STRUKTUR
KLAUSA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
5
1. TRIMAININGSIH 14040003
2.
ANA
WAHYU KUSNIATI 14040004
3.
ARDI
HERNAWAN 14040026
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul
“STRUKTUR KLAUSA” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan
kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Pringsewu,28 Maret 2016.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.
Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur
klausa verbal.............................................................................. 3
B. Struktur
klausa nonverbal........................................................................ 6
C. Makna
klausa........................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 12
B. Saran...................................................................................................... 12
DAFTA R PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa adalah
fenomena yang menghubungkan dunia makna dan dunia bunyi. Lalu, sebagai penghubung
diantara kedua dunia itu, bahasa dibangun oleh tiga buah komponen, yaitu
komponen leksikon, komponen gramatika, dan komponen fonologi (Chaer, 2009:1).
Sistem gramatika biasanya dibagi atas subsistem morfologi dan subsistem
sintaksis. Subsistem sintaksis membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata
itu kedalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan-satuan
sintaksis, yakni kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana (Chaer, 2009:3).
Dilihat
dari segi bentuknya, kalimat dapat dirumuskan sebagai salah satu konstruksi
sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara
kata dan kata, atau kelompok kata dengan kelompok kata yang lain berbeda-beda.
Antara “kalimat” dan “kata” terdapat dua satuan sintaksis antara, yaitu
“klausa”dan “frase”. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua
kata, atau lebih, yang mengandung unsur predikasi. Sedangkan frase merupakan
satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata, atau lebih, yang tidak mengandung
unsur predikasi (Hasan Alwi,
2003:312). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa klausa
berkedudukan sebagai bagian dari suatu kalimat, dan oleh karena itu klausa
tidak dapat dipisahkan dari kalimat.
Untuk
keperluan berbahasa sehari-hari yang baik dan benar, baik dalam
bahasa lisan maupun bahasa tulis, dituntut kemampuan untuk membuat
konstruksi kalimat yang baik dan benar pula. Maka pengetahuan
tentang jenis-jenis klausa dan strukturnya menjadi sangat penting, karena
sebuah kalimat merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari satu atau lebih
klausa.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksut dengan sruktur klausa
verbal?
2. Apakah
yang dimaksut dengan struktur klausa nonverba?
3. Apakah
yang dimaksut makna klausal?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa itu struktur klausa verba dan bagaimana bentuknya.
2. Untuk
mengetahui apa itu struktur klausa nonverbal.
3. Untuk
mengetahui apa itu makna klausa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Struktur
Klausa Verbal
Stuktur verbal
ditentukan oleh fungsi-fungsi argumen yang membentuk klausa. Maksutnya adalah
apakah argumen itu sebagai subjek atau
objek, sangat tergantung pada tipe,verba yang menduduki fungsi verba.
Sehubungan dengan itu terdapat beberapa struktur klausa verba yang berkaitan
dengan tipe verbanya.
Ø Jenis-jenis
struktur klausa verba
a) Struktur
klausa verba transitif
Klausa transitif adalah
klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang menghendaki
hadirnya objek(Sukini, 2010:46).
Menurut
(Tarigan, 2009:44), Klausa transitif adalah
klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang mempunyai
kapasitas memiliki satu atau lebih obyek.
Dibawah ini ada
beberapa macam-macam stuktur klausa verba transitif sebagai berikut :
1. Struktur
klausa verba aktif monotransitif
Adalah klausa
monotransitif yang terdiri dari subjek nomina atau frase nomina yang diikuti
predikat verba transitif (monotransitif) diikuti nomina (frase nomina) diikuti
atau tidak keterangan.
Contoh
: saya membeli mobil.
2. Struktur
klausa verba aktifditansitif.
Adalah klausa ditansitif terdiri
dari subjek nomina atau frase nomina yang diikuti predikat verba ditansitif
diikuti nomina dan nomina,diikuti atau tidak diikuti keterangan.
Contoh
: bapak memberi adik buku.
3. Struktur
klausa verba transitif pasif
Adalah klausa yang
terdiri dari subjek nomina,atau frase, nomina atau pronomina,atau frase
pronomina diikuti predikat verba pasif diikuti objek (nomina,frase nomina,)
diikuti atau tidak oleh keterangan.
Contoh :
a. Tikus
itu diterkam kucing.
b. Pensil
itu terbawa oleh yani.
4. Struktur
klausa verba transitif medial.
Adalah klausa verba
transitif medial terdiri dari subjek nomina atau frase, pronomina atau frase pronomina, diikuti predikat verba
transitif berafik ber- diikuti dengan atau tampa keterangan.
Contoh :
a. Ia
bercukur
b. Mereka
melepaskan diri dari tanggung jawab.
5. Struktur
klausa verba transitif- Resiprokal.
Adalah klausa verba
transitif medial yang terdiri dari subjek nomina,frase nomina, pronomina, atau
frase pronomina diikuti predikat verba transitif resiprokal ( berafiks, ber,
ber-an,ber-R,an), saling atau baku , dengan/ tidak menggunakan keterangan.
Contoh:
a. Ia
berdandan
b. Mereka
berdesakan
c. Mereka
bermaaf-maafan.
d. Para
penjahit itu baku hantam di pasar.
e. Mereka
saling mengalami.
6. Struktur
klausa verba antipasif.
Adalah
klausa verba antipasif terdiri dari subjek nomina,pronomina, atau frase
pronomina diikuti verba transitif anti (tidak dapat dipasifkan) dengan/ tanpa
keterangan.
Contoh
:
a.
Adik suka makan duren.
b.
Ia benci terhadap
kebohongan.
c.
Ia haus akan kebenaran.
7. Struktur
klausa verba anti aktif.
Adalah klausa verba transitif anti aktif terdiri dari subjek nomina, atau frase
nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti verba transitif pasif anti
aktif(ke-an,di-ter-) dengan atau tampa
diikuti keterangan.
Contoh:
1. Yani
kecopetan dipasar.
2. Pengemudi
dilarang membuang air disembarangg tempat .
b) Struktur
klausa verba interansitif.
Adalah klausa verba interansitif yang
terdiri dari subjek nomina,frase nomina, pronomina, diikuti predikat verba
interansitif, dengan tanpa diikuti keterangan.
Contoh:
a. Berat
badanya bertambah terus.
b. Pendapatanya
belum bertambah jumlahnya.
c. Mereka
pergi.
d. Ia
pulang.
e. Saya
datang.
B.
Struktur Klausa
Nonverbal
Dalam pembahasan klausa
telah dikemukakan bahwa klausa dapat diidentifikasi berdasarkan kategori kelas
kata. Berdasarkan kelas kata yang mengisi predikatnya, klausa secara garis
besar dibagi menjadi klausa verbal dan
klausa nonverbal.
Yang termasuk klausa
nonverbal yaitu klausa yang predikatnya ajektifa,adverbia dan klausa pronomina
serta numeralia sebagai berikut:
a. Struktur
klausa preposisional.
Adalah
klausa yang predikatnya berupa
proposisi. Struktur klausa preposisi adalah sebagai berikut:
Adalah
klausa yang terdiri dari subjek nomina, frase nomina, pronomina atau frase
pronomina diikuti predikat preposisi diikuti nomina dengan atau tanpa
keterangan.
Contoh:
a. Mangga
itu dari indramayu.
b. Kredit
itu untuk pengusaha kecil.
c. Ayah
ku kekantor setiap hari.
b. Struktur
klausa nomina
Klausa
nomina adalah klausa atau frase
predikatnya terdiri dari beberapa nomina atau frase nomina.
Klausa nomina terdiri dari
subjek nomina, frase nomina,pronomina frase pronomina, diikuti predikat nomina
atau frase nomina dengan atau tampa diikuti keterangan. Contoh:
a. Ayahnya
dosen bahasa jawa.
b. Ia
seorang guru besar.
c. Mereka
itu. Penunggak kredit.
d. Tetangga
ku tukang semir sepatu.
Apabila
diantara subjek dan predikat diberikan kata adalah maka klausa itu menjadi
klausa ekuitif. Ayahnya adalah seorang dosen bahasa jawa.
c. Struktur
klausa ajektiva
Adalah
klausa yang perdikatnya berupa ajektif.
Klausa
ajektiva terdiri dari subjek nomina,
frase nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti predikat ajektiva, ataupun
frase ajektifa denga/tanpa keterangan.
Contoh:
1. Warna
bajunya biru tua.
2. Badanya
terlalu gemuk.
d.
Struktur klausa
adverbia
Klausa
adverdia adalah klausa yang predikatnya berupa adverbia.
Klausa
adverbia terdiri dari subjek nomina, frase nomina, pronomina atau frase
pronomina diikuti predikat adverbia, atau frase adverbia dengan/tanpa
keterangan.
Contoh:
a. Nakalnya
amat sangat.
b. Cantiknya
alang kepalang.
e. Struktur
klausa pronomina
Klausa
pronomina adalah klausa yang preditanya berupa pronomina.
Klausa
pronomina terdiri dari subjek nomina atau frase nominal diikuti predikat berupa
pronomina atau frase pronomina dengan/ tanpa keterangan.
Contoh:
a. Yang
nakal mereka ini.
b. Yang
dicari dia pula.
f. Struktur
klausa numeralia
Klausa
numeralia (bilangan) adalah klausa yang predikatnya berupa numeralia atau
bilangan.
Klausa
numeralia terdiri dari subjek atau frase nomina diikuti predikat berupa
numeralia.
Contoh:
a. Anaknya
tiga orang.
b. Hutangnya
sangat banyak.
c. Sawahnya
tiga hektar.
C.
Makna
Klausal
Sebagai konstruksi
gramatikal klausa mempunyai makna yaitu proposisi yang terjadi dari satu
predikator dengan satu argumen atau lebih. Makna yang dimaksut atau dianggap oleh predikator suatu klausa, merupakan
identitas makna klausial.
Ø Bentuk
makna klausa sebagai berikut:
a. Penanggapan
Adalah benda bernyawa
yang kreasi terhadap lingkungan atau yang mengalami proses
psikologis,penanggapan dapat pula berupa yang mencintai,yang menghargai atau
yang menderita , mereka adalah sebagai penanggap.
b. Pelaku
Adalah benda yang
bernyawa atau tidak bernyawa yang mendorong suatu proses atau yang bertindak.
Contoh:
1. Ali
memegang buku.
Ali adalah
sebagai pelaku.
2. Kabut
menyelimuti bumi.
Kabut dipersonifikasikan
sebagai pelaku.
c. Tokoh
Adalah benda yang
bernyawa yang di terangkan oleh benda lain atau yang menerangkan apa yang
disebut predikata.
Contoh:
1. Buk
yani dosen kamu.
Buk yani adalah sebagai tokoh.
d. Pokok
Adalah benda yang tak
bernyawa yang diterangkan oleh benda lain atau yang memerankan apa yang disebut
predikator.
Contoh:
1. Gudek
adalah masakan khas jawa tengah.
Gudek
adalah pokok.
e. Ciri
Adalah benda yang
menerangkan benda lain.
Contoh:
1. Pak
ardi guru sejarah.
Guru sejarah adalah
bagi pak ardi.
f. Penderita
Adalah benda yang
bernyawa yang mengalami perubahan secara fisik atau yang berubah tempatnya atau
letak nya. Tempat juga bisa berupa yang dimiliki,yang diperoleh,atau yang
dipertahankan.
Contoh:
1. Yani
menyayangi adiknya.
Adiknya
sebagai penderita.
g. Sasaran
Adalah benda yang tak
bernyawa yang mengalami perubahan fisik atau yang berubah tempat atau letaknya.
Contoh:
1. Kakak
makan roti.
Roti
adalah sasaran.
h. Hasil.
Adalah benda yang
melengkapi atau yang mengkususkan predikator atau yang menjadi tindakan predikator.
Contoh:
1. Ibu
menanak nasi.
2. Ayah
membangun rumah.
Nasi dan rumah adalah
sebagai hasil dalam konstruksi.
i.
Pemerolehan
Adalah benda yang
mendapat keuntungan dari predikator.
Contoh:
1. Ibu
menjahitkan kakak baju.
Kakak
adalah sebagai pemeroleh, yang mendapat keutungan dari predikator(menjahitkan).
j.
Ukuran
Adalah benda yang
mengungkapkan banyak atau ukuran predikator.
Contoh :
1. Jalan
itu panjangnya 200 km.
2. Bayi
itu beratnya 4kg.
3. Sumur
itu dalamnya 15m.
200km,4kg dan 15m
adalah menyatakan peran ukuran.
k. Alat
Adalah benda tak bernyawa
atau bernyawa yang dipakai oleh pelaku untuk menyelesaikan suatu perbuatan atau
mendorong suatu proses.
Contoh:
1. Yani
memotong roti dengan pisau.
2. Cika
memanggil kesy dengan lambaian tangan.
Pisau
dan lambaian tangan adalah berperan sebagai alat’
l.
Asal
Adalah tempat yang
menjadi sumber predikator atau benda yang pemilik semula dalam tukar menukar.
Contoh:
1. Anak
itu jatuh dari tangga.
Tangga berperan
sebagai tempat dalam klausal.
m. Peserta
Adalah benda yang
mengikuti pelaku.
Contoh:
1. Buk
guru pergi ke taman safari dengan murid-muridnya.
Murid-muridnya
berperan sebagai perserta.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Stuktur verbal
ditentukan oleh fungsi-fungsi argumen yang membentuk klausa. Maksutnya adalah
apakah argumen itu sebagai subjek atau
objek, sangat tergantung pada tipe,verba yang menduduki fungsi verba.
Sehubungan dengan itu terdapat beberapa struktur klausa verba yang berkaitan
dengan tipe verbanya. Dalam struktur klausa verbal terbagi menjadi dua yaitu
struktur klausa verbal transitif dan struktur klausa intrasitif dan struktur
klausa nonverba terdiri dari klausa yang preditanya ajektifa, nomina, numeralian, pronomina adverbia
serta makna klausa Sebagai konstruksi gramatikal klausa
mempunyai makna yaitu proposisi yang terjadi dari satu predikator dengan satu
argumen atau lebih. Makna yang dimaksut
atau dianggap oleh predikator suatu klausa, merupakan identitas makna
klausial.
B.
Saran
Dari penulisan makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyaknya kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun tetap penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini,
dan apabila dalam tulisan ini terdapat kesalahan, baik itu dari kalimat
ataupun susunannya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ramlan,HP.20002.sintaksis
bahasa indonesia.jakarta:manasco offset.
baehagie,imam,20008.
Sintaksis teori dan analisis.yogyakarta:pustaka belajar.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar