Senin, 05 Maret 2018

MAKALAH CAMPING



MAKALAH
CAMPING


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kepramukaan
Dosen : Solikhin, M.Pd.


Disusun oleh  :
KELOMPOK 10

1.      SONI RUDIYANTO       14040015
2.      NARIS MULYONO        14040009



stkip BARU.jpg



SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR


                                                  
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah “Makalah Kemping” ini pada waktu yang telah ditentukan.Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah keterampilan menulis di STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi lurusnya keilmuan yang ada.

Semoga amal baik kita semua diterima oleh Allah SWT. Atas segala kesalahan kepada Allah kami mohon ampun dan kepada semua pihak yang terkait kami mohon maaf.

Pringsewu, Mei 2016
Penyusun


Kelompok 10








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

BAB II PENDIDIKAN DALAM KEPRAMUKAAN ................................. 2

BAB III PENUTUP......................................................................................... 20
Simpulan........................................................................................................... 20
Saran................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21






BAB I
PENDAHULUAN

Camping diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai perkemahan dan berasal dari kata dasar kemah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk bermalam dsb) Camping tidak hanya memberikan  kesenangan bagi peminatnya tetapi juga memberikan manfaat positif yaitu sebagai relaksasi diri setelah menjalani aktivitas yang menjenuhkan karena banyak orang menganggap camping sebagai. Macam- macam tujuan camping , misalnya: camping karena hobi, mencari pengalaman dalam pendekatan diri kepada alam, meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, mengembangkan tanggung jawab dalam pemeliharaan keseimbangan alam, membina kerjasama dalam persatuan dan persaudaraan, dan masih banyak tujuan lainnya.
Camping sendiri populer sebagai aktivitas rekreasi pada awal abad ke-20 dan umumnya disertai dengan kegiatan lainnya, seperti mendaki gunung, outbond, menyalakan api unggun, berenang bahkan memancing. Beberapa orang menganggap camping sebagai kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk beristirahat dari ramai dan penatnya aktivitas perkotaan untuk menikmati keindahan alam bebas karena dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan dengan menggunakan tenda atau bahkan di alam terbuka tanpa atap sama sekali.
Berkemah  yaitu kegiatan bermalam disuatu tempat  dengan menggunakan tenda sebagai rumahnya. Di situlah peribadi –pribadi mandiri akan terbentuk dari seorang pramuka. Didalam perkemahan terdapat banyak sekali kegiatan baik yang menyenangkan, menantang  maupun  yang menarik.
            Seseorang yang biasanya di rumah tinggal perintah kepada pembantu untuk melakukan sesuatu, tetapi di perkemahan tidak akan ada seperti itu lagi. Hal ini dikarenakan semua kegiatan  dikerjakan sendiri atau bersama kelompoknya sesuai dengan tugas dan fungsi  masing-masing, mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi.
            Kegiatan-kegiatan dalam dunia perkemahan inilah yang nantinya dapat membentuk jiwa yang berkepribadian mantap, berani dan tegas. Bahkan yang tak kalah pentingnya adalah menumbuhkan kemandirian pada diri seseorang, sehingga pada akhirnya terciptalah generasi yang tidak cengeng, tangguh, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Generasi ideal yang merupakan harapan bangsa, penerus cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini.
Dengan demikian dari kegiatan berkemah secara tidak langsung dapat menumbuhkan semangat  dan jiwa kemandiran pada diri pelajar mulai dari tingkat dasar  sampai perguruan tinggi.
            Pramuka dapat dikatakan  sebagai pelengkap pendidikan sekolah dan  keluarga serta pengisi kebutuhan rohani peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua jenis lembaga pendidikan tersebut. Kepramukaan mengembangkan pengetahuan,bakat dan minat  yang dimiliki oleh peserta didik. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penjelajahan, penelitian, penemuan dan keinginan untuk tahu.

















BAB II
PEMBAHASAN


A.    PERKEMAHAN
      Berkemah merupakan puncak kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan bagi peserta didik pramuka, penggalang, penegak dan pandega serta para pembina pramuka setelah melaksanakan latihan rutin beberapa lamadi gugus depannya. Adanya perkemahan melatih anggota pramuka untuk hidup di alam terbuka, pegunungan, dibumi perkemahan pramuka,  atau tempat-tempat lainnya yang  menarik. Berkemah melatih hidup bersahaja dengan perlengkapan praktis, menggunakan alat-alat yang sederhana tetapi dapat mencukupi kebutuhan  hidupnya selama berkemah dengan sehat.
Selain itu dapat pula melaksanakan permainan yang menyenangkan, petualangan,  penjelajahan,  mengamati, danmenyelidiki lingkungan hidup. Dengan berkemah anggota gerakan Pramuka dapat melaksanakan dan meningkatkan pembinaan hidup beragama untuk menumbuhkan keagungan Tuhan yang Maha Esa, Pencipta alam seisinya, membina kemandirian, daya tahan tubuh, sikap gotong royong, dan tanggung jawab bahkan juga dapat menanamkan  rasa cinta tanah air.
Perlengkapan kemah perlu dipersiapkan sebelumnya, karena perlengkapan ini sangat penting adanya demi kelancaran kemah. Perlengkapan tidak dibawa satu orang saja tetapi harus ada bagi-bagi tugas agar tidak keberatan. Perlengkapan yang dibawa anggota hendaknya praktis, ringan, serbaguna dan tidak mudah pecah. Anggota pramuka hendaknya bertanggung jawab terhadap peralatan yang telah dibawanya, diatur rapi, agar bila dibutuhkan sewaktu-sewaktu mudah dicari.
Bagian yang tak kalah pentingnya adalah persiapan menjelang perkemahan. Persiapan itu meliputi fisik dan mental.


B.     HIDUP DI PERKEMAHAN
            Ketika anggota  sudah berada diperkemahan, banyak yang mereka perbuat. Semua itu demi kelancaran apa yang telah direncanakan. Misalnyamembuat tempat berteduh / tenda, memasak, beribadah dan kegiatan-kegiatan  lainnya.
Banyak cara untuk membuat tempat tidur yang enak  dalam perkemahan. Sudah tentu setiap anggota pramuka bahwa sangatlah terganggu bila tidur diatas tanah yang keras dan kering. Tulang pinggang akan terasa sakit. Sedangkan tidur dimalam hari sangatlah penting.
Seseorang yang tidak dapat tidur nyenyak dimalam hari akan terasa cepat lelah dengan pekerjaan sehari-hari. Oleh karena itu membuat tempat tidur dari jerami atau rumput kering pun adalah sebuah keniscayaan.  Untuk membuat kasur buatlah suatu anyaman dari jerami atau rumput kering. Lebarnya kira-kira 2 atau  3 kaki. Sedangkan bantalnya dapat dibuat  dari satu kantung bantal yang diisi dengan pakaian yang dilipat rapi, sehingga tidak perlu  membawa  kasur  dan bantal bila  berkemah.
Dengan kretivitas seorang pramuka, maka terasa nikmat perkemahan yang dilakukan karena di tempat perkemahan tidak ada tempat yang untuk orang yang tidak mau  mengikuti atau  melakukan pekerjaankecil-kecil yang harus dilakukan. Tidak ada tempat untuk pemalas atau penggerutu. Sama sekali tidak ada tempat di kepramukaan bagi  mereka itu apalagi dalam perkemahan bagi setiap anak  harus membantu pekerjaan  dengan hati gembira agar semuanya merasa  senang. Dengan demikian bertambahlah rasa persaudaraan.
 Sedangkan penerangan dapat digunakan lampu atau lilin. Tempat lilin dapat dibuat dari kawat yang dibuat spiral atau sepotong kayu yang dibelah ujungnya atau dapat pulalilin iutu dicocokkan dalam segumpal tanah liat atau sebuah kentang yang diberi lobang, semprong lilin dapat dibuat  dari gelas  atau sebuah botol  yang diberi lubang dasarnya kemudian dibalik ditanamkan kedalam tanah dengan sebatang lilin dilehernya.
a.      Memasak
            Anggota pramuka harus bisa memasak, Sebelum berkemah belajarlah kepada mereka  hal-hal yang penting seperti menanak nasi, memasak lauk juga sayur, Buatlah sendiri kantong-kantong dari kain menembatkan bahan makanan, regu-regu perlu mengadakan lomba memasak, membuat menu, atau menentukan banyaknya makanan.
            Untuk keperluan memasak tentunya diperlukan api terlebih dahulu. Seorang pramuka dapat mebuat api dari ranting-ranting yang sudah kering. Karena kayu yang baru ditebang belum bisa dipakai, begitu pula  kayu yang mati  atau lapuk dan lama terletak ditanah yang lembab.
            Perapian dapat dibuat dengan cara  meletakkan beberapa batang untuk alasnya ( Hal ini dilakukan  kalau-kalau tanah basah ) baru kertas atau daun-daun  kering dan juga bahan yang mudah menyala. Setelah itu susunlah  ranting-ranting yang kering agar tegak seperti piramida. Diluar sekali kayu-kayu besar dan bila sudah  menyala balokpun dapat terbakar. Bila sudah menjadi bara  baik sekali  untuk memasak dan tidak mengeluarkan asap.
b.      Beribadah
            Hal yang tak kalah pentingnya adalah  beribadah. Dimana manusia menyerahkan dirinya kepada  Tuhan Yang Maha Esa yang mencipatakan alam semesta. Seorang pramuka hendaknya selalu bertaqwa  kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayannya. Karena dengan kuasa Nya juga  segala kehidupan  dapat berputar.
Dengan beribadah kepada Tuhan, manusia merasakan bahwa ada  sesuatu yang Maha Agung, sehingga tak pantas bersombong ria dan angkuh dihadapan sesama. Bagi Umat Islam bisa sholat berjamaah  atau sendiri. Sedangkan bagi umat lain beribadah menurut agama dan kepercayaanya.
            Tidak bisa dipungkiri  kalau dengan berdoa dan ingat kepada Tuhan, maka hati manusia akan menjadi tenang. Sehingga dalam melaksanakan kewajiban sehari-sehari bisa dilaksanakan dengan  rasa ikhlas dan tanggung jawab serta berdampak positif  bagi diri pribadi maupun orang lain.
c.       Api Unggun
            Api unggun tidak dapat lepas dari acara diperkemahan karena sudah dianggap khas, dimana ada perkemahan disitu pasti ada api unggun. Api unggun berasal dari kata api dan unggun. Api ( agni, geni, bromo, latu) dan Unggun berarti onggakan kayu atau timbunan kayu atau tumpukan kayu, sedangkan arti definitifnya Api Unggun adalah api yang dibuat atau dinyalakan pada unggun atau onggakan kayu agar nyalanya lebih terang dan hangatnya lebih meluas untuk suatu kepentingan.
            Sebenarnya sejak zaman dahulu api unggun digunakan oleh nenek moyang sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu juga api unggun berguna sebagai alat pertemuan untuk musyawarah menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan pembinaan.
            Disamping menggembirakan acara api unggun juga  memberi nilai  yang positif. Misalnya mempererat persaudaraan, memupuk kerjasama atau rasa gotong royong, meningkatkan rasa keberanian dan rasa percaya diri, menciptakan suasana kebebasan dan kegembiraaan,memupuk kedisiplinan serta mengembangkan bakat. Sedangkan bentuk upacaranya,   api unggun sebagai titik pusat sehingga tidak ada titik mula dan titik akhir.
            Dalam upacara api unggun, hendaknya semuanya aktif sehingga baik itu peserta maupun petugas bukan  hanya sebagai  penonton sehingga akan timbul jiwa kreativitas  seorang pramuka.
KEGIATAN PERKEMAHAN
Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan perkemahan. Apabila dimalam hari ada cara api unggun, maka di pagi hari hingga petang banyak pula acara yang menarik.
a.      Mencari Jejak
Mencari jejak di acara kegiatan sangatlah menarik. Banyak lika-liku yang harus dipecahkan seorang pramuka harus paham betul tengan tanda-tanda saat mencari jejak. Misalnya cabang/ranting, rumput, titik batu-batu, ataupun tanda tulisan lainnya, sehingga dalam mencari jejak tidak tersesat.
Suatu hal yang harus dipelajari seorang pramuka adalah mengetahui tanda-tanda sekecil apapun dan berkreatif untuk mengngambil suatu kesimpulan dan bila ada suatu tdana di depan yang dilalu harus tahu maksudnya, hinggara rasa persatuan dapat dibina.
Perlu diingat bahwa suatu penghinaan yang besar bagi seorang pramuka, apabila menemukan suatu tetapi ia tidak mengetahi pada hal hal itu sering dilakukan oleh pramuaka. Untuk itulah seorang pramuka harus banyak berlatih. Seorang pramuka yang terlatih semua panca indranya akan bekerja, mata selalau melihat kesetiap arah baik yang jauh maupun dekat, memperhatiakan segala hal yang terjadi dan siap untuk melaksanakan setiap petunjuk.
b.      Kompas
Apabila kita sudah berjalan jauh dan tidak tahu arah kemana kita sebenarnya, maka dapat digunakan kompas sebagai penolongnya seorang pramuka tidak perlu bingung bila kehilangan arah. Adanya kompas, membuat senang pramuka tidak perlu kwatir akan tersesat dijalan karena dengan kreatifitasnya akan dapat menentukan  anak mana ia berjalan.
c.       Menaksir
Menaksir adalah mngira-ngira, dan apabila hasilnya berselisih sedikit, maka basil penaksiran dianggap baik. Seorangn pramuka juga harus pandai menaksir, baik menaksir lebar, tinggi, ataupun menaksir shu. Sebab dalam perjalananya,terkadang menjumpai hal-hal yang memerlukan penaksisran
d.      Halang Rintang
Kegiatan halang ringtang sangatlah menarik bagi seorang pramuka, karena di situlah tantangan dan rintangan dihadapai secara bersama-sama dan masing-masing anggota harus kompak dalam memecahkan masalah.
Kegiatan halang rintang memang ditujukan agar seorang pramuka siap menghadapi hidup di kemuadi hari karena hidup tidak selalu mudah, tetapi banyak rintangan yang harus dilalui, yang membuat seseorang terkadang putus asa. Namun didalam pramuka diajarkan agar seseorang bisa menghadapi masalah hidup dengan hati yang tabah, tidak cepat putus asa dan selalu percaya diri. Dengan demikian apa yang akan dicita-citakan seorang pramuka akan tercapai dengan p[erjuangan karena hudup adalah perjuangan. 
e.       Baris Berbaris
Pramuka yang baik hanya hafal Dasa Darama saja, tetapi juga tegap, gagah dan selalu disiplin. Tahu apa yang dikomandokan, mengamalkan segala yang diajarkan pramuka dalam kehidupan. Tak ketinggalan pula pramuka hendaknya dapat berbaris dengan baik.
Baris berbaris membuat seseorang berlatih untuk disiplin sejak dini berdisiplin sangatlah diprlukan. Karena disiplin adalah kunci dari keberhasilan.
f.       Menentukan Peta
Apabila kita berada di suatu daerah, sedangkan kita mempunyai peta daerah tersebut, tetapi tidak tahu dimana tempat sebenarnya berdiri dalam peta tersebut, maka peta yang di bawa itu belum dapat digunakan untuk perjalanan selanjutnya, karena tempat untuk berdiri belum dapat diketahui. Kita perlu mengetahui mulai dari mana kita harus bergerak.
Setelah tempat itu diketahui baru dapat ditentukan perjalanan selanjutnya dengan menggunakan jalan-jalan terdekat yang ditunjkuk oleh peta tersebut. Dengan dapat menentukan peta, beraarti indra penglihatan bekerja dengan baik, tangan terampil menggambar, sehingga kreatifitas dapat dikembangkan.
g.      Permainan
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa pendidikan dikepramukaan dibungkus dengan keceriaan, kesenangan, untuk mewujudkannya permainan sangat diperlukan, agar tujuan pramukan menyentuh hati peserta secara langsung maupun tidak berlangsurng, permainan ini contohnya permainan Kim, yang bertujuan untuk melatih ketajaman alat indra, dan melatih kesetiaan ingatan.
MANFAAT BERKEMAH
Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari berkemah. Pengalaman berkemah menjadi pelajaran yang sangat berarti bagi seorang pramuka. Kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menggembleng mental seseorang agar berwatak sesuai dengan apa yang di cita-citakan pramuka.
a.      Melatih Keuletan
Dengan hukuman menjadi seseorang ulet dalam melakukan sesuatu sehingga apa yang dicita-citakan / diinginkan tidak tercapai begitu saja melainkan dengan perjuangan yang perlu kesabaran. Misalnya dalam membuat tenda dan tempat tidur. Dimana tenda merupakan tempat untuk berteduh. Tenda itu di buat sendiri oleh pramuka-pramuka
Dengan kerja keras dan kesabaran secara bersama-sama mendirikan tenda agar berhasil  dengan baik. Apabila mendirikannya asal-asalan, hasilnya tidak akan baik.
b.      Kreatif
Kreatif ini dapat dilihat saat membuat kemah agar menjadi tempat istirahat yang nyaman tepatnya saat membuat tempat tidur, bantalnya juga penerangannya sesuai dengan pepatah bahwa “TIADA ROTAN, AKARPUN JADI”
Seorang pramuka bisa menggunkan barang yang tidak bermanfaat sekalipun menjadi tempat yang nyaman. Tidak perlu membawa kasur atau matras saat berkemah, tetapi rumputpun bisa menjadi tempat tidur yang nyaman. Juga tidak perlu membawa bantal untuk bisa tidur pulas, tetapi cukup dengan tempat pakaian seorang pramuka dapat tidur dengan enak. Dari sini tampak bahwa dengan berkemah pikiran seseorang dapat berkembang dengan baik.
c.       Ketrampilan
Berbagai kegiatan yang dilakukan seorang pramuka dapat membuat tampilnya seseosrang pramuka. Misalnya hampir dalam memasak kegiatan ini secara tidak langsung membuat seorang pramuka harus dapat menampilkan menu yang disajikan untuk makan bersama regunya. Tentunya menu dengan bahan  makanan seadanya, namun sesuai dengan kebutuhan dan selera teman-temannya. Dengan memasak yang berulang-ulang membuat seseornag menjadi trampil
d.      Kejujuran
Kejujuran dapat diperoleh dari perkemahan. Diperkemahan banyak sekali teman-teman dengan membawa barang-barang. Apabila yang tidak jujur pastilah barang teman-teman pramuka banyak yang hilang diperkemhan itulah kejujuran kita di uji dan kita tidak akan mencarinya.
Kejujuran adalah sebuah pikiran yang dicita-citakan ksatria. kejujuran itu semacam kehormatan dimana ksatria sejati mementingkan kehormatannya, karena kehormatan itu sesuatu yang suci, seorang pramuka tentunya selalu dapat dipercaya, sekali saja kita tidak jujur, maka dari teman-teman sampai pembina tidak akan percaya hal itu merugikan kita. 

e.       Disiplin
Sikap disiplin secara tidak langsung akan terbentuk pada diri seorang pramuka diperkemahan. Kerena diperkemahan banyak kegiatan yang harus diselesaikan tepat waktu. Mulai dari bangun pagi, kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang dijadwakan, sampai dengan menjelang tidur lagi. Semua diikuti dengan penuh gembira dan semangat.
Ketinggalan satu kegiatan saja akan membuat seorang pramuka kehilangan ilmu yang sangat berharga. Padahal kegiatan pramuka juga termasuk pendidikan, sehingga ilmunya diperlukan untuk setiap anggota. Dengan disiplin mengikuti segala kegiatan berarti ilmunya bertambah dan secara otomatis pengetahuan pun akan bertambah. 
f.       Kesederhanaan
Kesederhanan adalah suatu hal yang terbiasa oleh para pramuka, meskipun sebenarnya mereka lebih unggul dari pada orang lain dalam berbagai hal. Namun  begitu mereka tidak pernah sombong, karena kesombongan adalah pantang bagi pramuka, sombong sedikit saja citra buruk mengancam mereka. Kesederhanaan itu dapat dilihat dari segi  cara tidur mereka yang hanya beralas tikar bahkan terkadang rumput kering. Disamping itu juga dari tradisi makan  yang hanya dengan lauk seadanya dan masih banyak lagi yang lain.
g. Ketabahan hati
Pramuka tidak pernah kenal menyerah, mereka selalu bertahan sampai apa yang diusahakan tercapai. Bekerja keras dan tidak pernah takut kegagalan, karena untuk mendapatkan sesuatu tidak semudah membalikan telapak tangan, melainkan dengan penuh perjuangan. Orang harus bekerja keras  dahulu, agar kelak mendapatkan buah yang manis .
Bila tidak didasari dengan ketabahan niscaya orang akan cepat putus asa bila mengahadapi sesuatu. Pramuka senantiasa tersenyum bila menghadapi kesukaran. Masih bisa diingat saat di perkemahan walaupun panas mengahadang, rasa haus menerjang pramuka tetap semangat dalam mengikuti kegiatan.
MENUJU KEMANDIRIAN
Ternyata bila kita telusuri dengan melakukan kegiatan perkemahan,  seseorang dapat menjalankan kehidupan yang sebenarnya, walaupun hanya sebagian yang dialami disana, mereka berusaha mengatasi segala kesulitan hidup.
Diperkemahan pula terjadi interaksi antar banyak individu, sehingga disana pula mereka berlatih bersosialisasi dengan sesamanya, beradaptasi dengan teman-temanya, pembinanya, dan lingkungannya. Diperkemahan itulah terjadi penggemblengan baik secara fisik maupun mental baik secara langsung maupun tidak langsung. Disana pun terjadi kegiatan yang  dapat membuat seseorang berlatih hidup secara mandiri pada  diri, orang tua dan sanak saudara.
Adanya kehidupan yang jauh dari orang tua membuat seseorang dapat hidup secara mandiri. Berlatih mencukupi kebutuhan, menyelesaikan masalah dan  menjalankan kewajiban sesuai dengan kemampuannya.
a.      Mencukupi Kebutuhan
Seorang pramuka diperkemahan selalu berusaha mencukupi kebutuhan. Bekal yang dibawa harus cukup selama perkemahan, sehingga didalam perkemahan tidak kelaparan. Untuk itu diperlukan keahlian managemen. Pandai-pandai mengatur keuangan (kalau belanja), makan minum seadanya asalkan memenuhi kesehatan tidak perlu mahal namun bergizi seimbang serta dalam melakukan segala kegiatanpun tampak bersemangat. 
b.      Menyelesaikan Masalah
Banyak masalah dapat diselesaikan seorang pramuka diperkemahan, misalnya saat kegiatan mendirikan tenda, halang rintang, mencari jejak, dan kegiatan lainnya. Disana banyak permasalahan yang harus dihadapi, seoarang pramuka pun berusaha berpikir dan  bekerja keras. Permasalahan satu persatupun dapat diselesaikan dengan baik, kegiatanpun dapat berjalan dengan lancar, saat halang rintangpun dapat dihadapi dengan baik. Ataupun saat mencari jejak tidak tersesat





BAB III
PENUTUP

Kegiatan berkemah ternyata memberikan dampak yang positif. Adanya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kemandirian pada diri seseorang. Kemandirian itu sangat berguna bagi seseorang. Sebagai bekal kehidupan dimasa yang akan datang, sehingga seseorang tidak mudah putus asa dan tidak mudah tercengang bila menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Kemandirian yang timbul tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan secara bertahap. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan dapat membuat seseorang tajam cara berpikirnya, cemerlang ide-idenya dan cakap dalam menghadapi segala persoalan. Banyak dan bervariasinya kegiatan dalam perkemahan merupakan ajang latihan bagi insan-insan pramuka yang pada akhirnya membuat pribadi-pribadi pramuka tangguh, berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa rasa canggung dan ragu-ragu.
Kemandirian yang timbul dari kegiatan berkemah sangatlah diharapkan sehingga tidak sia-sia kegiatan dilakukan. Karena kegiatan yang berdampak positif sangatlah diharapkan banyak orang. Bila dengan berkemah dapat menuju kearah yang baik, berarti kegiatan tersebut perlu dilestarikan.












DAFTAR PUSTAKA



1.      Baden Powell Memandu Untuk Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Persaudaraan Sedunia Jakarta, 1988
2.      Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, Gerakan Pramuka Kwrada Jateng, Lemdikada Candrabirawa, Semarang 2003
3.      Donowardojo, LS. M.Djauhari, Pembinaan Latihan Siaga, Sahabat, Klaten 1995
4.      M.Djauhari, Pembinaan Latihan Penggalang, Sahabat, Klaten 1995
5.      Maman Rahman, dkk. Pedoman Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah II Jateng, Semarang 2005
6.      M.Soeparman, Pedoman Kepramukaan, Kedai Pramuka Kwartir Nasional Jakarta
7.      UURI no 12 tahun 2011 tentang Gerakan Pramuka











Tidak ada komentar:

Posting Komentar