Rabu, 22 Maret 2017

Membaca Paragraf, novel, berita, buku dan surat kabar


MEMBACA PARAGRAF, NOVEL, BERITA,
BUKU, DAN SURAT KABAR



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Membaca Paragraf, Novel, Berita, Buku, dan Surat Kabar” ini penulis banyak mendapat bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, tetapi tidak luput dari kendala yang begitu banyak.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis. Amin.


                                                                                                            Pringsewu,   Desember 2015



                                                                                      Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………...                  i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..                   ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..                  1
A. Latar Belakang……………………………………………………...        1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………...       1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………        1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………...                   2
A. Hakikat Membaca……………………………………....………...…                   2
B. Tujuan Membaca………..……………………………………….….        2
C. Fungsi Membaca………………………..…………………………...       4
D. Jenis-Jenis Membaca….…………………………………………….        5
BAB III KESIMPULAN……………………………………………...                  15
A. Kesimpulan………………………………………………………….       15
B. Saran………………………………………………………………...       15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………      16














BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

            Membaca penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.
            Membaca merupakan tonggak belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Karena itu, boleh jadi keterampilan membaca adalah kunci sukses  dalam pendidikan dan kehidupan yang lebih luas.
            Kemampuan membaca tidak muncul dengan sendirinya pada diri kita.Kemampuan itu dibentuk melaui latihan. Dibutuhkan cara yang tepat untuk kegiatan belajar membaca. Diperlukan stimulasi yang tepat agar mampu menangkap pesan-pesan atau  tujuan dari membaca itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan hakikat membaca?
2.      Apa tujuan  membaca?
3.      Apa fungsi  membaca?
4.      Bagaimana jenis-jenis membaca?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui hakikat membaca.
2.      Untuk mengetahui tujuan membaca.
3.      Untuk mengetahui fungsi membaca.
4.      Untuk mengetahui jenis-jenis membaca.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Membaca

            Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah fikir  memahami makna yang  terkandung dalam rangkaian simbol-simbol tersebut.
            Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.(H.G Taringan, 1985:7).
Dengan demikian membaca merupakan kegiatan yang penting bagi seseorang yang ingin meningkatkan diri untuk  memperluas wawasannya.

B.    Tujuan Membaca

            Tentang tujuan membaca ini banyak rumusan yang bisa dibuat, tergantung dari mana kita melihatnya.Secara garis besar tujuan membaca itu luas sifatnya karena setiap situasi membaca mempunyai tujuan tersendiri yang bersifat spesifik. Kita ambil contoh : Si Ali membuka-buka halaman terakhir  sebuah koran Ibu Kota yang berisi lowongan pekerjaan. Ia membaca dengan tujuan untuk mendapat informasi lowongan pekerjaan diperusahaan elektronika, sesuai dengan keahliannya sebagai ahli bongkar pasang alat-alat listrik. Ayahnya, pak Broto, diteras dengan seksama mengamati perkembangan terakhir pergolakan di Timur Tengah. Beliau ingin mengetahui keputusan apa yang akan dibuat presiden Amerika Serikat setelah mengetahui kegagalan-kegagalan beruntun pertemuan para pemimpin Arab sebelumnya. Sedangkan ibunya, menunggu sang ayah membaca, untuk melihat menu masakan baru yang disajikan hari ini. Ia ingin menerapakan resep masakan yang dimuat dalam edisi hari ini.
Contoh di atas menggambarkan adanya bermacam-macam tujuan membaca untuk setiap individu, sesuai dengan kepentingan-kepentingannya masing-masing. Namun, secara umum ada penggolongan tujuan membaca ini. Sebagai contoh, seperti yang dikemukakan oleh ahli membaca Waples (1967) berikut ini. Dalam eksperimennya ia menemukan bahwa tujuan membaca itu meliputi :
a.       Mendapat alat tertentu (Instrumental effect), yaitu membaca untuk tujuan memperoleh sesuatu yang bersifat praktis, misalnya cara membuat masakan, cara membuat bola , dan sebagainya.
b.      Mendapat hasil yang berupa prestise(prestifge effect), yaitu membaca dengan tujuan ingin mendapat rasa lebih(self image) dibandingkan orang lain dalam lingkungan pergaulannya. Misalnya, seseorang akan merasa lebih bergengsi bila bacaannya majalah-majalah yang terbit diluar negeri.
c.       Memperkuat  nilai-nilai pribadi atau keyakinan, misalnya membaca untuk mendapat kekuatan keyakinan pada partai politik yang kita anut, memperkuat keyakinan agama, mendapat nilai-nilai baru dari sebuah buku filsafat, dan sebgainya.
d.      Mengganti pengalaman estetik yang sudah usang, misalnya membaca untuk tujuan mendapat sensai-sensai baru melalui penikmatan emosional bahan bacaan (buku cerita, novel, roman, biografi, dan sebagainya).
e.       Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
            Seperti yang telah dikemukakan diatas, pada hakikatnya tujuan membaca adalah modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi intrinsic yang besar bagi seseorang. Seseorang yang sadar sepenuhnya akan tujuan membacanya akan dapat mengarahkan sasaran daya pikir kritisnya dalam mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.





C. Fungsi Membaca

            Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar, karena hampir semua kemampuan untuk mendapatkan informasi bergantung pada kemampuan tersebut. Kegiatan membaca mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.      Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya ilmiah, tesis, skrifsi , dll. (Amir, 1996:4)
2.      Fungsi pemacu kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata.Contoh buku ilmiah, bacaan sastra.
3.      Fungsi praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal : teknik memotret, cara merawat tanaman, resep membuat masakan dan minuman, dll.
4.      Fungsi religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.      Fungsi informative
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh : dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur diri, mengadakan tamasya yang mengasyikan.Contoh : novel-novel, cerita humor, karya sastra, dll.
7.      Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempuyai fungsi sosial yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian, kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan befikir. Contoh : pembacaan berita, pengumuman, dll.
8.      Fungsi pembunuh sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.Contoh : membaca majalah, surat kabar, dll.(Amir, 1996:5)

D. Jenis-Jenis Membaca

Jenis-jenis membaca diantaranya:

1. Membaca Nyaring

            Yaitu suatu kegiatan membaca, yang merupakan alat bagi pembaca, bersama orang lain, untuk menanggap isi yang berupa informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Dengan kata lain, membaca nyaring adalah: proses melisankan dengan menggunakan suara, intonasi, tekanan secara tepat , serta pemahaman makna bacaan oleh pembaca.
            Manfaat membaca nyaring antara lain :Bisa memperoleh kesenangan dan memupuk keyakinan atau percaya diri,bisa menanamkan disiplin,bisa memperkaya daya khayal apabila dilakukan dalam membaca fiksi.Bisa mempertinggi pemahaman mengenai makna bacaan.

2. Membaca Dalam Hati

            Yaitu kegiatan membaca yang hanya menghandalkan kemampuan fisual, pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi bacaan tanpa mengeluarkan suara atau menggerak, gerakkan bibir.




3. Membaca Skimming, Skaning Atau Memindai

            Yaitu membaca dengan cepat suatu bahan bacaan untuk mendapatkan kesan awal atau untuk menemukan suatu informasi yang kita cari, yang ada dalam bacaan. Membaca skimming adalah: Membaca untuk memperoleh kesan umum. Membaca skaning adalah : Membaca dengan tujuan untuk mendapatkan informasi khusus saja.

4. Membaca Intensif

            Yaitu kegiatan membaca sebuah bacaan secara telitih, dengan tujuan memahami secara rinci. Menurut H.G Tarigan Membaca intensif ialah : membaca yang dilakukan secara seksama dan merupakan suatu upaya untuk mengasah kemampuan membaca secara kritis. Menurut Brook Membaca intensif ialah telaah terinci secara pemahaman terinci terhadap suatu bacaan.Jadi, Membaca intenif ialah kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh seksama terhadap bahan bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.
5. Membaca Telaah Isi

            Yaitu membacayang dilakukan untuk menelaah isi bacaan. Membaca telitih atau pemahaman ialah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian atau memahami bahan bacaan secara cepat dan tepat.
            Dalam membaca pemahaman ada beberapa aspek yang diperlukan:
•     Seorang pembaca harus mempunyai kosa kata yang banyak.
•     Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata
•     Memiliki kemampuan ide pokok
•     Memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa.




6. Membaca Kritis

            Yaitu kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam efektif, analisis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis.Dalam membaca kritis diperlukan kemampuan berfikir bersikap kritis dalam mengolah bahan bacaan. Kemampuan berfikir dan bersikap kritis meliputi :
a)      Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.,kemampuan mengenali tokoh, bisa mengenali opini dan fakta, bisa membedakan antara fakta dan opini.
b)      Kemampuan menginterpretasi makna yang tersirat, mengenali, menafsirkan ide pokok , memahami secara kritis hubungan sebab akibat
c)      Kemampuan mengaplikasi konsep,ditandai dengan membaca petunjuk ,menerapkan konsep bacaan dalam situasi baru.
d)     Kemampuan menganalisis, menganalisis alur cerita, mengklasifikasikan fakta atau detail penunjang.
e)      Kemampuan membuat sintesis,menarik simpulan, menentukan tema bacaan  membuat singkatan.
f)       Kemampuan menilai isi bacaan, menilai sebuah bacaan diangkat dari realitas atau imajinasi pengarang, Menilai suatu pernyataan itu opini atau fakta.

7. Membaca Cepat

            Yaitu kegiatan membaca yang dilakukan secara cepat, disertai dengan pemahaman terhadap isi bacaan. Kecepatan membaca bisa disebut kemampuan membaca .Kemampuan membaca ialah kecepatan yang dicapai pembaca berdasarkan rumus jumlah banyaknya kata dibagi dengan waktu yang diperlukan dikalikan dengan jumlah detik dalam 1 menit . Rumus Membaca Efisien ialah: pembaca yang mempunyai kecepatan membaca sesuai dengan bahan bacaan yang dihadapi dengan tujuan membacanya.



8. Membaca Paragraf

            Yaitu satuan pengembangan terkecil, dari suatu karangan . Dalam paragrap mesti mengandung pikiran pokok atau gagasan utama  dijabarkan oleh kalimat penjelas.
§  Kalimat-kalimat yang membentuk satu paragrap itu dibagi menjadi 2: kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat topik ialah : kalimat yang mengandung pikiran pokok paragrap. Cara-cara meletakkan kalimat topic : 1) diawal paragraf 2) diakhir paragraf 3) diawal dan akhir paragraph
§  Cara -cara membaca paragraf atau kalimat topic : 1) dengan cara skimming dan skaning 2) informasi focus, mencari ide pokok (paragraf), mencari kata kunci (kalimat ).
§  Starat paragraf : a) kesatuan b) koherensi c) penghubung paragraf metode pengembangan paragrap : 1. Umum khusus 2. Khusus umum 3. Klimaks 4. anti klimaks 5. Perbandingan 6. Analogi 7. Sebab akibat 8. Sudut pandang 9. definisi 10. Klasifikasi 11. Contoh 12. Proses.
9. Membaca Artikel

            Yaitu artikel bisa berupa opini , bisa berupa hal yang baru diperbincangkan, headline news, berupa argumentasi.
a.       Pendahuluan, latar belakang dan alasan mengapa artikel itu dibuat
b.      Batang tubuh, isi dari artikel
c.       Penutup, berupa rangkuman apa-apa yang dikemukakan, disamping itu juga memuat kesimpulan umum beserta aplikasi atau prediksi yang berkenaan dengan kesimpulan itu.
Memahami Artikel yaitu menemukan pkiran pokok dengan :membaca judul dan pendahuluan dengan teliti . Cari pikiran pokok yang diuraikan dalam batang tubuh artikel. Membaca paragrafsama dengan membaca artikel yang menggunakan kegiatan membaca kritis.


10. Membaca Novel

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan, 1979: 7).
Sedangkan novel ialah tulisan berupa karangan prosa yang panjang dan menceritakan sebuah kisah (Windy Novia 2010, 326). Jadi, pada dasarnya novel adalah suatu kegiatan atau proses untuk menangkap pesan dan kisah yang terjadi dalam novel.
Membaca novel dapat dilakukan dengan langkah berikut. Pertama, memlih novel yang akan dibaca. Novel yang dipilih adalah novel yang menyuarakan ide-ide. Langkah berikutnya adalah membaca novel yang telah dipilih tesebut dengan cermat, dibuatkan sinopsisnya, kemudian dipahami isinya dari unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Dari pemahaman unsur intrinsiknya dan ekstrinsik inilah akhirnya ditemukan dan dikupas pola-pola bahasa yang menyuarakan ide-ide. (Endah Tri Priyatni 2010 : 163)
            Menurut Harjashujana, manfaat membaca novel ada 3, yaitu :
1.      Kinerja Otak Meningkat dengan Membaca Novel
Otak yang selalu dipakai untuk membaca, berfikir dan juga bekerja untuk menghayati setiap bait-bait cerita yang ada di novel . Sel-sel dalam otak yang memiliki tugas mengirimkan sinyal akan bekerja dengan lebih aktif dan baik hingga membuat otak berfikir menjadi lebih cepat serta meningkatkan kepekaan dan kreatifitas.
2.      Membaca Novel dapat Membuat Lebih Tenang dan Rileks
Manfaat yang kedua yaitu membaca novel dapat membuat lebih rileks, dengan membaca novel  dapat menjauhkan anda dari stress. Itu dikarenakan, anda dapat meupakan segala macam masalah karena terbawa dengan alur cerita novel yang asik. Tetapi untuk benar-benar menjadi rileks, hindari sikap duduk yang salah dalam membaca. Jangan membaca sambil berbaring.
3.      Membaca Novel Mendapat Pelajaran Tentang Hidup
Novel memang penuh dengan drama dan ada banyak macamnya. Dalam novel ada banyak kejadian yang kisahkan. Dari peristiwa-peristiwa dalam novel baik suka atau pun duka akan  memberikan pelajaran kepada pembaca tentang hidup.

11. Membaca Berita

Membaca berita adalah menyampaikan sebuah berita atau informasi dengan cara membaca teks berita dengan intonasi, lafal, dan sikap yang benar. Naskah berita yang disampaikan melalui media televisi atau radio berbeda dengan naskah berita dalam media cetak atau yang berupa tulisan biasa. Semua kalimat yang digunakan dalam teks berita tersebut merupakan kalimat tidak langsung dan lebih pendek karena durasi yang disediakan juga terbatas.
Teknik-teknik dalam membaca teks berita tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Artikulasi atau pelafalan
Artikulasi merupakan perubahan rongga dan ruang di dalam saluran suara dengan tujuan untuk menghasilkan bunyi bahasa. Dalam membacakan teks berita, artikulasi atau pelafalan yang digunakan harus jelas agar informasi yang disampaikan juga terdengar dengan jelas.
2.      Intonasi
Intonasi merupakan hal yang berhubungan dengan naik turunnya suara atau adanya penekanan dalam suara. Intonasi yang digunakan harus tepat sesuai dengan kalimat berita yang disampaikan. Misalnya untuk kalimat perintah diucapkan dengan menggunakan intonasi naik di seluruh bagian kalimatnya, untuk kalimat tanya diucapkan dengan menggunakan intonasi naik pada bagian akhir kalimat, dan pada umumnya kalimat berita diucapkan dengan intonasi menurun di akhir kalimat.


3.      Penjedaan
Penjedaan merupakan kegiatan berhenti sejenak untuk mengatur napas saat membaca teks berita. Kegiatan berhenti sejenak atau pemberhentian sejenak tersebut tidak bisa dilakukan di sembarangan tempat atau bagian kalimat, ada bagian-bagian tertentu dalam kalimat yang bisa dilakukan penjedaan.
4.      Sikap atau gestur
Membaca teks berita tidak hanya membahas tentang cara pembaca membacakan teks berita, tetapi juga bagaimana sikap tubuh atau gestur pada saat membacakan teks berita. Pembaca berita harus duduk dengan tegak dan pandangan fokus ke depan. Sesekali menunduk diperbolehkan untuk melihat teks berita, tetapi tidak boleh terlalu lama, sekitar 3 detik saja.
5.      Memahami isi teks berita
Seorang pembaca berita harus memahami isi dari teks berita dengan baik dan menyeluruh. Sebelum proses membaca berita, sebaiknya pembaca sudah mempelajari isi teks berita tersebut dengan baik.
6.      Memperhatikan volume suara dan faktor pendukung lainnya
Volume suara dalam membaca teks berita harus diatur dengan baik sehingga bisa jelas terdengar. Pembaca teks berita juga harus memerhatikan faktor pendukung lainnya dalam membaca teks berita. Hal tersebut di antaranya adalah busana dan riasan yang dikenakan, khususnya untuk pembaca berita televisi atau yang berhadapan langsung dengan pendengar, penggunaan peralatan dengan teknologi tinggi, dan lain-lain.

12. Membaca Buku

Kenyataan sehari-hari menunjukan bahwa untuk tujuan tertentu, kita perlu menggunakan kemampuan membaca cepat untuk mengambil makna bahan bacaan secara efektif dan efisien. Ambilah contoh ketika kita dihadapkan pada sebuah buku menarik disebuah toko buku, sementara waktu yang tersedia terbatas, serta kantung tidak memungkinkan membeli buku tersebut. Untuk mengetahui keseluruhan isi buku secara cepat semacam ini kita perlu teknik tertentu dalam membaca cepat. Atau misalnya bila kita menghadapi ujian sekolah. Buku dimeja menggunung, sementara waktu yang ada hanya semalam. Maka dengan terpaksa kita harus membaca buku tersebut dengan cepat.
Persoalannya sekarang ialah bagaimana cara meningkatkan kecepatan membaca yang kita miliki hingga sampai pada taraf yang efektif. Ada beberapa metode yang pernah dikembangkan untuk meningkatkan hal ini dan kita kembangkan dengan sejumlah latihan. Beberapa metode yang dianggap efektif dalam meningkatkan kecepatan membaca adalah:
a.       Metode kosakata
b.      Metode motifasi (minat)
c.       Metode bantuan alat
d.      Metode gerak mata.
Untuk membaca buku dengan cepat, kita dapat mengunakan teknik membaca skiming dan skaning. Dalam kenyataan sehari-hari sering kita menjumpai hal-hal semacam ini. Seseorang sedang membaca buku. Buku tersebut dibacanya kata demi kata dan baris demi baris. Apa yang tertulis lalu diingatnya sebagai sebuah ingatan. Informasi yang tertulis dalam bacaan disimpan dalam ingatan, lalu ditanyakan kembali bila perlu, presis dengan apa yang dikatakan pengarangnya. Dengan kata lain, setelah selesai membaca, ia mampu menyatakan kembali secar tepat jawaban pertanyaan-pertanyaan: apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana, sepeti dalam buku.
Menurutnya membaca identik  denagan mengingat. Proses membaca dipandang sebagai usaha memasukan informasi yang tertangkap  dari bacaan kedalam ingatan. Yang dimaksud denganinformasi ini tentu saja makna yang tersurat dalam bacaan atau apa yang tertulis dalam buku secara eksplisit. Pembaca tingkat ini telah merasa puas dalam membaca bila ia mampu mengingat sebanyak-banyaknya informasi yang tercetak.
Oleh karena pembaca hanya berusaha mengingat, maka dalam prosesnya dia tidak melibatkan aspek berpikir kritis. Penggalian makna hanya  hanya terbatas pada hal-hal yang secara eksplisit tertulis dalam bacaan. Pembaca hanya tahu apa yang dikatakan pengarangnya, dan tidak ada satupun aktivitas mental berpikir yang mengikutinya (reaksi pasif). Pembaca hanya memproduksikan kembali secara mentah apa yang ditulid pengarang.
13. Membaca Surat Kabar

Membaca surat kabar, majalah, dan komputer menyita 50 hingga 60% waktu membaca kita. Ketiganya memang merupakan jendela untuk mengetahui dunia dan kecenderungan ke semua bidang. Dengan mengetahui sifat-sifat dasar dari ketiganya maka kita akan mengetahui cara baru dalam membaca lebih cepat.

Surat kabar, terutama bagian berita-beritanya, sedikit memuat analisis dan komentar. Namun, sebenarnya di balik itu, masih ada bias dari wartawan, penulis berita, editor, serta "policy" dari pemegang modalnya. Hal ini terbukti kalau kita membaca suatu kejadian di mana kita juga terlibat. Berita yang ditulis kadang sangat jauh dari fakta yang sesungguhnya.
Seiring dengan kemajuan internet dan televisi, maka surat kabar lebih banyak menyajikan ringkasan dengan komentar. Dan warna dari surat kabar masing-masing sangat jelas, untuk berita-berita tertentu yang cukup peka.
Berikut adalah cara-cara untuk membaca surat kabar dengan cepat.
a.       Pertama, kenali organisasi dan tata letaknya. Banyak orang yang membaca surat kabar berjam-jam dari depan ke belakang, tapi begitu selesai ditutup seperti tidak mendapatkan manfaat apapun.
b.      Cara terbaik adalah dengan melakukan "preview" terlebih dahulu. Layangkan pandangan ke seluruh penampang halaman. Sapu judul-judulnya, pilih artikel yang akan Anda baca secara lebih saksama. Misalnya, membaca Kompas yang rata-rata seharinya memiliki 52 halaman, maka kita lihat dulu sekilas halaman depan untuk mengetahui "headlines"-nya. Baca juga indeks atau ringkasan dari masing-masing yang ada di bundel. Ini membantu untuk memenuhi kebutuhan kita, apa yang perlu kita ketahui, atau paling tidak untuk mengetahui pokok-pokoknya secara sekilas.
c.       Baca paragraf yang memuat tujuan atau inti dari berita yang ditulis, biasanya langsung di bawah judul atau subjudul. Kalau sudah mendapatkan inti berita, pindah ke berita lain. Berita-berita ulangan tidak perlu dibaca.
d.      Frasa-frasa yang sudah diketahui tidak usah dibaca, misalnya, "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi pengganti Megawati mengatakan ...." Baca langsung apa yang dikatakan.
e.       Lakukan "skimming" dan "scanning" artikel yang merupakan bidang perhatian Anda. Dapatkan petunjuk dari skimming dan scanning itu kalau perlu, baru Anda membaca secara keseluruhan.
f.       Baca tajuk rencana dengan cerdas. Paragraf pertama dan kedua biasanya berisi tentang apa yang akan dikomentari. Tatap sebentar, kalau Anda sudah paham apa yang akan dikomentari, lewati. Kemudian baca langsung kedua paragraf terakhir, ini merupakan komentar, opini, kesimpulan dari tajuk itu. Sedang bagian isi (tengah, merupakan analisanya, kalau merasa perlu, baru dibaca).
g.      Lembaran-lembaran lain cukup Anda buka hanya untuk mengetahui kalau-kalau ada yang memang patut dibaca.
h.      Membaca surat kabar cukup 15 menit, meski hari ini ada 52 halaman.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah fikir  memahami makna yang  terkandung dalam rangkaian simbol-simbol tersebut.
            Adapun tujuan dari membaca secara umum adalah pembaca akan dapat mengarahkan sasaran daya pikir kritisnya dalam mengolah bahan bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
            Fungsi membaca di antaranya adalah menggali informasi, mempelajari ilmu pengetahuan, memperkaya pengalaman, mengembangkan wawasan, dan mempelajari segala sesuatu.
            Jenis-jenis membaca di antaranya membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca memindai, membaca intensif, membaca telaah isi, membaca kritis, membaca cepat, membaca paragraf.
  
B. Saran

Membaca sangat penting bagi kita, karena dengan membaca kita bisa memperoleh manfaat yang salah satunya dapat menambah pengetahuan kita. Untuk itu mari kita membaca, mambaca dan terus mambaca.



DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi, Drs. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru Algensindo
Leonhardt, Mary. 1999. 99 Cara menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca. Bandung: Kaifa
Adi susilo, Taufik. 2011. Belajar Calistung Itu Asyik. Yogyakarta: PT. Buku Kita
Puji santoso, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas terbuka.

Wardhani, I Gak, dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar