MAKALAH KEPRAMUKAAN
Dosen Pengampu : Sholikhin,
M.Pd.
Disusun oleh
:
oleh:
1. Ana Wahyu
Kusniati NPM 14040004
PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah tentang “sejarah pramuka dunia dan indonesia” dapat tersusun
hingga selesai. dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Umum kepramukaan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pringsewu, 11 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................i
Daftar Isi
.......................................................................................................
ii
Bab I Pendahuluan
.......................................................................................
iii
1.1 Latar Belakang
.......................................................................................
iii
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
iii
Bab II Pembahasan
.......................................................................................
1
2.1 Sejarah Pramuka di
Dunia .....................................................................
1
A. Riwayat Baden Powell .............................................................................
1
B. Sejarah Kepramukaan Sedunia
................................................................. 2
2.2 Sejarah Pramuka di Indonesia
................................................................. 4
A. Sejarah Gerakan Pramuka Masa
Penjajahan ........................................... 4
B. Gerakan Pramuka Pada Masa Republik
Indonesia ................................... 6
Bab III Kesimpulan
.......................................................................................
12
Daftar Pustaka
...............................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pramuka adalah
kependekan dari praja muda karana yang berarti rakyat muda yang
senang bekerja atau berkarya. Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan
kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan
kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan
pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepramukaan.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengkaji tentang sejarah pramuka di
dunia dan di Indonesia seperti :
1. Apa sejarah dari pramuka di
dunia ?
2. Apa sejarah dari pramuka di
Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengetian Pramuka, Kepraukaan dan Gerakan Pramuka
Pengertian
Kepramukaan. Kepramukaan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka (bab II Pasal 7) adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metode Kepramukaan (MK), yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan
ini dicetuskan pertama kali oleh Robert Stephenson Smith Boden Powell dan
Willian Alexander Smith pada tahun 1907 ketika mengadakan perkemahan kepanduan
pertama (dikenal sebagaijamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris. Kepramukaan
kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.
Pengertian
Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana
merupakan satu-satunya wadah (organisasi) berbadan hukum yang berhak
menyelenggarakan kepramukaan di Indonesia.
Gerakan
Pramuka berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia dan didirikan untuk
waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan
pembaruan gerakan kepanduan nasional Indonesia.
Pengertian
Pramuka. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong
Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Seorang Pramuka harus telah dilantik
menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan mengucapkan satya (janji) pramuka.
Dari
uraian di atas, jelaslah kini tentang pengertian dan perbedaan ketiga istilah
tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepramukaan merupakan
sebuah sistem pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang
melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan). Sedangkan Pramuka mengandung
pengertian sebagai anggota dari Gerakan Pramuka.
Jadi
pengertian antara kepramukaan, Gerakan Pramuka, dan Pramuka mempunyai
pengertian yang berbeda namun saling terkait.
2.2 Sejarah Pramuka di Dunia
A. Riwayat Baden Powell
Lahir
tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama
powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika
Stephenson masih kecil.
Pengalaman
Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan
menarik diantaranya :
a. Karena
ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari
kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga
dan lain-lainnya.
c. Sifat
Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara,
berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada
Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak
gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung
bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan
makan.
f. Pengalaman
mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja
Dinizulu.
Pengalaman
ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas
penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang
pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya
sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah
Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari.
Tahun
1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada
tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak.
Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell
meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B.
Sejarah Kepramukaan Sedunia
Kelahiran
Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell,
seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander
Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di
Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul
ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking,
Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
Ketika
itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya,
sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.
Tugas
utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan
tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang
diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan
itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat
mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas
keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut
diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo
dari Gerakan Pramuka Internasional.
Awal
tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting
For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang
kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun
1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan
untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri
beliau. Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia
17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh
sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun
1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore
II di
Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di
Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore
IV di Godollo,
Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore
V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore
VI di Moisson,
Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz
Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton
Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di
Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore
X di
Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di
Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di
Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor,
Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di
Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract
Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili,
Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di
Thailand
Tahun
2015 Jambore XXIII di Kirara-hama
Yamaguchi Jepang
Tahun 1914 beliau
menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun
1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat
sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan
Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun
1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak
tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut
oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry
(Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi
oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro
Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.
2.3 Sejarah Pramuka di Indonesia
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri
Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau, selain menjadi Sultan
Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan Pahlawan Nasional
Indonesia, pun dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai
Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan
(kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian
Gerakan Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran
dan kebijakan yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang
ini. Karenanya sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak Pramuka Indonesia,
Hamengkubuwana IX.
Sejarah lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia
dijajah oleh Belanda. Awal gerakan
kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders
Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische
Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memprakarsai
berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916. Pada
masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan
adanya sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang
pergi, gerakan Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk sebagai
Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru
dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan Presiden Nomor 121 tahun
1961 tanggal 11 April 1961.
A. Sejarah Gerakan
Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan
Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang dari Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912. Organisasi yang juga baru berdiri
pada tahun 1910 ini mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana
Perang Dunia I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka
kemudian memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun 1916 dan menjadi
Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang sama, S.P.
Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat organisasi kepanduan mereka
sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka diberikan nama Javaansche
Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di
tanah nusantara.
Organisasi-organisasi
kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan nasional, dimana pada suatu
masa didirikan organisasi kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder
Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul Watan.
Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat
Islam Afdeling Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah
menjadi Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische
Padvinderij (NATIPIJ) yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir
adalah Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang
kepada Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan
yang timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya
dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya adalah
INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Pada tahun 1928
hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau
agama. Nama-nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
- Pandu
Indonesia (PI)
- Padvinders
Organisatie Pasundan (POP)
- Pandu
Kesultanan (PK)
- Sinar
Pandu Kita (SPK)
- Kepanduan
Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi
yang berdasarkan keagamaan:
- Pandu
Ansor
- Al
Wathoni
- Hizbul
Wathan
- Kepanduan
Islam Indonesia (KII)
- Islamitische
Padvinders Organisatie (IPO)
- Tri
Darma (Kristen)
- Kepanduan
Azas Katolik Indonesia (KAKI)
- Kepanduan
Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat
persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan sebuah jambore besar. Kegiatan ini
mengalami beberapa kali perubahan rencana dalam waktu dan nama kegiatan,
meskipun pada akhirnya nama kegiatan disetujui sebagai “Perkemahan Kepanduan
Indonesia Oemoem” atau disingkat PERKINO. Tanggal acara yang tadinya juga
sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk dilakukan pada tanggal 19 hingga 23
Juli tahun 1914 di sebuah daerah di Yogyakarta.
Perkembangan gerakan
Pramuka di Indonesia sempat terhambat ketika penjajah dari Belanda pulang dan
digantikan oleh pasukan Jepang. Dalam masa penjajahan oleh Jepang yang
mengaku-ngaku “pelindung Asia, pemimpin Asia, dan cahaya Asia”, tidak boleh ada
partai dan organisasi rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan
publik karena bahkan organisasi kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada
aturan tentang penolakan organisasi, beberapa anggota BPPKI tetap merencanakan
PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat ini membuat semangat kepanduan
yang ada dalam dada para anggotanya berkobar semakin kuat.
B. Gerakan Pramuka Pada
Masa Republik Indonesia
Pada bulan September
1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia memutuskan untuk
melakukan pertemuan di Yogyakarta demi membentuk sebuah panitia baru sebagai
sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru
ini kemudian dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di
saat yang sama segera menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres
tentang kesatuan kepanduan. Kongres ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 29
Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu
Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia menghadapi masa sulit ketika hendak
berkembang. Salah satu alasan yang ada adalah penyerangan kembali Belanda mulai
17 Agustus 1984 dimana pada saat itu ada seseorang yang berencana menembak mati
Soeprapto dan berhasil. Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh
Belanda, Pandu Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.
Ketika periode
perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu
Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal
20 hingga 22 Januari tahun 1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres
ini adalah tentang bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi
kesempatan untuk beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan
kembali organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang
bagaimana masyarakat sekitar kini mampu membuat organisasi kepanduan mereka sendiri.
Hingga kini, kisah ini akan terus diceritakan jika ada salah satu kita yang
berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan Pramuka di
Indonesia.
2.4 Perkembangan
Pendidikan Pramuka Indonesia pada masa kini
Dalam sejarahnya,
Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang mampu bertahan
dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya harus
diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia.
Institusi strategis yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting
dalam menjaga nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia (Alfitra Salamm, 2011:
1).
Menurut Fasli, untuk
menarik perhatian, sudah saatnya Pramuka mempunyai menu dan variasi baru dalam
setiap program-programnya. Jika pada saat yang lalu Pramuka begitu digandrungi
karena menjadi satu-satunya wadah bagi para pelajar yang gemar dan ingin
melakukan kegiatan "outdoor".Tidak demikian halnya dengan saat ini,
di mana banyak bertumbuhan "provider" baru yang menyajikan kegiatan
dalam program-program Pramuka dengan lebih segar dan lebih canggih. "Menu
yang lama mungkin tidak pas lagi, maka Pramuka harus lebih bervariasi. Seperti outbound,
dulu Pramuka adalah wadah satu-satunya, tapi sekarang tidak," ujarnya
(Kompas.com).
Keberpihakan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap masa depan Gerakan Pramuka dengan
mencanangkan revitalisasi Gerakan Pramuka, tentu saja menjadi angin segar bagi
mereka yang cukup lama bergelut di dunia Pramuka. Dan merasa sayang bila
kegiatan positif ini sedikit demi sedikit kurang diminati oleh generasi
selanjutnya. Semangat revitalisasi Pramuka yang dicanangkan Presiden SBY ini
tentu saja merupakan sebuah realisasi untuk menjadikan Gerakan Pramuka sebagai
satu wadah pembinaan generasi muda. “Revitalisasi Gerakan Pramuka ini juga akan
dijadikan sebagai salah satu bagian dari revitalisasi pendidikan nasional. Oleh
karena itu payung hukum Gerakan Pramuka yang selama ini berdasarkan keputusan
presiden, akan ditingkatkan menjadi undang undang,” (Gemari, 2006:
26).
Menurut Bey
Machmuddin (2010) terdapat 7 (tujuh) strategi revitalisasi gerakan
Pramuka, yaitu:
(1) memperkuat peran gugus depan dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina/pelatih serta bantuan peralatan di
setiap Gugus Depan SD/MI dan SMP/MTs;
(2) meningkatkan
bentuk, wahana, dan media kegiatan Kepramukaan yang menarik, penyediaan
modul-modul kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak muda masa
kini;
(3) Rebranding pramuka
: Meningkatkan peran komunikasi publik melalui berbagai media; menampilkan
wajah yang lebih Muda dan segar; tampilan seragam pramuka yang lebih menarik;
(4) Pelibatan orang
tua murid, komunitas, masyarakat luas, tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan
pramuka terutama di gugusdepan maupun di setiap jenjang kwartir;
(5) Memperkuat
organisasi gerakan pramuka mulai dari kwarnas, kwarda, sampai kwaran;
(6) Menata dan
mengoptimalkan Penggunaan aset, fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh gerakan pramuka;
(7) Meningkatkan
koordinasi dan Sinergi, lintas pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Ajakan Presiden
Republik Indonesia Dalam Rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka, yaitu:
- Perkuat
Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter Bangsa,
- Raih
keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas,
- Ajak
kaum muda meningkatkan semangat Bela Negara,
- Mantapkan
tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan,
- Utamakan
kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya,
- Kokohkan
persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia,
- Amalkan
Satya dan Darma Pramuka.
Pada tahun 2010
Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka yang disahkan di Jakarta pada tanggal
24 November 2010 oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dijelaskan bahwa pembangunan
kepribadian ditujukan untuk mengembangkan potensi diri serta memiliki akhlak
mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup bagi setiap warga negara demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat; bahwa pengembangan potensi diri sebagai
hak asasi manusia harus diwujudkan dalam berbagai upaya penyelenggaraan
pendidikan, antara lain melalui gerakan pramuka. Gerakan pramuka selaku
penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan
kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan
hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global. Peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini
belum secara komprehensif mengatur gerakan pramuka.
Dengan mengikuti perkembangan
zaman, diharapkan Gerakan Pramuka mampu membawa perubahan dan dapat
mengembangkan kegiatan secara meluas, serta menjadi kuat dan memperoleh
tanggapan luas dari masyarakat. Dengan demikian, kita sebagai generasi Pramuka
masa kini harus lebih kreatif dalam berkegiatan kepramukaan. Tidak hanya sempit
pemikiran tentang apa yang dahulu Pramuka lakukan, namun lebih mengembangkan
kegiatan yang bersifat kreatif, inovatif yang dapat menjadi daya tarik bagi
generasi muda. Sehingga Gerakan Pramuka dapat menjadi salah satu benteng
penting dalam menjaga nilai-nilai kepribadian Indonesia.
Seperti yang dikatakan Bung Karno
ketika penyerahan Panji Gerakan Pramuka, “Berusahalah sehebat-sebatnya untuk
mengembangkan dan meluaskan Gerakan Pramuka kita, sampai pada suatu ketika,
setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik yang mahasiswa di kota maupun
yang penggembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat
menyatakan Aku Pramuka Indonesia”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah
pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan adalah Baden Powell, pada tahun
1908 Boden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting
For Boys” Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang
kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Sejarah
lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia
dijajah oleh Belanda. Awal
gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders
Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische
Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrakarsai
berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916.
Dalam sejarahnya,
Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang mampu bertahan
dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya harus
diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia.
Institusi strategis yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting
dalam menjaga nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan mengikuti
perkembangan zaman, diharapkan Gerakan Pramuka mampu membawa perubahan dan
dapat mengembangkan kegiatan secara meluas, serta menjadi kuat dan memperoleh
tanggapan luas dari masyarakat. Dengan demikian, kita sebagai generasi Pramuka
masa kini harus lebih kreatif dalam berkegiatan kepramukaan. Tidak hanya sempit
pemikiran tentang apa yang dahulu Pramuka lakukan, namun lebih mengembangkan
kegiatan yang bersifat kreatif, inovatif yang dapat menjadi daya tarik bagi
generasi muda. Sehingga Gerakan Pramuka dapat menjadi salah satu benteng
penting dalam menjaga nilai-nilai kepribadian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.likethisya.com/sejarah-pramuka.html (dikutip pada tanggal 10
Maret 2016) Pukul 17:02 WIB.
http://www.portalsejarah.com/sejarah-lahirnya-gerakan-pramuka-di-indonesia.html (dikutip Pada tanggal 10
Maret 2016) Pukul 16:04 WIB.
www.bukupramukaboyman.com/buku-pramuka-boyman-edisi-terbaru-2015 (Dikuti Pada
TANGGAL 10 Maret 2016 ) pukul 16:27 WIB.
Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka Tahun 2009.
Keputusan
Presiden No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka.
Wakil
Kementerian Pendidikan Nasional.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 14 Agustus 2006
Gemari
Edisi 67/Tahun VII/Agustus 2006. Revitalisasi Gerakan Pramuka Bagian Dari
Revitalisasi Pendidikan Nasional, halaman 26.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar