpulan….
·
Yang penting….
·
Jadi, …..
·
Dengan demikian…
Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.
Arti kalimatnya
baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3.
Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4.
Isinya berupa
rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik
Setelah mengetahui apa itu
perbedaan ide pokok dan kalimat penjelas
maka akan lebih mudah dalam menemukan ide pokok itu sendiri.
Ada beberapa Ide pokok pada setiap buku meliputi :
1.
Ide
pokok buku keseluruhan
2.
Ide
pokok bab
3.
Ide
pokok bagian bab / subbab
4.
Ide
pokok paragraf
Cara –cara menemukan ide pokok suatu buku bacaan antara
lain adalah:
1. Baca semua isi buku secara detail dan hati-hati.
2.
Untuk
menemukan ide pokok buku keseluruhan,
dapat di temukan dalam judul buku.
3.
Ide
pokok buku dapat di temukan dari simpulan ide-ide pokok bab buku.
4.
Ide
pokok bab buku dapat di temukan dari dalam judul bab tersebut.
5.
Atau
melalui dari simpulan sub-sub bab.
6.
Ide
pokok sub bab dapat di temukan dari judul sub bab itu sendiri atau melaluli
ide-ide pokok paragraf .
7.
Ide
pokok paragraf dapat di temukan dalam kalimat topik paragraf.
8.
Dan
kalimat topik dapat di temukan di awal paragraf ( deduktif),di akhir paragraf
(induktif) dan diawal dan di akhir paragraf ( paragraf campuran ) atau bahkan
berada pada tengeh-tengah paragraf.
9.
Selanjutnya
baca kalimat dalam paragraf kemudian
simpulkan menjadi ide pokok.
B. Cara
Membaca Ide Pokok
Untuk
mendapatkan ide pokok dengan cepat ,seharusnya kita berfikir bersama penulis
dalam membaca ide pokok. Karena itu kita harus mengikuti struktur dan gaya
bahasa penulisan pengerang dengan kententuan sebagai berikut :
1.
Hendaklah
membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok secara tepat, jangan membaca kata demi kata,
tetapi seraplah idenya dan bergeraklah lebih cepat, tetapi jangan sampai hilang
pengertian.
2.
Hendaklah
membaca dengan cepat dan mengertilah ide
pokoknya dengan cepat serta teruslah membaca ke bagian yang lain.
3.
Harus
cepat mencari arti sentralnya, dan kurangi kebiasaan menekuni detai kecil dan harus
bereaksi tanggap dan cermat terhadap ide pokok suatu karangan.
4.
Saat
membaca memang harus cepat dan tepat , tetapi harus mengingat kefleksibelan
terhadap membaca sehingga cara membaca adakalanya di perlambat. Jangan terlalu
cepat di batas normal yang dapat menghilangkan pemahaman.
5.
Rasakan
bahwa membaca lebih cepat daripada biasanya . yang tidak layak diperhatikan
hendaklah pandang dengan cepat dan alihkan perhatian ke ide pokoknya .
janganlah terlalu hiraukan detail kecil . kemudian selesaikan bacaan tampa
buang waktu yang ada.
6.
Berfikir
cepat mendapatkan buah pikiran pengerang, tetapi jangan tergesa-gesa sehingga
mengakibatkan ketegangan . karena ketegangan dan ketergesahan tidak akan
membantu memahami dengan cepat.
7.
Perlunya
berkosentrasi dengan cepat dan tepat. Saat terlibat penuh pada ide,gagasan yang
tercetak , dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.
Dalam
membaca, seseorang pembaca yang baik akan mencari ide pokok dari apa yang
dibacanya dan menguasai ide pokok dan kemudian akan menghubungkanya dengan
skemata yang dimilikinya sehingga ia mampu memahami isi bacaan yang dibaca.
Maka dari itu usahakan saat membaca jenis teks apa saja sebaiknya temukan ide
pokoknya dalam bacaan yg dibaca.
C. Mengetahui
Ide Pokok Paragraf
Paragraf
adalah kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan, satu paragaf mengadung satu
ide ,satu pokok pikiran, satu tema, satu gagasan.
Menurut Ahli
Sabarti Akhadiah pargraf merupakan karangan yang paling
pendek/paling singkat. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang
saling berhubungan, karena hanya membicarakan satu gagasan pokok/topic atau
satu pikiran. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok
tersebut.
Menurut Ahli Uti
Darmawati dan Anton Suparyanto
paragraf merupakan bagian dalam suatu karangan yang memiliki gagasan
pokok. Gagasan pokok merupakan kalimat yang menjadi pokok permasalahan dalam
paragraph selanjutnya diikuti gagasan penjelas. Kalimat dalam paragraph harus
runtut dan saling berkaitan.
Ide
pokok dalam paragraf terdapat atau terletak pada paragraf sebagai berikut ini :
1.
Berada
di awal paragraf (deduktif).
2.
Berada
di tengah paragraf.
3.
Berada
di akhir paragraf (induktif).
4.
Berada
di awal dan di akhir paragraf (campuran).
5.
Adakalanya
berada di seluruh paragraf.
Catatan
apabila ide pokok paragraf sulit di temukan di awal, di akhir atau di
tengah,campuran, berarti paragraf tersebut berkemukinan adalah paragraf
deskripsi atau paragraf naratif . jika hal ini terjadi ,maka yang perlu di
lakukan adalah membaca semua atau seluruhnya kalimat dalam paragraf tersebut
dan kemudian menyimpulkanya sebagai ide pokok pagraf.
D. Cara
Mengenali Kalimat Kunci
Kata kunci merupakan sebuah kata atau konsep dengan
keistimewaan, yang berarti kata apapun yang digunakan sebagai kuncidan kode atau digunakan untuk
menghubungkan ke kata lain atau informasi lain.
Kalimat
kunci paragraf mengadung pertanyaan tentang kata benda atau kata ganti orang
yang dominan atau yang menjadi topik (secara umum atau garis besar) paragraf.
Kalimat kunci biasa masih bersifat umum
yang harus dijabarkan atau dijelaskan oleh kalimat lain (penjelas). maka
kalimat kunci dalam paragraf dapat dijadikan sebagai ide pokok dalam paragraf.
Cara
untuk mengenali katalimat kunci sebagai berikut :
1.
Dengan
mencari kata benda atau kata ganti yang dominan
dalam bacaan.
2.
Dengan
mencari pertanyaan umum, misalnya bertanya
apakah kalimat yang lain mendukung dalam menjabarkan ide pokok yang sedang di baca.
3.
Jika
ide pokok sulit di temukan dan dipahami atau merupakan sesuatu yang abstrak ,
maka yang perlu dilakukan adalah dengan membaca secara detail, jika ide pokok
dipahami dengan mudah sebaikya jangan membaca secara detail.
E. Mengenali
Detail Penting
Salah
satu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari pentunjuk yang
digunakan oleh penulis untuk membantuk pembaca ,baik berupa kata-kata bantu
visual maupun kata-kata penuntun.
Bentuk-bentuk kata bantu visual sebagai berikut :
1.
Ditulis
kursif ( huruf miring)
2.
Digaris
bawahi.
3.
Dicetak
tebal.
4.
Dibubuhi
angka-angka.
5.
Ditulis
dengan huruf- huruf : a,b,c,d dan seterusnya .
Sedangkan
bentuk kata-kata kunci penutun berguna
membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan pemikiran penulisan ,kata-kata
kunci adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas yang akan menunjukan penekanan hal
penting,tambahan satu pertanyaan,perubahan arah memberikan ilustrasi dan
memberikan kesimpulan .
1.
Ukapan
penekanan
Digunakan oleh penulis untuk menunjukan hal –hal penting,
misalnya: yang terpenting,terutama,yang perlu dicatat,pada prinsipnya,hendakya
di ingat bahwa dan faktor yang mempengaruhi.
2.
Kata
yang mengubah arah
Digunakan oleh penulis dalam mengubah atau memberikan
arah balik dari pertanyaan sebelum nya misalnya : tetapi, bagaimanapun juga
sebaliknya, namun, meskipun demikian.
3.
Kata
ilustrasi
Digunakan oleh penulis untuk menjelaskan idenya dengan
memberikan contoh, penjelasan lebih lanjut misalnya : cotohnya,
teristimewa, seperti dan lain-lain.
4.
Kata
tambahan
Digunakan oleh pengarang
ataupun penulis untuk menunjukan hal yang sama atau meneruskan arah yang
sama. Misalnya : juga, lainya, akhirnya, pertama-tama, selanjutnya, berikutnya.
5.
Kata
kesimpulan
Digunakan oleh penulis untuk mengantar kesimpulan atau
simpulan dari suatu pertanyaan dalam paragraf. Misalnya : oleh karena itu,
maka dari itu, akhirnya, rikasanya, sebagi berikut, konsekuensinya.
F. Membaca
Kritis
Membaca
secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.
Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan
dengan penilaian. Dalam membaca kritis tak berarti bahwa kita untuk menerima pikiran penulis . orang
yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan suatu prasangka yang
kurang ilmiah,tidak akurat.
Dalam
membaca sebaiknya mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat,
akurat, kritis (soedarso 2005). Akurat,
artinya dalam hubunganya dengan relevansi,membedakan
dengan tidak relevan atau tidak benar. Dan keritis berarti menerima pikiran
penulis yang ditulis dengan dasar yang baik,
logis, benar, atau menurut realitas dan menolak yang tidak
benar.
Dengan
membaca kritis akan membadingkan, menganalisis,menilai dan membentuk opini
tentang pikiran dan fakta daripenulis. Jadi pembaca kritis harus mempunyai
latar belakang yang luas dan pengetahuan yang mendalam.
Dalam hal ini pembaca kritis akan menghargai pendapat
penulis, mengevaluasi, tekniknya, dan menguji alasanya dengan alasan yang logis,dengan interpretasi yang
berdasar.
a.
Langkah
– langkah membaca keritis dalam suatu bacaan antara lain :
1.
Mengerti
isi bacaan
Harus
mengenali fakta-faktanya dan menginterprestasikan
apa yang dibaca yaitu : mengerti benar
ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail faktanya, dan harus dapat membuat kesimpulan
dan menginterprestasikan dari ide-ide yang ada, fakta menambah informasi,
ide-ide meningkatkan pemahaman dan mendapat mengetahui bahwa itu fakta,
sedangkan pemahaman adalah mengetahui
segala sesuatu tentang fakta.
2.
Menguji
sumber penulis
Apakah
dapat dipercaya ?, cukup akuratkah?, apakah kopeten dibidangnya ?, jadi menguji
dipandang dan tujuan asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan
bahan yang disajikan sebagai opini dan fakta.
3.
Adanya
interaksi antar penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksut penulis tetapi
kita bisa membadingkan dengan apa yang kita ketahui serta dari penulis-penulis
lain. Sementara dalam membaca kritis kita perlu menilai isi bacaan dengan membadingkan
dengan pengetahuan yang kita miliki.
4.
Menerima
atau menolak ataupun menunda penilaian
terhadap apa yang disajikan oleh penulis, kita bisa memercayai, mencurugai,
meragukan, mempertanyakan, atau tidak mempercayai.
b.
Proses
membaca kritis
Harjasujana (1988) menyatakan proses membaca kritis
memiliki tiga cara antara lain :
1.
Membaca
pada baris.
Yakni
untuk dapat mengikhtisarikan keseluruhan bacaan dan mengenal bagian-bagian
sebagai bahan pijakan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap isi bacaan.
2.
Membaca
diantara baris.
Yanki
menganalisis apa yang dimaksut oleh pengarang, khususnya makna tersirat.
3.
Membaca
diluar baris
Yakni
untuk mengevaluasi relevansi ide-ide yang dituangkan didalam bahasa bacaan tersebut.
G. Mengingat
Lebih Lama
Sebagai
seorang pembaca, tentu ingin apa yang kita baca akan teringat dan tersimpan dalam memori dalam jangka yang
lama dan selamanya. Tentu saja memerluka strategi membaca yang tepat. Maka dari
itu, dalam membaca yang harus di lakukan bukanlah menghafal melaikan
memahaminya.
Dengan
memahami isi bacaan akan mampu mengingatnya dalam waktu yang lebih lama.
Proses mengingat dan belajar terdiri dari melihat dan
mendengar. Informasi yang masuk ke otak memalalui melihat (tarmasuk membaca)
dan mendengar (kuliah, ceramah). Informasi yang masuk akan hilang begitu saja
atau tersimpan untuk sementara waktu yang tersimpan sementara waktu itu jangka
pendek dan jangka panjang.
Dalam
suasana tertentu, ingatan jangka pendek dapat berubah menjadi ingatan jangka
panjang dengan beberapa yang mendukung
salah satunya yaitu pengalaman yang melatarbelakangi pengetahuan dan
kepercayaan kita dalam sesuatu yang sangat besar untuk mengingat ingatan jangka
panjang dan perhatian yang aktif akan membuat kita mengingat lebih lama atau
dengan cara mengingat suatu peristiwa yang lama dengan mengingatnya pada
peristiwa yang lain (Soedarso, 2005).
Beberapa strategi
mengingat lebih lama antara lain :
1.
Segera
mengulang apa yang dibaca dan dipelajari.
2.
Menulis
ulang apa yang dibaca atau dipelajari.
3.
Mengajarkan
atau minimal memceritakan ulang apa yang dibaca dan dipelajari kepada orang
lain.
4.
Menjadwalkan
secara berulang (mengulangi) dan berkala
tentang apa yang dibaca dan dipelajari.
H. Mengerti
Bukan Menghafal
Pada
umumnya para siswa lebih banyak menghafal kalimat-kalimat atau kata-kata yang
tercetak dalam buku bukanya mereka memahami artinya . padahal inti dari belajar
dan membaca adalah mengambil hal yang penting dan selama mungkin dapat mengingatnya. Daya ingat seseorang
umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang di baca satu jam kemudian dan
dua hari kemuadian tinggal 30% saja (soedarso 2005).
Maka
cara agar mengingat sesuatu dengan cara mengerti dengan baik apa yang kita
baca. Maka dari itu usahakan dalam membaca memahami artinya, dalam mengerti apa
yang dibaca itu tergatung pada mengapa dan bagaimana kita dalam membacanya ,
jika kita membaca karena suka dan mau maka kita akan siap dan tahu bagaimana
cara membaca dan belajar maka akan mudah bagi kita dalam mengingat dan
mengerti.
Jadi
bila kita menyukai bahan bacaan yang di baca akan mudah mengingat isinya dan
kita akan mengetahui bahwa tujuan membaca untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan . dalam mengetahui isi dan informasi serta maksut yang terdapat
dalam bacaan kita dituntut harus memahami apa yang di sampaikan penulis seta
memahami isi bacaan tersebuat baik tersirat maupun tersurat. Dalam hal ini
pembaca diminta mengerti bukan menghafal tulisan teks bacaan yang di baca,
biasanya seseorang pembaca yang selalu menghafal teks bacaan dalam waktu yang tidak begitu lama hafalanya
akan akan hilang (lupa), dan akan sama sekali tidak memahami apa yang di
bacanya, akan tetapi, jika membaca
dengan cara memahami maksut yang tersurat maupun yang tersirat yang disampaikan penulis maka ia akan mampu
mengingat dan mengerti apa yang di baca dalam waktu yang lama bahkan akan ingat
sepanjang hayatnya dan benar-benar memahami apa yang di baca sehingga hasilnya
akan menjadi skemata baginya.
I. Langkah-Langkah
Untuk Mengingat
Ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengingat isi bacaan yang sedang di
baca antara lain :
1.
Hadapi
bahan bacaan dengan tujuan . jangan asal
membaca dan menelan fakta serta data yang ada begitu saja.
2.
Surve
apa yang perlu di ingat , yaitu yang berharga untuk diingat serata mengingat
sesuatu adalah proses memilih.
3.
Carilah
fakta yang berhubungan dengan konteks bacaan ,fakta hadir dalam pengertian,
keseluruhan, membentuk pengertia yang bulat.
4.
Kaitkan
dan bangunlah apa yang sedang di baca dengan apa yang telah diketahui ,sehingga
pengetahuan tentang sesuatu akan lebih mendalam.
5.
Jika
membaca perhatiakan apa-apa yang penting seperti : sehubungan denga minat
sendiri,yang sesuai dengan pengalaman sendiri, berkaitan dengan masalah yang
sedang di hadapi dan berhubungan dengan nilai-nilai yang dianut sendiri.
6.
Lihatlah
ketika membaca, apa yang perlu diingat? Untuk diri sendiri , keluarga dan untuk
memperkaya nilai-nilai yang sudah dimiliki.
7.
Apabila
pada waktu membaca menemukan hal yang berharga untuk diingat maka berhentilah
sejenak dan tanyakan pada diri sendiri kenapa demikian dan seterusnya.
8.
Perhatikan
bagaimana fakta disajikan yaitu fakta yang dikemas dalam paragraf ada yang secara kronologi dan berhubungan dengan analoginya dan ada pula yang dibandingkan.
9.
Bertanya
pada diri sendiri, mengapa penulis mencatumkan fakta-fakta itu, apa hubunganya
dengan konteks? Perlukah fakta itu ?, mengapa?,cukup akuratkah fakta
tersebuat?.
Dalam
membaca yang terpenting adalah tujuan membaca itu sendiri adalah untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan, maka bacalah dengan memahami isi bacaan dengan baik agar apa yang
di baca akan mudah diingat sebaikya berlatih untuk kosentrasi penuh dan fokus
dalam membaca .
J. Membuat
Catatan
Dalam membaca
pemahaman, jika bahan bacaan banyak dan tak semua hal-hal penting dapat diingat
atau dipahami, pembaca perlu membuat catatan. Catatan ini dibuat sebagai sarana
membantu menguatkan ingatan atau pemahaman terhadap isi bacaan sesuai dengan
tujuan membaca. Tidak semua uraian dicatat. Tujuan membaca secara umum adalah
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau memahami gagasan yang
disampaikan penulis dalam bacaan
Beberapa
alasan membuat catatan antara lain :
1.
Karena
informasi atau ide yang terkadung dalam bacaan yang dibutuhkan.
2.
Karena
tidak boleh mencoret-coret buku bacaan (pijam
dari perpustakaan atau dari teman).
3.
Untuk memudahkan mencari kembali bila memerlukan
pokok bacaan yang dibutuhkan.
Beberapa kegunaan dalam membuat catatan atas apa yang di baca yaitu :
1.
Untuk
membantu struktur apa yang dibaca.
2.
Untuk
mengambil pokok yang menarik, berguna atau dibutuhkan.
3.
Untuk
mengingat apa yang perlu diingat.
4.
Untuk
mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5.
Untuk
memudahkan kosentrasi dan memudahkan apa yang dibaca (Soedarso 2005).
Membuat
catatan hasil membaca itu sangatlah penting, dengan mencatat isi bacan yang
penting dapat memahami isi bacaan dan dapat dengan mudah mengingatnya. Jika lupa
maka tidak perlu membaca teks itu lagi akan tetapi cukup membaca catatan yang
sudah dibuat. Maka catatan berupa rangkuman isi bacaan dengan menggunakan
bahasa sendiri akan lebih mudah dalam memahaminya dan tentu saja akan mudah
diingat dalam waktu yang sangat lama.
K. Pokok-Pokok
Yang Perlu Dicatat
Di
dalam mencatat , kita harus mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam bahan
bacaan seperti :
1.
Kata-kata
kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok.
2.
Ide pokok atau
gagasan utama setiap paragraf.
3.
Data dan fakta
yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka, dan lain-lain.
4.
Informasi yang
dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah.
5.
Pendapat atau
penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.
6.
Jika yang
dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.
7.
Tujuan dan
penulisan tentang segi-segi tertentu.
8.
Pokok-pokok
yang menarik atau perlu diikuti seperti gagasan baru, ide yang memberi
kemungkinan , kata yang masih asing, penjelas atas soal yang tidak kita ketahui atau tidak di mengerti.
Pada dasrnya
membuat catatan dari hasil membaca bertujuan untuk memudahkan dalam mengingat
isi bacaan yang dibaca dan informasi yang diinginkan dapat diterima dengan
baik, maka sebainya catatlah pokok-pokok
yang menarik,atau hal-hal yang penting yang akan dengan mudah memahami isi
bacaan kemudian dikembangkan dengan skemata kita sehingga pemahaman tentang isi
bacaan atau teks bacaan akan semakin baik.
L.
Jenis Catatan
Ada beberapa jenis catatan yang perlu diketahui
oleh si pembaca apabila ingin membuat catatan hasil pemahamanyya terhadap isi
bacaan ( soedarso 2005) antara lain :
1.
Koleksi fakta
dan detail yang spesifik.
Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini adalah jangan terlalu
berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita perlukan dan juga jangan
terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi pengertian yang ada.
2.
Kutipan
Kutipan dapat berupa frasa,kata-kata kunci ,kalimat,paragraf yang di tulis
dari bahasa bacaan yang kita baca, bila kita ingin mengutip secara langsung
dari teks yang kita baca baik berupa frasa, kata kunci maupun kalimat, maka
hendaknya jangan sampai lupa untuk menulisnya dalam tanda petik.
3.
Ringkasan
Ringkasan
adalah dalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan
secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian
sebuah hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang
singkat
Cara membuat ringkasan
Beberapa
pegangan untuk membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1.
Membaca naskah
asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang
Bacalah naskah
asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan
umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu
mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya,
judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena
perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam
tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
2.
Mencatat
gagasan utama.
Jika
Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli,
silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan
itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang
penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai
untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan
daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul
bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang
betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.
3.
Membuat
reproduksi.
Yakni dengan
menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama.
Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi
disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang
dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi
dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur,
silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk
hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis
asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu
dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang
padat.
4.
Ketentuan
tambahan:
·
Sebaiknya
digunakan kalimat tunggal.
·
Bila mungkin,
ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti
dengan gagasan sentral saja.
·
Jumlah alenia
tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan
dalam ringkasan.
·
Bila mungkin
semua keterangan atau kata sifat dibuang.
·
Pertahankan
susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti
urutan naskah asli.
·
Bila teks asli
mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
·
Penulis harus
memperhatikan panjang ringkasan yang dibuat.
M.
Mencatat Dengan Banyak Sumber
Mencatat dengan
banyak sumber adalah mencatat dengan menggunakan sumber yang dicatat lebih dari
satu sumber yakni dimana mencatat dengan
membaca sumber bacaan lebih dari satu bacaan, yang biasanya akan memudahkan dalam
menyimpulkan beberapa argumen atau isi pendapat suatu bacaan kemudia
dibandingkan antara argumen bacaan satu dengan lainya sehingga dapat disimpulakan mengenai argumen
– arguman tersebut.
Keuntungan mencatat dengan banyak
sumber antara lain :
1.
Jika hanya dari
satu sumber maka akan jatuh dalam
plagiat, maka bila dari banyak sumber bisa dibandingkan dan disimpulkan.
2.
Dengan banyak
sumber ide akan lebih dipercaya.
3.
Bila lebih dari
satu sumber tidak akan kehilangan informasi penting.
4.
Dengan
membadingkan ide sendiri dengan ide orang lain
maka akan terciptalah suatu kesimpulan yang baik.
5.
Memperoleh
lebih banyak informasi yang diperlukan.
N.
Mencatat Harus Akurat
Mencatat harus
akurat adalah dimana mencatat harus secara benar dan dapat dibutikan atau
catatan besifat benar apa adanya dapat dikatakan
akurat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Ringkasan harus
merupakan refleksi dari teks.
2.
Kutipan yang dikutip secara tepat, jangan lupa menuliskanya
dalam tanda petik.
3.
Harus jelas
mana kutipan dan mana yang bukan kutipan.
4.
Jangan lupa
menuliskan sumbernya misalnya : nama pengarang, tahun terbit, judul penulisan, tempat terbit, penerbit dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.
Soedarso. 2005. Sistem
membaca cepat dan efektif. Jakarta : Gramedia.
http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan.