Selasa, 26 Desember 2017

Laporan Magang Dasar di SMPN 3 Pringsewu Lampung

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung (STKIP MPL) sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapan profil lulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).Dengan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan STKIP MPL akan menjadi dasar pengembangan keahlian sesuai dengan strata keahlian profesi, yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.
Pasal 1 ayat (1) PP NO. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang diharapkan yaitu dapat melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya sebagai guru profesional, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakan pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka STKIP MPL juga telah mengadaptasikan diri. STKIP MPL telah merancang dan menetapkan program magang sebagai bagian integral kurikulumyang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang I, Magang II, dan Magang III. Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang berbeda. Kegiatan magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah, sedangkan pembimbingannya dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan Guru Pembimbing Magang (GPM) di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.
Setiap program magang memiliki tujuan yang berbeda. Magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan. Magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan yang berkaitan dengan kompetensi akademik bidang studi dan memantapkan kemampuan awal guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Magang III bertujuan memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan kepada calon guru. Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) Muhammadiyah Pringsewu Lampung (MPL) dalam memperoleh kompetensi akademik.
a.      Tujuan
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus sebagai berikut. Program magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui:
1.         Pengamatan langsung kultur sekolah;
2.         Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial;
3.         Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
4.         Pegamatan langsung proses pembelajaran di kelas; dan
5.         Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

b.      Manfaat Program Magang
Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan:
a.       Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah;
b.      Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial di sekolah;
c.       Mendapatakan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dikelas;
d.      Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keteraitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada disekolah;
e.       Memperoleh daya penalaran dalam melakuan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah;
f.       Memperoleh pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerialdi sekolah; dan
g.      Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.

B.     Profil Sekolah SMP N 3 Pringsewu
INFO SEKOLAH
NPSN                          :10804920 
NSS                             :201120107346 
Nama                           :SMPN 3 PRINGSEWU 
Akreditasi                   :Akreditasi B 
Alamat                        :JL. JEND. A. YANI NO.996 
Kodepos                      :
Nomer Telpon             :0729 21074 
Nomer Faks                 :- 
Email                           :smpn3psw@gmail.com 
Jenjang                        :SMP 
Status                          :Negeri 
Situs                            :www.smpn3pringsewu.ucoz.com 
Lintang                        :-5.354547 
Bujur                           :104.96440899999993 
Ketinggian                  :110 
Waktu Belajar             :Sekolah Pagi dan Siang 

1.      Motto
Beriman, Berilmu, Beramal

2.      Visi
Menjadikan sekolah rujukan pengembangan potensi siswa di tahun 2016

3.      Misi
a.         Membina peserta didik agar taat menjalankan perintah agama serta memiliki akhlak yang mulia.
b.        Mengembangkan potensi bakat dan ragam kecerdasan siswa melalui layanan KBM, Program pengembangan diri dari kegiatan kesiswaan.
c.         Menumbuhkan kreativitas, inovasi dan kecintaan terhadap IPTEK pada pendidik, tenaga kependidikan dan siswa.
d.        Menumbuhkembangkan kreativitas dan cara berfikir ilmiah.
e.         Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
f.         Menumbuhkan rasa empati, kesetiakawanan, kepedulian sosial, dan solidaritas dengan sesama.
g.        Menerapkan disiplin tinggi, tanggung jawab, seportifitas, dan sikap demokratis.

4.      Tugas dan Wewenang Pejabat Struktur Sekolah SMP N 3 Pringsewu
1.    Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manager, administrator, supervisor, pemimpin (leader), innovator dan motivator.
·         Kepala Sekolah Sebagai Educator
Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
·         Kepala Sekolah Selaku Manager
Mempunyai tugas:
1.        Menyusun perencanaan
2.        Mengorganisasikan kegiatan
3.        Mengarahkan kegiatan
4.        Mengkoordinasikan kegiatan
5.        Melaksanakan pengawasan
6.        Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
7.        Mengadakan rapat
8.        Mengambil keputusan
9.        Mengatur proses belajar mengajar
10.    Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana/prasarana, keuangan (RAPBS)
11.    Mengatur OSIS
12.    Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
·         Kepala sekolah sebagai Pemimpin :
Menyusun perencanaan.
Mengorganisasi menggerakkan dan melaksanakan kegiatan.
Melaksanakan pengawasan.
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
Menentukan kebijaksanaan.
Mengadakan rapat dan mengambil keputusan.
Membuat PMB.
Mengatur administrasi (7 komponen).
Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.

·         Kepala sekolah sebagai administrator :
Selaku administrator kepala sekolah bertugas menyelengarakan administrasi, dalam hal : Perncanaan-Pengorganisaisan-Pengarahan-Pengawasan atas :
Administrasi kurikulum.
Admnistrasi kesiswaan.
Administrasi personalia/ kepegawaian.
Administrasi keuangan.
Administrasi sarana dan prasarana/ perlengkapan.
Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
Administrasi umum dan lain-lain (perpustakaan dan laboratorium).

·         Kepala sekolah sebagai supervisor :
Selaku supervisor kepala sekolah bertugas menyelenggarakan sepervisi mengenai :
Kegiatan belajar mengajar (KBM) dan proses belajar mengajar (PBM).
Kegiatan bimbingan dan konseling.
Kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.
Kegiatan ketatausahaan.
Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha dalam melaksanakan tugas kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.

2.    Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program
b.      Pengorganisasian
c.       Pengarahan
d.      Ketenagaan
e.       Pengorganisasian
f.       Pengawasan
g.      Penilaian
h.      Identifikasi dan pengumpulan data
i.        Penyusunan laporan
Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:

3.    Kurikulum
1.        Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
2.        Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3.        Mengatur penyusulan program pengajaran (program semester), program satuan pengajaran, dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum
4.        Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler
5.        Mengatur pelaksanaan penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapot dan STTB
6.        Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran
7.        Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8.      Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran
9.      Mengatur mutasi siswa
10.  Melakukan supervise administrasi dan akademis
11.  Menyusun laporan

4.    Kesiswaan
1.      Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2.      Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan, dan kerindangan)
3.      Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, palang merah remaja (PMR), kelompok ilmiah remaja (KIR), Paskibra.
4.      Mengatur program pesantren kilat
5.      Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
6.      Menyelengarakan cerdas cermat, olahraga prestasi.
7.      Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa

5.    Sarana dan Prasarana
1.      Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
2.      Merencanakan program pengadaannya
3.      Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
4.      Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian
5.      Mengatur pembakuannya
6.      Menyusun laporan

6.    Hubungan Dengan Masyarakat
1.        Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite Sekolah
2.        Menyelenggarakan bakti sosial, silaturahmi.
3.        Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)
4.        Menyusun laporan

7.    Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
a.       Membuat perangkat program pengajaran
-          AMP
-          Program tahunan atau semester
-          Program satuan pelajaran
-          Program rencana pengajaran
-          Program mingguan guru
-          Lembar kerja siswa (LKS)
b.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c.       Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, umum dan akhir
d.      Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e.       Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f.       Mengisi nilai siswa
g.      Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses belajar mengajar
h.      Membuat alat pelajaran atau alat peraga
i.        Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j.        Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k.      Melaksanaan tugas tertentu di sekolah
l.        Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawab
m.    Memuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
n.      Mengisi dan meniliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran
o.      Mengatur keberisikan ruang kelas dan ruang praktikum
p.      Mengumpulkan dan menghitung angka kredituntuk kenaikan peringkatnya

8.    Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebgai berikut:
a.         Pengelolaan kelas
b.        Penyelengaraan administrasi kelas meliputi:
-            Denah tempat duduk
-            Papan absensi siswa
-            Daftar pelajaran kelas
-            Daftar piket kelas
-            Buku absensi siswa
-            Buku kegiatan belajar atau buku kelas
-            Tata tertib siswa
c.         Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa
d.        Pengisian daftar kumpulan daftar siswa (legger)
e.         Pembuatan catatan khusus tentang siswa
f.         Mencatat mutasi siswa
g.        Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar, pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

9.    Guru Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b.      Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
c.       Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebh berprestasi dalam kegiatan belajar
d.      Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
e.       Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
f.       Menyusun statistic hasil bimbingan dan konseling
g.      Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi hasil belajar
h.      Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
i.        Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

10.                        Pustakawan Sekolah
Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Perencanaan pengadaan buku-buku / bahan pustaka/  media elektronika
b.      Pengurusan pelayanan perpustakaan
c.       Perencanaan pengembangan perpustakaan
d.      Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/ bahan pustaka/ media elektronika
e.       Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/ bahan pustaka/media elektronika
f.       Melakukan pelayanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat
g.      Penyimpanan buku-buku perpustakaan/ media elektronika
h.      Menyusun tata tertib perpustakaan
i.        Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

11.                        Laboran
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.         Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
b.         Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
c.         Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
d.        Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
e.         Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium
f.         Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

12.                        Kepala Tata Usaha 
Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, dan bertanggung jawab kepada kepala sekolahdalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.         Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
b.        Pengelolaan keuangan sekolah
c.         Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
d.        Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
e.         Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
f.         Penyusunan dan penyajian data/ statistik sekolah
g.        Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K
h.        Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.


13.                        Layanan Teknis Di Bidang Keamanan (Penjaga/Satpam)
1.      Mengisi buku catatan kejadian
2.      Mengantar / memberi petunjuk tamu sekolah
3.      Mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, EBTA/EBTANAS, RAPAT.
4.      Menjaga kebersihan Pos jaga
5.      Menjaga ketenangan dan keamanan siang dan malam
6.      Merawat peralatan jaga malam
7.      Melaporkan kejadian secepatnya, bila ada.



BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG

A.    Managemen dan Kultur Sekolah

1.      Perencanaan Sekolah
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.
a.       Kurikulum
Perencanaan kurikulum yang ada di SMP N3 Pringsewu yaitu menggunakan kurilukum 2013 untuk kelas 7 dan 8, dan untuk kelas 9 menggunakan kurikulum KTSP. Dan ingin meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah.
b.      Sarana dan Prasarana
Perencanaan sarana dan prasarana di SMP N 3 Pringsewu sangat baik, sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar.
c.       Kegiatan siswa
Kegiatan siswa di SMP N 3 Pringsewu sangat efektif, banyak kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi di SMP N 3 Pringsewu baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik.
d.      Bimbingan dan konseling
Perencanaan bimbingan dan konseling yakni menyiapkan dan mengrahkan minat dan bakat peserta didik.
e.       Kerjasama atau peran serta masyarakat
Disini kerjasama atau peran serta masyarakat sanggat membantu, perencanaannya misalnya jika di SMP N 3 Pringsewu akan mengadakan kegiatan kurban atau pengajian yang didalamnya melibatkan masyarakat, pasti masyarakatpun ikut perperan aktif dalam kegiatan tersebut.

2.      Pengorganisasian sekolah
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
a.       Kurikulum
Pengorganisasian dalam bidang kurikulum berjalan dengan efektif, karena dalam pelaksanaanya kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
b.      Sarana dan prasarana
Dalam mengusahakan sarana dan prasarana pihak sekolah sudah cukup maksimal, meskipun sarana dan prasarananya belum semua memadai, tapi dari pihak sekolah sendiri telah mengupayakan untuk memaksimalkan sarana dan prasrana tersebut dengan cara meminta bantuan kepada pemerintah.
c.       Kegiatan siswa
Tindakan mengusahakan kegiatan siswa agar menjadi efektif sudah dilakukan oleh pihak sekolah, misalnya kegiatan olah raga angkat besi di SMP N 3 Pringsewu pihak sekolah lagsung mendatangkan guru yang benar-benar ahli dalam olah raga angkat besi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, agar siswa-siswa di SMP N3 Prigsewu mampu menjadi atlit yang baik.
d.      Bimbingan dan konseling
Tindakan yang dilakukan oleh seorang guru BK sudah cukup baik, karena tugasguru BK SMP N3 Pringsewu bukan hanya menangani siswa-siwa yang bermasalah, akan tetapi juga mengarahkan siwa-siwa yang berprestasi agar dapat diarahkan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
e.       Kerjasama atau peranserta masyarakat
Tindakan kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak masyarakat sangat baik.

3.      Aktualisasi Program
a.       Kurikulum
·         Meningatkan kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar
·         Meningkatkan kedisiplinan guru dalam mengajar
·         Mempermudah guru dalam kegiatan pembelajaran dengan berpatokan pada silabus dan rencana pembelajaran tahunan (RPP).
b.      Sarana dan Prasaranan
Melengkapi sarana dan prasranan yang belum ada, serta memperbaiki fasilitas sekolah.
c.       Kegiatan siswa
Kegiatan siswa di SMP N 3 Pringsewu sangat efektif, banyak kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi di SMP N 3 Pringsewu baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik.
d.      Bimbingan dan konseling
·         Membangun karakter peserta didik menjadi lebih unggul disegala aspek.
·         Mengarahkan peserta didik yang bermasalah
·         Mengarahkan peserta didik yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
·         Memotivasi peserta didik baik dalam moral maupun spiritual. Seperti membaca kitab suci sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
e.       Kerjaasama atau peranserta masyarakat
·         Mengadakan silaturahmi
·         Megadakan rapat wali murid dan komite, untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dan perkembangan anak di Sekolah.
·         Masyarakat dan pihak sekoalah sering Mengadakan acara shalat tarawih berjama’ah dengan masyarakat di mushola SMP N 3 Pringsewu ketika bulan Ramadhan. Dan pembagian daging kurban dihari raya idul adha.

4.      Pengorganisasian
Pengorganisasian sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
a.       Kurikulum
Sekolah mengupayakan memfasilitasi untuk mengimbangi kurikulum yang berlaku atau sedang berjalan dan dilaksanajkan.
b.      Sarana dan Prasarana
Pihak sekolah berupaya untuk memfasilitasi perserta didik dengan menambah sarana dan prasarana yang kurang seperti buku-buku pelajaran, proyektor, laptop untuk pegangan guru dan lain sebagainya.
c.       Kegiatan siswa
Kegiatan siswa sudah tersusun secara organisir, misalnya kegiatan pramuka di SMP N 3 Pringsewu sudah menjadi kegiatan ekstrakulikuler yang wajib menurut kurikulum 2013. Dan di SMP N 3 Pringsewu ini organisasi sekolahnya semua sudah memiliki pembina yang menaungi dimasing-masing bidangnya, sehingga kegaiatn siswa dapat berjalan dengan baik dan tersusun.
d.      Bimbingan dan konseling
Guru bimbingan konseling mendata, mencaritahu, dan mengadakan pendekatan terhadap siswa-siswa yang bermasalah, tidak hanya itu saja guru bimbingan dan konseling juga mengarahkan dan menuntun anak-anak yang bermasalah tadi, sehingga dapat terarah menjadi lebih baik. Tidak hanya itu saja guru bimbingan konselng ini juga ternyata mengarahkan dan menempatkan posisi siswa-siswa berprestasi agar dapat mengarah kepada keahlian, dbakat, dan bidangnya masing-masing baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
e.       Kerjasama atau peranserta masyarakat.
Sekolah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak masyarakaat disekeliling lokasi SMP N 3 Pringsewu kegiatannya misalnyaberupa silaturahmi, kemudian saling interaksi dengan baik, baik guru maupun masyarakat sangat berperan aktif guna terwujudnya siswa-siwa yang unggul dan baik.

5.      Pengaawasan atau Pemantauan
a.       Kurikulum
Dalam pengawasan ini di sekolah SMP N3 Pringsewu ini menggunakan kurikulum campuran dan karena kelas 9 yang menggunakan kurikulum KTSP sementara kelas 9 sudah tidak aktif sekolah, sehingga pengawasanya pun terpusat pada satu pokok tujuan yakni mengawasi program kurikulum 2013. Dan dalam pengawasannya ini proses belajar mengajar yang didasarkan oleh K13 sangat padat sekali, karena lokal sekolah yang masih kurang sehingga pihak sekolah menggunakan tekhnik masuk 2 kelas yakitu kelas pagi dan kelas siang. Sehingga dengan menggunakan kurikulum 2013 ini siswa lebih dipacu untuk menggali minat dan bakatnya di sekolah.
b.      Sarana dan prasarana
Jika tadi pada kurikulum sudah sedikit disingung mengenai saraa dan prasarana, baik yang sudah memadai maupun yang belum memadai. Misalnya sarana dan prasarananya untuk belajar yang kurang seperti laptop, LCD, ruang kelas, lapangn dan lain sebgainya. Sedangkan dalam kurikulum 2013 ini siswa dituntut untuk dapat berdiri sendiri, dan dapat selalu berperan aktif, untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
c.       Kegiatan siswa
Dalam hal ini kegiatan siswa ini harus diaawasi dan di arahkan, sudah sesuai atau belum berdasarkan program kerja tahunan yang berlaku dan dijadikan acuan.
d.      Bimbingan dan konseling
Guru BK melakukan pendekatan secara khusus dari satu siswa ke siswa yang lain, yang memiliki pemikiran yang berbeda pula. Disini guru BK akan menangani dan memberikan pengarahan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
e.       Kerjasama peranserta masyarakat
Dalam hal ini Sekolah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak masyarakaat disekeliling lokasi SMP N 3 Pringsewu kegiatannya misalnya berupa silaturahmi, kemudian saling interaksi dengan baik, baik guru maupun masyarakat sangat berperan aktif guna terwujudnya siswa-siwa yang unggul dan baik.




B.     Pengamataan Kompetensi Dasar
1.      Pedagogik
a.       Penguasaan Bahan
Guru dalam menyampaikan suatu materi “mengubah teks eksplanasi menjadi observasi”, sangat menguasai bahan materi tersebut. Karena agar siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang berkaitan dengan teks tersebut dan siswa agar paham dengan apa yang disampaikan.
Penguasaan bahan ajar disini guru memiliki sumber bahan ajar yang baik yaitu buku-buku pelajaran, LKS, Perpustakaan dan lain sebagainya.

b.      Pengelolaan program belajar mengajar
Guru dalam menyampaikan suatu materi “mengubah teks eksplanasi menjadi obsevasi”, sangat menguasai bahan materi tersebut. Karena agar siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang berkaitan dengan teks tersebut dan siswa agar paham dengan apa yang disampaikan.
Pengelolaan program belajar mengajar berlangsung secara tersistem programnya seperti caturwulan, semester, dan program tahunan.

c.       Pengelolaan kelas
Dalam proses KBM berlangsung, guru mengelola kelas dengan sangat menarik siswa untuk belajar. Kursi dibentuk 4-5 baris kebelakang hal ini diupayakan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu Pengelolaan kelas ketikan akan memulai proses belajar mengajar para peserta didik di SMP N 3 Pringsewu diwajib kan membaca kitab suci sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing, dan proses ini lah yang mengawali jalannya proses belajar mengajar. Dan sebelum belajar dimulai siswa SMP N 3 Pringsewu ini selalu berdo’a bersama sesuai agama masing-masing.

d.      Pengadaan media pembelajaran
Seorang pendidik dalam melaksanakan proses KBM berlangsung  telah memanfaatkan media pembelajaran yang ada, sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan lancar. Pendidik telah menggunakan media buku, spidol, dan papan tulis demi menunjang suatu proses belajar mengajar. Media pembelajaran ditunjang dari buku-buku di perpustakaan dan dari LKS para peserta didik. Kemudian untuk guru mengadakan media pembelajaran seperti LCD dan Laptop untuk memfasilitasi proses belajar mengajar, Meskipun tidak semua guru menggunakan media pembelajaran LCD dan Laptop. Media pembelajaran juga bersumber dari banyaknya alat-alat peraga seperti Globe, kerangka dlam bidang biologi, dan lain sebagainya.

e.       Pengelolaan belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar ini terkadang guru akan membagi dalam bentuk kelompo maupun individual. Dalam interaksinya proses belajar mengajarnya sudah cukup baik, pengelolaannya pun sudah baik. Disini guru tidak hanya memberikan pengajaran semata tetapi sering kali guru harus menyisipkan unsur humor didalam proses belajar mengajar, gunanya mungkin agar suapaya peserta didik tidak terlalu bosan.

f.       Evaluasi pembelajara
Evaluasi pembelajarn ini dilakukan melalui tahapa misalnya ulangan harian, mit semester, semester dan dalam evaluasi pembelajaran ini guru tidak hanya mencari siswa-siswa yang nilai akhirnya bagus, akan tetapi dalam hal ini guru akan membandingkan dan menarik kesimpulan mengenai metode pembelajaran yang selama ini diterp di SMP N 3 Pringsewu. Dalam evaluasi pembelajarn ini biasanya juga guru akan memberikan tugas atau pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru.

2.      Kepribadian
a.       Kepribadian yang mantap dan stabil dalam bertindak
Iya dalam hal ini guru sudah memiliki kepribadian dan kestabilan dalam bertindak. Hasil dari pengamatan yang dilakukan, bahwa menjadi seorang pendidik itu harus mempunyai kepribadian yang mantap yang dapat dicontoh oleh peserta didik dalam setiap bertindak dan bersikap. Dan menjadi seorang pendidik pun harus bertindak sesuai dengan apa yang dibutuhkan tidak boleh bersikap tidak stabil selayaknya menjadi seorang pendidik.
b.      Bertindak dan bersikap dewasa
Guru akan bersikap lebih dewasa dalam bertindak, Dan guru akan lebih selektif untuk menentukan sesuatu, Selain harus mempunyai kepribadian yang mantap, pendidik juga harus menyikapi perilaku yang ada pada peserta didik dengan tindakan yang menunjukkan bahwa dirinya itu adalah seorang pendidik tanpa mengeluarkan hal-hal yang bersifat kekanak-kanakan. Artinya seorang pendidik harus bersikap dewasa dalam menyikapi peserta didik.
c.       Pendidik yang arif dan bijaksana
Guru disini untuk dapat bersikap arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, tidak boleh menitik beratkan dalam suatu golongan itu sendiri. Mempunyai kepribadian yang mantap, bertindak dewasa, dan pendidik itu harus mempunyai jiwa yang arif dan bijaksana dalam segala sesuatu yang diterima. Karena pendidik itu merupakan cermin atau suritauladan bagi peserta didik.
d.      Berwibawa (berperilaku yang positif)
Guru harus beerperilaku positif untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Berperilaku positif bukan hanya terjalin antara guru dengan guru, akan tetapi harus terjalin oleh semua pihak yang terlibat didalamnya. Walaupun banyak sekali rintangan dan tantangan yang diberikan oleh peserta didik ataupun dengan yang lainnya, namun pendidik harus tetap berperilaku yang positif tidak memberikan contoh kepada peserta didiknya dengan hal-hal yang negative, seperti berpakaian yang ketat, memakai rok mini disaat proses belajar, dan bertutur kata yang kotor.
e.       Berakhlak mulia dan menjadi teladan
Guru di SMP N 3 Pringsaewu ini sangat berakhlak mulia, berdedikasi dan dapat menjadi tauladan bagi guru-guru yang lain. Jika guru mempunyai semua poin-poin yang sudah disebutkan di atas, berarti pendidk tersebut sudah dikatakan sebagia pendidik yang memiliki akhlak mulia dan sangat pantas untuk menjadi suritauladan bagi peserta didik yang lainnya. Pendidik tersebut dapat menerapkan kepribadian tersebut di dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya di lingkungan sekolah.
3.      Sosial
Sikap guru di SMP N 3 Pringsewu terlihat antusias dalam memberikan pelajaran pada siswanya masing-masing sehingga siswa siswa pun bersemangat dalam belajar. Begitupun sikap guru yang satu dengan guru yang lainnya terjalin dengan baik, saling mengingatkan bila terdapat kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Guru-guru terlihat kompak di sekolah, terlihat beberapa kesepakatan-kesepakatan yang membuat kepala sekolah dan guru menjadikan kebiasaan, seperti membuat pertemuan rutin diwaktu-waktu tertentu baik rapat maupun arisan para guru, Pengajian rutin setian 3-2 bulan sekali, selalu bersalaman ketika bertemu baik itu dengan guru-guru atau dengan siswa. Begitupun dengan pakaian yang dikenakan, warna jilbab yang digunakan guru seragam dan berbeda setiap harinya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.Berbagai kegiatan di sekolah juga melibatkan partisipasi orangtua siswa, masyarakat dan komite sekolah. Jika terdapat siswa mengalami masalah, guru memanggil orangtua untuk mencari solusi terhadap masalah atau kesulitan siswa. Orangtua memberikan penyampaian kepada guru ketika anaknya berhalangan hadir di sekolah, baik lisan maupun secara tulisan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara guru, orang tua, dan siswa. Latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda-beda juga tidak mengurangi interaksi antar orang tua. Mereka berbaur, saling mendukung dan berkomunikasi dengan baik.Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya. Seorang guru perlu mempunyai standar profesi dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.Guru adalah faktor yang penting dan sangat dominan didalam pendidikan formal pada umumnya. Hal tersebut karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi peserta didik, bahkan guru menjadi tokoh identifikasi diri. Karena berbagai faktor itulah maka guru seharusnya memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh, sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sesuai yang diatur dalam undang-undang dimana salah satu kewajiban dari guru adalah memberi teladan serta menjaga nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang dia terima. Dalam kegiatan belajar ini kompetensi guru berkaitan erat dengan kemampuan dalam bekomunikasi dengan masyarakat, baik masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat di tempat guru tinggal. Peranan dan cara guru berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru. Guru mengemban misi kemanusiaan.Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baik komunikasi secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan memakai teknologi komunikasi dan informasi. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Bisa diartikan bahwa kompetensi sosial guru mempunyai arti sebagai kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat.

a.       Menyikapi perbedaan
Disini meskipun banyak suku yang berbeda agama yang berbeda tapi anak-anak di SMP N 3 Pringsewu dapat hidup rukun dan damai. rasa toleransi yang kuat yang menyatukan perbedaan, meskipun di SMP N 3 Pringsewu ini berbeda agama tapi dalam memfasilitasi kebutuhan anak itu selalu disama kan tidak membeda-bedakan. Contohnya ketika didalam kelas sebelum memulai kegiatan pembelajaran ini pasti membaca kitab suci, disini tidak ada yang saling membedakan semua membaca kitab suci sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka masing-masing. Antara guru dengan guru, guru dengan murid maupu murid dengan murid, semuanya dapat menyikapi perbedaan dengan rasa toleransi dan saling menghargai serta menghormati.Sama halnya ketika di sekolah memberikan materi tentang keagamaan, sementara disitu para siswa tidak hany beragama muslim maka pendidik akan mendatangkan langsung guru non muslim dihari yang telah disepakati. Selain itu, guru harus memahami bahwa terdapat suatu perbedaan antara peserta didik satu dangan yang lainnya dengan memandang dari segi kemampuan, suku, ras, dan agama. Pendidik tidak boleh membedakan kemampuan yang dimiliki antara peserta didik satu dengan yang lainnya itu bisa berakibat kepada peserta didik yang kurang dalam segi kemampuan menyerap bahan materi.
b.      Kerjasama yang harmonis
Kerjasama yang harmonis terjalin secara baik, baik itu dewan guru dengan kepala sekolah, staf tata usaha, pengaman sekolah dan pengurus sekolah, semua saling bekerjasama dan memiliki hubungan yang baik. Dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar, seorang pendidik harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang bersangkutan dengan harmonis. Sehingga apa yang diinginkan akan tercapai. Jika kerjasama tidak terjalin maka kemungkinan besar apa tujuan yang akan dicapai susah untuk dilaksanakan, untuk itu harus ada kerjasama di dalamnya.
c.       Kerja tim
Dalam kerja tim juga seluruh komponen sekolah terutama guru sangat solid sehingga mampu menjadi kesatuan yang cerdas, lincah, dan dinamis. kemudian Bagaimana cara untuk melancarkan segala aktifitas? Pertanyaan demikianlah yang mewakili mengapa kerja tim itu dibutuhkan bagi pendidik khususnya. Karena seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya itu tidak akan terlepas dari pihak lain untuk dapat bekerjasama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
d.      Komunikasi efektif
Komunikasi yang terjalin sangat efektif baik itu guru dengan siswa maupun guru dengan komponen sekolah, komunikasi yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang baik pula, sehingga disini guru harus terus memupuk komunikasi yang baik dengan sesama anggota maupun masyarakat baik secara lisan maupun tulisan.
e.       Menginternalisasikan perubahan
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehingga dapat mempengaruhi seorang guru ber sosialisasi
f.       Mendudukan diri dalam sistem nilai yang berlaku
Baik pihak guru maupun warga sekolah saling mendukung segala sistem nilai yang berlaku di SMP N 3 Pringsewu.
g.      Melaksanakan tata kelola yang baik
Guru melaksanakan tata kelola yang baik sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing.





C.    Penguatan Hubungan Internal Warga Sekolah
a.       Bersalaman dengan siswa setiap masuk jam pelajaran
Di SMP N 3 Pringsewu ini budaya bersalamannya sangat kuat sekali, bukan hanya antara siswa dengan guru melainkan guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah dan komponen sekolah lainnya. Tidak hanya bersalaman didalam kelas saat pelajaran dimulai melainkan ketika bertemu diluar sekolahpun siswa akan bersalaman dengan guru.

b.      Solat berjama’ah
Seluruh warga sekolah baik itu dewan guru maupun siswa di SMP N3 Pringsewu ini sangt rutin melaksanakan solat berjama’ah terkhusus solat zuhur dan asar. Tidak hanya dewan guru dan siswa, tetapi pemilik kantin sekolah punitut melaksanakan solat berjama’ah di mushola SMP N 3 Pringsewu.

c.       Pertemuan keluarga guru secara rutin
Pertemuan keluarga guru ini dilaksnakan 2-3 bulan sekali yang dikelola oleh darma wanita, dilaksanakan secara bergantian dari rumah kerumah.

d.      Pengajian segcra berkala
Dewan guru secara rutin menggelas pengajian akbar setiap 3 bulan sekali.

e.       Peringatan hari besar
Peringatan hari besar ini dimanfaatkan sebagai momen dimana anatar dewan guru maupun masyarakat mampu berhubungan baik serta menjalin silaturahmi yang baik. Di SMP N 3 Pringsewu ini mengadakan peringatan hari besar kurban, dimana seluruh warga sekolaah melaksanakan kurban, dan hasil dari kurban tersebut dibagikan secara merata kepada masyarakat sekitar. Kemudian di SMP N 3 Pringsewu ini sering mengadakan pengajian, isra’mi’rat.

f.       Kegiatan lomba antar siswa
Kegiatan lomba antar siswa ini diadakan setelah siswa selesai semester, biasanya disebut degan class meeting. Dan kegiatan lomba ini di ikuti oleh seluruh perwakilan dari masing-masing kelas, kegiatan lombanya berupa lomba mengaji, LCT, membaca puisi, solo song, dan lain sebagainya.

g.      Kegiatan lomba antar pendidik dan tenaga pendidikan dan kependidikan
Kegiatan lomba antar pendidik dan tenaga pendidik dan kependidikan biasanya berlangsung ketika memperingati hari-hari nasional, kemudian mengadakan lomba jalan sehat dan lain sebagainya.

h.      Kegiatan Ramadhan
Kegiatan dibulan Ramadhan siswa-siswi yang beragama muslim akan bersama-sama mengadakan buka bersama dan sholat tarawih berjama’ah, kemudian juga akan mengadakan pesantren kilat.

i.        Senam
Kegiatan senam dilakukan setiap hari jum’at dan sabtu, dan diikti oleh seluruh siswa dan guru.





D.    Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan ekskul yang ada di SMP N 3 Pringsewu meliputi:
·         Osis
·         Rohis
·         Pramuka
·         Olahraga takewondo
·         Kesenian
·         Paskib
·         Olimpiade Sains
·         Angkat besi
·         Catur
·         Bulu tangkis
·         Foodsal
·         Renang
Kegiatan ini dilakukan seminggu sekalai pada hari-hari yng telah ditetapkan oleh pihak sekolah, dan tidak mengganggu jam sekolah.

E.     Kinerja Peranserta Masyarakat di Lingkungan Sekolah
1.      Analisis peran serta masyarakat
Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pendidikan memang sangat erat sekali berkaitan dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan.
Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis ini adalah jenis tingkatan yang paling umum, padatingkatan ini masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah untuk pendidikan anak.
Peranserta secara fasif. Artinya, menyetujui dan menerima apa yang diputuskan lembaga pendidikan lain, kemudian menerima keputusan lembaga tersebut dan mematuhinya.
a.       Kondisi saat ini
Peran serta masyarakat saat ini sangat baik, karena masyarakat saling membantu guna terciptanya suasana belajar yang efektif, dan terwujudnya pendidikan yang unggul.
b.      Kondisi harapan
Kondisi yang diharapkan kedepan agar sekiranya hubungan dan peran serta masyarakat dapat lebih baik lagi. Sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, Agara terciptanya hubungan yang baik dan terarah, serta mampu untuk saling emndukung antara masyarakat dengan pihak sekolah.

2.      Strategi peningkatan peran serta masyarakat
a.       Identifikasi jenis-jenis partisipasi
Jenis-jenis partisipasi yang terjadi anatara masyarakat dilingkungan sekolah meliputi:
1.      Kesiapan Sumber Daya Manusia secara profesional.
2.      Stakeholder mendukung program sekolah.
3.      Menghadiri pertemuan sekolah untuk mengetahui perkembangan siswa.
4.      Membantu murid belajar
5. Mencari sumber-sumber lain/pendukung untuk memecahkan masalah pendidikan.
6.      Partisipasi dalam bentuk dana
         bentuk partisipasi masyarakat ini, yang paling menonjol adalah partisipasi dalam bentuk dana, kemudian diikuti dengan pemikiran/moral, dan fasilitas. Kelompok partisipasi terbesar terhadap sekolah adalah orang tua murid, diikuti alumni, dan kalangan masyarakat lainnya baik kelompok maupun individu. Anggota Komite Sekolah yang ada di tingkat satuan pendidikan sebagian besar terdiri dari orang tua siswa dan alumni sekolah yang bersangkutan. Bentuk partisipasi masyarakat terhadap sekolah lebih berwujud dana karena penggerakkan atau dorongan partisipasi, terutama yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, lebih diarahkan untuk menghimpun dana bagi kepentingan pengembangan sekolah.

F.     Bimbingan dan Konseling
a.       Tujuan bimbingan konseling
·         Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
·         Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
·         Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
·         Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
·         Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
·         Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

b.      Fungsi bimbingan konseling
a.         Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu siswa agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) danlingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dannorma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya denganlingkungan secara dinamis dan konstruktif.
b.        Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseling tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
c.         Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseling. Konselor dan personel Sekolah lainnya secara sinergi sebagai teamwork  berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusikelompokataucurahpendapat (brain storming),home room, dankaryawisata.
d.        Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
e.         Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerjasama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

c.       Layanan bimbingan konseling
Bimbingan konseling melayani segala sesuatu yang berkaitan dengan siwa, baim itu pelayanan pada sisiwa yang bermasalah, mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, bahkan mengarahkan siwa-siwa yang berpretasi.

d.      Bimbingan belajar di sekolah
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemehaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Di SMP N 3 Pringsewu ini dewan guru telah memberikan bimbingan belajar dengan baik, sehingga siswa mampu untuk belajar secara efektif.

G.    Pengamatan Proses Pembelajaran
a.       Persiapan
Seorang tenaga pendidik sebelum memulai kegiatan pembelajaran didalam kelas haruslah memiliki sebuah perencanaan yang harus diselesaikan agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan tidak mengalami hambatan dalam pembelajaran.Dalam mempersiapkan pembelajaran terdapat beberapahal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah
1.      Materi pembelajaran
2.      Media pembelajaran
3.      Metode pembelajaran
Dari beberapa hal diatas dapat dilakukan untuk menunjang keberhasilan seorang guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran didalam kelas dengan baik sesuai dengan tujuan.

b.      Pelaksanaan meliputi: pembuka, inti, penutup.
Setelah proses persiapan dilakukan selesai,maka seorang guru dapat memulai kegiatan pembelajaran tersebut sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran di SMPN 2 Pringsewu maka dibawah ini saya cantumkan rangkaian proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.Setelah memberikan pelajaran, guru memberikan latihan soal mengenai materi yang telah diberikan. Guru memberikan soal latihan 3 sampai 5 nomor dan memberikan batasan waktu 15-20 menit kepada siswa untuk menyelesaikannya. Setelah waktu selesai guru memberikan evaluasi dan membantu siswa yang belum dapat menyelesaikannya. Guru menjelaskan kembali materi yang dievaluasikan dan menyelesaikan soal secara bersama-sama dengan teman sampai selesai. Kemudian memberikan tugas pekerjaan rumah yang diperiksa pada pertemuan selanjutnya.

c.       Evaluasi dan tindak lanjut.
Evaluasi ini berupa ulangan-ulangan, kemudian ujian mit semester dan semester. Hasil yang didapatkan ini lah yang menjadi bahan yang dapat ditindak lanjuti dengan baik oleh pihak tertenu. Dengan evaluasi ini guru akan mengetahui nilai-nilai yang di capai oleh para siswa di SMP N 3 Pringsewu. Biasanya evaluasi dilakukan secara tertulis dan terkadang juga lisan.

H.    Pengembangan kegiatan akademik di SMP N 3 Pringsewu
1.      Faktor Penunjang Proses Pembelajaran
faktor penunjang dalam suatu proses pembelajaran di antaranya adalah sikap mental pendidik, kemampuan pendidik, media, kelengkapan  kepustakaan, dan berlangganan  koran. terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses system pembelajaran, di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat, media yang tersedia, serta lingkungan. Faktor penunjang di SMP N 3 Pringsewu diantaranya adalah:
·         Adanya alat peraga dalam pembelajaran sains seperti, kerangkat tubuh, mikroskop, neraca, dan lain sebagaiya.
·         Adanya alat penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas seperti, laptop dan LCD.

·         Adanya Bimbel
·         Adanya koleksi buku di perpustakaan yang memadai.
·         Adanya alat peraga dalam ilmu kebumian atau masuk kedalam IPS seperti, Globe dan peta.
·         Siswa dilarang membawa HP, karena HP dianggap dapat menggangu kegiatan belajar mengajar.
·         Siswa juga dilarang membawa kendaraan bermotor, karena hal ini dapat mengganggu ketertiban para siswa.

2.      Faktor penghambat proses pembelajaran
Adapun faktor penghambat  dalam proses pembelajaran antara lain  kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakteristik peserta didik, perbedaan individu yang meliputi intelegensi, watak dan latar belakang, kesulitan menentukan materi yang cocok dengan  kejiwaan dan jenjang pendidikan peserta didik, kesulitan dalam menyesuaikan  materi  pelajaran dengan berbagai metode supaya peserta didik tidak segera bosan, kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat pembelajaran,  kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan pengaturan waktu. Faktor penghambat proses pembelajaran di SMP N 3 Pringsewu secara khusus terbagai  ini menjadi 2 yaitu pengahambat bagi guru dan penghambat bagi siswa.
a.       Penghambat bagi guru
·         Tidak semua guru memiliki fasilitas pendukung pembelajaran seperti laptop, Dan tidak semua guru dapat mengoprasikannya.
b.      Penghambat bagi siswa
·         Jauhnya jarak antara tempat tinggal dan sekolah, sehingga terkadang ada anak yang terlambat masuk kelas.
·         Kemampuan ekonomi siswa yang berbeda-beda, sehingga terkadang dapat mepengaruhi atau menghambat siswa dalam proses belajar. Misal ketika guru mewajibkaan untuk membeli LKS tetapi karena terbatasnya ekonomi kemudian anak tidak dapat membeli LKS dan hal inilah yang akan menghambat proses belajar dikelas.
·         Letak sekolah yang dekat dengan keramaian seperti suasana  bising yang terdengar karena dekat dengan lalu lintas, dan juga dekat dengan warnet.
c.       Pemecahan Masalah dalam pembelajaran
·         Guru melakukan komunikasi dengan kepsek
·         Melakukan komunikasi dengan wali kelas
·         Melakukan komunikasi dengan komite sekolah
·         Pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi guru.
·         Guru mengikuti seminar atau IHT, yang biasanya berlangsung selama tiga hari.

I.       Pengembangan Kegiatan Non-Akademik di SMP N 3 Pringsewu
1.      Faktor Penunjang Kegiatan Non-Akademik
·      Antusias  atau semangat siswa yang sangat besar.
·      Pembina kegiatan ekstrakulikuler yang telah memiliki keahliah yang baik.
·      Pelatih pramuka yang langsung dari kwarcab.
·      Pelatih angkat besi yang langsung dari altit angkat besi yang ada di kabupaten pringsewu.
2.      Faktor Penghambat Kegiatan Non-Akademik
·      Belum lengkapnya sarana dan prasarana, seperti lapangan bola voli dan foodsal yang belum memadai.
·      Dana yang belum mencukupi untuk semua kegiatan ekastrakulikuler yang ada.
·      Dan tidak semua guru ikut berperan aktif dalam semua kegiatan ekstrakulikuler.
3.      Pemecahan Masalah Kegiatan Non-Akademik
·      Pemerintah diharapkan untuk dapat mengupayakan agar usulan dana BOS diberikan tepat waktu.
·      pihak sekolah meminta partisipasi dari wali murrid berkaitan dengan dana.
·      Pihak sekolah terkadang meminimalisir dengan  meminjam sebagian dana kepada koprasi.



















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah kami melaksanakan kegiatan magang di SMP N 3 Pringsewu, kami dapat menarik kesimpulan bahwa bertatap langsung pada objek yang dituju akan lebih baik dan dapat pengetahuan yang lebih dan memberikan kami pengetahuan yang cukup untuk kedepannya. Kami juga bisa mengetahui situasi dan kondisiyang berkaitan dengan sekolah yang bersangkutan, dan dengan magang ini juga kami mampu untuk belajar bagaimana seorang guru ketika mengajar didalam kelas, dari sini kami dapat mengetahui hal tersebut.Program magang ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat terlibat dalam dunia pendidikan saat ini. Program Magang ini memberikan penulis pengetahuan mengenai situasi dan kondisi yang sebenarnya, yang berkaitan langsung dengan kultur sekolah.

B.     Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan antara lain:
1.         Sebagai calon guru yang professional mahasiswa magang harus melakukan observasidengan serius dan bertanggungjawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di Sekolah yang dituju.
2.         Mahasiswa magang sebaiknya ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.
3.         Mahasiswa magang sebaiknya ikut mematuhi peraturan yang ada di sekolah yang dituju dalam melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.




DAFTAR PUSTAKA

Unit Magang. 2015. Panduan Magang; Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.


























LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP NEGERI 3 PRINGSEWU


 






                                                                                  

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang

Oleh
Fitriyah            14040036
ANA WAHYU KUSNIATI
14 040 004


PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP N 3 PRINGSEWU

Oleh
ANA WAHYU KUSNIATI
14 040 004


Telah diperiksa dan disetujui Oleh:
Kepala Sekolah                                                           Dosen Pembimbing Magang,




SUPRAPTO, M.Pd                                                    Drs. MUNTAZIR, M.M
NIP. 19711029 199401 1001                                     NIP. 19571207 198703 1001


Menyetujui
Ketua Program Studi Bahasa Indonesia


Dra. Hj. Lisdwiana Kurniati, M.Pd
NIP. 19630424 198903 2001


HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi:
1.      Orang tua tercinta Ibu Erni Repita dan bapak Mohyatno yang selalu memberikan  motivator terbesar dalam kehidupanku yang tidak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran sampai kini. Tak pernah cukupku membalas cinta bapak dan ibu padaku.
2.      Drs. H.A.Rahman, M.M., M.Pd. Selaku rektor STKIP Muhammadiyah ppringsewu lampung
3        Dra. Lisdwiana Kurniati, M.Pd Selaku ketua program studi bahasa indonesia.
4        Drs. MUNTAZIR, M.M Selaku dosen pembimbing magang.
5        SUPRAPTO, M.Pd Selaku Kepala sekolah SMPN 3 Pringsewu.
6        Sahabat-sahabatku seperjuangan di kampus STKIP Muhammadiyan Pringsewu lampung dan semua teman-teman yang tak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.











HALAMAN MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan  dengan  penuh  keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “























KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas akhir yang berjudul observasi magang I tepat pada waktunya. Tugas obsevasi ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah magang I. Tentu saja usaha penulis dalam menyelesaikan ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan kekurangan yang terapat baik dalam tata cara penulisan maupun dalam tata bahasa didalamnya, oleh karena itu , kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai pengalaman dan pengetahuan yang sangat berarti  pada masa yang aka datang
Pada kesempatan ini Penulis akan menyampaikan ribuan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.             Drs. H.A.Rahman, M.M.,M.Pd Selaku rektor STKIP Muhammadiyah ppringsewu lampung
2.             Dra. Lisdwiana Kurniati, M.Pd Selaku ketua program studi bahasa indonesia
3.             Drs. MUNTAZIR, M.M Selaku dosen pembimbing magang
4.             SUPRAPTO, M.Pd Selaku Kepala sekolah SMPN 3 Pringsewu
5.             kepada orang tua yang selalu memberikan semangat dan bantuan baik moral maupun materil.
Demikianlah kata pengantar dari Penulis, semoga hasil laporan  penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Segala puji bagi allahyang telah memberikan kemudahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepatpada waktunya. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Pringsewu,   Juni 2015
Penulis,

Ana Wahyu Kusniati
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
HALAMAN MOTTO....................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Kegiatan Magang........................................................
Tujuan dan Manfaat Program Magang untuk Peserta Magang............
B.     Profil Sekolah Mitra.............................................................................
1.      Visi dan Misi Sekolah Mitra...........................................................
2.      Tugas dan Wewenang Pejabat Struktural Sekolah Mitra...............

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
A.    Managemen dan Kultur Sekolah..........................................................
B.     Pengamatan Kompetensi Dasar............................................................
C.     Penguatan Hubungan Internal Warga Sekolah.....................................
D.    Kegiatan-kegiatan ekskul......................................................................
E.     Kinerja peran serta di lingkungan sekolah............................................
F.      Bimbingan dan Konseling....................................................................
G.    Pengamatan proses pembelajaran..........................................................
H.    Pengembangan kegiatan akademik di SMP N 3 Pringsewu.................
I.       Pengembangaan kegiatan non akademik di SMP N 3 Pringsewu........

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan...........................................................................................
B.     Saran ....................................................................................................

DFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar