MEMBACA PARAGRAF, NOVEL, BERITA,
BUKU, DAN SURAT KABAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Shalawat serta
salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai akhir zaman.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Membaca Paragraf, Novel, Berita,
Buku, dan Surat Kabar” ini penulis banyak mendapat bantuan dan sumbangan
pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, tetapi tidak luput dari kendala
yang begitu banyak.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis.
Amin.
Pringsewu, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
A.
Latar Belakang……………………………………………………... 1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………... 1
C.
Tujuan Penulisan…………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………... 2
A.
Hakikat Membaca……………………………………....………...… 2
B.
Tujuan Membaca………..……………………………………….…. 2
C.
Fungsi Membaca………………………..…………………………... 4
D.
Jenis-Jenis Membaca….……………………………………………. 5
BAB III
KESIMPULAN……………………………………………... 15
A.
Kesimpulan…………………………………………………………. 15
B.
Saran………………………………………………………………... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Membaca penting dalam
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan
kegiatan membaca.
Membaca merupakan tonggak
belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Karena itu, boleh jadi keterampilan
membaca adalah kunci sukses dalam
pendidikan dan kehidupan yang lebih luas.
Kemampuan membaca tidak
muncul dengan sendirinya pada diri kita.Kemampuan itu dibentuk melaui latihan.
Dibutuhkan cara yang tepat untuk kegiatan belajar membaca. Diperlukan stimulasi
yang tepat agar mampu menangkap pesan-pesan atau tujuan dari membaca itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan hakikat membaca?
2. Apa
tujuan membaca?
3. Apa
fungsi membaca?
4. Bagaimana
jenis-jenis membaca?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui hakikat membaca.
2. Untuk
mengetahui tujuan membaca.
3. Untuk
mengetahui fungsi membaca.
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis membaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Membaca
Membaca merupakan aktivitas
atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk
tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta
memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah fikir memahami makna yang terkandung dalam rangkaian simbol-simbol
tersebut.
Membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.(H.G
Taringan, 1985:7).
Dengan demikian membaca
merupakan kegiatan yang penting bagi seseorang yang ingin meningkatkan diri
untuk memperluas wawasannya.
B. Tujuan Membaca
Tentang tujuan membaca ini
banyak rumusan yang bisa dibuat, tergantung dari mana kita melihatnya.Secara
garis besar tujuan membaca itu luas sifatnya karena setiap situasi membaca
mempunyai tujuan tersendiri yang bersifat spesifik. Kita ambil contoh : Si Ali
membuka-buka halaman terakhir sebuah
koran Ibu Kota yang berisi lowongan pekerjaan. Ia membaca dengan tujuan untuk
mendapat informasi lowongan pekerjaan diperusahaan elektronika, sesuai dengan
keahliannya sebagai ahli bongkar pasang alat-alat listrik. Ayahnya, pak Broto,
diteras dengan seksama mengamati perkembangan terakhir pergolakan di Timur
Tengah. Beliau ingin mengetahui keputusan apa yang akan dibuat presiden Amerika
Serikat setelah mengetahui kegagalan-kegagalan beruntun pertemuan para pemimpin
Arab sebelumnya. Sedangkan ibunya, menunggu sang ayah membaca, untuk melihat menu
masakan baru yang disajikan hari ini. Ia ingin menerapakan resep masakan yang
dimuat dalam edisi hari ini.
Contoh di atas
menggambarkan adanya bermacam-macam tujuan membaca untuk setiap individu,
sesuai dengan kepentingan-kepentingannya masing-masing. Namun, secara umum ada
penggolongan tujuan membaca ini. Sebagai contoh, seperti yang dikemukakan oleh
ahli membaca Waples (1967) berikut ini. Dalam eksperimennya ia menemukan bahwa
tujuan membaca itu meliputi :
a. Mendapat
alat tertentu (Instrumental effect), yaitu membaca untuk tujuan memperoleh
sesuatu yang bersifat praktis, misalnya cara membuat masakan, cara membuat bola
, dan sebagainya.
b. Mendapat
hasil yang berupa prestise(prestifge effect), yaitu membaca dengan tujuan ingin
mendapat rasa lebih(self image) dibandingkan orang lain dalam lingkungan
pergaulannya. Misalnya, seseorang akan merasa lebih bergengsi bila bacaannya
majalah-majalah yang terbit diluar negeri.
c. Memperkuat nilai-nilai pribadi atau keyakinan, misalnya
membaca untuk mendapat kekuatan keyakinan pada partai politik yang kita anut,
memperkuat keyakinan agama, mendapat nilai-nilai baru dari sebuah buku
filsafat, dan sebgainya.
d. Mengganti
pengalaman estetik yang sudah usang, misalnya membaca untuk tujuan mendapat
sensai-sensai baru melalui penikmatan emosional bahan bacaan (buku cerita,
novel, roman, biografi, dan sebagainya).
e. Membaca
untuk menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Seperti yang telah
dikemukakan diatas, pada hakikatnya tujuan membaca adalah modal utama membaca.
Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi intrinsic yang besar bagi seseorang.
Seseorang yang sadar sepenuhnya akan tujuan membacanya akan dapat mengarahkan
sasaran daya pikir kritisnya dalam mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh
kepuasan dalam membaca.
C.
Fungsi Membaca
Kemampuan membaca merupakan
kemampuan dasar, karena hampir semua kemampuan untuk mendapatkan informasi
bergantung pada kemampuan tersebut. Kegiatan membaca mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Fungsi
intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat
meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca
buku-buku pelajaran, karya ilmiah, tesis, skrifsi , dll. (Amir, 1996:4)
2. Fungsi
pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong,
menggerakan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan
pemilihan kosa kata.Contoh buku ilmiah, bacaan sastra.
3. Fungsi
praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk
memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal : teknik memotret, cara
merawat tanaman, resep membuat masakan dan minuman, dll.
4. Fungsi
religious
Membaca dapat digunakan untuk
membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada
Tuhan.
5. Fungsi
informative
Dengan banyak membaca bacaan,
informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh : dengan membaca majalah dan Koran
dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi
Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya
menghibur diri, mengadakan tamasya yang mengasyikan.Contoh : novel-novel,
cerita humor, karya sastra, dll.
7. Fungsi
Sosial
Kegiatan membaca mempuyai fungsi
sosial yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan
demikian, kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain
mengarahkan sikap berucap, berbuat dan befikir. Contoh : pembacaan berita,
pengumuman, dll.
8. Fungsi
pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga
dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.Contoh :
membaca majalah, surat kabar, dll.(Amir, 1996:5)
D.
Jenis-Jenis Membaca
Jenis-jenis membaca diantaranya:
1.
Membaca Nyaring
Yaitu suatu kegiatan
membaca, yang merupakan alat bagi pembaca, bersama orang lain, untuk menanggap
isi yang berupa informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Dengan kata
lain, membaca nyaring adalah: proses melisankan dengan menggunakan suara,
intonasi, tekanan secara tepat , serta pemahaman makna bacaan oleh pembaca.
Manfaat membaca nyaring
antara lain :Bisa memperoleh kesenangan dan memupuk keyakinan atau percaya
diri,bisa menanamkan disiplin,bisa memperkaya daya khayal apabila dilakukan
dalam membaca fiksi.Bisa mempertinggi pemahaman mengenai makna bacaan.
2.
Membaca Dalam Hati
Yaitu kegiatan membaca yang
hanya menghandalkan kemampuan fisual, pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi
bacaan tanpa mengeluarkan suara atau menggerak, gerakkan bibir.
3.
Membaca Skimming, Skaning Atau Memindai
Yaitu membaca dengan cepat
suatu bahan bacaan untuk mendapatkan kesan awal atau untuk menemukan suatu
informasi yang kita cari, yang ada dalam bacaan. Membaca skimming adalah:
Membaca untuk memperoleh kesan umum. Membaca skaning adalah : Membaca dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi khusus saja.
4.
Membaca Intensif
Yaitu kegiatan membaca
sebuah bacaan secara telitih, dengan tujuan memahami secara rinci. Menurut H.G
Tarigan Membaca intensif ialah : membaca yang dilakukan secara seksama dan
merupakan suatu upaya untuk mengasah kemampuan membaca secara kritis. Menurut
Brook Membaca intensif ialah telaah terinci secara pemahaman terinci terhadap
suatu bacaan.Jadi, Membaca intenif ialah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
penuh seksama terhadap bahan bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.
5.
Membaca Telaah Isi
Yaitu membacayang dilakukan
untuk menelaah isi bacaan. Membaca telitih atau pemahaman ialah kegiatan
membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian atau memahami bahan bacaan
secara cepat dan tepat.
Dalam membaca pemahaman ada
beberapa aspek yang diperlukan:
•
Seorang pembaca harus mempunyai kosa kata yang banyak.
•
Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata
•
Memiliki kemampuan ide pokok
•
Memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa.
6.
Membaca Kritis
Yaitu kegiatan membaca yang
dilakukan secara bijaksana, mendalam efektif, analisis, dan bukan ingin mencari
kesalahan penulis.Dalam membaca kritis diperlukan kemampuan berfikir bersikap
kritis dalam mengolah bahan bacaan. Kemampuan berfikir dan bersikap kritis
meliputi :
a) Kemampuan
mengingat dan mengenali bahan bacaan.,kemampuan mengenali tokoh, bisa mengenali
opini dan fakta, bisa membedakan antara fakta dan opini.
b) Kemampuan
menginterpretasi makna yang tersirat, mengenali, menafsirkan ide pokok ,
memahami secara kritis hubungan sebab akibat
c) Kemampuan
mengaplikasi konsep,ditandai dengan membaca petunjuk ,menerapkan konsep bacaan
dalam situasi baru.
d) Kemampuan
menganalisis, menganalisis alur cerita, mengklasifikasikan fakta atau detail
penunjang.
e) Kemampuan
membuat sintesis,menarik simpulan, menentukan tema bacaan membuat singkatan.
f) Kemampuan
menilai isi bacaan, menilai sebuah bacaan diangkat dari realitas atau imajinasi
pengarang, Menilai suatu pernyataan itu opini atau fakta.
7.
Membaca Cepat
Yaitu kegiatan membaca yang
dilakukan secara cepat, disertai dengan pemahaman terhadap isi bacaan.
Kecepatan membaca bisa disebut kemampuan membaca .Kemampuan membaca ialah
kecepatan yang dicapai pembaca berdasarkan rumus jumlah banyaknya kata dibagi
dengan waktu yang diperlukan dikalikan dengan jumlah detik dalam 1 menit .
Rumus Membaca Efisien ialah: pembaca yang mempunyai kecepatan membaca sesuai
dengan bahan bacaan yang dihadapi dengan tujuan membacanya.
8.
Membaca Paragraf
Yaitu satuan pengembangan
terkecil, dari suatu karangan . Dalam paragrap mesti mengandung pikiran pokok
atau gagasan utama dijabarkan oleh
kalimat penjelas.
§ Kalimat-kalimat
yang membentuk satu paragrap itu dibagi menjadi 2: kalimat topik dan kalimat penjelas.
Kalimat topik ialah : kalimat yang mengandung pikiran pokok paragrap. Cara-cara
meletakkan kalimat topic : 1) diawal paragraf 2) diakhir paragraf 3) diawal dan
akhir paragraph
§ Cara
-cara membaca paragraf atau kalimat topic : 1) dengan cara skimming dan skaning
2) informasi focus, mencari ide pokok (paragraf), mencari kata kunci (kalimat
).
§ Starat
paragraf : a) kesatuan b) koherensi c) penghubung paragraf metode pengembangan
paragrap : 1. Umum khusus 2. Khusus umum 3. Klimaks 4. anti klimaks 5.
Perbandingan 6. Analogi 7. Sebab akibat 8. Sudut pandang 9. definisi 10.
Klasifikasi 11. Contoh 12. Proses.
9.
Membaca Artikel
Yaitu artikel bisa berupa
opini , bisa berupa hal yang baru diperbincangkan, headline news, berupa
argumentasi.
a. Pendahuluan,
latar belakang dan alasan mengapa artikel itu dibuat
b. Batang
tubuh, isi dari artikel
c. Penutup,
berupa rangkuman apa-apa yang dikemukakan, disamping itu juga memuat kesimpulan
umum beserta aplikasi atau prediksi yang berkenaan dengan kesimpulan itu.
Memahami Artikel yaitu menemukan
pkiran pokok dengan :membaca judul dan pendahuluan dengan teliti . Cari pikiran
pokok yang diuraikan dalam batang tubuh artikel. Membaca paragrafsama dengan
membaca artikel yang menggunakan kegiatan membaca kritis.
10.
Membaca Novel
Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan
akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara
individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang
tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses
membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan, 1979: 7).
Sedangkan novel ialah
tulisan berupa karangan prosa yang panjang dan menceritakan sebuah kisah (Windy
Novia 2010, 326). Jadi, pada dasarnya novel adalah suatu kegiatan atau proses
untuk menangkap pesan dan kisah yang terjadi dalam novel.
Membaca novel dapat
dilakukan dengan langkah berikut. Pertama, memlih novel yang akan dibaca. Novel
yang dipilih adalah novel yang menyuarakan ide-ide. Langkah berikutnya adalah
membaca novel yang telah dipilih tesebut dengan cermat, dibuatkan sinopsisnya,
kemudian dipahami isinya dari unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Dari pemahaman
unsur intrinsiknya dan ekstrinsik inilah akhirnya ditemukan dan dikupas
pola-pola bahasa yang menyuarakan ide-ide. (Endah Tri Priyatni 2010 : 163)
Menurut Harjashujana, manfaat membaca
novel ada 3, yaitu :
1. Kinerja
Otak Meningkat dengan Membaca Novel
Otak yang selalu dipakai untuk
membaca, berfikir dan juga bekerja untuk menghayati setiap bait-bait cerita
yang ada di novel . Sel-sel dalam otak yang memiliki tugas mengirimkan sinyal
akan bekerja dengan lebih aktif dan baik hingga membuat otak berfikir menjadi
lebih cepat serta meningkatkan kepekaan dan kreatifitas.
2. Membaca
Novel dapat Membuat Lebih Tenang dan Rileks
Manfaat yang kedua yaitu membaca
novel dapat membuat lebih rileks, dengan membaca novel dapat menjauhkan anda dari stress. Itu
dikarenakan, anda dapat meupakan segala macam masalah karena terbawa dengan
alur cerita novel yang asik. Tetapi untuk benar-benar menjadi rileks, hindari
sikap duduk yang salah dalam membaca. Jangan membaca sambil berbaring.
3. Membaca
Novel Mendapat Pelajaran Tentang Hidup
Novel memang penuh dengan drama dan
ada banyak macamnya. Dalam novel ada banyak kejadian yang kisahkan. Dari
peristiwa-peristiwa dalam novel baik suka atau pun duka akan memberikan pelajaran kepada pembaca tentang
hidup.
11. Membaca Berita
Membaca berita adalah
menyampaikan sebuah berita atau informasi dengan cara membaca teks berita
dengan intonasi, lafal, dan sikap yang benar. Naskah berita yang disampaikan
melalui media televisi atau radio berbeda dengan naskah berita dalam media
cetak atau yang berupa tulisan biasa. Semua kalimat yang digunakan dalam teks
berita tersebut merupakan kalimat tidak langsung dan lebih pendek karena durasi
yang disediakan juga terbatas.
Teknik-teknik dalam
membaca teks berita tersebut adalah sebagai berikut.
1. Artikulasi
atau pelafalan
Artikulasi merupakan perubahan
rongga dan ruang di dalam saluran suara dengan tujuan untuk menghasilkan bunyi
bahasa. Dalam membacakan teks berita, artikulasi atau pelafalan yang digunakan
harus jelas agar informasi yang disampaikan juga terdengar dengan jelas.
2. Intonasi
Intonasi merupakan hal yang
berhubungan dengan naik turunnya suara atau adanya penekanan dalam suara.
Intonasi yang digunakan harus tepat sesuai dengan kalimat berita yang
disampaikan. Misalnya untuk kalimat perintah diucapkan dengan menggunakan
intonasi naik di seluruh bagian kalimatnya, untuk kalimat tanya diucapkan
dengan menggunakan intonasi naik pada bagian akhir kalimat, dan pada umumnya
kalimat berita diucapkan dengan intonasi menurun di akhir kalimat.
3. Penjedaan
Penjedaan merupakan kegiatan
berhenti sejenak untuk mengatur napas saat membaca teks berita. Kegiatan
berhenti sejenak atau pemberhentian sejenak tersebut tidak bisa dilakukan di
sembarangan tempat atau bagian kalimat, ada bagian-bagian tertentu dalam
kalimat yang bisa dilakukan penjedaan.
4. Sikap
atau gestur
Membaca teks berita tidak hanya
membahas tentang cara pembaca membacakan teks berita, tetapi juga bagaimana
sikap tubuh atau gestur pada saat membacakan teks berita. Pembaca berita harus
duduk dengan tegak dan pandangan fokus ke depan. Sesekali menunduk
diperbolehkan untuk melihat teks berita, tetapi tidak boleh terlalu lama,
sekitar 3 detik saja.
5. Memahami
isi teks berita
Seorang pembaca berita harus
memahami isi dari teks berita dengan baik dan menyeluruh. Sebelum proses
membaca berita, sebaiknya pembaca sudah mempelajari isi teks berita tersebut
dengan baik.
6. Memperhatikan
volume suara dan faktor pendukung lainnya
Volume suara dalam membaca teks
berita harus diatur dengan baik sehingga bisa jelas terdengar. Pembaca teks
berita juga harus memerhatikan faktor pendukung lainnya dalam membaca teks
berita. Hal tersebut di antaranya adalah busana dan riasan yang dikenakan,
khususnya untuk pembaca berita televisi atau yang berhadapan langsung dengan
pendengar, penggunaan peralatan dengan teknologi tinggi, dan lain-lain.
12.
Membaca Buku
Kenyataan sehari-hari
menunjukan bahwa untuk tujuan tertentu, kita perlu menggunakan kemampuan
membaca cepat untuk mengambil makna bahan bacaan secara efektif dan efisien.
Ambilah contoh ketika kita dihadapkan pada sebuah buku menarik disebuah toko
buku, sementara waktu yang tersedia terbatas, serta kantung tidak memungkinkan
membeli buku tersebut. Untuk mengetahui keseluruhan isi buku secara cepat
semacam ini kita perlu teknik tertentu dalam membaca cepat. Atau misalnya bila
kita menghadapi ujian sekolah. Buku dimeja menggunung, sementara waktu yang ada
hanya semalam. Maka dengan terpaksa kita harus membaca buku tersebut dengan
cepat.
Persoalannya sekarang
ialah bagaimana cara meningkatkan kecepatan membaca yang kita miliki hingga
sampai pada taraf yang efektif. Ada beberapa metode yang pernah dikembangkan
untuk meningkatkan hal ini dan kita kembangkan dengan sejumlah latihan.
Beberapa metode yang dianggap efektif dalam meningkatkan kecepatan membaca
adalah:
a. Metode
kosakata
b. Metode
motifasi (minat)
c. Metode
bantuan alat
d. Metode
gerak mata.
Untuk membaca buku
dengan cepat, kita dapat mengunakan teknik membaca skiming dan skaning. Dalam
kenyataan sehari-hari sering kita menjumpai hal-hal semacam ini. Seseorang
sedang membaca buku. Buku tersebut dibacanya kata demi kata dan baris demi
baris. Apa yang tertulis lalu diingatnya sebagai sebuah ingatan. Informasi yang
tertulis dalam bacaan disimpan dalam ingatan, lalu ditanyakan kembali bila
perlu, presis dengan apa yang dikatakan pengarangnya. Dengan kata lain, setelah
selesai membaca, ia mampu menyatakan kembali secar tepat jawaban
pertanyaan-pertanyaan: apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana, sepeti dalam
buku.
Menurutnya membaca
identik denagan mengingat. Proses
membaca dipandang sebagai usaha memasukan informasi yang tertangkap dari bacaan kedalam ingatan. Yang dimaksud
denganinformasi ini tentu saja makna yang tersurat dalam bacaan atau apa yang
tertulis dalam buku secara eksplisit. Pembaca tingkat ini telah merasa puas
dalam membaca bila ia mampu mengingat sebanyak-banyaknya informasi yang
tercetak.
Oleh karena pembaca
hanya berusaha mengingat, maka dalam prosesnya dia tidak melibatkan aspek berpikir
kritis. Penggalian makna hanya hanya
terbatas pada hal-hal yang secara eksplisit tertulis dalam bacaan. Pembaca
hanya tahu apa yang dikatakan pengarangnya, dan tidak ada satupun aktivitas
mental berpikir yang mengikutinya (reaksi pasif). Pembaca hanya memproduksikan
kembali secara mentah apa yang ditulid pengarang.
13.
Membaca Surat Kabar
Membaca surat kabar,
majalah, dan komputer menyita 50 hingga 60% waktu membaca kita. Ketiganya
memang merupakan jendela untuk mengetahui dunia dan kecenderungan ke semua
bidang. Dengan mengetahui sifat-sifat dasar dari ketiganya maka kita akan
mengetahui cara baru dalam membaca lebih cepat.
Surat kabar, terutama
bagian berita-beritanya, sedikit memuat analisis dan komentar. Namun,
sebenarnya di balik itu, masih ada bias dari wartawan, penulis berita, editor,
serta "policy" dari pemegang modalnya. Hal ini terbukti kalau kita
membaca suatu kejadian di mana kita juga terlibat. Berita yang ditulis kadang
sangat jauh dari fakta yang sesungguhnya.
Seiring dengan kemajuan
internet dan televisi, maka surat kabar lebih banyak menyajikan ringkasan
dengan komentar. Dan warna dari surat kabar masing-masing sangat jelas, untuk
berita-berita tertentu yang cukup peka.
Berikut adalah cara-cara
untuk membaca surat kabar dengan cepat.
a. Pertama,
kenali organisasi dan tata letaknya. Banyak orang yang membaca surat kabar
berjam-jam dari depan ke belakang, tapi begitu selesai ditutup seperti tidak
mendapatkan manfaat apapun.
b. Cara
terbaik adalah dengan melakukan "preview" terlebih dahulu. Layangkan
pandangan ke seluruh penampang halaman. Sapu judul-judulnya, pilih artikel yang
akan Anda baca secara lebih saksama. Misalnya, membaca Kompas yang rata-rata
seharinya memiliki 52 halaman, maka kita lihat dulu sekilas halaman depan untuk
mengetahui "headlines"-nya. Baca juga indeks atau ringkasan dari
masing-masing yang ada di bundel. Ini membantu untuk memenuhi kebutuhan kita,
apa yang perlu kita ketahui, atau paling tidak untuk mengetahui pokok-pokoknya
secara sekilas.
c. Baca
paragraf yang memuat tujuan atau inti dari berita yang ditulis, biasanya
langsung di bawah judul atau subjudul. Kalau sudah mendapatkan inti berita,
pindah ke berita lain. Berita-berita ulangan tidak perlu dibaca.
d. Frasa-frasa
yang sudah diketahui tidak usah dibaca, misalnya, "Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono yang menjadi pengganti Megawati mengatakan ...." Baca langsung
apa yang dikatakan.
e. Lakukan
"skimming" dan "scanning" artikel yang merupakan bidang
perhatian Anda. Dapatkan petunjuk dari skimming dan scanning itu kalau perlu, baru
Anda membaca secara keseluruhan.
f. Baca
tajuk rencana dengan cerdas. Paragraf pertama dan kedua biasanya berisi tentang
apa yang akan dikomentari. Tatap sebentar, kalau Anda sudah paham apa yang akan
dikomentari, lewati. Kemudian baca langsung kedua paragraf terakhir, ini
merupakan komentar, opini, kesimpulan dari tajuk itu. Sedang bagian isi
(tengah, merupakan analisanya, kalau merasa perlu, baru dibaca).
g. Lembaran-lembaran
lain cukup Anda buka hanya untuk mengetahui kalau-kalau ada yang memang patut dibaca.
h. Membaca
surat kabar cukup 15 menit, meski hari ini ada 52 halaman.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Membaca merupakan
aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi)
dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami
serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah
fikir memahami makna yang terkandung dalam rangkaian simbol-simbol
tersebut.
Adapun tujuan dari membaca
secara umum adalah pembaca akan dapat mengarahkan sasaran daya pikir kritisnya
dalam mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
Fungsi membaca di antaranya
adalah menggali informasi, mempelajari ilmu pengetahuan, memperkaya pengalaman,
mengembangkan wawasan, dan mempelajari segala sesuatu.
Jenis-jenis membaca di antaranya
membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca memindai, membaca intensif, membaca
telaah isi, membaca kritis, membaca cepat, membaca paragraf.
B.
Saran
Membaca sangat penting
bagi kita, karena dengan membaca kita bisa memperoleh manfaat yang salah
satunya dapat menambah pengetahuan kita. Untuk itu mari kita membaca, mambaca
dan terus mambaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurhadi, Drs. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru Algensindo
Leonhardt, Mary. 1999. 99 Cara menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca. Bandung: Kaifa
Adi susilo, Taufik. 2011. Belajar Calistung Itu Asyik. Yogyakarta:
PT. Buku Kita
Puji santoso, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas
terbuka.
Wardhani, I Gak, dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar