STRUKTUR KALIMAT
(Makalah)
Di
Susun Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Sintaksis
Dosen
Pengampu : Solikhin, M. Pd
Disusun
Oleh
1. Evi
rizki (14040005)
2. Hengki
Irawan (14040011)
3. Rosita
Oktavia Sari (14040032)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami senantiasa bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SWT. Penyusunan makalah yang diberi judul “struktur Kalimat”, diajukan
sebagai pamenuhan salah satu tugas terstruktur
Mata
Kuliah Sintaksis.
Dalam
penyusunan makalah ini kami mendapatkan beberapa halangan dan rintangan yang
harus kami lewati, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak kami
bisa menyelesaikannya, walaupun kami sadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alikum
Wr. Wb.
Pringsewu,
19 April 2016
Penulis
Kelompok
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Hakikat Kalimat
B.
Struktur Kalimat Berdasarkan Jenis
Klausa Dalam Kalimat
C.
Struktur Kalimat Berdasarkan
Kelengkapan Unsur Katanya
D.
Struktur Kalimat Berdasarkan Amanat
Wacana
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam bagian ”studi sintaksis” sudah
dijelaskan bahwa secara hirarkis, kalimat merupakan satuan bahasa di bawah
tataran wacana. Wacana dibentuk oleh kalimat-kalimat. perilaku kalimat sebagai
unsur pembentuk wacana sangat beragam. Ada yang secara potensial dapat berdiri
sendiri, namun ada juga memiliki ketergantungan dengan kalimat yang lain. Ada
kalanya kalimat dibentuk oleh kata, atau frase, atau dapat juga oleh frasa.. Berbagai jenis kalimat ditinjau dari berbagai kriteria menghasilkan
antara lain jenis-jenis kalimat verbal dan nonverbal, kalimat lengkap dan tidak
lengkap, kalimat bebas dan terikat, kalimat inti dan non inti.
Apapun jenisnya
setiap kalimat memiliki struktur atau pola yang memperlihatkan hubungan antar
unsur yang membentuk kalimat itu. Pemahaman srtuktur atau pola-pola kalimat,
memberikan dasar bagi pemahaman kalimat
lebih lanjut. Dengan mempelajari
struktur kalimat diharapakan mahasiswa memiliki pemahaman yang memadai dan
benar tentang pola hubungan antar bagian kalimat dan makna hubungan, antar
klausa dalam suatu kalimat.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam
makalah ini akan mengkaji beberapa permasalahan, yaitu :
1.
Apakah yang dimaksud dengan kalimat?
2.
Seperti apa struktur kalimat dalam
klausa?
3.
Seperti apa struktur kalimat berdasarkan
kelengkapan unsur katanya?
4.
Seperti apa struktur kalimat berdasarkan
Amanat wacana?
C.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini
adalah supaya mahasiswa :
1.
Dapat mengetahui hakikat kalimat
2.
Dapat mengetahui struktur kalimat berdasarkan
jenis klausa dalam kalimat
3.
Dapat mengetahui struktur kalimat
berdasarkan kelengkapan unsure katanya
4.
Dapat mengetahui struktur kalimat
berdasarkan amanat wacana
BAB II
PEMBAHASAN
1. HAKIKAT KALIMAT
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono, 2007).
Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa
lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan
kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang
minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan
prediket, satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi
atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan
akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi
perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa
yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,),
titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final
yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Adapun ciri- ciri
kalimat yaitu :
a) Dalam bahasa lisan diawali dengan
kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
b) Sekurang-kurangnya terdiri dari atas
subjek dan prediket.
c) Predikat transitif disertai objek,
prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
d) Mengandung pikiran yang utuh.
e) Mengandung urutan logis, setiap kata
atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan
keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f) Mengandung satuan makna, ide, atau
pesan yang jelas.
g) Dalam paragraf yang terdiri dari dua
kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang
saling berhubungan.
2.
Struktur
Kalimat Berdasarkan Jenis Klausa Dalam Kalimat
a.
kalimat tunggal
kalimat
tunggal. Memiliki berbagai macam pola atau strutur
1.
kalimat tunggal
(1)
S (N) + P(N)
kalimat
tunggal terdiri dari S nomina diikuti nomina
contoh
:
Pak ali guru
(2)
S (F N) + P (F N)
Kalimat
tunggal terdiri dari S frase nomina, diikuti P frase nomina
Contoh
Anak
pa kali siswa SMU
(3)
S (N+P(VFV)
Kalimat
terdiri dari S nomina, atau frase nomina diikuti P verba atau frase verba
Contoh
a)
Anak itu
menangis
b)
Ali naik sepeda
(4)
S (NFN) +
P(VFV) + KET (F.Prep)
Kalimat
tunggal terdiri dari S nomina atau frase nomina, P verba atau frase verbal, KET
frase preposional
Contoh
a)
Andi pergi ke
kebun binatang
b)
Yang mencuri
itu sudah tertangkap di pasar
(5)
S
Kalimat
tunggal terdiri dari pronominal atau frase pronominal diikuti P nomina atau
frase nomina
Contoh
a)
Mereka itu
siswa SMU
b)
Kita bangsa
Indonesia
(6)
Kalimat
tunggal terdiri dari S nomina atau frase nomina, pronominal, atau frase
pronominal, p ajektiva atau frase ajektiva
Contoh
a)
Susi cantik
b)
Susi sangat
cantik
c)
Anak pak budi
cantik
d)
Anak pak budi
sangat cantik
e)
Ia pandai
f)
Ia sangat
pandai
(7)
Contoh
a)
Anto menulis
surat
b)
Ia membaca buku
c)
Anak ayam itu
sedanga makan padi
d)
Mereka kedua
siswa mengganggu penjual roti
Kalimat-kalimat di atas berasal S nomina, frase nomina, preposisi,
atau frase preposisi P verba atau frase verba, nomina atau frase nomina
(8)
S
+ P +O1
+O2
Contoh
a)
Ibu menjahitkan
Ani baju
b)
Ibu membukakan
Ayah pintu
c)
Ia menulis
Kalimat-kalimat
di atas terdiri dari S nomina atau frase nomina,pronomina atau frase nomina, P
verba, atau frase verba , O langsung terdiri dari nomina, frase nomina,
pronomina, dan objek tak langsung yang terjadi dari nomina, dan objek, tak
langsung yang terjadi dari nomina, nomina, frase nomina dan pronominal
(9)
S
+ P +Pel S
ket
Kalimat
tunggal terdiri atas S nomina atau frase nominal, pronominal, P adalah,
merupakan, terdiri atas, ialah, menjadi, pel S nomina, frase, nomina,
pronominal, ket frase preposional, frase nomina
Contoh
a)
Pak Solikhin
adalah Dosen di STKIP MPL
b)
SMP merupakan
batu loncatan untuk masuk SMA
c)
Penghuni rumah
itu terdiri atas tiga orang dewasa dan dua orang anak
(10)
S + P + O +
menjadi + pel O
Kalimat
tunggal terdiri dari S nomina , atau frase nomina, atau pronominal, P frase
nomina, atau verba, diikuti O nomina, atau frase nomina, atau pronominal
diikuti menjadi, atau yakni, atau yaitu, sebagai, diikuti pel O nomina, frase
nomina, dan pronominal
Contoh
a)
Mereka memilih
dia sebagai bendahara
b)
Ibu ingin makan
masakan padang, yakni rending dan gulai
b.
Kalimat
bersusun
(1)
S + ket. S +p+ -0
ket
Kalimat bersusun terdiri S diikuti keterangan P
diikuti O dengan atau tanpa ketenrangan
Contoh :
a)
Penari yang
sangat cantik itu membawakan tari serimpi
b)
Masalah yang
ramai dibicarakan mendapat perhatian penerintah
c)
Pembunuhan yang
menghebohkan masyarakata sudah ditangani polisi
(2)
SI + P1
kon
SP
O2 + P
O + pel
KET
Kalimat
bersusun terdiri S1, P1, diikuti tidak diikuti O diikuti konjungsi (karena, sebab, sejak0 diikuti atau tidak
atau Tanya O, atau O2, diikuti atau tidak pel, diikuti atau tidak diikuti
keterangan
Contoh
a)
Saya tidak
dapat datang hari ini karena saya harus mengantarkan anak saya ke sekolah
b)
Aku menantimu
sejak dua jam yang lalu
c)
Saya sudah
pernah bertemu lagi dengannya setelah saya menolak lamarannya
(3)
Kon +
S
P1
Pel + ket , S2
+ P2+ O2
O + pel
ket. 2
Kalimat
bersusun diawali konjungsi (karena, sebab, sejak), S1 diikuti P1 dengan atau
tanpa diikuti pel atau ket, diikuti S2 diikuti P2 dengan atau tanpa O2 dengan
tanpa pel atau tanpa ket .2.
Contoh
a)
Karena dia
kurang merasa sehat, dia tidak datang
b)
Ketiga orang
tua itu wafat, pewarisnya tinggal menikmati
c)
Sebab ia sakit,
ia tidak bisa datang
(4)
S1
P1
bahwa + O1 +
O2+ P2 + O2
Kalimat
bersusun terdiri dari S1 diikuti P1 dengan/tanpa bahwa diikuti O1 dan
O2, diikuti P2 dan O2
Contoh
a)
Dia mengetahui
bahwa dirinya tidak disukai
b)
Menteri
mengumumkan bahwa gaji ABRI dan PNS akan naik
c)
Ibu mengatakan
bahwa ia akan pergi sebentar
d)
Saya tahu
kantor tutup
e)
Ibu mengatakan
ia akan ke warung
f)
Ia menceritakan
bahwa perjalananya selamat
c.
Kalimat majemuk
(1).
S1
ket S1 + P
O1 +
kon + O2
(dan)
(tetapi)
(sedangkan)
Kalimat majemuk sering juga kalimat setara terdiri
dari S, diikuti atau tidak diikuti P diikuti atau tidak diikuti oleh O1,
diikuti KET, diikuti atau tidak diikuti S2, diikuti P2, dikuti atau tidak
diikuti oleh O2
Contoh
a.
Ongkos taksi ke
rawamangung dari kelapa Gading Rp 5.000.000 sedangkan ongkos ke rawamangun Rp
750;
b.
Ibu memasak,
ayah membaca
c.
Ibu memasak,
Ayah membaca
d.
Ada kecelakaan
di Jl. Pemuda dan tiga orang luka parah
e.
Dia ingin
menyelesaikan pekerjaannya cepat-cepat tetapi akhirnya menyerah
(2)
kon1 = S1+ p1
Ket + Kon2 + S3 + P2
O2 +KET
Contoh
a.
Bukan dia yang
datang melainkan saya
b.
Bukan saya
tidak mau tetapi saya tidak sempat
c.
Baik paman
maupun bibi tidak begitu menyenangkan
2.
Struktur Kalimat
Berdasarkan Kelengkapan Unsur Katanya
(1)
Kalimat lengkap
S+ P
KET
N
N
FN FV
Pr A
Fpr FA
Kalimat lengkap
terdiri dari S (nomina, frase nomina, pronominal, frase nomina), diikuti P
(nomina, frase, nominal, pronominal, frase pronominal) KET (frase-frase
preposisi, frase ajektif, frase nomina)
Contoh
Baik nenek
maupun kakek tidak begitu menyenangkan
(2)
Kalimat tak
lengkap
Struktur
kalimat tak lengkap ini mencakup struktur kalimat elips, kalimat sampingan,
kalimat urutan, kalimat minor
(a)
Struktur kalimat
elips
(1)
Kalimat
elips terdiri dari nomina, frase nomina, atau pronominal
Contoh:
a.
Adik
b.
Orang tua
c.
Dia
(2)
Contoh
a.
Pergi
b.
Pergi ke pasar
c.
Selesai
d.
Pasti selesai
Kalimat
elips dengan struktur (2) terdiri dari verba, frase verba, ajektiva, atau frase
ajektiva
(b)
Kalimat
sampingan
Kan
+ FA
Kalimat
sampingan terdiri dari konjungsi diikuti frase ajektif
Contoh
a.
Karena memang
murah
b.
Walaupun tidaka
ada waktu
(c)
Kalimat urutan
Kan + S + P
Kalimat
urutan terdiri dari S dan P diikuti atau tidak diikuti oleh O atau KET
Contoh
a.
Lalu ia
menerima lamaran itu
b.
Oleh karena
itu, ia tidak datang
(d)
Kalimat minor
Struktur
kalimat minor terdiri dari panggilan, salam, ucapan, seruan, judul, moto,
ungkapan khusus
i.
Panggilan
Ninter
Kalimat
minor panggilan terdiri nomina interjeksi
Contoh
a.
Prof
b.
Kekasihku
ii.
N ket fat
Kalimat
minor terdiri dari nominankategori fatis
Contoh
a.
Selanmat pagi
b.
Assalamualaikum
(3)
Ucapan
V
+
Kalimat
minor ucapan terdiri dari verba dan diikuti nomina atau verba
Contoh
a.
Selamat
berbahagia
b.
Turut berduka
cita
(4)
Seruan
Kalimat
minor terdiri dari nomina ajektiva
Contoh
a.
Bangsat!
b.
Asoi!
c.
Macan!
(5)
Judul
(a)
Kalimat
minor judul terdiri dari S diikuti atau tidak diikuti oleh P, diikuti atau
tidak diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh O, dan diikuti atau tidak oleh
KET
Contoh
anak
perawan itu sarang penyamun
(b)
P
O
Kalimat
minor judul terdiri dari P diikuti atau tidak diikuti oleh O
Contoh
a.
Berjumpa dengan
adi
b.
Mengatur kuliah
baru di IKIP
(c)
Kalimat
minor judul terdiri dari nomina, frase nomina, interjeksi, atau partikel fatis.
Contoh
a.
Telegram
b.
Televise
berwarna
(6)
Moto
(a)
S + P
pel
KET
Kalimat
minor moto trdiri dari P diikutibO atau KET
Contoh
Sedikit bicara,
banyak bekerja
(7)
Inskripsi
Kalimat minor ungkapan inskripsi terdiri dari
frase preposisi, frase verba, atau frase nomina
Contoh
a.
Untuk ayah
ibuku
b.
Dipersembahkan
untuk ayah bundaku tercinta
c.
Tempat berteduh
meletakkan badan dan raga
(a)
Ungkapan
larangan
Kalimat minor ungkapan khusus larangan terdiri
dari verba diikuti verba, verba diikuti frase verba, atau adverbia diikuti
verba
Contoh
a.
Dilarang masuk
b.
Jangan pegang
(b)
Ungkapan
peringatan
Kalimat
minor ungkapan peringatan terdiri dari verba diikuti nomina atau frase nomina
Contoh
a.
Awas copet
b.
Awas anjing
galak
c.
Awas
(c)
Ungkapan ajakan
Kalimat
minor ungkapan ajakan terdiri dari verba diikuti nomina atau frase nomina
diikuti atau tidak diikuti partikel fatis
a.
Tolong kerjakan
sekarang
b.
Silahkan duduk
ya
c.
Silahkan
membayar di loket III
(d)
Ungkapan
anjuran
P:
KET
Part. Fatis
Kalimat
minor, ungkapan anjuran terdiri dari predikat verba atau frase verbal diikuti
atau tidak diikuti oleh nomina atau frase nomina diikuti oleh nomina diikuti
atau tak diikuti oleh KET, diikuti atau tidak oleh partikel fatis
Contoh
a.
Tunggu saya di
sini ya!
b.
Bacalah aturan
memakainya
(e)
ungkapan
harapan
Adv
+ Fartikel fatis
Kalimat minor ungkapan harapan terdiri dari
adverbian diikuti frase verbal diikuti atau tidak oleh partikel fatis
Contoh
a.
semoga berhasil
b.
semoga selamat
sampai tujuan
(f)
ungkapan
perintah
FV
Kalimat
minor ungkapan perintah terdiri dari frase verba
Contoh
a.
masuk dari
pintu belakang
b.
kurangi
kecepatan sekarang
(g)
ungkapan
pernyataan persediaan
FV
Kalimat minor ungkapan pernyataan kesediaan
terdiri dari frase verba
Contoh
a.
terima pasang
listrik
b.
menerima
pesanan kue lebaran
3.
Struktur
Kalimat Berdasarkan Amanat Wacana
Secara
rinci struktur kalimat berdasarkan amanat wacannya dibedakan atas strutur
kalimat deklaratif, kalimat introgatif, kalimat imperative, aklimat aditif,
kalimat reshonsif dan kalimat interjektif
(1)
Kalimat
deklaratif
Secara
khusus strutur kalimat deklaratif, tidak dibicarakan dalam bahan ini. Akan
tetapi dengan memperhatikan ciri dan struktur kalimat yang lengkap di atas
(2)
Kalimat
interogratif
a.
Int
Kalimat
interogratif dari zero interogratifa, apa , siap, dan bila, diikuti S, diikuti
P, diikuti atau tidak diikuti O, pel dan
KET
Contoh
a.
Apa dia yang
datang?
b.
Siapa yang
memakai sepeda saya tadi?
c.
Bila, mereka
akan datang
d.
Mengapa ia
tidak mengatakan kepada saya tadi?
e.
Siapa namanya?
b.
adv + kah
S
P
O
·
bukankah
·
haruslah
·
sudahkah
kalimat
introgatif terdiri dari adverbial ditambah “kah” diikuti S, P, O diikuti S,
diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh pe, dan KET
contoh
·
bukankah saya
sudah menerangkan hal itu?
·
Sudahkah anda
pergi ke kampus?
·
Haruskah kami
menyelesaikan pekerjaan hari ini?
c.
S + P
O KET
O
Kalimat
introgatif terdiri dari S introgatif, apa ,siapa, dan lain-lain, diikuti atau
tidak diikuti oleh P, O, ket atau pel
Contoh
a.
Dia siapa?
b.
Nama apa yang
seharusnya kita berikan pada anak itu?
c.
Negara mana
yang menghasilkan kopi?
d.
S
P
int
Kalimat
introgatif terdiri dari S diikuti atau tidak diikuti oleh P diikuti oleh
introgatif diikuti atau tidak oleh demonstratifa
Contoh
a.
Dia melakukan
pekerjaan siapa?
b.
Pekerjaan siapa
itu?
e.
S + kah
P
Pel
Kalimat introgatit int terdiri dari S diikuti partikel kah diikuti P, diikuti
atau tidak oleh O atau oleh pel atau oleh ket
Contoh
a.
Diakah yang
menelvon anda tadi malam?
b.
Pemerintahkah
yang melarang perjudian itu?
f.
P + kah + S
Kalimat introgatif terdiri dari P diikuti kah,
S diikuti atau tidak diikuti oleh KET
Contoh
a.
Pergikah dia ke
sana?
b.
Akan sakit kah operasi
itu?
c.
Maniskah gadis
berkacamata itu?
d.
Sangat
cantikkah dia?
g.
S+ P O
Pel
KET
kalimat interogatif terdiri dari S diikuti oleh
P diikuti atau tidak diikuti oleh O, atau pel atau oleh KET, diikuti bukan
Contoh
a.
Anda senang
mengerjakan pekerjaan itu , bukan?
b.
Dia sudah
menjadi guru, bukan?
c.
Mereka berjanji
akan bertemu di sana, bukan?
d.
Pekerjaan itu
tidak makan waktu banyak, bukan?
(3)
Kalimat imperatif
a.
F
(-Lah)
O
Pel
KET
Kalimat
imferatif terdiri dari P diikuti atau tidak diikuti –lah diikuti atau tidak
diikuti O, pel, atau KET
Contoh
a.
Duduk (-lah)
sebentar
b.
Tutuplah pintu
itu
c.
Pergilah
b.
Penanda
imperatife (+lah)
S
P
Pel
KET
Contoh
a.
Mari kita
mengerjakan soal ini bersama
b.
Silahkan duduk
pak!
c.
Jangan merokok
di sini!
d.
Tolong ambilkan
gula
e.
Biarkan saya
tunggu di sini
f.
Anda tidak
boleh mengatakan itu pada orang lain
(4)
Kalimat aditif
Strutur dan contoh kalimat aditif dapat dilihat
pada seluruh struktur dan contoh kalimat tak lengkap
(5)
Kalimat
responsif
Struktur dan contoh kalimat responsive dapat
dilihat pada seluruh struktur dan contoh kalimat tak lengkap
(6)
Kalimat
interejektif
Int
SP
O
Pel
KET
Kalimat interejektif
terdiri dari interejektif diikuti atau tidak diikuti oleh S, diikuti atau tidak
diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh O, pel atau KET
Contoh
a.
alangkah indahnya pemandangan itu
b.
Nakalnya bukan
main
c.
Wah asiknya
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat
dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat
adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan
kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah
klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, satuan bahasa
itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh
kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi
final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum.
Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf
kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau
titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik
(.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!)
Struktur Kalimat Berdasarkan Jenis Klausa Dalam Kalimat terdiri
dari: kalimat tunggal, kalimat bersusun dan kalimat majemuk.
Struktur Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur
Katanya terdiri dari : kalimat lengkap, kalimat tak lengkap,seruan, ucapan,
judul, motto, inskripsi
Struktur Kalimat Berdasarkan Amanat Wacana
terdiri dari : kalimat deklaratif, interogratif, imperatif, aditif, responsive,
interejektif.
B.
Saran
Mempelajari
tentang struktur kalimat, sangat penting bagi kita selaku mahasiswa pendidikan
bahasa Indonesia, karena sebagai bekal kita dalam membuat suatu karya sastra
atau wacana yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar