Rabu, 22 Maret 2017

Kapita Selekta dalam Membaca


 KAPITA SELEKTA DALAM MEMBACA












SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt.  karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul “Kapita Selekta Dalam Membaca” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Pringsewu, 25 November 2015















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1
B.     Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Menemukan Ide Pokok.......................................................................... 2
B.     Cara Membaca Ide Pokok...................................................................... 4
C.     Mengetahui Ide Pokok Paragraf............................................................ 5
D.    Cara Mengenali Kalimat Kunci.............................................................. 6
E.     Mengenali Detail Penting....................................................................... 6
F.      Membaca Kritis...................................................................................... 8
G.    Mengingat Lebih Lama........................................................................ 10
H.    Mengerti Bukan Menghafal................................................................. 10
I.       Langkah-Langkah Untuk Mengingat................................................... 11
J.       Membuat Catatan................................................................................. 12
K.    Pokok-Pokok Yang Perlu Dicatat ....................................................... 13
L.     Jenis Catatan........................................................................................ 14
M.   Mencatat Dengan Banyak Sumber...................................................... 16
N.    Mencatat Harus Akurat ....................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kapita selekta membaca adalah kumpulan dari berbagai keterampilan dan materi yang berkaitan dengan keterampilan membaca yaitu: bagaimana menemukan ide pokok, cara membaca ide pokok, mengetahui ide pokok paragraf, cara mengenali kalimat kinci, mengenai detail penting, membaca kritis , mengingat lebih lama , langkah-langkah untuk mengingat, jenis catatan dan mencatat dengan akurat, pokok-pokok yang di catat. Dalam makala ini lebih mendalam membahas kapita selekta membaca dengan penuh pemahaman yang baik.

Ide pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.  Kalimat topik adalah kalimat kunci.  Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan.  Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.

B.     Tujuan
1.      Bertujuan mengetahui apa itu isi dari kapita selekta membaca ?
2.      Mengetahui cara membaca ide pokok?
3.      Untuk memenuhi tugas membaca ?
4.       Untuk Mengetahui ide pokok paragraf, membaca kritis, mengingat lebih lama?
5.      Bertujuan mengetahui jenis catatan ,langkah-langkah untuk mengingat ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Menemukan Ide Pokok
Ide pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.  Kalimat topik adalah kalimat kunci.  Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan.  Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.

Akhadiah menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.

Jika kita ingin mengembangkan kemampuan dalam membaca agar hemat waktu dan tenaga, ada beberapa hal yang penting untuk kita tingkatkan. Diantaranya adalah kita harus menemukan dan memahami ide pokoknya.   Berikut ini adalah cara membedakan antara kalimat topik/ide pokok dengan kalimat penjelas.

Ciri – ciri ide pokok/kalimat topik sebagai berikut :
1.      Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
2.      Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4.       Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
5.       Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti :
·         Sebagai kesimpulan….
·         Yang penting….
·         Jadi, …..
·         Dengan demikian…

Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.      Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3.       Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4.      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

Setelah mengetahui apa itu perbedaan  ide pokok dan kalimat penjelas maka akan lebih mudah dalam menemukan ide pokok itu sendiri.

Ada beberapa Ide pokok pada setiap buku meliputi :
1.      Ide pokok  buku keseluruhan
2.      Ide pokok  bab
3.      Ide pokok  bagian  bab / subbab
4.      Ide pokok paragraf

Cara –cara menemukan ide pokok suatu buku bacaan antara lain adalah:
1.      Baca semua isi buku secara detail dan hati-hati.
2.      Untuk menemukan ide pokok  buku keseluruhan, dapat di temukan dalam judul buku.
3.      Ide pokok buku dapat di temukan dari simpulan ide-ide pokok bab buku.
4.      Ide pokok bab buku dapat di temukan dari dalam judul bab tersebut.
5.      Atau melalui dari simpulan sub-sub bab.
6.      Ide pokok sub bab dapat di temukan dari judul sub bab itu sendiri atau melaluli ide-ide pokok paragraf .
7.      Ide pokok paragraf dapat di temukan dalam kalimat topik paragraf.
8.      Dan kalimat topik dapat di temukan di awal paragraf ( deduktif),di akhir paragraf (induktif) dan diawal dan di akhir paragraf ( paragraf campuran ) atau bahkan berada pada tengeh-tengah paragraf.
9.      Selanjutnya baca kalimat dalam paragraf  kemudian simpulkan menjadi ide pokok.

B.     Cara Membaca Ide Pokok
Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat ,seharusnya kita berfikir bersama penulis dalam membaca ide pokok. Karena itu kita harus mengikuti struktur dan gaya bahasa penulisan pengerang dengan kententuan sebagai berikut :
1.      Hendaklah membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok  secara tepat, jangan membaca kata demi kata, tetapi seraplah idenya dan bergeraklah lebih cepat, tetapi jangan sampai hilang pengertian.
2.      Hendaklah membaca dengan cepat  dan mengertilah ide pokoknya dengan cepat serta teruslah membaca ke bagian yang lain.
3.      Harus cepat mencari arti sentralnya, dan kurangi kebiasaan menekuni detai kecil dan harus bereaksi tanggap dan cermat terhadap ide pokok suatu karangan.
4.      Saat membaca memang harus cepat dan tepat , tetapi harus mengingat kefleksibelan terhadap membaca sehingga cara membaca adakalanya di perlambat. Jangan terlalu cepat di batas normal yang dapat menghilangkan pemahaman.
5.      Rasakan bahwa membaca lebih cepat daripada biasanya . yang tidak layak diperhatikan hendaklah pandang dengan cepat dan alihkan perhatian ke ide pokoknya . janganlah terlalu hiraukan detail kecil . kemudian selesaikan bacaan tampa buang waktu yang ada.
6.      Berfikir cepat mendapatkan buah pikiran pengerang, tetapi jangan tergesa-gesa sehingga mengakibatkan ketegangan . karena ketegangan dan ketergesahan tidak akan membantu memahami dengan cepat.
7.      Perlunya berkosentrasi dengan cepat dan tepat. Saat terlibat penuh pada ide,gagasan yang tercetak , dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.

Dalam membaca, seseorang pembaca yang baik akan mencari ide pokok dari apa yang dibacanya dan menguasai ide pokok dan kemudian akan menghubungkanya dengan skemata yang dimilikinya sehingga ia mampu memahami isi bacaan yang dibaca. Maka dari itu usahakan saat membaca jenis teks apa saja sebaiknya temukan ide pokoknya dalam bacaan yg dibaca.

C.    Mengetahui Ide Pokok Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan, satu paragaf mengadung satu ide ,satu pokok pikiran, satu tema, satu gagasan.

Menurut Ahli Sabarti  Akhadiah pargraf merupakan  karangan  yang paling pendek/paling singkat. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan, karena hanya membicarakan satu gagasan pokok/topic atau satu pikiran. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut. 

Menurut Ahli Uti Darmawati   dan   Anton   Suparyanto paragraf  merupakan bagian dalam suatu karangan yang memiliki gagasan pokok. Gagasan pokok merupakan kalimat yang menjadi pokok permasalahan dalam paragraph selanjutnya diikuti gagasan penjelas. Kalimat dalam paragraph harus runtut dan saling berkaitan.

Ide pokok dalam paragraf terdapat atau terletak pada paragraf sebagai berikut ini :
1.      Berada di awal paragraf (deduktif).
2.      Berada di tengah paragraf.
3.      Berada di akhir paragraf (induktif).
4.      Berada di awal dan di akhir paragraf (campuran).
5.      Adakalanya berada di seluruh paragraf.
                                              
Catatan apabila ide pokok paragraf sulit di temukan di awal, di akhir atau di tengah,campuran, berarti paragraf tersebut berkemukinan adalah paragraf deskripsi atau paragraf naratif . jika hal ini terjadi ,maka yang perlu di lakukan adalah membaca semua atau seluruhnya kalimat dalam paragraf tersebut dan kemudian menyimpulkanya sebagai ide pokok pagraf.

D.    Cara Mengenali Kalimat Kunci
Kata kunci merupakan sebuah kata atau konsep dengan keistimewaan, yang berarti kata apapun yang digunakan sebagai kuncidan kode atau digunakan untuk menghubungkan ke kata lain atau informasi lain.

Kalimat kunci paragraf mengadung pertanyaan tentang kata benda atau kata ganti orang yang dominan atau yang menjadi topik (secara umum atau garis besar) paragraf. Kalimat kunci biasa masih bersifat umum  yang harus dijabarkan atau dijelaskan oleh kalimat lain (penjelas). maka kalimat kunci dalam paragraf dapat dijadikan sebagai ide pokok dalam paragraf.

Cara untuk mengenali katalimat kunci sebagai berikut :
1.      Dengan mencari kata benda atau kata ganti yang dominan  dalam bacaan.
2.      Dengan mencari pertanyaan umum, misalnya bertanya  apakah kalimat yang lain mendukung dalam menjabarkan ide pokok  yang sedang di baca.
3.      Jika ide pokok sulit di temukan dan dipahami atau merupakan sesuatu yang abstrak , maka yang perlu dilakukan adalah dengan membaca secara detail, jika ide pokok dipahami dengan mudah sebaikya jangan membaca secara detail.

E.     Mengenali Detail Penting
Salah satu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari pentunjuk yang digunakan oleh penulis untuk membantuk pembaca ,baik berupa kata-kata bantu visual maupun kata-kata penuntun.


Bentuk-bentuk  kata bantu visual sebagai berikut :
1.      Ditulis kursif ( huruf miring)
2.      Digaris bawahi.
3.      Dicetak tebal.
4.      Dibubuhi angka-angka.
5.      Ditulis dengan huruf- huruf  : a,b,c,d dan  seterusnya .

Sedangkan bentuk kata-kata kunci penutun  berguna membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan pemikiran penulisan ,kata-kata kunci adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas yang akan menunjukan penekanan hal penting,tambahan satu pertanyaan,perubahan arah memberikan ilustrasi dan memberikan kesimpulan .
1.      Ukapan penekanan
Digunakan oleh penulis untuk menunjukan hal –hal penting, misalnya: yang terpenting,terutama,yang perlu dicatat,pada prinsipnya,hendakya di ingat bahwa dan faktor yang mempengaruhi.
2.      Kata yang mengubah arah
Digunakan oleh penulis dalam mengubah atau memberikan arah balik dari pertanyaan sebelum nya misalnya : tetapi, bagaimanapun juga sebaliknya, namun, meskipun demikian.
3.      Kata ilustrasi
Digunakan oleh penulis untuk menjelaskan idenya dengan memberikan contoh, penjelasan lebih lanjut misalnya : cotohnya, teristimewa, seperti dan lain-lain.
4.      Kata tambahan
Digunakan oleh pengarang  ataupun penulis untuk menunjukan hal yang sama atau meneruskan arah yang sama. Misalnya : juga, lainya, akhirnya, pertama-tama, selanjutnya, berikutnya.



5.      Kata kesimpulan
Digunakan oleh penulis untuk mengantar kesimpulan atau simpulan dari suatu pertanyaan dalam paragraf. Misalnya : oleh karena itu, maka dari itu, akhirnya, rikasanya, sebagi berikut, konsekuensinya.

F.     Membaca Kritis
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian. Dalam membaca kritis tak berarti bahwa  kita untuk menerima pikiran penulis . orang yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan suatu prasangka yang kurang ilmiah,tidak akurat.

Dalam membaca sebaiknya mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat, akurat, kritis (soedarso 2005). Akurat, artinya dalam hubunganya dengan relevansi,membedakan dengan tidak relevan atau tidak benar. Dan keritis berarti menerima pikiran penulis yang ditulis dengan dasar yang baik, logis, benar, atau menurut realitas dan menolak yang tidak benar.

Dengan membaca kritis akan membadingkan, menganalisis,menilai dan membentuk opini tentang pikiran dan fakta daripenulis. Jadi pembaca kritis harus mempunyai latar belakang yang luas dan pengetahuan yang mendalam. Dalam hal ini pembaca kritis akan menghargai pendapat penulis, mengevaluasi, tekniknya, dan menguji alasanya dengan alasan yang logis,dengan interpretasi yang berdasar.

a.       Langkah – langkah membaca keritis dalam suatu bacaan antara lain :
1.      Mengerti isi bacaan
Harus  mengenali fakta-faktanya dan menginterprestasikan apa yang dibaca yaitu  : mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail faktanya, dan harus dapat membuat kesimpulan dan menginterprestasikan dari ide-ide yang ada, fakta menambah informasi, ide-ide meningkatkan pemahaman dan mendapat mengetahui bahwa itu fakta, sedangkan pemahaman  adalah mengetahui segala sesuatu tentang fakta.
2.      Menguji sumber penulis
Apakah dapat dipercaya ?, cukup akuratkah?, apakah kopeten dibidangnya ?, jadi menguji dipandang dan tujuan asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini dan fakta.
3.      Adanya interaksi antar penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksut penulis tetapi kita bisa membadingkan dengan apa yang kita ketahui serta dari penulis-penulis lain. Sementara  dalam membaca kritis kita  perlu menilai isi bacaan dengan membadingkan dengan pengetahuan yang kita miliki.
4.      Menerima atau menolak  ataupun menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis, kita bisa memercayai, mencurugai, meragukan, mempertanyakan, atau tidak mempercayai.

b.      Proses membaca kritis
Harjasujana (1988) menyatakan proses membaca kritis memiliki tiga cara antara lain :
1.      Membaca pada baris.
Yakni untuk dapat mengikhtisarikan keseluruhan bacaan dan mengenal bagian-bagian sebagai bahan pijakan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap isi bacaan.
2.      Membaca diantara baris.
Yanki menganalisis apa yang dimaksut oleh pengarang, khususnya makna tersirat.
3.      Membaca diluar baris
Yakni untuk mengevaluasi relevansi ide-ide yang dituangkan didalam bahasa bacaan tersebut.


G.    Mengingat Lebih Lama
Sebagai seorang pembaca, tentu ingin apa yang kita baca akan teringat  dan tersimpan dalam memori dalam jangka yang lama dan selamanya. Tentu saja memerluka strategi membaca yang tepat. Maka dari itu, dalam membaca yang harus di lakukan bukanlah menghafal melaikan memahaminya.

Dengan memahami isi bacaan akan mampu mengingatnya dalam waktu yang lebih lama. Proses mengingat dan belajar terdiri dari melihat dan mendengar. Informasi yang masuk ke otak memalalui melihat (tarmasuk membaca) dan mendengar (kuliah, ceramah). Informasi yang masuk akan hilang begitu saja atau tersimpan untuk sementara waktu yang tersimpan sementara waktu itu jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam suasana tertentu, ingatan jangka pendek dapat berubah menjadi ingatan jangka panjang  dengan beberapa yang mendukung salah satunya yaitu pengalaman yang melatarbelakangi pengetahuan dan kepercayaan kita dalam sesuatu yang sangat besar untuk mengingat ingatan jangka panjang dan perhatian yang aktif akan membuat kita mengingat lebih lama atau dengan cara mengingat suatu peristiwa yang lama dengan mengingatnya pada peristiwa yang lain (Soedarso, 2005).

Beberapa strategi mengingat lebih lama antara lain :
1.      Segera mengulang apa yang dibaca dan dipelajari.
2.      Menulis ulang apa yang dibaca atau dipelajari.
3.      Mengajarkan atau minimal memceritakan ulang apa yang dibaca dan dipelajari kepada orang lain.
4.      Menjadwalkan secara berulang  (mengulangi) dan berkala tentang apa yang dibaca dan dipelajari.

H.    Mengerti Bukan Menghafal
Pada umumnya para siswa lebih banyak menghafal kalimat-kalimat atau kata-kata yang tercetak dalam buku bukanya mereka memahami artinya . padahal inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting dan selama mungkin  dapat mengingatnya. Daya ingat seseorang umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang di baca satu jam kemudian dan dua hari kemuadian tinggal 30% saja (soedarso 2005).

Maka cara agar mengingat sesuatu dengan cara mengerti dengan baik apa yang kita baca. Maka dari itu usahakan dalam membaca memahami artinya, dalam mengerti apa yang dibaca itu tergatung pada mengapa dan bagaimana kita dalam membacanya , jika kita membaca karena suka dan mau maka kita akan siap dan tahu bagaimana cara membaca dan belajar maka akan mudah bagi kita dalam mengingat dan mengerti.

Jadi bila kita menyukai bahan bacaan yang di baca akan mudah mengingat isinya dan kita akan mengetahui bahwa tujuan membaca untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan . dalam mengetahui isi dan informasi serta maksut yang terdapat dalam bacaan kita dituntut harus memahami apa yang di sampaikan penulis seta memahami isi bacaan tersebuat baik tersirat maupun tersurat. Dalam hal ini pembaca diminta mengerti bukan menghafal tulisan teks bacaan yang di baca, biasanya seseorang pembaca yang selalu menghafal teks bacaan  dalam waktu yang tidak begitu lama hafalanya akan akan hilang (lupa), dan akan sama sekali tidak memahami apa yang di bacanya, akan tetapi,  jika membaca dengan cara memahami maksut yang tersurat maupun yang tersirat  yang disampaikan penulis maka ia akan mampu mengingat dan mengerti apa yang di baca dalam waktu yang lama bahkan akan ingat sepanjang hayatnya dan benar-benar memahami apa yang di baca sehingga hasilnya akan menjadi skemata baginya.

I.       Langkah-Langkah Untuk Mengingat
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengingat isi bacaan yang sedang di baca antara lain :
1.      Hadapi bahan bacaan  dengan tujuan . jangan asal membaca dan menelan fakta serta data yang ada begitu saja.
2.      Surve apa yang perlu di ingat , yaitu yang berharga untuk diingat serata mengingat sesuatu adalah proses memilih.
3.      Carilah fakta yang berhubungan dengan konteks bacaan ,fakta hadir dalam pengertian, keseluruhan, membentuk pengertia yang bulat.
4.      Kaitkan dan bangunlah apa yang sedang di baca dengan apa yang telah diketahui ,sehingga pengetahuan tentang sesuatu akan lebih mendalam.
5.      Jika membaca perhatiakan apa-apa yang penting seperti : sehubungan denga minat sendiri,yang sesuai dengan pengalaman sendiri, berkaitan dengan masalah yang sedang di hadapi dan berhubungan dengan nilai-nilai yang dianut sendiri.
6.      Lihatlah ketika membaca, apa yang perlu diingat? Untuk diri sendiri , keluarga dan untuk memperkaya nilai-nilai yang sudah dimiliki.
7.      Apabila pada waktu membaca menemukan hal yang berharga untuk diingat maka berhentilah sejenak dan tanyakan pada diri sendiri kenapa demikian dan  seterusnya.
8.      Perhatikan bagaimana fakta disajikan yaitu fakta yang dikemas dalam paragraf  ada yang secara kronologi  dan berhubungan dengan  analoginya dan ada pula yang dibandingkan.
9.      Bertanya pada diri sendiri, mengapa penulis mencatumkan fakta-fakta itu, apa hubunganya dengan konteks? Perlukah fakta itu ?, mengapa?,cukup akuratkah fakta tersebuat?.

Dalam membaca yang terpenting adalah tujuan membaca itu sendiri  adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka bacalah dengan memahami isi bacaan dengan baik agar apa yang di baca akan mudah diingat sebaikya berlatih untuk kosentrasi penuh dan fokus dalam membaca .

J.      Membuat Catatan
Dalam membaca pemahaman, jika bahan bacaan banyak dan tak semua hal-hal penting dapat diingat atau dipahami, pembaca perlu membuat catatan. Catatan ini dibuat sebagai sarana membantu menguatkan ingatan atau pemahaman terhadap isi bacaan sesuai dengan tujuan membaca. Tidak semua uraian dicatat. Tujuan membaca secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau memahami gagasan yang disampaikan penulis dalam bacaan

Beberapa alasan membuat catatan  antara lain :
1.      Karena informasi atau ide yang terkadung dalam bacaan yang dibutuhkan.
2.      Karena tidak boleh  mencoret-coret buku bacaan (pijam dari perpustakaan atau dari teman).
3.      Untuk  memudahkan mencari kembali bila memerlukan pokok bacaan yang dibutuhkan.

Beberapa kegunaan dalam membuat catatan  atas apa yang di baca yaitu :
1.      Untuk membantu struktur apa yang dibaca.
2.      Untuk mengambil pokok yang menarik, berguna atau dibutuhkan.
3.      Untuk mengingat apa yang perlu diingat.
4.      Untuk mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5.      Untuk memudahkan kosentrasi dan memudahkan apa yang dibaca (Soedarso 2005).

Membuat catatan hasil membaca itu sangatlah penting, dengan mencatat isi bacan yang penting dapat memahami isi bacaan dan dapat dengan mudah mengingatnya. Jika lupa maka tidak perlu membaca teks itu lagi akan tetapi cukup membaca catatan yang sudah dibuat. Maka catatan berupa rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri akan lebih mudah dalam memahaminya dan tentu saja akan mudah diingat dalam waktu yang sangat lama.

K.    Pokok-Pokok Yang Perlu Dicatat
Di dalam mencatat , kita harus mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam bahan bacaan seperti :
1.       Kata-kata kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok.
2.      Ide pokok atau gagasan utama setiap paragraf.
3.      Data dan fakta yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka, dan lain-lain.
4.      Informasi yang dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah.
5.      Pendapat atau penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.
6.      Jika yang dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.
7.      Tujuan dan penulisan tentang segi-segi tertentu.
8.      Pokok-pokok yang menarik atau perlu diikuti seperti gagasan baru, ide yang memberi kemungkinan , kata yang masih asing, penjelas atas soal yang tidak  kita ketahui atau tidak di mengerti.

Pada dasrnya membuat catatan dari hasil membaca bertujuan untuk memudahkan dalam mengingat isi bacaan yang dibaca dan informasi yang diinginkan dapat diterima dengan baik, maka sebainya  catatlah pokok-pokok yang menarik,atau hal-hal yang penting yang akan dengan mudah memahami isi bacaan kemudian dikembangkan dengan skemata kita sehingga pemahaman tentang isi bacaan atau teks bacaan akan semakin baik.

L.     Jenis Catatan
Ada  beberapa jenis catatan yang perlu diketahui oleh si pembaca apabila ingin membuat catatan hasil pemahamanyya terhadap isi bacaan ( soedarso 2005) antara lain :
1.      Koleksi fakta dan detail yang spesifik.
Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini adalah jangan terlalu berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita perlukan dan juga jangan terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi pengertian yang ada.
2.      Kutipan
Kutipan dapat berupa frasa,kata-kata kunci ,kalimat,paragraf yang di tulis dari bahasa bacaan yang kita baca, bila kita ingin mengutip secara langsung dari teks yang kita baca baik berupa frasa, kata kunci maupun kalimat, maka hendaknya jangan sampai lupa untuk menulisnya dalam tanda petik.
3.      Ringkasan
Ringkasan adalah dalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat

Cara membuat ringkasan
Beberapa pegangan untuk membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1.         Membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.

2.         Mencatat gagasan utama.
Jika Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.

3.         Membuat reproduksi.
Yakni dengan menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama. Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.

4.         Ketentuan tambahan:
·         Sebaiknya digunakan kalimat tunggal.
·         Bila mungkin, ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti dengan gagasan sentral saja.
·         Jumlah alenia tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
·         Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.
·         Pertahankan susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli.
·         Bila teks asli mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
·         Penulis harus memperhatikan panjang ringkasan yang dibuat.

M.   Mencatat Dengan Banyak Sumber
Mencatat dengan banyak sumber adalah mencatat dengan menggunakan sumber yang dicatat lebih dari satu sumber  yakni dimana mencatat dengan membaca sumber bacaan lebih dari satu bacaan, yang biasanya akan memudahkan dalam menyimpulkan beberapa argumen atau isi pendapat suatu bacaan kemudia dibandingkan antara argumen bacaan satu dengan lainya  sehingga dapat disimpulakan mengenai argumen – arguman tersebut.

Keuntungan mencatat dengan banyak sumber antara lain :
1.    Jika hanya dari satu sumber maka akan jatuh  dalam plagiat, maka bila dari banyak sumber bisa dibandingkan dan disimpulkan.
2.    Dengan banyak sumber ide akan lebih dipercaya.
3.    Bila lebih dari satu sumber tidak akan kehilangan informasi penting.
4.    Dengan membadingkan ide sendiri dengan ide orang lain  maka akan terciptalah suatu kesimpulan yang baik.
5.    Memperoleh lebih banyak informasi yang diperlukan.

N.    Mencatat Harus Akurat
Mencatat harus akurat adalah dimana mencatat harus secara benar dan dapat dibutikan atau catatan besifat benar apa adanya dapat  dikatakan akurat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Ringkasan harus merupakan refleksi dari teks.
2.    Kutipan yang  dikutip secara tepat, jangan lupa menuliskanya dalam tanda petik.
3.    Harus jelas mana kutipan dan mana yang bukan kutipan.
4.    Jangan lupa menuliskan sumbernya misalnya : nama pengarang, tahun terbit, judul penulisan, tempat terbit, penerbit  dan lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.

Soedarso. 2005. Sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta : Gramedia.

http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan.








 MAKALAH
 KAPITA SELEKTA DALAM MEMBACA
Dosen Pengampuh : Sofian Hadi M.pd


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
      
1.      TRIMAININGSIH                    14040003
2.      RISKA ELDIANA                    14040024       
3.      KHORIUL ANWAR                 14040027
4.      CHIKA UTAMI                         14040028








SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt.  karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul “Kapita Selekta Dalam Membaca” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Pringsewu, 25 November 2015















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1
B.     Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Menemukan Ide Pokok.......................................................................... 2
B.     Cara Membaca Ide Pokok...................................................................... 4
C.     Mengetahui Ide Pokok Paragraf............................................................ 5
D.    Cara Mengenali Kalimat Kunci.............................................................. 6
E.     Mengenali Detail Penting....................................................................... 6
F.      Membaca Kritis...................................................................................... 8
G.    Mengingat Lebih Lama........................................................................ 10
H.    Mengerti Bukan Menghafal................................................................. 10
I.       Langkah-Langkah Untuk Mengingat................................................... 11
J.       Membuat Catatan................................................................................. 12
K.    Pokok-Pokok Yang Perlu Dicatat ....................................................... 13
L.     Jenis Catatan........................................................................................ 14
M.   Mencatat Dengan Banyak Sumber...................................................... 16
N.    Mencatat Harus Akurat ....................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kapita selekta membaca adalah kumpulan dari berbagai keterampilan dan materi yang berkaitan dengan keterampilan membaca yaitu: bagaimana menemukan ide pokok, cara membaca ide pokok, mengetahui ide pokok paragraf, cara mengenali kalimat kinci, mengenai detail penting, membaca kritis , mengingat lebih lama , langkah-langkah untuk mengingat, jenis catatan dan mencatat dengan akurat, pokok-pokok yang di catat. Dalam makala ini lebih mendalam membahas kapita selekta membaca dengan penuh pemahaman yang baik.

Ide pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.  Kalimat topik adalah kalimat kunci.  Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan.  Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.

B.     Tujuan
1.      Bertujuan mengetahui apa itu isi dari kapita selekta membaca ?
2.      Mengetahui cara membaca ide pokok?
3.      Untuk memenuhi tugas membaca ?
4.       Untuk Mengetahui ide pokok paragraf, membaca kritis, mengingat lebih lama?
5.      Bertujuan mengetahui jenis catatan ,langkah-langkah untuk mengingat ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Menemukan Ide Pokok
Ide pokok yang akan kita cari dalam sebuah tulisan biasanya akan kita temukan dalam bentuk kalimat topic.  Kalimat topik adalah kalimat kunci.  Jika kita berhasil menemukan kalimat kunci dalam suatu bacaan, sesungguhnya kita sudah memahami hampir semua isi bacaan.  Selain itu, menemukan kalimat kunci dalam suatu tulisan juga membuat kita lebih mudah dan cepat dalam membaca.

Akhadiah menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran utama, paragraf itu haruslah dijadikan tiga paragraf”.

Jika kita ingin mengembangkan kemampuan dalam membaca agar hemat waktu dan tenaga, ada beberapa hal yang penting untuk kita tingkatkan. Diantaranya adalah kita harus menemukan dan memahami ide pokoknya.   Berikut ini adalah cara membedakan antara kalimat topik/ide pokok dengan kalimat penjelas.

Ciri – ciri ide pokok/kalimat topik sebagai berikut :
1.      Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
2.      Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3.      Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4.       Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.
5.       Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti :
·         Sebagai kesimpulan….
·         Yang penting….
·         Jadi, …..
·         Dengan demikian…

Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.      Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3.       Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi.
4.      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

Setelah mengetahui apa itu perbedaan  ide pokok dan kalimat penjelas maka akan lebih mudah dalam menemukan ide pokok itu sendiri.

Ada beberapa Ide pokok pada setiap buku meliputi :
1.      Ide pokok  buku keseluruhan
2.      Ide pokok  bab
3.      Ide pokok  bagian  bab / subbab
4.      Ide pokok paragraf

Cara –cara menemukan ide pokok suatu buku bacaan antara lain adalah:
1.      Baca semua isi buku secara detail dan hati-hati.
2.      Untuk menemukan ide pokok  buku keseluruhan, dapat di temukan dalam judul buku.
3.      Ide pokok buku dapat di temukan dari simpulan ide-ide pokok bab buku.
4.      Ide pokok bab buku dapat di temukan dari dalam judul bab tersebut.
5.      Atau melalui dari simpulan sub-sub bab.
6.      Ide pokok sub bab dapat di temukan dari judul sub bab itu sendiri atau melaluli ide-ide pokok paragraf .
7.      Ide pokok paragraf dapat di temukan dalam kalimat topik paragraf.
8.      Dan kalimat topik dapat di temukan di awal paragraf ( deduktif),di akhir paragraf (induktif) dan diawal dan di akhir paragraf ( paragraf campuran ) atau bahkan berada pada tengeh-tengah paragraf.
9.      Selanjutnya baca kalimat dalam paragraf  kemudian simpulkan menjadi ide pokok.

B.     Cara Membaca Ide Pokok
Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat ,seharusnya kita berfikir bersama penulis dalam membaca ide pokok. Karena itu kita harus mengikuti struktur dan gaya bahasa penulisan pengerang dengan kententuan sebagai berikut :
1.      Hendaklah membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok  secara tepat, jangan membaca kata demi kata, tetapi seraplah idenya dan bergeraklah lebih cepat, tetapi jangan sampai hilang pengertian.
2.      Hendaklah membaca dengan cepat  dan mengertilah ide pokoknya dengan cepat serta teruslah membaca ke bagian yang lain.
3.      Harus cepat mencari arti sentralnya, dan kurangi kebiasaan menekuni detai kecil dan harus bereaksi tanggap dan cermat terhadap ide pokok suatu karangan.
4.      Saat membaca memang harus cepat dan tepat , tetapi harus mengingat kefleksibelan terhadap membaca sehingga cara membaca adakalanya di perlambat. Jangan terlalu cepat di batas normal yang dapat menghilangkan pemahaman.
5.      Rasakan bahwa membaca lebih cepat daripada biasanya . yang tidak layak diperhatikan hendaklah pandang dengan cepat dan alihkan perhatian ke ide pokoknya . janganlah terlalu hiraukan detail kecil . kemudian selesaikan bacaan tampa buang waktu yang ada.
6.      Berfikir cepat mendapatkan buah pikiran pengerang, tetapi jangan tergesa-gesa sehingga mengakibatkan ketegangan . karena ketegangan dan ketergesahan tidak akan membantu memahami dengan cepat.
7.      Perlunya berkosentrasi dengan cepat dan tepat. Saat terlibat penuh pada ide,gagasan yang tercetak , dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.

Dalam membaca, seseorang pembaca yang baik akan mencari ide pokok dari apa yang dibacanya dan menguasai ide pokok dan kemudian akan menghubungkanya dengan skemata yang dimilikinya sehingga ia mampu memahami isi bacaan yang dibaca. Maka dari itu usahakan saat membaca jenis teks apa saja sebaiknya temukan ide pokoknya dalam bacaan yg dibaca.

C.    Mengetahui Ide Pokok Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang berisi satu gagasan, satu paragaf mengadung satu ide ,satu pokok pikiran, satu tema, satu gagasan.

Menurut Ahli Sabarti  Akhadiah pargraf merupakan  karangan  yang paling pendek/paling singkat. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan, karena hanya membicarakan satu gagasan pokok/topic atau satu pikiran. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut. 

Menurut Ahli Uti Darmawati   dan   Anton   Suparyanto paragraf  merupakan bagian dalam suatu karangan yang memiliki gagasan pokok. Gagasan pokok merupakan kalimat yang menjadi pokok permasalahan dalam paragraph selanjutnya diikuti gagasan penjelas. Kalimat dalam paragraph harus runtut dan saling berkaitan.

Ide pokok dalam paragraf terdapat atau terletak pada paragraf sebagai berikut ini :
1.      Berada di awal paragraf (deduktif).
2.      Berada di tengah paragraf.
3.      Berada di akhir paragraf (induktif).
4.      Berada di awal dan di akhir paragraf (campuran).
5.      Adakalanya berada di seluruh paragraf.
                                              
Catatan apabila ide pokok paragraf sulit di temukan di awal, di akhir atau di tengah,campuran, berarti paragraf tersebut berkemukinan adalah paragraf deskripsi atau paragraf naratif . jika hal ini terjadi ,maka yang perlu di lakukan adalah membaca semua atau seluruhnya kalimat dalam paragraf tersebut dan kemudian menyimpulkanya sebagai ide pokok pagraf.

D.    Cara Mengenali Kalimat Kunci
Kata kunci merupakan sebuah kata atau konsep dengan keistimewaan, yang berarti kata apapun yang digunakan sebagai kuncidan kode atau digunakan untuk menghubungkan ke kata lain atau informasi lain.

Kalimat kunci paragraf mengadung pertanyaan tentang kata benda atau kata ganti orang yang dominan atau yang menjadi topik (secara umum atau garis besar) paragraf. Kalimat kunci biasa masih bersifat umum  yang harus dijabarkan atau dijelaskan oleh kalimat lain (penjelas). maka kalimat kunci dalam paragraf dapat dijadikan sebagai ide pokok dalam paragraf.

Cara untuk mengenali katalimat kunci sebagai berikut :
1.      Dengan mencari kata benda atau kata ganti yang dominan  dalam bacaan.
2.      Dengan mencari pertanyaan umum, misalnya bertanya  apakah kalimat yang lain mendukung dalam menjabarkan ide pokok  yang sedang di baca.
3.      Jika ide pokok sulit di temukan dan dipahami atau merupakan sesuatu yang abstrak , maka yang perlu dilakukan adalah dengan membaca secara detail, jika ide pokok dipahami dengan mudah sebaikya jangan membaca secara detail.

E.     Mengenali Detail Penting
Salah satu cara mengenali detail penting adalah dengan mencari pentunjuk yang digunakan oleh penulis untuk membantuk pembaca ,baik berupa kata-kata bantu visual maupun kata-kata penuntun.


Bentuk-bentuk  kata bantu visual sebagai berikut :
1.      Ditulis kursif ( huruf miring)
2.      Digaris bawahi.
3.      Dicetak tebal.
4.      Dibubuhi angka-angka.
5.      Ditulis dengan huruf- huruf  : a,b,c,d dan  seterusnya .

Sedangkan bentuk kata-kata kunci penutun  berguna membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan pemikiran penulisan ,kata-kata kunci adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas yang akan menunjukan penekanan hal penting,tambahan satu pertanyaan,perubahan arah memberikan ilustrasi dan memberikan kesimpulan .
1.      Ukapan penekanan
Digunakan oleh penulis untuk menunjukan hal –hal penting, misalnya: yang terpenting,terutama,yang perlu dicatat,pada prinsipnya,hendakya di ingat bahwa dan faktor yang mempengaruhi.
2.      Kata yang mengubah arah
Digunakan oleh penulis dalam mengubah atau memberikan arah balik dari pertanyaan sebelum nya misalnya : tetapi, bagaimanapun juga sebaliknya, namun, meskipun demikian.
3.      Kata ilustrasi
Digunakan oleh penulis untuk menjelaskan idenya dengan memberikan contoh, penjelasan lebih lanjut misalnya : cotohnya, teristimewa, seperti dan lain-lain.
4.      Kata tambahan
Digunakan oleh pengarang  ataupun penulis untuk menunjukan hal yang sama atau meneruskan arah yang sama. Misalnya : juga, lainya, akhirnya, pertama-tama, selanjutnya, berikutnya.



5.      Kata kesimpulan
Digunakan oleh penulis untuk mengantar kesimpulan atau simpulan dari suatu pertanyaan dalam paragraf. Misalnya : oleh karena itu, maka dari itu, akhirnya, rikasanya, sebagi berikut, konsekuensinya.

F.     Membaca Kritis
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian. Dalam membaca kritis tak berarti bahwa  kita untuk menerima pikiran penulis . orang yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan suatu prasangka yang kurang ilmiah,tidak akurat.

Dalam membaca sebaiknya mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat, akurat, kritis (soedarso 2005). Akurat, artinya dalam hubunganya dengan relevansi,membedakan dengan tidak relevan atau tidak benar. Dan keritis berarti menerima pikiran penulis yang ditulis dengan dasar yang baik, logis, benar, atau menurut realitas dan menolak yang tidak benar.

Dengan membaca kritis akan membadingkan, menganalisis,menilai dan membentuk opini tentang pikiran dan fakta daripenulis. Jadi pembaca kritis harus mempunyai latar belakang yang luas dan pengetahuan yang mendalam. Dalam hal ini pembaca kritis akan menghargai pendapat penulis, mengevaluasi, tekniknya, dan menguji alasanya dengan alasan yang logis,dengan interpretasi yang berdasar.

a.       Langkah – langkah membaca keritis dalam suatu bacaan antara lain :
1.      Mengerti isi bacaan
Harus  mengenali fakta-faktanya dan menginterprestasikan apa yang dibaca yaitu  : mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detail faktanya, dan harus dapat membuat kesimpulan dan menginterprestasikan dari ide-ide yang ada, fakta menambah informasi, ide-ide meningkatkan pemahaman dan mendapat mengetahui bahwa itu fakta, sedangkan pemahaman  adalah mengetahui segala sesuatu tentang fakta.
2.      Menguji sumber penulis
Apakah dapat dipercaya ?, cukup akuratkah?, apakah kopeten dibidangnya ?, jadi menguji dipandang dan tujuan asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini dan fakta.
3.      Adanya interaksi antar penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksut penulis tetapi kita bisa membadingkan dengan apa yang kita ketahui serta dari penulis-penulis lain. Sementara  dalam membaca kritis kita  perlu menilai isi bacaan dengan membadingkan dengan pengetahuan yang kita miliki.
4.      Menerima atau menolak  ataupun menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis, kita bisa memercayai, mencurugai, meragukan, mempertanyakan, atau tidak mempercayai.

b.      Proses membaca kritis
Harjasujana (1988) menyatakan proses membaca kritis memiliki tiga cara antara lain :
1.      Membaca pada baris.
Yakni untuk dapat mengikhtisarikan keseluruhan bacaan dan mengenal bagian-bagian sebagai bahan pijakan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap isi bacaan.
2.      Membaca diantara baris.
Yanki menganalisis apa yang dimaksut oleh pengarang, khususnya makna tersirat.
3.      Membaca diluar baris
Yakni untuk mengevaluasi relevansi ide-ide yang dituangkan didalam bahasa bacaan tersebut.


G.    Mengingat Lebih Lama
Sebagai seorang pembaca, tentu ingin apa yang kita baca akan teringat  dan tersimpan dalam memori dalam jangka yang lama dan selamanya. Tentu saja memerluka strategi membaca yang tepat. Maka dari itu, dalam membaca yang harus di lakukan bukanlah menghafal melaikan memahaminya.

Dengan memahami isi bacaan akan mampu mengingatnya dalam waktu yang lebih lama. Proses mengingat dan belajar terdiri dari melihat dan mendengar. Informasi yang masuk ke otak memalalui melihat (tarmasuk membaca) dan mendengar (kuliah, ceramah). Informasi yang masuk akan hilang begitu saja atau tersimpan untuk sementara waktu yang tersimpan sementara waktu itu jangka pendek dan jangka panjang.

Dalam suasana tertentu, ingatan jangka pendek dapat berubah menjadi ingatan jangka panjang  dengan beberapa yang mendukung salah satunya yaitu pengalaman yang melatarbelakangi pengetahuan dan kepercayaan kita dalam sesuatu yang sangat besar untuk mengingat ingatan jangka panjang dan perhatian yang aktif akan membuat kita mengingat lebih lama atau dengan cara mengingat suatu peristiwa yang lama dengan mengingatnya pada peristiwa yang lain (Soedarso, 2005).

Beberapa strategi mengingat lebih lama antara lain :
1.      Segera mengulang apa yang dibaca dan dipelajari.
2.      Menulis ulang apa yang dibaca atau dipelajari.
3.      Mengajarkan atau minimal memceritakan ulang apa yang dibaca dan dipelajari kepada orang lain.
4.      Menjadwalkan secara berulang  (mengulangi) dan berkala tentang apa yang dibaca dan dipelajari.

H.    Mengerti Bukan Menghafal
Pada umumnya para siswa lebih banyak menghafal kalimat-kalimat atau kata-kata yang tercetak dalam buku bukanya mereka memahami artinya . padahal inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting dan selama mungkin  dapat mengingatnya. Daya ingat seseorang umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang di baca satu jam kemudian dan dua hari kemuadian tinggal 30% saja (soedarso 2005).

Maka cara agar mengingat sesuatu dengan cara mengerti dengan baik apa yang kita baca. Maka dari itu usahakan dalam membaca memahami artinya, dalam mengerti apa yang dibaca itu tergatung pada mengapa dan bagaimana kita dalam membacanya , jika kita membaca karena suka dan mau maka kita akan siap dan tahu bagaimana cara membaca dan belajar maka akan mudah bagi kita dalam mengingat dan mengerti.

Jadi bila kita menyukai bahan bacaan yang di baca akan mudah mengingat isinya dan kita akan mengetahui bahwa tujuan membaca untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan . dalam mengetahui isi dan informasi serta maksut yang terdapat dalam bacaan kita dituntut harus memahami apa yang di sampaikan penulis seta memahami isi bacaan tersebuat baik tersirat maupun tersurat. Dalam hal ini pembaca diminta mengerti bukan menghafal tulisan teks bacaan yang di baca, biasanya seseorang pembaca yang selalu menghafal teks bacaan  dalam waktu yang tidak begitu lama hafalanya akan akan hilang (lupa), dan akan sama sekali tidak memahami apa yang di bacanya, akan tetapi,  jika membaca dengan cara memahami maksut yang tersurat maupun yang tersirat  yang disampaikan penulis maka ia akan mampu mengingat dan mengerti apa yang di baca dalam waktu yang lama bahkan akan ingat sepanjang hayatnya dan benar-benar memahami apa yang di baca sehingga hasilnya akan menjadi skemata baginya.

I.       Langkah-Langkah Untuk Mengingat
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengingat isi bacaan yang sedang di baca antara lain :
1.      Hadapi bahan bacaan  dengan tujuan . jangan asal membaca dan menelan fakta serta data yang ada begitu saja.
2.      Surve apa yang perlu di ingat , yaitu yang berharga untuk diingat serata mengingat sesuatu adalah proses memilih.
3.      Carilah fakta yang berhubungan dengan konteks bacaan ,fakta hadir dalam pengertian, keseluruhan, membentuk pengertia yang bulat.
4.      Kaitkan dan bangunlah apa yang sedang di baca dengan apa yang telah diketahui ,sehingga pengetahuan tentang sesuatu akan lebih mendalam.
5.      Jika membaca perhatiakan apa-apa yang penting seperti : sehubungan denga minat sendiri,yang sesuai dengan pengalaman sendiri, berkaitan dengan masalah yang sedang di hadapi dan berhubungan dengan nilai-nilai yang dianut sendiri.
6.      Lihatlah ketika membaca, apa yang perlu diingat? Untuk diri sendiri , keluarga dan untuk memperkaya nilai-nilai yang sudah dimiliki.
7.      Apabila pada waktu membaca menemukan hal yang berharga untuk diingat maka berhentilah sejenak dan tanyakan pada diri sendiri kenapa demikian dan  seterusnya.
8.      Perhatikan bagaimana fakta disajikan yaitu fakta yang dikemas dalam paragraf  ada yang secara kronologi  dan berhubungan dengan  analoginya dan ada pula yang dibandingkan.
9.      Bertanya pada diri sendiri, mengapa penulis mencatumkan fakta-fakta itu, apa hubunganya dengan konteks? Perlukah fakta itu ?, mengapa?,cukup akuratkah fakta tersebuat?.

Dalam membaca yang terpenting adalah tujuan membaca itu sendiri  adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka bacalah dengan memahami isi bacaan dengan baik agar apa yang di baca akan mudah diingat sebaikya berlatih untuk kosentrasi penuh dan fokus dalam membaca .

J.      Membuat Catatan
Dalam membaca pemahaman, jika bahan bacaan banyak dan tak semua hal-hal penting dapat diingat atau dipahami, pembaca perlu membuat catatan. Catatan ini dibuat sebagai sarana membantu menguatkan ingatan atau pemahaman terhadap isi bacaan sesuai dengan tujuan membaca. Tidak semua uraian dicatat. Tujuan membaca secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau memahami gagasan yang disampaikan penulis dalam bacaan

Beberapa alasan membuat catatan  antara lain :
1.      Karena informasi atau ide yang terkadung dalam bacaan yang dibutuhkan.
2.      Karena tidak boleh  mencoret-coret buku bacaan (pijam dari perpustakaan atau dari teman).
3.      Untuk  memudahkan mencari kembali bila memerlukan pokok bacaan yang dibutuhkan.

Beberapa kegunaan dalam membuat catatan  atas apa yang di baca yaitu :
1.      Untuk membantu struktur apa yang dibaca.
2.      Untuk mengambil pokok yang menarik, berguna atau dibutuhkan.
3.      Untuk mengingat apa yang perlu diingat.
4.      Untuk mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5.      Untuk memudahkan kosentrasi dan memudahkan apa yang dibaca (Soedarso 2005).

Membuat catatan hasil membaca itu sangatlah penting, dengan mencatat isi bacan yang penting dapat memahami isi bacaan dan dapat dengan mudah mengingatnya. Jika lupa maka tidak perlu membaca teks itu lagi akan tetapi cukup membaca catatan yang sudah dibuat. Maka catatan berupa rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri akan lebih mudah dalam memahaminya dan tentu saja akan mudah diingat dalam waktu yang sangat lama.

K.    Pokok-Pokok Yang Perlu Dicatat
Di dalam mencatat , kita harus mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam bahan bacaan seperti :
1.       Kata-kata kunci berupa kata/frasa/klausa yang dapat mengantarkan pada pikiran pokok.
2.      Ide pokok atau gagasan utama setiap paragraf.
3.      Data dan fakta yang mendukung gagasan seperti hasil penelitian, angka-angka, dan lain-lain.
4.      Informasi yang dianggap menarik termasuk pemikiran baru, opini, tanggapan, atau penyelesaian suatu masalah.
5.      Pendapat atau penilaian penulis mengenai hal-hal tertentu.
6.      Jika yang dibaca berbentuk buku, jangan lupa catat halaman tempat informasi yang dicatat berada untuk memudahkan mencari kembali.
7.      Tujuan dan penulisan tentang segi-segi tertentu.
8.      Pokok-pokok yang menarik atau perlu diikuti seperti gagasan baru, ide yang memberi kemungkinan , kata yang masih asing, penjelas atas soal yang tidak  kita ketahui atau tidak di mengerti.

Pada dasrnya membuat catatan dari hasil membaca bertujuan untuk memudahkan dalam mengingat isi bacaan yang dibaca dan informasi yang diinginkan dapat diterima dengan baik, maka sebainya  catatlah pokok-pokok yang menarik,atau hal-hal yang penting yang akan dengan mudah memahami isi bacaan kemudian dikembangkan dengan skemata kita sehingga pemahaman tentang isi bacaan atau teks bacaan akan semakin baik.

L.     Jenis Catatan
Ada  beberapa jenis catatan yang perlu diketahui oleh si pembaca apabila ingin membuat catatan hasil pemahamanyya terhadap isi bacaan ( soedarso 2005) antara lain :
1.      Koleksi fakta dan detail yang spesifik.
Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini adalah jangan terlalu berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita perlukan dan juga jangan terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi pengertian yang ada.
2.      Kutipan
Kutipan dapat berupa frasa,kata-kata kunci ,kalimat,paragraf yang di tulis dari bahasa bacaan yang kita baca, bila kita ingin mengutip secara langsung dari teks yang kita baca baik berupa frasa, kata kunci maupun kalimat, maka hendaknya jangan sampai lupa untuk menulisnya dalam tanda petik.
3.      Ringkasan
Ringkasan adalah dalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat

Cara membuat ringkasan
Beberapa pegangan untuk membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1.         Membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.

2.         Mencatat gagasan utama.
Jika Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.

3.         Membuat reproduksi.
Yakni dengan menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama. Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.

4.         Ketentuan tambahan:
·         Sebaiknya digunakan kalimat tunggal.
·         Bila mungkin, ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti dengan gagasan sentral saja.
·         Jumlah alenia tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
·         Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.
·         Pertahankan susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli.
·         Bila teks asli mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
·         Penulis harus memperhatikan panjang ringkasan yang dibuat.

M.   Mencatat Dengan Banyak Sumber
Mencatat dengan banyak sumber adalah mencatat dengan menggunakan sumber yang dicatat lebih dari satu sumber  yakni dimana mencatat dengan membaca sumber bacaan lebih dari satu bacaan, yang biasanya akan memudahkan dalam menyimpulkan beberapa argumen atau isi pendapat suatu bacaan kemudia dibandingkan antara argumen bacaan satu dengan lainya  sehingga dapat disimpulakan mengenai argumen – arguman tersebut.

Keuntungan mencatat dengan banyak sumber antara lain :
1.    Jika hanya dari satu sumber maka akan jatuh  dalam plagiat, maka bila dari banyak sumber bisa dibandingkan dan disimpulkan.
2.    Dengan banyak sumber ide akan lebih dipercaya.
3.    Bila lebih dari satu sumber tidak akan kehilangan informasi penting.
4.    Dengan membadingkan ide sendiri dengan ide orang lain  maka akan terciptalah suatu kesimpulan yang baik.
5.    Memperoleh lebih banyak informasi yang diperlukan.

N.    Mencatat Harus Akurat
Mencatat harus akurat adalah dimana mencatat harus secara benar dan dapat dibutikan atau catatan besifat benar apa adanya dapat  dikatakan akurat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Ringkasan harus merupakan refleksi dari teks.
2.    Kutipan yang  dikutip secara tepat, jangan lupa menuliskanya dalam tanda petik.
3.    Harus jelas mana kutipan dan mana yang bukan kutipan.
4.    Jangan lupa menuliskan sumbernya misalnya : nama pengarang, tahun terbit, judul penulisan, tempat terbit, penerbit  dan lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers.

Soedarso. 2005. Sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta : Gramedia.

http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan.