MAKALAH
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
Makalah
Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Indonesia
KELOMP0K
7
1.
TRI
MAININGSIH : 14040003
2.
ANA
WAHYU KUSNIATI : 14040004
3. BURNI
DWI SAPUTRA : 14040031
PRODI : BAHASA INDONESIA
SEMESTER : 1
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala
puji bagi allah yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Makalah
ini memuat materi tentang “ kalimat dalam Bahasa Indonesia “ walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan
perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Tak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
kami dalam mengerjakan makalah.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah
member konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah
ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun, guna
terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Pringsewu, Oktober 2014
Penyusun
Kelompok
VII
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA
PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR
ISI............................................................................................... iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat.................................................................... 3
B. Unsur-Unsur Kalimat................................................................. 3
C. Pola Kalimat Dasar.................................................................... 4
D. Jenis-Jenis Kalimat..................................................................... 5
E. Kalimat Efektif.......................................................................... 10
F. Penggunaan Kata Yang Salah Dalam Kamimat........................ 11
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Hal yang
menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimat lah
seseorang dapat menyampaikan maksud dengan jelas. Satuan bahasa yang kita kenal
sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau
kelompok kata (mis.tidak tahu).kedua bentuk itu,kat dan frasa dan kta tidak
dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas,kecuali jika keduanya sedang
berperan sebagai kalimat,untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita pahami
terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai
struktur minimal subjek (S) dan predikat ( P) dan intonasinya menunjukkan
bagian ujaran itu ludah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam
bahasa tulis adalah berupa tanda baca titi,tanda tanya,atau tanda seru.
Penetpan struktur minial S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat
bukanlah semata – mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai
kesatuan bentuk,lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus
mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkapan maksud penuturannya.
B. RUMUSAN
MASALAH
Beberapa rumusan
masalah yang dapat di kaji dari uraian-uraian di atas, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat ?
2. Unsur – unsur apa sajakah yang termasuk dalam kalimat ?
3. Apa sajakah jenis kalimat menurut gramatikal,retorika,dan
berdasarkan pengucapannya.
C. TUJUAN
Dengan dibuatnya
makalah ini kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan makalah ini
sangan berguna bagi seluruh pembaca dan dengan makalah yang bejudul “Kalimat
dalam Bahasa Indonesia” para pembaca akan mengetahui apa saja yang dimaksu
dengan pengertian kaliat,unsur – unsur kalimat dan jenis-jenis penggunaan dalam
sebuah kalimat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh,baik dengan cara lisan maupun tulisan.kalimat juga merupakan
satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulisan. Dalam wujud lisan
kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut,disela jeda,dan
diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam
wujud tulisan,kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.), tanda tanya (?), ataupun tanda seru (!); an didalamnya dapat
disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan spasi .
tanda titik,tanda tanya dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan
intonasi akhir pada wujud lisan sedangnkan spasi mengikuti mereka melambangkan
kesenyapan . jika dilihat dari hal predikat,kalimat – kalimat dalam bahasa
indonesia ada dua macam, yaitu :
1.
Kalimat
- kalimat yang berpredikat kata kerja
2. Kalimat – kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
B. UNSUR
– UNSUR KALIMAT
1. Predikat
Adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek (pelaku).
Contoh : putranya tampan rupawan .
2. SUBJEK
Adalah
bag hian kalimat yang menunjukan pelaku,sososk(benda),sesuatu hal,
atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Contoh : yang berjilbab putih temasaya.
3.
OBJEK
Adalah
bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berawalan meng- dan kata benda itu
dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Contoh : Anisa menimbang minyak.
4.
PELENGKAP
DAN KOMPLEMEN
Adalah
bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Contoh : Banyak orsospol berlandaskan pancasila.
5.
KETERANGAN
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat
yang lainnya.
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuanya.
C. POLA
KALIMAT DASAR
Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang
benar,kita telah dapat menentukan kalimat dasar itu sendiri. Apa itu kaimat
dasar ? kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur
inti, belum mengalami perubahan. Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan untuk membuat berbagai
tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat yang
dibentuk dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O, Pel, Ket.
Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar
dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut :
Singkatan yang
ddigunakan
S = Subjek
P = predikat
O = objek
K = keterangan
Pel. = pelengkap
KB = kata benda (nomina)
KS = kata sifat (adjektiva)
KK = kata kerja (verba)
K Bil. = kata bilangan (numeralia)
FD = frasa depan (frasa preposisi)
KD = kada depan (preposisi)
Tipe dan Fungsi
|
Subjek
|
Predikat
|
Objek
|
Pelengkap
|
Keterangan
|
1.
S-P
|
Orang itu
Saya
|
sedang tidur
mahasiswa baru
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
2.
S-P-O
|
Ayahnya
Rani
|
mengendarai
mendapat
|
mobil baru
piagam
|
-
-
|
-
-
|
3.
S-P-Pel
|
Beliau
Pancasila
|
Menjadi
merupakan
|
-
-
|
ketua koperasi
dasar negara kita
|
-
-
|
4.
S-P-Ket
|
Kami
Kecelakaan itu
|
Tinggal
terjadi
|
-
-
|
-
-
|
di Jakarta
tahun 1999
|
5.
S-P-O-Pel
|
Hasan
Diana
|
mengirimi
mengambilkan
|
ibunya
adiknya
|
uang
buku tulis
|
-
-
|
6.
S-P-O-Ket
|
Pak Bejo
Beliau
|
menyimpan
memperlakukan
|
uang
kami
|
-
-
|
di bank
dengan baik
|
D. JENIS
– JENIS KALIMAT
1.
Berdasarkan
Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a.
Kalimat
langsung adalah kalimat yng secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat
langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberikan bagaimana ucapan dari
orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda titik dua
(“...”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh : “saya
sangat terkejut” , kata ibu,”karna melihat ular”.
b.
Kalimat
tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan
orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai dengan tana petik dua dan sedah
dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh : adik
berkata bahwa sepeda itu harus segera dibawa kebengkel
2.
Berasarkan
Struktur Gramatikal
Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal
dan dapat pula berupa kalimat majemuk.
a.
Kaimat
Tunggal
Yaitu kalimat yang
terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
b.
Kalimat
Majemuk setara
Kalimat majemuk
setara terjadi dari dua klimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara
dikelompokkan menjdi 4 jenissebagai berikut.
1)
Dua
kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta,jika
kalimat tunggal itu sejalan. Dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara
perjumlahan.
2)
Kedua
kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu apat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukan pertentangan,dan
hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan. Kata-kata penghubung lain
yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah sedangkan dan melainkan.
3)
Dua
kalimat tunggal atau lebih dapat dihubugkan oleh kata lalu dan kemudian jika
kejadian yang dikemukakannya berurutan ,dan hasilnya disebut kalimat majemuk
perurutan.
4)
Dapat
pula dua kalimat tunggal atau lebih iyu dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukan
pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
c.
Kalimat
majemuk setara rapatan
Yaitu suatu bentuk
yang meraptkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan ialah unsur
subjek atau unsur objek yang sama.
Contoh :
Kami berlatih .
Kami bertanding .
Kami berhasil
menang
Kami berlatih,kami
bertanding,dan kami berhasil menang.
Kami
berlatih,bertanding,dan berhasil menang.
d.
Kalimat
majemuk tidak setara
Kalimat majemuk
tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas (klausa bebas) dan satu
suku kalimat atau lebih yang tiak bebas (klausa terikat).
e.
Kalimat
majemuk taksetara berusur sama
Kalimat majemuk
taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-usur subjeknya sama
Contoh :
Kami sudah lelah
Kami ingin pulang
Karena sudah lelah
,kami ingin pulang
f.
Kalimat
majemuk campuran
Kalimat jenis ini
terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara
,atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak setara
(BERTINGKAT). Misalnya
1)
Karena
hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang
(bertingkaat + setara )
2)
Kami
pulang tetapi mereka masih bekerja karena tugas nya belum selesai.
(setara +
bertingkat )
3. Berdasarkan bentuk gayanya (retorika)
Menurut
gaya penyampaiannya kalimat maajemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam
,yaitu :
a.
Kalimat
yang melepas
Kalimat ini disusun
dengan diawali unsur utama,yaitu induk kalimat dan ikuti oleh unsur
tambahan,yaitu anak kalimat. gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur
anak kalimat ini seakan-seakan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalau pun
unsur ini tidak di ucapkan,kalimat itu sudah bermakna lengkap. Misalnya :
a.
Saya
akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian sekolah.
b.
Kalimat
yang berklimaks
Yaitu kalimat yang
disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat.
Misalnya :
a.
Karena
sulit kendaraan,ia datang terlambat ke sekolahnya.
c.
Kalimat
yang berimbang
Yaitu kalimat yang
disusun dalam bentuk maemuk setara atau majemuk campuran,gaya penyajian kalimat
itu disebut berimbang. Misalnya :
Jika stabilitas nasiaonal mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang
dan dan dapat beribadah dengan leluasa.
4.
Jenis kalimat Menurut Fungsinya
Sesuai Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (2003:337)
disebutkan berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya kalimat dibedakan atas
empat macam,yaitu :
a. Kalimat berita atau
pernyataan
(deklaratif),
b. Kalimat tanya (introgatif),
c. Kalimat perintah (imperatif),dan
d. Kalimat seru (ekslamatif)
5. Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai untuk menyatakan suatu berita. Ciri-ciri
kalimat berita, yaitu : bersifat bebas,boleh langsung atau tak langsung,aktif
atau pasif,tunggal atau majemuk , berintonasi menurun dan kalimatnya diakhiri
tanda titik (.).
Contoh :
a. Pembagian beras gratis di
kampungku dilakukan kemarin pagi.
b. Perayaan HUT RI 63 berlangsung
meriah.
6.
Kalimat Tanya (Introratif)
Kalimat tanya adlah kalimat yang dipakai untuk
memperoleh informasi.Ciri –ciri kalimat tanya, yaitu : diakhiri tanda tanya(?),
berintonasi naik dan sering pula hadir kata apa(kah),
bagaimana, dimana, siapa, yang
mana,dll. Contoh :
a. Apakah barang ini milikmu?
b. Kapan adikmu kembali ke
Indonesia?
7.
Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk menyuruh
dan melarang orang berbuat sesuatu. Kalimat perintah berintonasi menurun dan
diakhiri tanda titik (.) atau seru (!). Kalimat perintah dapat dipilah lagi
menjadi kalimat perintah suruhan,kalimat
perintah halus,kalimat perintah permohonan,kalimat perintah ajakan dan
harapan,kalimat perintah larangan,dan kalimat perintah pembiaran. Contoh :
a. Tolonglah bawa motor ini ke
bengkel.(k.perintah halus)
b. Buka pintu itu! (k.perintah
suruhan)
c. Jangan buang sampah di sungai
itu! (k.perintah larangan)
d. Mohon hadiah ini kamu terima.
(k.perintah permohonan/ permintaan)
e. Ayolah, kita belajar. (k.perintah
ajakan dan harapan)
f. Biarlah dia pergi bersama
temannya. (k.perintah pembiaraan)
8.
Kalimat
Seruan (Ekslamatif)
Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai
untuk mengungkapkan perasaan emosi yang kuat,termasuk kejadian yang tiba-tiba
dan memerlukan reaksi spontan. Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri tanda
seru (!). Contoh :
a. Hai,ini dia orang yang kita cari!
b. Wah,pintar benar anak ini !
E. KALIMAT
EFEKTIF
Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang
ada pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara
atau penulis.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas,yaitu
kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,kehematan
kata,kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1.
Kesepadanan
Yang dimaksud kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang di pakai.
2. Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu.
3. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat.dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu
ditonjolkan.
4. Kehematan
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata,frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti
harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
5. Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata.
6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepauan adalah pernyataan dalam kalimat itu sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterimaoleh
akal dan penulisannyasesuai degan ejaan yang berlaku.
F. PENGGUNAAN KATA YANG SALAH DALAM KALIMAT
Beberapa penggunaan kata yang
salah dalam kalimat diantara
1. Penggunaan Kata
“Kalau” yang Salah
Kadang-kadang kita
melihat pemakaian kata kalau yang
kurang tepat sebagai unsur penghubung antarklausa seperti yang akan
diperhatikan pada contoh di bawah ini. Kata kalau kita gunakan di depan klausa
yang bersifat kondisional (=syarat).Isinya menyatakan sesuatu yang
mungkin,namun dapat juga sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan atau mungkin
tercapai. Dalam halseperti yang disebutkan terakhir itu, kata sambung kalau dapat diganti dengan kata lain
yang menyatakan ketidakmungkinan itu, yaitu kata umpamanya, seandainya, andai kata dan sekiranya. Contoh :
a.
Kalau engkau
bersungguh-sungguh belajar, engkau akan lulus dalam ujian nanti. (benar)
b.
Kalau engkau
menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu bertengger.(salah)
Kalimat 2 klausa bersyarat itu berisi sesuatu yang
mustahil.Mana mungkain orang akan menjelma menjadi burung.Karena isinya
mengandung ketidakmungkinan makna, kata kalau
dapat diganti dengan kata lain, misalnya andai
kata, umpamanya, dan sekiranya.
Contoh :
Andai
kata engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu bertengger.(benar)
2.
Penggunaan Kata
Depan “Di” yang Salah
Penggunaan kata
depan “di” yang salah, di antaranya :
a.
Pakaian itu
disimpannya di dalam lemari. (salah)
Pakaian itu
disimpannya dalam lemari.(benar karena kata depan “di” dihilangkan)
b.
Perkara itu di atas
tanggungan sayalah. (salah)
Perkara itu atas tangungan sayalah.(benar karena kata
depan “di” dihilangkan)
3.
Penggunaan Kata “Daripada”
yang Salah
Penggunaan kata
“daripada” yang salah, di antaranya :
a.
Pukulan smash daripada Icuk menghujam tajam. (salah)
Pukulan smash Icuk
menghujam tajam.(benar)
b.
Hati kita sedih
melihat daripada penderitaan korban bencana itu.(salah)
Hati kita sedih
melihat penderitaan korban bencana itu. (benar)
4.
Pengulangan Kata
Pengulangan kata
yang terjadi dalam kalimat , misalnya :
Setahunnya hanya menghasilkan sekitar 200 film setahun.(salah)
Setahun hanya
menghasilkan 200 film. (benar)
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan
tenteng kalimat maka diperoleh beberapa kesimpulan , yaitu :
1. Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai
struktur minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan
bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya,
atau perintah).
2. Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis
menurut
a.
Jumlah klausa
pembentuknya,
b.
Fungsi isinya
c.
Kelengkapan
unsurnya,
d.
Susunan subjek dan
predikatnya,dan
e.
Sifat hubungan
aktor-aksi.
3.
Kalimat inti
berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S
dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat
atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.
4. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
maksud penutur/ penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar / pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi.
Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan
kata) yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan
penulisan kata.Selain itu kalimat efektif juga memiliki enam syarat
keefektifan, yaitu adanya
a.
Kesatuan ,
b.
Kepaduan
c.
Kepararelan,
d.
Ketepatan,
e.
Kehematan,
f.
Kelogisan
g.
Kecermatan.
5. Dalam kalimat kita akan menemui beberapa keasalan atau
ketidakefektifan. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya :
a.
Kalimat kontaminasi,
b.
Ketidakjelasan unsur
S dan P dalam kalimat ,
c.
Gejala pleonasme
dalam kalimat,dan
d.
Penggunaan kata
yang salah dalam kalimat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin zaenal, Tasai Amran S. 2009 Cermat
berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika pressindo
Sukmadew.blogspot.com/2013/10/pola
dasar kalimat
Marlinara.blogspot.com/2014/04/makalah
bahasa indonesia tentang kalimat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar