Senin, 05 Maret 2018

STRUKTUR KALIMAT


STRUKTUR KALIMAT
(Makalah)
Di Susun Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Sintaksis
Dosen Pengampu : Solikhin, M. Pd

Disusun Oleh

Kelompok 6
1.      Evi rizki                             (14040005)
2.      Hengki Irawan                  (14040011)
3.      Rosita Oktavia Sari           (14040032)




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami senantiasa bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SWT. Penyusunan makalah yang diberi judul “struktur Kalimat”, diajukan sebagai pamenuhan salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Sintaksis.
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapatkan beberapa halangan dan rintangan yang harus kami lewati, tetapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak kami bisa menyelesaikannya, walaupun kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Pringsewu, 19  April 2016

Penulis
Kelompok 7






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.    Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A.    Hakikat Kalimat
B.    Struktur Kalimat Berdasarkan Jenis Klausa Dalam Kalimat
C.    Struktur Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur Katanya
D.    Struktur Kalimat Berdasarkan Amanat Wacana

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.    Saran

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam bagian ”studi sintaksis” sudah dijelaskan bahwa secara hirarkis, kalimat merupakan satuan bahasa di bawah tataran wacana. Wacana dibentuk oleh kalimat-kalimat. perilaku kalimat sebagai unsur pembentuk wacana sangat beragam. Ada yang secara potensial dapat berdiri sendiri, namun ada juga memiliki ketergantungan dengan kalimat yang lain. Ada kalanya kalimat dibentuk oleh kata, atau frase, atau dapat juga oleh frasa.. Berbagai jenis kalimat ditinjau dari berbagai kriteria menghasilkan antara lain jenis-jenis kalimat verbal dan nonverbal, kalimat lengkap dan tidak lengkap, kalimat bebas dan terikat, kalimat inti dan non inti.
Apapun jenisnya setiap kalimat memiliki struktur atau pola yang memperlihatkan hubungan antar unsur yang membentuk kalimat itu. Pemahaman srtuktur atau pola-pola kalimat, memberikan dasar  bagi pemahaman kalimat lebih lanjut.  Dengan mempelajari struktur kalimat diharapakan mahasiswa memiliki pemahaman yang memadai dan benar tentang pola hubungan antar bagian kalimat dan makna hubungan, antar klausa dalam suatu kalimat.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini akan mengkaji beberapa permasalahan, yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan kalimat?
2.      Seperti apa struktur kalimat dalam klausa?
3.      Seperti apa struktur kalimat berdasarkan kelengkapan unsur katanya?
4.      Seperti apa struktur kalimat berdasarkan Amanat wacana?
C.    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah supaya mahasiswa :
1.      Dapat mengetahui hakikat kalimat
2.      Dapat mengetahui struktur kalimat berdasarkan jenis klausa dalam kalimat
3.      Dapat mengetahui struktur kalimat berdasarkan kelengkapan unsure katanya
4.      Dapat mengetahui struktur kalimat berdasarkan amanat wacana


BAB II
PEMBAHASAN
1.      HAKIKAT KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Adapun ciri- ciri kalimat yaitu :
a)      Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
b)      Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
c)      Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
d)     Mengandung pikiran yang utuh.
e)      Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f)       Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
g)      Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.

2.      Struktur Kalimat Berdasarkan Jenis Klausa Dalam Kalimat
a.      kalimat tunggal
kalimat tunggal. Memiliki berbagai macam pola atau strutur
1.      kalimat tunggal
(1)   S (N) + P(N)
kalimat tunggal terdiri dari S nomina diikuti nomina
contoh :
Pak ali guru
(2)   S (F N) + P (F N)
Kalimat tunggal terdiri dari S frase nomina, diikuti P frase nomina
Contoh
Anak pa kali siswa SMU

(3)   S (N+P(VFV)
Kalimat terdiri dari S nomina, atau frase nomina diikuti P verba atau frase verba
Contoh
a)      Anak itu menangis
b)      Ali naik sepeda

(4)   S (NFN) + P(VFV) + KET (F.Prep)
Kalimat tunggal terdiri dari S nomina atau frase nomina, P verba atau frase verbal, KET frase preposional
Contoh
a)      Andi pergi ke kebun binatang
b)      Yang mencuri itu sudah tertangkap di pasar

(5)   S

Kalimat tunggal terdiri dari pronominal atau frase pronominal diikuti P nomina atau frase nomina
Contoh
a)      Mereka itu siswa SMU
b)      Kita bangsa Indonesia

(6)  

Kalimat tunggal terdiri dari S nomina atau frase nomina, pronominal, atau frase pronominal, p ajektiva atau frase ajektiva
Contoh
a)      Susi cantik
b)      Susi sangat cantik
c)      Anak pak budi cantik
d)     Anak pak budi sangat cantik
e)      Ia pandai
f)       Ia sangat pandai

(7)  

Contoh
a)      Anto menulis surat
b)      Ia membaca buku
c)      Anak ayam itu sedanga makan padi
d)     Mereka kedua siswa mengganggu penjual roti

Kalimat-kalimat di atas berasal S nomina, frase nomina, preposisi, atau frase preposisi P verba atau frase verba, nomina atau frase nomina

(8)    S          +   P           +O1              +O2
 
  
Contoh
a)      Ibu menjahitkan Ani baju
b)      Ibu membukakan Ayah pintu
c)      Ia menulis

Kalimat-kalimat di atas terdiri dari S nomina atau frase nomina,pronomina atau frase nomina, P verba, atau frase verba , O langsung terdiri dari nomina, frase nomina, pronomina, dan objek tak langsung yang terjadi dari nomina, dan objek, tak langsung yang terjadi dari nomina, nomina, frase nomina dan pronominal

(9)      S          +       P                    +Pel S     ket
 
Kalimat tunggal terdiri atas S nomina atau frase nominal, pronominal, P adalah, merupakan, terdiri atas, ialah, menjadi, pel S nomina, frase, nomina, pronominal, ket frase preposional, frase nomina
Contoh
a)      Pak Solikhin adalah Dosen di STKIP MPL
b)      SMP merupakan batu loncatan untuk masuk SMA
c)      Penghuni rumah itu terdiri atas tiga orang dewasa dan dua orang anak

(10)           S           +   P              + O         +  menjadi     + pel O
 
Kalimat tunggal terdiri dari S nomina , atau frase nomina, atau pronominal, P frase nomina, atau verba, diikuti O nomina, atau frase nomina, atau pronominal diikuti menjadi, atau yakni, atau yaitu, sebagai, diikuti pel O nomina, frase nomina, dan pronominal
Contoh
a)      Mereka memilih dia sebagai bendahara
b)      Ibu ingin makan masakan padang, yakni rending dan gulai

b.      Kalimat bersusun

(1)   S + ket. S                        +p+ -0  ket
 
Kalimat bersusun terdiri S diikuti keterangan P diikuti O dengan atau tanpa ketenrangan
Contoh :
a)      Penari yang sangat cantik itu membawakan tari serimpi
b)      Masalah yang ramai dibicarakan mendapat perhatian penerintah
c)      Pembunuhan yang menghebohkan masyarakata sudah ditangani polisi

(2)     SI + P1                  kon  SP O2 + P  O + pel  KET
Kalimat bersusun terdiri S1, P1, diikuti tidak diikuti O diikuti konjungsi  (karena, sebab, sejak0 diikuti atau tidak atau Tanya O, atau O2, diikuti atau tidak pel, diikuti atau tidak diikuti keterangan
                                    Contoh
a)      Saya tidak dapat datang hari ini karena saya harus mengantarkan anak saya ke sekolah
b)      Aku menantimu sejak dua jam yang lalu
c)      Saya sudah pernah bertemu lagi dengannya setelah saya menolak lamarannya
(3)   Kon  +             S  P1  Pel + ket , S2 + P2+ O2  O + pel  ket. 2
    
Kalimat bersusun diawali konjungsi (karena, sebab, sejak), S1 diikuti P1 dengan atau tanpa diikuti pel atau ket, diikuti S2 diikuti P2 dengan atau tanpa O2 dengan tanpa pel atau tanpa ket .2.
Contoh
a)      Karena dia kurang merasa sehat, dia tidak datang
b)      Ketiga orang tua itu wafat, pewarisnya tinggal menikmati
c)      Sebab ia sakit, ia tidak bisa datang

(4)    S1  P1  bahwa + O1 + O2+ P2 + O2
Kalimat bersusun terdiri dari S1 diikuti P1 dengan/tanpa bahwa diikuti O1 dan O2, diikuti P2 dan O2
Contoh
a)      Dia mengetahui bahwa dirinya tidak disukai
b)      Menteri mengumumkan bahwa gaji ABRI dan PNS akan naik
c)      Ibu mengatakan bahwa ia akan pergi sebentar
d)     Saya tahu kantor tutup
e)      Ibu mengatakan ia akan ke warung
f)       Ia menceritakan bahwa perjalananya selamat

c.       Kalimat majemuk
(1). S1   ket S1 + P    O1 +  kon  + O2
         (dan)
  (tetapi)
 (sedangkan)
Kalimat majemuk sering juga kalimat setara terdiri dari S, diikuti atau tidak diikuti P diikuti atau tidak diikuti oleh O1, diikuti KET, diikuti atau tidak diikuti S2, diikuti P2, dikuti atau tidak diikuti oleh O2
Contoh
a.       Ongkos taksi ke rawamangung dari kelapa Gading Rp 5.000.000 sedangkan ongkos ke rawamangun Rp 750;
b.      Ibu memasak, ayah membaca
c.       Ibu memasak, Ayah membaca
d.      Ada kecelakaan di Jl. Pemuda dan tiga orang luka parah
e.       Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya cepat-cepat tetapi akhirnya menyerah

(2) kon1 = S1+ p1  Ket + Kon2 + S3 + P2  O2 +KET
Contoh
a.       Bukan dia yang datang melainkan saya
b.      Bukan saya tidak mau tetapi saya tidak sempat
c.       Baik paman maupun bibi tidak begitu menyenangkan

2.      Struktur Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur Katanya
(1)   Kalimat lengkap
                                                                       
                                    S+  P                           KET
                                    N    N                         
                                     FN   FV
                                    Pr     A
                                    Fpr    FA
Kalimat lengkap terdiri dari S (nomina, frase nomina, pronominal, frase nomina), diikuti P (nomina, frase, nominal, pronominal, frase pronominal) KET (frase-frase preposisi, frase ajektif, frase nomina) 
                        Contoh
Baik nenek maupun kakek tidak begitu menyenangkan

(2)   Kalimat tak lengkap
Struktur kalimat tak lengkap ini mencakup struktur kalimat elips, kalimat sampingan, kalimat urutan, kalimat minor

(a)    Struktur kalimat elips

(1)  

Kalimat elips terdiri dari nomina, frase nomina, atau pronominal
Contoh:
a.       Adik
b.      Orang tua
c.       Dia

(2)  

Contoh
a.       Pergi
b.      Pergi ke pasar
c.       Selesai
d.      Pasti selesai
Kalimat elips dengan struktur (2) terdiri dari verba, frase verba, ajektiva, atau frase ajektiva

(b)   Kalimat sampingan
Kan + FA
Kalimat sampingan terdiri dari konjungsi diikuti frase ajektif
Contoh
a.       Karena memang murah
b.      Walaupun tidaka ada waktu

(c)    Kalimat urutan
Kan + S + P  
Kalimat urutan terdiri dari S dan P diikuti atau tidak diikuti oleh O atau KET
Contoh
a.       Lalu ia menerima lamaran itu
b.      Oleh karena itu, ia tidak datang

(d)   Kalimat minor
Struktur kalimat minor terdiri dari panggilan, salam, ucapan, seruan, judul, moto, ungkapan khusus

                                                                                            i.            Panggilan
Ninter
Kalimat minor panggilan terdiri nomina interjeksi
Contoh
a.       Prof
b.      Kekasihku

                                                                                          ii.            N ket fat
Kalimat minor terdiri dari nominankategori fatis
Contoh
a.       Selanmat pagi
b.      Assalamualaikum

(3)   Ucapan

V +

Kalimat minor ucapan terdiri dari verba dan diikuti nomina atau verba
Contoh
a.       Selamat berbahagia
b.      Turut berduka cita

(4)   Seruan
Kalimat minor terdiri dari nomina ajektiva
Contoh
a.       Bangsat!
b.      Asoi!
c.       Macan!

(5)   Judul
(a)   

Kalimat minor judul terdiri dari S diikuti atau tidak diikuti oleh P, diikuti atau tidak diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh O, dan diikuti atau tidak oleh KET
Contoh
anak perawan itu sarang penyamun

(b)   P  O
Kalimat minor judul terdiri dari P diikuti atau tidak diikuti oleh O
Contoh
a.       Berjumpa dengan adi
b.      Mengatur kuliah baru di IKIP
(c)   

Kalimat minor judul terdiri dari nomina, frase nomina, interjeksi, atau partikel fatis.
Contoh
a.       Telegram
b.      Televise berwarna

(6)   Moto

(a)    S + P  pel  KET

Kalimat minor moto trdiri dari P diikutibO atau KET
Contoh
Sedikit bicara, banyak bekerja

(7)   Inskripsi
Kalimat minor ungkapan inskripsi terdiri dari frase preposisi, frase verba, atau frase nomina
Contoh
a.       Untuk ayah ibuku
b.      Dipersembahkan untuk ayah bundaku tercinta
c.       Tempat berteduh meletakkan badan dan raga

(a)    Ungkapan larangan
Kalimat minor ungkapan khusus larangan terdiri dari verba diikuti verba, verba diikuti frase verba, atau adverbia diikuti verba
Contoh
a.       Dilarang masuk
b.      Jangan pegang

(b)   Ungkapan peringatan
Kalimat minor ungkapan peringatan terdiri dari verba diikuti nomina atau frase nomina
Contoh
a.       Awas copet
b.      Awas anjing galak
c.       Awas

(c)    Ungkapan ajakan
Kalimat minor ungkapan ajakan terdiri dari verba diikuti nomina atau frase nomina diikuti atau tidak diikuti partikel fatis
a.       Tolong kerjakan sekarang
b.      Silahkan duduk ya
c.       Silahkan membayar di loket III

(d)   Ungkapan anjuran
                     P:         KET  Part. Fatis
 Kalimat minor, ungkapan anjuran terdiri dari predikat verba atau frase verbal diikuti atau tidak diikuti oleh nomina atau frase nomina diikuti oleh nomina diikuti atau tak diikuti oleh KET, diikuti atau tidak oleh partikel fatis
Contoh
a.       Tunggu saya di sini ya!
b.      Bacalah aturan memakainya

(e)    ungkapan harapan

Adv + Fartikel fatis
Kalimat minor ungkapan harapan terdiri dari adverbian diikuti frase verbal diikuti atau tidak oleh partikel fatis
Contoh
a.       semoga berhasil
b.      semoga selamat sampai tujuan

(f)    ungkapan perintah

FV
Kalimat minor ungkapan perintah terdiri dari frase verba
Contoh
a.       masuk dari pintu belakang
b.      kurangi kecepatan sekarang

(g)   ungkapan pernyataan persediaan

FV
Kalimat minor ungkapan pernyataan kesediaan terdiri dari frase verba
Contoh
a.       terima pasang listrik
b.      menerima pesanan kue lebaran

3.      Struktur Kalimat Berdasarkan Amanat Wacana

Secara rinci struktur kalimat berdasarkan amanat wacannya dibedakan atas strutur kalimat deklaratif, kalimat introgatif, kalimat imperative, aklimat aditif, kalimat reshonsif dan kalimat interjektif

(1)   Kalimat deklaratif
Secara khusus strutur kalimat deklaratif, tidak dibicarakan dalam bahan ini. Akan tetapi dengan memperhatikan ciri dan struktur kalimat yang lengkap di atas


(2)   Kalimat interogratif

a.       Int

Kalimat interogratif dari zero interogratifa, apa , siap, dan bila, diikuti S, diikuti P, diikuti atau tidak diikuti  O, pel dan KET
Contoh
a.       Apa dia yang datang?
b.      Siapa yang memakai sepeda saya tadi?
c.       Bila, mereka akan datang
d.      Mengapa ia tidak mengatakan kepada saya tadi?
e.       Siapa namanya?


b.      adv + kah  S  P  O

·         bukankah
·         haruslah
·         sudahkah

kalimat introgatif terdiri dari adverbial ditambah “kah” diikuti S, P, O diikuti S, diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh pe, dan KET
contoh
·         bukankah saya sudah menerangkan hal itu?
·         Sudahkah anda pergi ke kampus?
·         Haruskah kami menyelesaikan pekerjaan hari ini?


c.       S + P  O KET  O
Kalimat introgatif terdiri dari S introgatif, apa ,siapa, dan lain-lain, diikuti atau tidak diikuti oleh P, O, ket atau pel
Contoh
a.       Dia siapa?
b.      Nama apa yang seharusnya kita berikan pada anak itu?
c.       Negara mana yang menghasilkan kopi?


d.      S   P  int  
Kalimat introgatif terdiri dari S diikuti atau tidak diikuti oleh P diikuti oleh introgatif diikuti atau tidak oleh demonstratifa
Contoh
a.       Dia melakukan pekerjaan siapa?
b.      Pekerjaan siapa itu?

e.       S + kah  P    Pel

Kalimat introgatit int terdiri dari  S diikuti partikel kah diikuti P, diikuti atau tidak oleh O atau oleh pel atau oleh ket
Contoh
a.       Diakah yang menelvon anda tadi malam?
b.      Pemerintahkah yang melarang perjudian itu?

f.       P + kah + S 

Kalimat introgatif terdiri dari P diikuti kah, S diikuti atau tidak diikuti oleh KET
Contoh
a.       Pergikah dia ke sana?
b.      Akan sakit kah operasi itu?
c.       Maniskah gadis berkacamata itu?
d.      Sangat cantikkah dia?


g.      S+ P O  Pel  KET

kalimat interogatif terdiri dari S diikuti oleh P diikuti atau tidak diikuti oleh O, atau pel atau oleh KET, diikuti bukan
                                                Contoh
a.       Anda senang mengerjakan pekerjaan itu , bukan?
b.      Dia sudah menjadi guru, bukan?
c.       Mereka berjanji akan bertemu di sana, bukan?
d.      Pekerjaan itu tidak makan waktu banyak, bukan?

(3)   Kalimat imperatif
a.       F  (-Lah)   O  Pel  KET
Kalimat imferatif terdiri dari P diikuti atau tidak diikuti –lah diikuti atau tidak diikuti O, pel, atau KET
Contoh
a.       Duduk (-lah) sebentar
b.      Tutuplah pintu itu
c.       Pergilah

b.      Penanda imperatife (+lah)  S  P  Pel  KET

Contoh
a.       Mari kita mengerjakan soal ini bersama
b.      Silahkan duduk pak!
c.       Jangan merokok di sini!
d.      Tolong ambilkan gula
e.       Biarkan saya tunggu di sini
f.       Anda tidak boleh mengatakan itu pada orang lain

(4)   Kalimat aditif
Strutur dan contoh kalimat aditif dapat dilihat pada seluruh struktur dan contoh kalimat tak lengkap

(5)   Kalimat responsif
Struktur dan contoh kalimat responsive dapat dilihat pada seluruh struktur dan contoh kalimat tak lengkap

(6)   Kalimat interejektif

Int                                                    SP  O  Pel  KET
Kalimat interejektif terdiri dari interejektif diikuti atau tidak diikuti oleh S, diikuti atau tidak diikuti P, diikuti atau tidak diikuti oleh O, pel atau KET
Contoh
a.        alangkah indahnya pemandangan itu
b.      Nakalnya bukan main
c.       Wah asiknya


           





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono, 2007). Kalimat dapat dibedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!)
Struktur Kalimat Berdasarkan Jenis Klausa Dalam Kalimat terdiri dari: kalimat tunggal, kalimat bersusun dan kalimat majemuk.
Struktur Kalimat Berdasarkan Kelengkapan Unsur Katanya terdiri dari : kalimat lengkap, kalimat tak lengkap,seruan, ucapan, judul, motto, inskripsi
Struktur Kalimat Berdasarkan Amanat Wacana terdiri dari : kalimat deklaratif, interogratif, imperatif, aditif, responsive, interejektif.

B.     Saran
Mempelajari tentang struktur kalimat, sangat penting bagi kita selaku mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia, karena sebagai bekal kita dalam membuat suatu karya sastra atau wacana yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia











DAFTAR PUSTAKA

Achmad HP, 2002. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta. Manasco Offset








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar