STRUKTUR FRASE
(Makalah)
Disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sintaksis
Dosen Pengampu : SHOLIKHIN M.Pd
Disusun Oleh :
1. Wahyu supriyatin
(14040033)
2. Dedi Saputra (14040009)
3. Dwi Ruandini (14040016)
4. Rahmad
Mahardika (14040017)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan limpahan rahmat dan kasih saying baik berupa kenikmatan
maupun kesehatan kepada kami, serta petunjuk dan kemudahan sehingga kami dapat
menyusun tugas makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
dan dapat menambah pengetahuan kita mengenai Faktor-faktor dalam pembelajaran. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca dan kami
berharap agar makalah ini dapat baermanfaat fiddunya wal akhiroh.
Pringsewu, 13 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………...………………...……i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...……..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………...………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ……………………………………………………………1
B.Rumusan masalah………………………….………………………………1
C.Tujuan
Penulisan…………..………………….……………………………1
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Struktur Frase
Endosentris…………………………………………..…….2
1.1
Frase
Endosentris Berinduk Satu………………………………….2
a)
Struktur Frase
Nominal……………………………………2
b)
Struktur Frase
Ajektifal…………………………………...3
c)
Struktur Frase
Pronominal
d)
Struktur Frase
Bilangan
e)
Struktur Frase Verbal
1.2 Frase Endosentris Berinduk ganda
a). Frase Koordinatif
b). Frase Apositif
2. Hubungan Makna Antara Unsur Frase
2.1
Makna Penjumlahan
2.2
Makna Pemilihan
2.3
Makna Kegunaan
2.4
Makna Penerang
2.5
Makna Pembatas
2.6
Makna Penentu
2.7
Makna Jumlah
2.8
Makna Sebutan
BAB
III PENUTUP
A.Kesimpulan…………………………………………………………………..7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai salah
satu satuan sintaksis frase dapat mengisi fungsi-fungsi sintaksis. Kesatuan
atau struktur frase itu sendiri merupakan persoalan yang perlu dipahami.
Unsure-unsur yang membentuk frase baik itu kata maupun frase, ataupun gabungan
antara kata dan frase memperlihatkan pola tertentu. Pola hubungan antar unsure
yang membentuk frase perlu dipahami lebih mendalam.
Dengan
mempelajari struktur frase diharapkan pembaca mampu. Memahami seluk beluk pola
dan hubungan antar unsure-unsur yang membentuk frase.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
struktur frase endosentris dan bentuk struktur frase endosentris?
2.
Bagaimana
hubungan makna antara unsur frase
dan macam-macam hubungan makna antar unsur frase?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah, agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Struktur
frase.Serta mahasiswa dapat mengambil manfaat dari penulisan makalah ini yang salah satunya
dapat dijadikan sebagai pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Struktur Frase
Endosentris
Telah dijelakan
bahwa frase endosentris yang dapat mingisi salah satu fungsi sintaksis memiliki
distribusi yang sama dengan sebagian atau keseluruhan komponenya dan berarti
bahwa dalam frase edosentris itu terdapat unsure yang dapat mewakili frase itu.
Atau unsure yang dapat mewakili frase itu dipandang sebagai inti frase
tersebut. Dalam frase sudah datang (40) misalnya, dalam distribusinya dapat
diwakili oleh datang sebagai intinya. Demikian pula frase rumah pekarangan (
36) misalnya, distribusinya oleh rumah, maupun pekarangan. Ini berarti bahwa
frase rumah pekarangan memiliki dua inti yaitu pekarangan memilki dua inti
yaitu rumah dan pekarangan. Berdasarkan hal di atas, struktur frase endosentris
ini dibedakan atas frase berinduk satu dan berinduk ganda.
1.1
Frase
Endosentris Beinduk Satu
Seperti dijelaskan di atas, dalam frase endosentris, terdapat
kontstruksi yang memiliki satu inti, dan ada yang memiliki dua inti. Frase
endosentris yang mempunyai satu inti disebut frase endosntris berinduk satu.
Unsur yang lain dalam frase itu disebut modifikatif. Dengan demikian konstruksi
frase berinduk satu adalah satu unsur sebagai induk dan unsur yang lain dalam
frase itu disebut modifikatif atau pwatas. Frase yang demikian disebut pula
frase motifikatif
Contoh:
(76) anak itu
(77) harus datang
(78) sangat penting
(79) udara segar
(80) lapangan luas
Pada frase (76) yaitu anak itu induknya adalah anak dan pewatasnya
adalah itu
(76)
anak itu
Inti pewatas
Pada frase (77) yaitu harus datang dibentuk oleh kata datang
sebagai inti atau induknya, dan harus sebagai modifikasi atau pewatasnya.
(77) harus
datang
Pewatas inti
Frase (78) yaitu sangat penting , intinya adalah penting dan
modifikasinya adalah sangat
(78) sangat penting
Pewatas inti
Frase (79) yaitu udara segar terdiri dari dua unsur udara sebagai
inti segar sebagai pewatas
(79) udara segar
Inti pewatas
Frase (80) yaitu lapangan luas dibentuk oleh unsur lapangan sebagai
ini luas sebagai pewatas
(80) lapangan luas
Inti pewatas
Selanjutnya penandaan kategori
induk yang menentukan kategori frase sama dengn kategori kata.
Sehubungan dengan hal itu frase endosentris berinduk satu berdasarkan kategori kata yang menduduki
unsur inti frase, dibedakan atas : frase
nominal (FN), frase ajektival (FA), frase pronominal (FPr), frase numeralia
(FNUM),frase verbal (FV).
a.
Struktur frase
nominal (FN)
Frase nominal yaitu frase yang induknya atau intinya nomina diikuti
oleh unsure lain yang berupa nomina atau kategori kata yang lain.
Konstruksi frase nominal ini
memperlihatkan beberapa pola (struktur) intern.
Contoh :
(1)
FN………….N
NI………………Nn
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti oleh satu
nomina atau lebih
(81) anak laki-laki
(82) meja marmer
(83) buku bacaan
(84) tukang sepatu
(85) warung nasi
(86) pemuda pelopor desa
(87) dina seorang
darmawanita
(88) alat pembersih lantai
(89) pengusaha kayu bakar
(90) keturunan raja singosari
Frase (81), (83), (84), dan (85) dibentuk oleh nomina sebagai inti
dan yang lainnya (pewatasnya) adalah satu nomina. Sedangkan frase (86), (87),
(88), (89), dan (90), dibentuk oleh satu nomina sebagai inti pewatasnya lebih
dari satu nomina.
(2)
FN……………..NI(+……………..Nn) dari +N2
Dengan
Demi
Untuk
Tentang
Frase nominal terdiri dari nomma satu diikuti nomina diikuti
partikel dan diikuti nomina
Conto:
(91) meja kayu dari jepara
(92) hadiah untuk nenek
(93) patung proklamator dari perunggu
(94) penataran untuk guru sd
(95) buku tentang ekonomi
Frase (91), (92), (93), (94), dan (95) dibentuk oleh nomina diikuti
nomina, diikuti partikel dan diikuti nomina
(3)
FN…………..NI+Se N2
Frase nomina diikuti oleh afikse-dan diikuti oleh nomina
Contoh:
(96) teman se kelas
(97) orang se kampung
(98) ayam se kandang
(99) bungga se kebun
(100) nasi se piring
Frase (96), (97),(98),(99),dan (100) dibentuk oleh nomina diikuti
se-dan nomina
(4)
FM……….. N +
yang+ V + dem
FV
Frase nominal terdiri dari nomina yang diikuti verba atau, frase
verba dan diikuti demonstrative
Contoh:
(101) orang yang saya lihat
(102) semboyan yang dicetuskan ditempat itu
(103) ayat yang tersebut di atas
(104) keterangan yang tersebut di bawah ini
(105) teman yang saya jemput itu
Frase (101),(102),(103),(104), dan (105)dibentuk oleh
nomina,diikuti yang diikuti verba atau frase verba diikuti demonstrative
(5)
FN……………… N+yang V
+-nya +Dem
FV
Contoh:
(106) harta yang dimilikinya itu
(107) ibu yang dicintainya itu
(108) kekayaan yang dikuasainya itu
(109) mobil yang dibelinya itu
(110) sawah yang diairinya itu
Frase (106),(107),(108), (109), dan (110) di atas dibentuk oleh
nomina siikuti yang diikuti verba atau frase verba diikuti –nya dan
demonstrative.
(6)
FN …………… N+yang
+ N + nya + Dem
Frase nomina terdiri dari nomina sebagai inti yang, nominanya, dan
demonstrative.
Contoh:
(111) karyawan yang tinggal di pinggir kota
(112) bintang yang persembunyianya di goa-goa
(113) gadis yang senyumnya manis itu
(114) anak yang malasnya terlalau itu
(115) pegawai yang rumahnya di luar kota itu
Frase (111), (112), (113),(114), dan (115) di atas, dibentuk oleh
nomina, yang, nomina, diikuti –nya dan diikuti demonstrative
(7)
FN…… N+A
Frase nomina terdiri dari nomina, diikuti ajektiv. Intinya nomina
dan pawatasanya ajektif.
Contoh:
(116) rumah mungil
(117) wajah cantik
(118) anak pandai
(119) pondok permai
(120) minum segar
Frase (116),(117),(118), (119) dan (120) diikuti oleh pewatas
ajektifa.
(8)
FN……….. N+A1+A2
Frase nominal terdiri nomina sebagai inti diikuti oleh ajektif dan
ajektif sebagai pewatas
Contoh:
(121) gadis muda belia
(122) bungga mawar merah
(123) anak kecil mungil
(124) gadis cantik jelita
(125) badan sangat bugar
Frase (121),(122),(123),(124), dan (125) di atas dibentuk oleh
nomina sebagai inti,diikuti ajektif dan ajektif.
(9)
FN………. N+A+
yang+A
Contoh:
(126) tanah lapang yang tandus
(127) jagung muda yang manis
(128) kain panjang yang mahal
(129) anak kecil yang mungil
(130) warna hijau yang serasi
Frase (126),(127),(128),(129), dan (130) di atas dibentuk oleh
nomina sebgai inti, diikuti ajektif yang dan ajektif
(10)
FM……………..N+yang+A+A
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti yang,
diikuti ajektif dan ajektif intinya nomina,pewatasnya yang dan ajektif.
Contoh:
(131) rambut yang kusut masai
(132) pemandangan yang indah permai
(133) jembatan yang hancur lebur
(134) anak yang kecil mungil
(135) gadis yang cantik jelita
Frase (131), (132), (133), (134) dan (135) terdiri dari nomina sebagai inti diikuti oleh yang dan
ajektifa, ajektiva
(11)
FN……………………N+me N + dasar
Frase nominal terdiri dari nomina. Sebagai inti diikuti afiks meN
diikuti bentuk dasar.
Contoh:
(136) proses memilih
(137) proses merancang
(138) hak memilih
(139) cara menyajikan
(140) hasil menjual
Frase (136), (137), (138), (139) dan (140) terdiri dari nomina
sebagai inti, diikuti afiks meN ditambah bentuk dasar.
(12)
FN…………………………N+ber+dasa
Frase nominal terdiri dari nomina, sebagai inti, diikuti afiks ber
ditambahkan bentuk dasar.
Contoh:
(141) tangan bercincin
(142) buku bergaris
(143) dapur berasap
(144) batu bertulis
(145) lemari berukir
Frase(141), dan (145) terdiri dari nomina sebagai inti, diikuti
afiks ber ditambah dengan bentuk dasar
(13)
FN………………………………. Bil +N
F Bil
Frase nominal terdiri dari nomina didahului bilangan atau frase
bilangan
Contoh:
(146) sedikit pendatang
(147) banyak orang
(148) seribu mahasiswa
(149) dua tiga orang
(150) satu dua kegiatan
Frase (146),(147),(148), (149) dan (150) terdiri dari nomina
sebagai inti didahului oleh kata bilangan atau frase bilangan.
(14)
FN……………………N+Dem
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti
demonstrativa
Contoh:
(151) rumah ini
(152) orang itu
(153) pemilihan itu
(154) masalah ini
(155) halaman itu
Frase (151), (152), (153), (154) dan (155) terdiri dari nomina
sebagai inti diikuti demonstrative.
(15)
FN……………………….N+Pro
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti pronominal
Contoh:
(156) mobil mereka
(157) buku kami
(158) kemerdekaan kita
(159) kesalahan kami
(160) negara kita
Frase(156),(157), (158), (159) dan (160) terdiri dari nomina
sebagai inti dan pronomina sebagai pewatas
N
(16)
FN…………………Part + A
Ter- V
Frase nominal terdiri dari partikel diikuti nomina, ajektiva atau
afiks ter- diikuti verba.
Contoh:
(161) kaum lemah
(162) si miskin
(163) kaum buruh
(164) para pemberontak
(165) kaum tertindas
Frase (161), (162), (163),
(164) dan (165) terdiri dari partikel diikuti ajektiva, nomina, atau afiks ter-
diikuti verba.
b.
Struktur frase
ajektival
Frase ajektival adalah frase yang induknya ajektiva dengan pewatas
atau modifikasi berkategori apapun atau
beberapa kata kategori apapun yang keseluruhannya berprilaku sebagai ajektiva. Konstruksi frase
ajektiva ini memperlihatkan beberapa pola struktur intern
(1)
FA……………………Adv+A
Contoh:
(166) sudah pasti
(167) belum pasti
(168) Cuma pusing
(169) sudah sembuh
(170) selalu sakit
Frase (166), (167),
(168),(169) dan (170) adalah frase ajektival yang berstruktur adverbia diikuti
ajektiva. Atau dapat juga dikatakan ajektiva didahului adverbial
(2)
FA…………….A + Adv
Berbeda dengan pola (1), pada (2) ini memperlihatkan FA terdiri
dari ajektif sebagai unsure inti dan adverbial sebagai pewatas
Contoh:
(171) nikmat juga
(172) cantik nian
(173) susah sungguh
(174) sukar sekali
(175) silap balaka
Frase (171), (172), (173),(174) dan (175) terdiri dari ajektif
sebagai inti, diikuti oleh adverbia.
(3)
FA…………….A +A
Frase ajektif terdiri atas unsur
inti ajektif diikuti oleh ajektif
Contoh:
(176) aman tenteram
(177) bimbang ragu
(178) gagah perkasa
(179) cerah ceria
(180) harum mewangi
Frase(176), (177), (178), (179) dan (170) adalah frase ajektif
yang terdiri dari unsur ajektif dan ajektif.
(4)
FA……………………A+
morfem unik
Frase ajektif terdiri dari ajektif sebagai inti diikuti oleh morfem
unik.
Contoh:
(181) kering kerontang
(182) kusut masai
(183) gelap gulita
(184) panas terik
(185) sehat walafiat
Frase (181), (182), (183), (184) dan (185) terdiri dari ajektiva
sebagai inti yaitu kering, kusut,gelap,panas, dan sehat.diikuti morfem unik
yaitu kerontang,masai, gulita,terik, dan walafiat.
(5)
FA………………A+N
Frase ajektival terdiri dari ajektiva diikuti nomina
Contoh:
(186) biru laut
(187) merah hati
(188) baik hati
(189) murah hati
(190) kuat iman
Frase (186), (187), (188), (189) dan (190) terdiri dari ajektiva
yaitu biru, merah, baik,murah, kuat dan nomina: laut,hati, bugi, hata nomina.
(6)
FA…………….AdV+AdV+A
Frase ajektif terdiri dari ajektiva didahului adverbial dan
adverbial.
Contoh:
(191) agak kurang sehat
(192) sering tidak lancar
(193) amat sangat mahal
(194) agak lebih baik
(195) sering tidak jujur
Frase (191), (192), (193), (194) dan (195) diatas terdiri
dariajektifa sebagai inti yaitu: sehat, lancar, normal, baik, jujurdan mungkin
adverbianya . yaitu agak kurang, sering tidak, amat sangat,agak lebih dan
sering tidak.
(7)
FA…………….
AdV+A+AdV
Frase ajektiva terdiri dari ajektiva sebagai inti diapit oleh
adverbial
Contoh:
(196) agak lama juga
(197) sudah sembuh lagi
(198) tidak sakit lagi
(199) hanya pusing belaka
(200) akan sembuh juga
Frase (196), (197), (198), (199) dan (200) terdiri dari ajektiva
yang diapit oleh adverbia.
(8)
FA………………AdV+A+N
Frase ajektiva terdiri ajektival sebagai inti diapit didepan oleh
adverbial dan dibelakang oleh nomina.
Contoh:
(201) agak sakit hati
(202) tidak senang hati
(203) tidak enak badan
(204) kurang enak perasaan
(205) sudah jatuh hati
Frase (201), (202), (203) (204) dan (205) terdiri dari inti
ajektifa diapit oleh adverbia didepan dan dibelakang oleh nomina.
C. struktur frase pronominal (fpr)
Frasa pronominal adalah
frasa yang berupa gabungan pronominal dengan pronominal, atau dengan kategori
lain. Konstruksi fpr ini memperlihatkan pola-pola seperti berikut ini.
c.
Struktur frase
pronominal (FPR)
Frase pronominal adalah frase yang berupa, gabungan pronomina dengan pronominal, atau dengan kategori lain.
Konstruksi FPr memperlihatkan pola-pola seperti berikut
(1)
FPr ……………… pr +
pr
Frase pronominal terdiri dari pronominatakrif diikuti pronominal
tak krif.
Contoh:
(206) kami sendiri
(207) kita sendiri
(208) mereka sendiri
(209) sya sendiri
(210) kamu sendiri
Frase (206), (207), (208), (209), dan( 210) adalah frase pronominal
yang terdiri dari dari takrif dan diikuti pronominal tak-tarif.
(2)
Fpr …….pr + A
Takrif/taktarif +A
Frase pronominal terdiri dari pronominal takrif atau taktakrif
diikuti oleh ajektif
Contoh:
(211) engkau saja
(212) mereka saja
(213) kalian saja
(214)kamu saja
(215) sendiri saja
Frase (211), (212), (213), (214) dan (215), di atas pronomina
takrif/taktarif diikuti ajektif
(3)
FPr………. Adv +
Pr
Frase pronominal terdiri dari pronomina takrif didahului adverbial.
Contoh:
(216) mungkin dia
(217) barangkali mereka
(218) mungkin engkau
(219) mungkin kita
(220) barangkali kamu
Frase ( 216), (217), (218), (219) dan (220), di atas, adalah frase
pronominal yang terdiri dari takrif didahului adverbial.
(4)
FPr,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
pr + ber-/ Num
takrif
Frase pronominal terdiri dari pronomina takrif diikuti numeralia
berawalan ber-
Contoh:
(221) engkau berdua
(222) kami berempat
(223) kami bertiga
(224) mereka berenam
(225) kamu berdua
Frase (221), (223), (223), (224) dan (225) di atas adalah frase
pronominal yang terdiri dari pronominal tafrif diikuti numeralia berfiks ber
(5)
FPr……… pr
+ Dem
Takrif
Frase pronominal trdiri dari pronominal tafrif diikuti oleh
demonstrative
Contoh:
(226) mereka ini
(227) kamu ini
(228) kata ini
(229)aku ini
(230)engaku ini
Frase (226), (227),(228),(229), dan (230) di atas adalah, frase
pronominal yang terdiri dari pronomina tafrif diikutidemonstrativa.
d.
Struktur frase
Bilangan (FBil)
Frase bilangan ialah frase yang terdiri dari bilangan sebagai
induk, dan diikuti kategori yang lain. Konstruksi frase bilangan memperlihatkan
beberapa pola
(1)
FBil………………..Bil
takrif + takrif
Contoh:
(231) dua belas
(232) tiga belas
(233) dua puluh dua
(234) seratus sepuluh
(235) dua ratus tiga puluh
Frase (231), (232), (233), (234) dan (235), di atas ialah frase
bilangan yang terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan takrif.
(2)
FBil…………. Bil (
takrif) + {N}
{takrif} A
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti nomina atau
ajektiva.
Contoh:
(236) dwiwarna
(237) pancasila
(238) catuwarga
(239)ekadarma
(240) tripada
Frase, (236), (237),(238),(239) dan (240) di atas adalah frase
bilngan yag terdiri konstruksi bilangan takrif terikat dan nomina.
(3)
FBil………………. Bil
takrif + Bil gugus
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan gugus,
Contoh:
(241) tiga kodi
(242) lima inci
(243) enam gross
(244) tujuh lusin
(245) delapan dacin
Frase (241),(242), (243), (244), dan (245) di atas terdiri bilangan
takrif dan bilangan gugus
(4)
FBil…………….. Bil
takrif + Bil cacah
Frase bilangan terdiri dari bilangan aktif diikuti bilangan cacah
Contoh:
(246) dua pertiga
(247) tiga perlima
(248) satu setengah
(249) dua perlima
(250) enam pertujuh
Frase (246), (247), (248), (249),dan (250) adalah farse bilngan
yang terdiri dari bilangan takrif yaitu: dua tiga, satu, enm, dan bilangan
cacah, yaitu: pertiga, perlima, setnah, seperlima, pertujuh.
(5)
FBil………………….
Bit +
(Dan)
Takrif (tetapi)+bit. Takrif
(atau)
Frase bilangan terdiri bilangan takrif diikuti kanjungsi dan atau,
tetapi, diikuti bilangan takrif.
Contoh:
(251) dua dan tiga
(252) dua atau tiga
(253) bukan dua tetapi tiga
(254) tiga atau empat
(255) (bukan) tiga tetapi empat
Frase (251), (252), (253), (254) dan (255),diatas adalah frase
bilangan yang terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan takrif
(6)
F.Bil………………………
AdV+Bil
takrif
Frase bilangan terdiri dari
bilangan didahului adverbial
Contoh:
(256) hanya tiga
(257) belum dua puluh lima
(258) hampir seratus
(259) sudah tiga belas
(260) sedikitnya dua
Frase (256), (257), (258), (259) dan (260) diatas adalah frase
bilangan yang terdiri dari bilangan takrif didahului adverbial.
(7)
F.Bil…………………..
Bil.+AdV
takrif
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti adverbial.
Contoh:
(261) lima saja
(262) enam saja
(263) satu saja
(264) dua saja
(265) sepuluh saja
Frase(261), (262), (263), (264), dan (265) adalah frase bilangan
yang terdiri dari bilangan takrif diikuti adverbial.
(8)
F.Bil……………………..Bil + (Vtr)
Tak takrif
Frase bilangan terdiri dari bilangan taktarif diikuti nomina
Contoh:
(266) semua pesrta
(267) berbagai kegiatan
(268) seluruh kampung
(269) segenap rakyat
(270) bebagai usaha
Frase (266), (267), (268), (269),dan (270) adalah frase bialngan
yang terdiri dari bialangan tak tariff diikuti nomina.
e.
Struktur frase
verbal
Frase verbal dalah yang distribusinya sama dengan kata verbal, yang
konstruksinya merupakan gabungan dari verbaldiikuti oleh verba maupun kategori
kata yang lain. Konstruksi frase memperlihatkan beberapa pola ( struktur
intern)
(1)
FV………………………………. V + (Vtr)
Subrodinatif intr (V intr)
Frase verbal struktur subrodinatif terdiri dari verba intransitive
diikuti verba transitif atau instransitif
Contoh:
(271) pergi membeli ( baju)
(272) pergi merantau
(273) pergi berenang
(274) bangkit berdiri
(275) datang menyembah (raja)
(2)
FV…………………V
+ V
Koordinatif
Frase verbal koordinatif terdiri dari verba dan diikuti verba, yang
berhubungan secara koordinatif.
Contoh:
(276) pulang pergi
(277) naik turun
(278) keluar masuk
(279) jual beli
(280) makan minum
Frase, (276), (277), (278), (279),dan (280) di ats adalah frase
verbal yang terdiri dari verba dan verba yang berhubungan secara koordinatif
(3)
Fv ………………………….
V + A atau A + V
Frase verba terdiri dari susunan verba diikuti ajektiva atau verba
didahului ajektiva.
Contoh:
(281) berlari cepat atau cepat berlari
(282) berdiri tegak atau tegak berdiri
(283) berjalan lambat atau lambat berjalan
(284) berbicara keras atau bicara keras
(285) berkata lembut atau lembut berkata
Frase (281), (282), (283), (284), dan, (285) di atas memperlihatkan
struktur verba diikuti ajektiva verba didahului ajektiva.
(4)
FV …………………… Adv
+ V
Frase verba terdiri dari verba didahului ajektiva.
Contoh:
(286) akan pergi
(287) belum pulang
(288) sedang belajar
(289) saling mencintai
(290) baku tembak
Frase (286), (287), (288), (289), dan (290) terdiri dari verba
didahului adverbial.
(5)
FV ………………………… V
+ dengan +A
Frase verbal terdiri dari verba diikuti kata dengan ditambah
ajektiv
Contoh:
(291) berdiri dengan tegak
(292) belajar dengan sungguh-sungguh
(293) makan dengan lahap
(294) tidur dengan nyenyak
(295) berlari dengan cepat
Frase ((291), (292),(293),(294) dan (295), diatas adalah frase
verbal,yang terdiri dari verba diikuti dengan dan diikuti ajektiva.
(6)
FV ………………………..
V + F Prep
Frase verba terdiri dari verba diikuti frase propesisional.
Contoh:
(296) naik keatas
(297) masuk kedalam
(298) didorong ke bawah
(299) ditarik ke atas
(300) didesak ke samping
Frase (296), (297),(298),(299) dan (300) adalah frase verbal, yang
terdiri dari verba diikuti frase preposisional
(7)
FV ……………….. V +
AdV + A
Frase verbal terdiri dari verba ditambah dengan, diikuti adverbial,
dan ajektiva.
Contoh:
(301) berdiri dengan sangat tegak
(302) belajar dengan amat rajin
(303) makan dengan amat lahap
(304) tidur dengan sangat nyenyak
(305) berlari dengan sangat cepat
Frase (301), (302), (303), (304) dan (305), diatas adalah, frase
verbal yang terdiri verba diikuti dengan dan ajektiva.
(8)
FV ………………………….
Ber-N+bil
Frase verbal terdiri dari nomina berawalan ber- diikuti bilangan.
Contoh:
(306) beranak lima
(307) berhutang banyak
(308) berbuah sedikit
(309) bertelur tiga
(310) berbiji satu
Frase (306), (307), (308), (309) dan (310) adalah frase verbal yang
terdiri dari nomina berafiks ber-diikuti bilangan.
(9)
FV ……………………ber-
N + A
Frase verba terdiri dari nomina berafiks ber- diikuti ajektiva.
Contoh:
(311) berbaju baru
(312) berkumis tebal
(313) berambut ikal
(314) berleher panjang
(315) berkulit halus
Frase (311), (312), (313), (314), dan (315) adalah proses verbal
dengan konstruksi nomina dan afiks ber- megikuti ajektiva
(10)
FV ……………… ber + N +kan + N
Fras verbal terdiri dari nomina dengan konfik ber – kan, dikuti
nomina
Contoh:
(316) berazaskan pancasila
(317) beralaskan permadani
(318) bermahkotakan emas
(319) bersenjatakan parang
(320) bersepatukan kulit buaya
Frase (316), (317), (318), (319) dan (320) di atas, terdiri dari
nomina dengan konfik ber- kan diikuti nomina
1.2 frase endosentis berinduk ganda
diatas telah dijelaskan bahwa struktur intern frase endosentris
dibedakan atas berinduk satu dan berinduk ganda. Selanjutnya, frase berinduk
ganda menurut struktur internnya
dibedakan atas frase koordinatif dan frase apositif.
a.
Frase
koordinasi
Frase koordinasi adalah frase, endosentris berinduk ganda, yang
komponen-komponenya secara potensial dan actual dapat dihubungkan dengan
konjungsi. Masing- masing komponen frase ini berlainya refrenya, yang
memperlihatkan kesetaran hubungan.
Contoh:
(321) suami istri
(322) rumah pekarangan
(323) sehat dan kuat
(324) belajar atau bekerja
(325) besar maupun kecil
Frase, (321), (322), (323), (324) dan (325) adalah frase
koordinatif, yang tiap unsurnya masing-masing maerupakan inti, dan saling
berhubungan secara koordinatif ( stara), mencermati hubungan antara unsure yang
membentuk frase pada frase (321) dan (322) ternyata hubungan antara unsure-
unsurnya tidak mempergunakan penghubung, sedangakan frase (323),(324) dan
(325) mempergunakan penghubung. Frase
koordinatif yang tidak mengunakan pengghubung seperti halnya frase (321) dan
(322), disebut frase para taktik.
b.
Frase Apositif
Frase apositif adalah frase endosentris berinduk ganda yang
komponen-komponennya menunjuk referen yang sama. Secara semantik terdapat
unsur-unsur yang terpenting dari unsure
lain nya.
Contoh:
(326) Indonesia, tanah air ku
(327) kiki, gadis ini
(328) boediono yang menteri
(329) kami, bangsa indonesia
(330) ali, guru SD
Frase , (326), (327), (328), (329) dan (330) diatas adalah frase
endo senteris berinduk ganda apositif. Unsure-unsur yang membentuk frase
tersebut telah saling tergantung,
sehingga melihatkan kesetaraan. Salah satu unsur dalam fare-frase di atas
memperlihatkan lebih penting dibandingkan unsur yang lainnya.
2.
Hubungan Makna Antara Unsur Frase
Pertemuan
antara unsure-unsur pembentuk frase dalam suatu frase, menimbulkan hubungan
makna antara unsur-unsurnya. Secara umum hubungan itu dibedakan atas
penjumlahan, pemilihan, kesamaan, pembatas, penentu/ petunjuk , jumlah dan
sebutan.
2.1
Makna dan
Penjumlahan
Makna penjumlah dalam suatu frase ditunjuk oleh penggunaan
konjungsi yang menyatakan jumlah baik secara eksplisit maupun implisit
(parataktis).
Contoh:
(331) suami (dan) istri
(332) gula (dan) kopi
(333) kakak (dan) adik
(334) pembinaan (dan) pengembangan
(335) pemasukan (dan) pengeluaran
Frase, (331), (332), (333), (334), dan (335) di atas, memiliki
makna prilaku yang dinyatakan oleh konjungsi dan baik secara eksplisit maupun
implisit:
2.2
Makna Pemilihan
Makna pemilihan dalam frase diperlihatkan oleh penggunaan konjungsi
atau baik secara eksplisit maupun secara implisit (parataktis).
Contoh:
(336) sabtu atau minggu
(337) aku atau engkau
(338) membaca atau memulai
(339) hitam (atau) putih
(340) maju atau mundur
Frase, (336), (337), (338), (339), dan (340) di atas memiliki makna
pemilihan seperti yang ditunjukan oleh
penggunaan konjungsi atau baik secara eksplisit maupun parakatif.
2.3
Makna Kegunaan
Hubungan antara konstituen pembentuk frase kadang-kadang
memperhatikan kesamaan rujukan. Informasi
yang dirujuk oleh konstituen itu menunjuk hal yang sama.
Contoh:
(341) Ahmad, guru SD
(342) Jakarta, ibu kota RI
(343) Yogya, kota pelajar
(344) UI, kampus perjuangan
(345) Bapak Soeharto, presiden RI
Frase, (341), (342),(343), (344), dan (345) di atas menyatakan
kesamaan. Hal itu diperlihatkan oleh rujukan yang sama atas unsur-unsurnya terhadap
informasi yang sama.
2.4
Makna Penerang
Salah satu unsur dalam frase menrangkan unsur yang lain. Atau dapat
dikatakan bahwa salah satu unsur sebagai penerang bagi unsur yang lain.
Contoh:
(346) baju baru
(347) pohon rindang
(348) binatang buas
(349) acara terakhir
(350) rumah bagus
Frase, (346), (347), (348), (349), dan (350) merupakan frase yang
memiliki hubungan makna penerang. Untuk kata baru pada frase (346) menerangkan
kata baju. Untuk kata rindang (347) meneruskan kata pohon. Kata buas pada (348)
menerangkan kata binatang, untuk kata terakhir pada frase (349), menerangkan
acara dan selanjutnya pada frase (350) kata bgus menerangkan kata rumah.
2.5
Makna Pembatas
Salah satu unsur dalam frase (terutama unsur inti) kadang-kadang
memilki pengertian atau informasi yang terlalu luas. Hingga oleh karena itu
diperlukan hadirnya unsur yang lain, yang membatasi keluasan pengertian atau
informasi yang dinyatakan oleh unsur inti.
(351) Jendela rumah
(352) Anggota DPR
(353) Buku matematika
(354) Catatan harian
(355) Kota Bogor
Frase, (351), (352), (353), (354), dan (355) memiliki makna
pembatas. Hal ini nampak pada hadirnya kata rumah pada (351) yang membatasi
jendela ; DPR pada (352) yang membatasi anggota; matematika yang membatasi kata
buku pada (353); kata harian pada (354) membatasikata catatan dan kata Bogor,
yang membtasi kata kota pada (355).
2.6
Makna Penentu
Sebagai mana halnya makna pembatas, salah satu unsur dalam frase
kurang menyatakan makna yang generik, atau terlalu umum, sehingga tidak menentu
rujukanya. Oleh karna itu perlu dihadirkan unsur lain dalam frase itu yang
berfungsi sebagai penentu. Fungsi penentu ini bisanya direalisasikan oleh
demonstrativa ini atau itu
Conto:
(356) pembangunan ini
(357) jendela itu
(358) penggawas ini
(359) gendong itu
(360) pekarangan itu
Kata ini dan itu pada frase (356), (357), (358), (359), dan (360)
menentukan informasi kata pembangun, jendela, penggawas, gedung dan pekarangan.
Demonstrativa Ani dan itu pada intruksi frase (356), (357),(358),(359) dan
(360) tidak dapat diperluas dengan unsur lain.
2.7
Makna Jumlah
Salah satu unsur pembentuk frase,kadang-kadang menyatakan jumlah.
Oleh karna itu hubungan yang ditimbulkanya bila bertemu dengan unsur lain,
menyatakan makna jumlah.
Contoh:
(361) dua
petani
(362) sepuluh
jembatan
(363) sedikit
persoalan
(364) banyak
hambatan
(365) beberapa
pejabat
Kata bilangan
dua, sepuluh, sedikt, banyak, dan beberapa pada frse (361), (362), (363),
(364), dan (365) menyatakan jumlah. Oleh karan itu frase di atas memiliki makna
jumlah.
2.8
Makna Sebutan
Unsure dalam
suatu frase, kadang merupakan sebutan bagi status atau keadaan unsur yang lain
dalam frase tersebut. Hubungan makna yang ditimbulkan oleh kedua unsur frase
tersebut menyatakan makna sebutan
Contoh:
(366) Bupati
Amin
(367)Haji
Achmad
(368) Ibu Guru
(369) Bapak
Lurah
(370) Jendral
Poniman
Kata –kata
seperti bupati,haji, ibu, bapak, dan jederal pada frase (366), (367), (368),
(369), dan (370) di atas menyatakan makna sebutan pada kata yang lain, yaitu
pada kata: Amin, Achmad,Guru,Lurah dan Poniman. Oleh karna itu frase-frase di
ats menyatakan hubungan makna sebutan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
struktur frase memiliki dua bentuk struktur frase yaitu:
1. Struktur Frase Endosentris
Telah dijelakan bahwa frase endosentris yang dapat mingisi salah satu fungsi sintaksis memiliki distribusi yang sama dengan sebagian atau keseluruhan komponenya dan berarti bahwa dalam frase edosentris itu terdapat unsure yang dapat mewakili frase itu. Atau unsure yang dapat mewakili frase itu dipandang sebagai inti frase tersebut.
Telah dijelakan bahwa frase endosentris yang dapat mingisi salah satu fungsi sintaksis memiliki distribusi yang sama dengan sebagian atau keseluruhan komponenya dan berarti bahwa dalam frase edosentris itu terdapat unsure yang dapat mewakili frase itu. Atau unsure yang dapat mewakili frase itu dipandang sebagai inti frase tersebut.
2. Hubungan Makna Antara Unsur Frase
Pertemuan antara unsure-unsur pembentuk frase dalam suatu frase, menimbulkan hubungan makna antara unsur-unsurnya. Secara umum hubungan itu dibedakan atas penjumlahan, pemilihan, kesamaan, pembatas, penentu/ petunjuk , jumlah dan sebutan.
Pertemuan antara unsure-unsur pembentuk frase dalam suatu frase, menimbulkan hubungan makna antara unsur-unsurnya. Secara umum hubungan itu dibedakan atas penjumlahan, pemilihan, kesamaan, pembatas, penentu/ petunjuk , jumlah dan sebutan.
DAFTAR PUSTAKA
Abas lufi, 1967.pengantar linguistic dan tatabahsa
bahasa Indonesia I, Bandung, jajasan penerbit Universitas Pajajaran.
Chaer, Abdul, 1988, Tata Bahasa Paraktis, Jakarta:
Bratara
1994 linguistik Umum, Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta
Moeliono, Anton M. ( peny), 1988, Tata Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka
Kridalaaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif
Bahasa Indonesia, Sintaksis. Jakarta: Pembinaan dan pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ramlan, 1986. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis.
Yogyakarta: C.V. Karyono.
Samsuri, 1978. Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga
1985, Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: Sastra
Hudaya.
Verhaar, W.M. 1981. Pengantar Linguistik. Yogyakarta:
Gadjah Mada Unerversity Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar