Selasa, 26 Desember 2017

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

MAKALAH
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA



Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Indonesia




KELOMP0K 7
1.      TRI MAININGSIH                    : 14040003
2.      ANA WAHYU KUSNIATI        : 14040004
3.      BURNI DWI SAPUTRA           : 14040031
PRODI                 : BAHASA INDONESIA
SEMESTER        : 1
                                   
                                   









SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2014

 


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi allah  yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini memuat materi tentang “ kalimat dalam Bahasa Indonesia “ walaupun  makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah. Kami juga mengucapkan terimakasih  kepada teman-teman  mahasiswa yang juga sudah member konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, guna terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.


Pringsewu,        Oktober 2014
Penyusun



Kelompok VII



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................   i
KATA PENGANTAR................................................................................   ii
DAFTAR ISI...............................................................................................   iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................................   1
B.     Rumusan Masalah......................................................................   1
C.     Tujuan........................................................................................   2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Kalimat....................................................................   3
B.     Unsur-Unsur Kalimat.................................................................   3
C.     Pola Kalimat Dasar....................................................................   4
D.    Jenis-Jenis Kalimat.....................................................................   5
E.     Kalimat Efektif..........................................................................   10
F.      Penggunaan Kata Yang Salah Dalam Kamimat........................   11

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...............................................................................   13

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting  tidak lain karena melalui kalimat lah seseorang dapat menyampaikan maksud dengan jelas. Satuan bahasa yang kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis.tidak tahu).kedua bentuk itu,kat dan frasa dan kta tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas,kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat,untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.

 Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat ( P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu ludah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titi,tanda tanya,atau tanda seru. Penetpan struktur minial S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata – mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk,lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkapan maksud penuturannya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalah yang dapat di kaji dari uraian-uraian di atas, antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan kalimat ?
2.      Unsur – unsur apa sajakah yang termasuk dalam kalimat ?
3.      Apa sajakah jenis kalimat menurut gramatikal,retorika,dan berdasarkan pengucapannya.


C.    TUJUAN
Dengan dibuatnya makalah ini kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan makalah ini sangan berguna bagi seluruh pembaca dan dengan makalah yang bejudul “Kalimat dalam Bahasa Indonesia” para pembaca akan mengetahui apa saja yang dimaksu dengan pengertian kaliat,unsur – unsur kalimat dan jenis-jenis penggunaan dalam sebuah kalimat.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,baik dengan cara lisan maupun tulisan.kalimat juga merupakan satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulisan. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut,disela jeda,dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan,kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), ataupun tanda seru (!); an didalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan spasi . tanda titik,tanda tanya dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangnkan spasi mengikuti mereka melambangkan kesenyapan . jika dilihat dari hal predikat,kalimat – kalimat dalam bahasa indonesia ada dua macam, yaitu :
1.      Kalimat - kalimat yang berpredikat kata kerja
2.      Kalimat – kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.

B.     UNSUR – UNSUR KALIMAT
1.      Predikat
Adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku).
Contoh : putranya tampan rupawan .
2.      SUBJEK
Adalah bag hian kalimat yang menunjukan pelaku,sososk(benda),sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Contoh : yang berjilbab putih temasaya.



3.      OBJEK
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berawalan meng- dan kata benda itu dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
            Contoh : Anisa menimbang minyak.
4.      PELENGKAP DAN KOMPLEMEN
Adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
            Contoh : Banyak orsospol berlandaskan pancasila.
5.      KETERANGAN
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
Contoh : Anak yang baik itu rela berkorban demi orang tuanya.

C.    POLA KALIMAT DASAR
Setelah membicarakan beberapa  unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar,kita telah dapat menentukan kalimat dasar itu sendiri. Apa itu kaimat dasar ? kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan. Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan untuk membuat berbagai tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat yang dibentuk dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O, Pel, Ket. Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa indonesia adalah sebagai berikut :

Singkatan yang ddigunakan
S                = Subjek
P                = predikat
O               = objek
K               = keterangan
Pel.            = pelengkap
KB                        = kata benda (nomina)
KS             = kata sifat (adjektiva)
KK                        = kata kerja (verba)
K Bil.        = kata bilangan (numeralia)
FD             = frasa depan (frasa preposisi)
KD                        = kada depan (preposisi)

Tipe dan Fungsi
Subjek
Predikat
Objek
Pelengkap
Keterangan
1.      S-P
Orang itu
Saya
sedang tidur
mahasiswa baru
-
-
-
-
-
-
2.      S-P-O
Ayahnya
Rani
mengendarai
mendapat
mobil baru
piagam
-
-
-
-
3.      S-P-Pel
Beliau
Pancasila
Menjadi
merupakan
-
-
ketua koperasi
dasar negara kita
-
-
4.      S-P-Ket
Kami
Kecelakaan itu
Tinggal
terjadi
-
-
-
-
di Jakarta
tahun 1999
5.      S-P-O-Pel
Hasan
Diana
mengirimi
mengambilkan
ibunya
adiknya
uang
buku tulis
-
-
6.      S-P-O-Ket
Pak Bejo
Beliau
menyimpan
memperlakukan
uang
kami
-
-
di bank
dengan baik

D.    JENIS – JENIS KALIMAT
1.      Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a.       Kalimat langsung adalah kalimat yng secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberikan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda titik dua (“...”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh : “saya sangat terkejut” , kata ibu,”karna melihat ular”.
b.      Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai dengan tana petik dua dan sedah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh : adik berkata bahwa sepeda itu harus segera dibawa kebengkel

2.      Berasarkan Struktur Gramatikal
Menurut strukturnya, kalimat bahasa indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk.
a.       Kaimat Tunggal
Yaitu kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
b.      Kalimat Majemuk setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua klimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjdi 4 jenissebagai berikut.
1)      Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta,jika kalimat tunggal itu sejalan. Dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara perjumlahan.
2)      Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu apat dihubungkan oleh kata tetapi jika kalimat itu menunjukan pertentangan,dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan. Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk setara pertentangan ialah sedangkan dan melainkan.
3)      Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubugkan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan ,dan hasilnya disebut kalimat majemuk perurutan.
4)      Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih iyu dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan.
c.       Kalimat majemuk setara rapatan
Yaitu suatu bentuk yang meraptkan dua atau lebih kalimat tunggal. Yang dirapatkan ialah unsur subjek atau unsur objek yang sama.
Contoh :
Kami berlatih .
Kami bertanding .
Kami berhasil menang
Kami berlatih,kami bertanding,dan kami berhasil menang.
Kami berlatih,bertanding,dan berhasil menang.
d.      Kalimat majemuk tidak setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas (klausa bebas) dan satu suku kalimat atau lebih yang tiak bebas (klausa terikat).
e.       Kalimat majemuk taksetara berusur sama
Kalimat majemuk taksetara dapat dirapatkan andaikata unsur-usur subjeknya sama
Contoh :
Kami sudah lelah
Kami ingin pulang
Karena sudah lelah ,kami ingin pulang
f.       Kalimat majemuk campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk taksetara (bertingkat) dan kalimat majemuk setara ,atau terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak setara (BERTINGKAT). Misalnya
1)      Karena hari sudah malam,kami berhenti dan langsung pulang
(bertingkaat  + setara )
2)      Kami pulang tetapi mereka masih bekerja karena tugas nya belum selesai.
(setara + bertingkat )

3.      Berdasarkan bentuk gayanya (retorika)
Menurut gaya penyampaiannya kalimat maajemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam ,yaitu :



a.       Kalimat yang melepas
Kalimat ini disusun dengan diawali unsur utama,yaitu induk kalimat dan ikuti oleh unsur tambahan,yaitu anak kalimat. gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat ini seakan-seakan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalau pun unsur ini tidak di ucapkan,kalimat itu sudah bermakna lengkap. Misalnya :
a.       Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian sekolah.
b.      Kalimat yang berklimaks
Yaitu kalimat yang disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Misalnya :
a.       Karena sulit kendaraan,ia datang terlambat ke sekolahnya.
c.       Kalimat yang berimbang
Yaitu kalimat yang disusun dalam bentuk maemuk setara atau majemuk campuran,gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang. Misalnya :

Jika stabilitas nasiaonal mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan  dan dapat beribadah dengan leluasa.

4.      Jenis kalimat Menurut Fungsinya
Sesuai Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (2003:337) disebutkan berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya kalimat dibedakan atas empat macam,yaitu :
a.       Kalimat berita atau pernyataan (deklaratif),
b.      Kalimat tanya (introgatif),
c.       Kalimat perintah (imperatif),dan
d.      Kalimat seru (ekslamatif)

5.      Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai  untuk menyatakan suatu berita. Ciri-ciri kalimat berita, yaitu : bersifat bebas,boleh langsung atau tak langsung,aktif atau pasif,tunggal atau majemuk , berintonasi menurun dan kalimatnya diakhiri tanda titik (.).
Contoh :
a.       Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi.
b.      Perayaan HUT RI 63 berlangsung meriah.

6.      Kalimat Tanya (Introratif)     
Kalimat tanya adlah kalimat yang dipakai untuk memperoleh informasi.Ciri –ciri kalimat tanya, yaitu : diakhiri tanda tanya(?), berintonasi naik dan sering pula hadir kata apa(kah), bagaimana, dimana, siapa, yang mana,dll. Contoh :
a.       Apakah barang ini milikmu?
b.      Kapan adikmu kembali ke Indonesia?

7.      Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk menyuruh dan melarang orang berbuat sesuatu. Kalimat perintah berintonasi menurun dan diakhiri tanda titik (.) atau seru (!). Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi kalimat perintah suruhan,kalimat perintah halus,kalimat perintah permohonan,kalimat perintah ajakan dan harapan,kalimat perintah larangan,dan kalimat perintah pembiaran. Contoh :
a.       Tolonglah bawa motor ini ke bengkel.(k.perintah halus)
b.      Buka pintu itu! (k.perintah suruhan)
c.       Jangan buang sampah di sungai itu! (k.perintah larangan)
d.      Mohon hadiah ini kamu terima. (k.perintah permohonan/ permintaan)
e.       Ayolah, kita belajar. (k.perintah ajakan dan harapan)
f.       Biarlah dia pergi bersama temannya. (k.perintah pembiaraan)



8.      Kalimat Seruan (Ekslamatif)  
Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan emosi yang kuat,termasuk kejadian yang tiba-tiba dan memerlukan reaksi spontan. Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri tanda seru (!). Contoh :
a.       Hai,ini dia orang yang kita cari!
b.      Wah,pintar benar anak ini !

E.     KALIMAT EFEKTIF
Ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas,yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna,kehematan kata,kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1.      Kesepadanan
Yang dimaksud kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang di pakai.
2.      Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
3.      Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.
4.      Kehematan
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata,frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
5.      Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata.
6.      Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepauan adalah pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
7.      Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterimaoleh akal dan penulisannyasesuai degan ejaan yang berlaku.

F.     PENGGUNAAN KATA YANG SALAH DALAM KALIMAT 
Beberapa penggunaan kata yang salah dalam kalimat diantara
1.      Penggunaan Kata “Kalauyang Salah     
Kadang-kadang kita melihat pemakaian kata kalau yang kurang tepat sebagai unsur penghubung antarklausa seperti yang akan diperhatikan pada contoh di bawah ini. Kata kalau kita gunakan di depan klausa yang bersifat kondisional (=syarat).Isinya menyatakan sesuatu yang mungkin,namun dapat juga sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan atau mungkin tercapai. Dalam halseperti yang disebutkan terakhir itu, kata sambung kalau dapat diganti dengan kata lain yang menyatakan ketidakmungkinan itu, yaitu kata umpamanya, seandainya, andai kata dan sekiranya. Contoh :
a.       Kalau engkau bersungguh-sungguh belajar, engkau akan lulus dalam ujian nanti. (benar)
b.      Kalau engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu bertengger.(salah)

Kalimat 2 klausa bersyarat itu berisi sesuatu yang mustahil.Mana mungkain orang akan menjelma menjadi burung.Karena isinya mengandung ketidakmungkinan makna, kata kalau dapat diganti dengan kata lain, misalnya andai kata, umpamanya, dan sekiranya

Contoh :
Andai kata engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu bertengger.(benar)

2.      Penggunaan Kata Depan  “Di” yang Salah
Penggunaan kata depan “di” yang salah, di antaranya :
a.       Pakaian itu disimpannya di dalam lemari. (salah)
Pakaian itu disimpannya dalam lemari.(benar karena kata depan “di” dihilangkan)
b.      Perkara itu di atas tanggungan sayalah. (salah)
Perkara  itu atas tangungan sayalah.(benar karena kata depan “di” dihilangkan)

3.      Penggunaan Kata “Daripada” yang Salah
Penggunaan kata “daripada” yang salah, di antaranya :
a.       Pukulan smash daripada  Icuk menghujam tajam. (salah)
Pukulan smash Icuk menghujam tajam.(benar)
b.      Hati kita sedih melihat daripada penderitaan korban bencana itu.(salah)
Hati kita sedih melihat penderitaan korban bencana itu. (benar)

4.      Pengulangan Kata
Pengulangan kata yang terjadi dalam kalimat , misalnya :
Setahunnya hanya menghasilkan sekitar 200 film setahun.(salah)
Setahun hanya menghasilkan 200 film. (benar)



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan tenteng kalimat maka diperoleh beberapa kesimpulan , yaitu :
1.      Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah).
2.      Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut
a.       Jumlah klausa pembentuknya,
b.      Fungsi isinya
c.       Kelengkapan unsurnya,
d.      Susunan subjek dan predikatnya,dan
e.       Sifat hubungan aktor-aksi.
3.      Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.
4.      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/ penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar / pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi. Kalimat  efektif memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai  ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan penulisan kata.Selain itu kalimat efektif juga memiliki enam syarat keefektifan, yaitu adanya
a.       Kesatuan ,
b.      Kepaduan
c.       Kepararelan,
d.      Ketepatan,
e.       Kehematan,
f.       Kelogisan
g.      Kecermatan.
5.      Dalam kalimat kita akan menemui beberapa keasalan atau ketidakefektifan. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya :
a.       Kalimat kontaminasi,
b.      Ketidakjelasan unsur S dan P dalam kalimat ,
c.       Gejala pleonasme dalam kalimat,dan
d.      Penggunaan kata yang salah dalam kalimat.




DAFTAR PUSTAKA

Arifin zaenal, Tasai Amran S. 2009 Cermat berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika pressindo

Sukmadew.blogspot.com/2013/10/pola dasar kalimat

Marlinara.blogspot.com/2014/04/makalah bahasa indonesia tentang kalimat

























 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar