Senin, 05 Maret 2018

STRUKTUR FRASE




STRUKTUR FRASE
(Makalah)
Disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sintaksis
Dosen Pengampu : SHOLIKHIN M.Pd







Disusun Oleh :

1. Wahyu supriyatin                (14040033)
  2. Dedi Saputra                        (14040009)
  3. Dwi Ruandini                     (14040016)
                                          4. Rahmad Mahardika              (14040017)




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN  DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK
2015/2016









KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan kasih saying baik berupa kenikmatan maupun kesehatan kepada kami, serta petunjuk dan kemudahan sehingga kami dapat menyusun tugas makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menambah pengetahuan kita mengenai Faktor-faktor dalam pembelajaran. Kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap agar makalah ini dapat baermanfaat fiddunya wal akhiroh.
Pringsewu, 13 Maret 2016


Penyusun















DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL……………………………………………………...………………...……i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...……..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………...………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ……………………………………………………………1
B.Rumusan masalah………………………….………………………………1
C.Tujuan Penulisan…………..………………….……………………………1

BAB II PEMBAHASAN
1.      Struktur Frase Endosentris…………………………………………..…….2
1.1  Frase Endosentris Berinduk Satu………………………………….2
a)      Struktur Frase Nominal……………………………………2
b)      Struktur Frase Ajektifal…………………………………...3
c)      Struktur Frase Pronominal
d)     Struktur Frase Bilangan
e)      Struktur Frase Verbal
1.2 Frase Endosentris Berinduk ganda
a). Frase Koordinatif 
b). Frase Apositif
            2.   Hubungan Makna Antara Unsur Frase
                        2.1 Makna Penjumlahan
                        2.2 Makna Pemilihan
                        2.3 Makna Kegunaan
                        2.4 Makna Penerang
                        2.5 Makna Pembatas
                        2.6 Makna Penentu
                        2.7 Makna Jumlah
                        2.8 Makna Sebutan

BAB III PENUTUP
            A.Kesimpulan…………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai salah satu satuan sintaksis frase dapat mengisi fungsi-fungsi sintaksis. Kesatuan atau struktur frase itu sendiri merupakan persoalan yang perlu dipahami. Unsure-unsur yang membentuk frase baik itu kata maupun frase, ataupun gabungan antara kata dan frase memperlihatkan pola tertentu. Pola hubungan antar unsure yang membentuk frase perlu dipahami lebih mendalam.
Dengan mempelajari struktur frase diharapkan pembaca mampu. Memahami seluk beluk pola dan hubungan antar unsure-unsur yang membentuk frase.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana struktur frase endosentris dan bentuk struktur frase endosentris?
2.      Bagaimana hubungan makna antara  unsur  frase  dan macam-macam hubungan makna antar unsur  frase?
C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah, agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Struktur frase.Serta mahasiswa dapat mengambil manfaat dari  penulisan makalah ini yang salah satunya dapat dijadikan sebagai pelajaran.


















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Struktur Frase Endosentris
Telah dijelakan bahwa frase endosentris yang dapat mingisi salah satu fungsi sintaksis memiliki distribusi yang sama dengan sebagian atau keseluruhan komponenya dan berarti bahwa dalam frase edosentris itu terdapat unsure yang dapat mewakili frase itu. Atau unsure yang dapat mewakili frase itu dipandang sebagai inti frase tersebut. Dalam frase sudah datang (40) misalnya, dalam distribusinya dapat diwakili oleh datang sebagai intinya. Demikian pula frase rumah pekarangan ( 36) misalnya, distribusinya oleh rumah, maupun pekarangan. Ini berarti bahwa frase rumah pekarangan memiliki dua inti yaitu pekarangan memilki dua inti yaitu rumah dan pekarangan. Berdasarkan hal di atas, struktur frase endosentris ini dibedakan atas frase berinduk satu dan berinduk ganda.

1.1  Frase Endosentris Beinduk Satu
Seperti dijelaskan di atas, dalam frase endosentris, terdapat kontstruksi yang memiliki satu inti, dan ada yang memiliki dua inti. Frase endosentris yang mempunyai satu inti disebut frase endosntris berinduk satu. Unsur yang lain dalam frase itu disebut modifikatif. Dengan demikian konstruksi frase berinduk satu adalah satu unsur sebagai induk dan unsur yang lain dalam frase itu disebut modifikatif atau pwatas. Frase yang demikian disebut pula frase motifikatif
Contoh:
(76) anak itu
(77) harus datang
(78) sangat penting
(79) udara segar
(80) lapangan luas
Pada frase (76) yaitu anak itu induknya adalah anak dan pewatasnya adalah itu

(76)                        anak                itu
                              Inti                  pewatas

Pada frase (77) yaitu harus datang dibentuk oleh kata datang sebagai inti atau induknya, dan harus sebagai modifikasi atau pewatasnya.

(77)                        harus                datang
                              Pewatas           inti

Frase (78) yaitu sangat penting , intinya adalah penting dan modifikasinya adalah sangat


(78)                        sangat              penting
                              Pewatas           inti

Frase (79) yaitu udara segar terdiri dari dua unsur udara sebagai inti segar sebagai pewatas

(79)                        udara               segar
                              Inti                  pewatas

Frase (80) yaitu lapangan luas dibentuk oleh unsur lapangan sebagai ini luas sebagai pewatas

(80)                        lapangan          luas
                              Inti                  pewatas

Selanjutnya penandaan kategori  induk yang menentukan kategori frase sama dengn kategori kata. Sehubungan dengan hal itu frase endosentris berinduk  satu berdasarkan kategori kata yang menduduki unsur  inti frase, dibedakan atas : frase nominal (FN), frase ajektival (FA), frase pronominal (FPr), frase numeralia (FNUM),frase verbal (FV).
a.       Struktur frase nominal (FN)
Frase nominal yaitu frase yang induknya atau intinya nomina diikuti oleh unsure lain yang berupa nomina atau kategori kata yang lain. Konstruksi  frase nominal ini memperlihatkan beberapa pola (struktur) intern.
Contoh :
(1)   FN………….N NI………………Nn
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti oleh satu nomina atau lebih
(81) anak         laki-laki
(82) meja         marmer
(83) buku         bacaan
(84) tukang      sepatu
(85) warung     nasi
(86) pemuda    pelopor desa
(87) dina          seorang darmawanita
(88) alat pembersih lantai
(89) pengusaha kayu bakar
(90) keturunan raja singosari
Frase (81), (83), (84), dan (85) dibentuk oleh nomina sebagai inti dan yang lainnya (pewatasnya) adalah satu nomina. Sedangkan frase (86), (87), (88), (89), dan (90), dibentuk oleh satu nomina sebagai inti pewatasnya lebih dari satu nomina.
(2)   FN……………..NI(+……………..Nn)    dari                     +N2
                                                          Dengan
                                                            Demi
                                                Untuk
                                                Tentang
Frase nominal terdiri dari nomma satu diikuti nomina diikuti partikel dan diikuti nomina
Conto:
(91) meja kayu dari jepara
(92) hadiah untuk nenek
(93) patung proklamator dari perunggu
(94) penataran untuk guru sd
(95) buku tentang ekonomi
Frase (91), (92), (93), (94), dan (95) dibentuk oleh nomina diikuti nomina, diikuti partikel dan diikuti nomina
(3)   FN…………..NI+Se              N2
Frase nomina diikuti oleh afikse-dan diikuti oleh nomina
Contoh:
(96) teman se kelas
(97) orang se kampung
(98) ayam se kandang
(99) bungga se kebun
(100) nasi se piring
Frase (96), (97),(98),(99),dan (100) dibentuk oleh nomina diikuti se-dan nomina

(4)   FM……….. N + yang+       V             + dem
FV

Frase nominal terdiri dari nomina yang diikuti verba atau, frase verba dan diikuti demonstrative
Contoh:
(101) orang yang saya lihat
(102) semboyan yang dicetuskan ditempat itu
(103) ayat yang tersebut di atas
(104) keterangan yang tersebut di bawah ini
(105) teman yang saya jemput itu
Frase (101),(102),(103),(104), dan (105)dibentuk oleh nomina,diikuti yang diikuti verba atau frase verba diikuti demonstrative
(5)   FN……………… N+yang    V    +-nya +Dem
             FV

Contoh:
(106) harta yang dimilikinya itu
(107) ibu yang dicintainya itu
(108) kekayaan yang dikuasainya itu
(109) mobil yang dibelinya itu
(110) sawah yang diairinya itu
Frase (106),(107),(108), (109), dan (110) di atas dibentuk oleh nomina siikuti yang diikuti verba atau frase verba diikuti –nya dan demonstrative.
(6)   FN …………… N+yang + N + nya + Dem
Frase nomina terdiri dari nomina sebagai inti yang, nominanya, dan demonstrative.
Contoh:
(111) karyawan yang tinggal di pinggir kota
(112) bintang yang persembunyianya di goa-goa
(113) gadis yang senyumnya manis itu
(114) anak yang malasnya terlalau itu
(115) pegawai yang rumahnya di luar kota itu
Frase (111), (112), (113),(114), dan (115) di atas, dibentuk oleh nomina, yang, nomina, diikuti –nya dan diikuti demonstrative
(7)   FN……  N+A
Frase nomina terdiri dari nomina, diikuti ajektiv. Intinya nomina dan pawatasanya ajektif.
Contoh:
(116) rumah mungil
(117) wajah cantik
(118) anak pandai
(119) pondok permai
(120) minum segar
Frase (116),(117),(118), (119) dan (120) diikuti oleh pewatas ajektifa.
(8)   FN……….. N+A1+A2
Frase nominal terdiri nomina sebagai inti diikuti oleh ajektif dan ajektif sebagai pewatas
Contoh:
(121) gadis muda belia
(122) bungga mawar merah
(123) anak kecil mungil
(124) gadis cantik jelita
(125) badan sangat bugar
Frase (121),(122),(123),(124), dan (125) di atas dibentuk oleh nomina sebagai inti,diikuti ajektif dan ajektif.
(9)   FN………. N+A+ yang+A
Contoh:
(126) tanah lapang yang tandus
(127) jagung muda yang manis
(128) kain panjang yang mahal
(129) anak kecil yang mungil
(130) warna hijau yang serasi
Frase (126),(127),(128),(129), dan (130) di atas dibentuk oleh nomina sebgai inti, diikuti ajektif yang dan ajektif
(10)                       FM……………..N+yang+A+A
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti yang, diikuti ajektif dan ajektif intinya nomina,pewatasnya yang dan ajektif.
Contoh:
(131) rambut yang kusut masai
(132) pemandangan yang indah permai
(133) jembatan yang hancur lebur
(134) anak yang kecil mungil
(135) gadis yang cantik jelita
Frase (131), (132), (133), (134) dan (135) terdiri dari  nomina sebagai inti diikuti oleh yang dan ajektifa, ajektiva
(11)                        FN……………………N+me N + dasar
Frase nominal terdiri dari nomina. Sebagai inti diikuti afiks meN diikuti bentuk dasar.
Contoh:
(136) proses memilih
(137) proses merancang
(138) hak memilih
(139) cara menyajikan
(140) hasil menjual
Frase (136), (137), (138), (139) dan (140) terdiri dari nomina sebagai inti, diikuti afiks meN ditambah bentuk dasar.
(12)                        FN…………………………N+ber+dasa
Frase nominal terdiri dari nomina, sebagai inti, diikuti afiks ber ditambahkan bentuk dasar.
Contoh:
(141) tangan bercincin
(142) buku bergaris
(143) dapur berasap
(144) batu bertulis
(145) lemari berukir
Frase(141), dan (145) terdiri dari nomina sebagai inti, diikuti afiks ber  ditambah dengan bentuk dasar
(13)                         FN……………………………….    Bil       +N
F Bil
Frase nominal terdiri dari nomina didahului bilangan atau frase bilangan
Contoh:
(146) sedikit pendatang
(147) banyak orang
(148) seribu mahasiswa
(149) dua tiga orang
(150) satu dua kegiatan
Frase (146),(147),(148), (149) dan (150) terdiri dari nomina sebagai inti didahului oleh kata bilangan atau frase bilangan.
(14)                        FN……………………N+Dem
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti demonstrativa
Contoh:
(151) rumah ini
(152) orang itu
(153) pemilihan itu
(154) masalah ini
(155) halaman itu
Frase (151), (152), (153), (154) dan (155) terdiri dari nomina sebagai inti diikuti demonstrative.
(15)                        FN……………………….N+Pro
Frase nominal terdiri dari nomina sebagai inti diikuti pronominal
Contoh:
(156) mobil mereka
(157) buku kami
(158) kemerdekaan kita
(159) kesalahan kami
(160) negara kita
Frase(156),(157), (158), (159) dan (160) terdiri dari nomina sebagai inti dan pronomina sebagai pewatas
                                    N
(16)                        FN…………………Part +    A
Ter- V
Frase nominal terdiri dari partikel diikuti nomina, ajektiva atau afiks ter- diikuti verba.
Contoh:
(161) kaum lemah
(162) si miskin
(163) kaum buruh
(164) para pemberontak
(165) kaum tertindas
 Frase (161), (162), (163), (164) dan (165) terdiri dari partikel diikuti ajektiva, nomina, atau afiks ter- diikuti verba.
b.      Struktur frase ajektival
Frase ajektival adalah frase yang induknya ajektiva dengan pewatas atau modifikasi berkategori apapun atau  beberapa kata kategori apapun yang keseluruhannya  berprilaku sebagai ajektiva. Konstruksi frase ajektiva ini memperlihatkan beberapa pola struktur intern
(1)   FA……………………Adv+A
Contoh:
(166) sudah pasti
(167) belum pasti
(168) Cuma pusing
(169) sudah sembuh
(170) selalu sakit
Frase  (166), (167), (168),(169) dan (170) adalah frase ajektival yang berstruktur adverbia diikuti ajektiva. Atau dapat juga dikatakan ajektiva didahului adverbial
(2)   FA…………….A  + Adv
Berbeda dengan pola (1), pada (2) ini memperlihatkan FA terdiri dari ajektif sebagai unsure inti dan adverbial sebagai pewatas
Contoh:
(171) nikmat juga
(172) cantik nian
(173) susah sungguh
(174) sukar sekali
(175) silap balaka
Frase (171), (172), (173),(174) dan (175) terdiri dari ajektif sebagai inti, diikuti oleh adverbia.
(3)   FA…………….A +A
Frase ajektif terdiri atas unsur  inti ajektif diikuti oleh ajektif
Contoh:
(176) aman tenteram
(177) bimbang ragu
(178) gagah perkasa
(179) cerah ceria
(180) harum mewangi
Frase(176), (177), (178), (179) dan (170) adalah frase ajektif yang  terdiri dari unsur ajektif  dan ajektif.
(4)   FA……………………A+ morfem unik
Frase ajektif terdiri dari ajektif sebagai inti diikuti oleh morfem unik.
Contoh:
(181) kering kerontang
(182) kusut masai
(183) gelap gulita
(184) panas terik
(185) sehat walafiat
Frase (181), (182), (183), (184) dan (185) terdiri dari ajektiva sebagai inti yaitu kering, kusut,gelap,panas, dan sehat.diikuti morfem unik yaitu kerontang,masai, gulita,terik, dan walafiat.
(5)   FA………………A+N
Frase ajektival terdiri dari ajektiva diikuti nomina
Contoh:
(186) biru laut
(187) merah hati
(188) baik hati
(189) murah hati
(190) kuat iman
Frase (186), (187), (188), (189) dan (190) terdiri dari ajektiva yaitu biru, merah, baik,murah, kuat dan nomina: laut,hati, bugi, hata nomina.
(6)   FA…………….AdV+AdV+A
Frase ajektif terdiri dari ajektiva didahului adverbial dan adverbial.
Contoh:
(191) agak kurang sehat
(192) sering tidak lancar
(193) amat sangat mahal
(194) agak lebih baik
(195) sering tidak jujur
Frase (191), (192), (193), (194) dan (195) diatas terdiri dariajektifa sebagai inti yaitu: sehat, lancar, normal, baik, jujurdan mungkin adverbianya . yaitu agak kurang, sering tidak, amat sangat,agak lebih dan sering tidak.
(7)   FA……………. AdV+A+AdV
Frase ajektiva terdiri dari ajektiva sebagai inti diapit oleh adverbial
Contoh:
(196) agak lama juga
(197) sudah sembuh lagi
(198) tidak sakit lagi
(199) hanya pusing belaka
(200) akan sembuh juga
Frase (196), (197), (198), (199) dan (200) terdiri dari ajektiva yang diapit oleh adverbia.
(8)   FA………………AdV+A+N
Frase ajektiva terdiri ajektival sebagai inti diapit didepan oleh adverbial dan dibelakang oleh nomina.
Contoh:
(201) agak sakit hati
(202) tidak senang hati
(203) tidak enak badan
(204) kurang enak perasaan
(205) sudah jatuh hati
Frase (201), (202), (203) (204) dan (205) terdiri dari inti ajektifa diapit oleh adverbia didepan dan dibelakang oleh nomina.
C. struktur frase pronominal (fpr)
 Frasa pronominal adalah frasa yang berupa gabungan pronominal dengan pronominal, atau dengan kategori lain. Konstruksi fpr ini memperlihatkan pola-pola seperti berikut ini.


c.       Struktur frase pronominal  (FPR)
Frase pronominal adalah frase yang berupa, gabungan pronomina  dengan pronominal, atau dengan kategori lain. Konstruksi FPr memperlihatkan pola-pola seperti berikut
(1)   FPr ……………… pr + pr
Frase pronominal terdiri dari pronominatakrif diikuti pronominal tak krif.
Contoh:
(206) kami sendiri
(207) kita sendiri
(208) mereka sendiri
(209) sya sendiri
(210) kamu sendiri
Frase (206), (207), (208), (209), dan( 210) adalah frase pronominal yang terdiri dari dari takrif dan diikuti pronominal tak-tarif.
(2)   Fpr …….pr     + A
Takrif/taktarif +A


Frase pronominal terdiri dari pronominal takrif atau taktakrif diikuti oleh ajektif
Contoh:
(211) engkau saja
(212) mereka saja
(213) kalian saja
(214)kamu saja
(215) sendiri saja
Frase (211), (212), (213), (214) dan (215), di atas pronomina takrif/taktarif diikuti ajektif
(3)   FPr………. Adv + Pr
Frase pronominal terdiri dari pronomina takrif didahului adverbial.
Contoh:
(216) mungkin dia
(217) barangkali mereka
(218) mungkin engkau
(219) mungkin kita
(220) barangkali kamu
Frase ( 216), (217), (218), (219) dan (220), di atas, adalah frase pronominal yang terdiri dari takrif didahului adverbial.
(4)   FPr,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, pr + ber-/ Num
takrif
Frase pronominal terdiri dari pronomina takrif diikuti numeralia berawalan ber-
Contoh:
(221) engkau berdua
(222) kami berempat
(223) kami bertiga
(224) mereka berenam
(225) kamu berdua
Frase (221), (223), (223), (224) dan (225) di atas adalah frase pronominal yang terdiri dari pronominal tafrif diikuti numeralia berfiks ber
(5)   FPr……… pr +  Dem
Takrif
Frase pronominal trdiri dari pronominal tafrif diikuti oleh demonstrative
Contoh:
(226) mereka ini
(227) kamu ini
(228) kata ini
(229)aku ini
(230)engaku ini
Frase (226), (227),(228),(229), dan (230) di atas adalah, frase pronominal yang terdiri dari pronomina tafrif diikutidemonstrativa.

d.      Struktur frase Bilangan (FBil)
Frase bilangan ialah frase yang terdiri dari bilangan sebagai induk, dan diikuti kategori yang lain. Konstruksi frase bilangan memperlihatkan beberapa pola
(1)   FBil………………..Bil takrif + takrif
Contoh:
(231) dua belas
(232) tiga belas
(233) dua puluh dua
(234) seratus sepuluh
(235) dua ratus tiga puluh
Frase (231), (232), (233), (234) dan (235), di atas ialah frase bilangan yang terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan takrif.
(2)   FBil…………. Bil ( takrif) +  {N}
{takrif}           A
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti nomina atau ajektiva.
Contoh:
(236) dwiwarna
(237) pancasila
(238) catuwarga
(239)ekadarma
(240) tripada
Frase, (236), (237),(238),(239) dan (240) di atas adalah frase bilngan yag terdiri konstruksi bilangan takrif terikat dan nomina.
(3)   FBil………………. Bil takrif + Bil gugus
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan gugus,
Contoh:
(241) tiga kodi
(242) lima inci
(243) enam gross
(244) tujuh lusin
(245) delapan dacin
Frase (241),(242), (243), (244), dan (245) di atas terdiri bilangan takrif dan bilangan gugus
(4)   FBil…………….. Bil takrif + Bil cacah
Frase bilangan terdiri dari bilangan aktif diikuti bilangan cacah
Contoh:
(246) dua pertiga
(247) tiga perlima
(248) satu setengah
(249) dua perlima
(250) enam pertujuh
Frase (246), (247), (248), (249),dan (250) adalah farse bilngan yang terdiri dari bilangan takrif yaitu: dua tiga, satu, enm, dan bilangan cacah, yaitu: pertiga, perlima, setnah, seperlima, pertujuh.
(5)   FBil…………………. Bit +     (Dan)
Takrif (tetapi)+bit. Takrif
            (atau)

Frase bilangan terdiri bilangan takrif diikuti kanjungsi dan atau, tetapi, diikuti bilangan takrif.
Contoh:
(251) dua dan tiga
(252) dua atau tiga
(253) bukan dua tetapi tiga
(254) tiga atau empat
(255) (bukan) tiga tetapi empat
Frase (251), (252), (253), (254) dan (255),diatas adalah frase bilangan yang terdiri dari bilangan takrif diikuti bilangan takrif
(6)   F.Bil……………………… AdV+Bil
takrif
Frase  bilangan terdiri dari bilangan didahului adverbial
Contoh:
(256) hanya tiga
(257) belum dua puluh lima
(258) hampir seratus
(259) sudah tiga belas
(260) sedikitnya dua
Frase (256), (257), (258), (259) dan (260) diatas adalah frase bilangan yang terdiri dari bilangan takrif didahului adverbial.
(7)   F.Bil………………….. Bil.+AdV
takrif
Frase bilangan terdiri dari bilangan takrif diikuti adverbial.
Contoh:
(261) lima saja
(262) enam saja
(263) satu saja
(264) dua saja
(265) sepuluh saja
Frase(261), (262), (263), (264), dan (265) adalah frase bilangan yang terdiri dari bilangan takrif diikuti adverbial.
(8)   F.Bil……………………..Bil             + (Vtr)
Tak takrif
Frase bilangan terdiri dari bilangan taktarif diikuti nomina
Contoh:
(266) semua pesrta
(267) berbagai kegiatan
(268) seluruh kampung
(269) segenap rakyat
(270) bebagai usaha
Frase (266), (267), (268), (269),dan (270) adalah frase bialngan yang terdiri dari bialangan tak tariff diikuti nomina.

e.       Struktur frase verbal
Frase verbal dalah yang distribusinya sama dengan kata verbal, yang konstruksinya merupakan gabungan dari verbaldiikuti oleh verba maupun kategori kata yang lain. Konstruksi frase memperlihatkan beberapa pola ( struktur intern)
(1)   FV……………………………….  V +          (Vtr)
Subrodinatif                        intr           (V intr)
Frase verbal struktur subrodinatif terdiri dari verba intransitive diikuti verba transitif atau instransitif
Contoh:
(271) pergi membeli ( baju)
(272) pergi merantau
(273) pergi berenang
(274) bangkit berdiri
(275) datang menyembah (raja)


(2)   FV…………………V                +  V
      Koordinatif
Frase verbal koordinatif terdiri dari verba dan diikuti verba, yang berhubungan secara koordinatif.
Contoh:
(276) pulang pergi
(277) naik turun
(278) keluar masuk
(279) jual beli
(280) makan minum
Frase, (276), (277), (278), (279),dan (280) di ats adalah frase verbal yang terdiri dari verba dan verba yang berhubungan secara koordinatif
(3)   Fv …………………………. V + A atau A + V
Frase verba terdiri dari susunan verba diikuti ajektiva atau verba didahului ajektiva.
Contoh:
(281) berlari cepat atau cepat berlari
(282) berdiri tegak atau tegak berdiri
(283) berjalan lambat atau lambat berjalan
(284) berbicara keras atau bicara keras
(285) berkata lembut atau lembut berkata
Frase (281), (282), (283), (284), dan, (285) di atas memperlihatkan struktur verba diikuti ajektiva verba didahului ajektiva.
(4)   FV …………………… Adv + V
Frase verba terdiri dari verba didahului ajektiva.
Contoh:
(286) akan pergi
(287)  belum pulang
(288)  sedang belajar
(289) saling mencintai
(290) baku tembak
Frase (286), (287), (288), (289), dan (290) terdiri dari verba didahului adverbial.
(5)   FV ………………………… V + dengan +A
Frase verbal terdiri dari verba diikuti kata dengan ditambah ajektiv
Contoh:
(291) berdiri dengan tegak
(292) belajar dengan sungguh-sungguh
(293) makan dengan lahap
(294) tidur dengan nyenyak
(295) berlari dengan cepat
Frase ((291), (292),(293),(294) dan (295), diatas adalah frase verbal,yang terdiri dari verba diikuti dengan dan diikuti ajektiva.

(6)   FV ……………………….. V + F Prep
Frase verba terdiri dari verba diikuti frase propesisional.
Contoh:
(296) naik keatas
(297) masuk kedalam
(298) didorong ke bawah
(299) ditarik ke atas
(300) didesak ke samping
Frase (296), (297),(298),(299) dan (300) adalah frase verbal, yang terdiri dari verba diikuti frase preposisional
(7)   FV ……………….. V + AdV + A
Frase verbal terdiri dari verba ditambah dengan, diikuti adverbial, dan ajektiva.
Contoh:
(301) berdiri dengan sangat tegak
(302) belajar dengan amat rajin
(303) makan dengan amat lahap
(304) tidur dengan sangat nyenyak
(305) berlari dengan sangat cepat
Frase (301), (302), (303), (304) dan (305), diatas adalah, frase verbal yang terdiri verba diikuti dengan dan ajektiva.
(8)   FV …………………………. Ber-N+bil
Frase verbal terdiri dari nomina berawalan ber- diikuti bilangan.
Contoh:
(306) beranak lima
(307) berhutang banyak
(308) berbuah sedikit
(309) bertelur tiga
(310) berbiji satu
Frase (306), (307), (308), (309) dan (310) adalah frase verbal yang terdiri dari nomina berafiks ber-diikuti bilangan.
(9)   FV ……………………ber- N + A
Frase verba terdiri dari nomina berafiks ber- diikuti ajektiva.
Contoh:
(311) berbaju baru
(312) berkumis tebal
(313) berambut ikal
(314) berleher panjang
(315) berkulit halus
Frase (311), (312), (313), (314), dan (315) adalah proses verbal dengan konstruksi nomina dan afiks ber- megikuti ajektiva
(10)                        FV ……………… ber + N +kan + N
Fras verbal terdiri dari nomina dengan konfik ber – kan, dikuti nomina
Contoh:
(316) berazaskan pancasila
(317) beralaskan permadani
(318) bermahkotakan emas
(319) bersenjatakan parang
(320) bersepatukan kulit buaya
Frase (316), (317), (318), (319) dan (320) di atas, terdiri dari nomina dengan konfik ber- kan diikuti nomina
1.2  frase endosentis berinduk ganda
diatas telah dijelaskan bahwa struktur intern frase endosentris dibedakan atas berinduk satu dan berinduk ganda. Selanjutnya, frase berinduk ganda menurut struktur internnya  dibedakan atas frase koordinatif dan frase apositif.

a.       Frase koordinasi
Frase koordinasi adalah frase, endosentris berinduk ganda, yang komponen-komponenya secara potensial dan actual dapat dihubungkan dengan konjungsi. Masing- masing komponen frase ini berlainya refrenya, yang memperlihatkan kesetaran hubungan.
Contoh:
(321) suami istri
(322) rumah pekarangan
(323) sehat dan kuat
(324) belajar atau bekerja
(325) besar maupun kecil
Frase, (321), (322), (323), (324) dan (325) adalah frase koordinatif, yang tiap unsurnya masing-masing maerupakan inti, dan saling berhubungan secara koordinatif ( stara), mencermati hubungan antara unsure yang membentuk frase pada frase (321) dan (322) ternyata hubungan antara unsure- unsurnya tidak mempergunakan penghubung, sedangakan frase (323),(324) dan (325)  mempergunakan penghubung. Frase koordinatif yang tidak mengunakan pengghubung seperti halnya frase (321) dan (322), disebut  frase para taktik.

b.      Frase Apositif
Frase apositif adalah frase endosentris berinduk ganda yang komponen-komponennya menunjuk referen yang sama. Secara semantik terdapat unsur-unsur  yang terpenting dari unsure lain nya.
Contoh:
(326) Indonesia, tanah air ku
(327) kiki, gadis ini
(328) boediono yang menteri
(329) kami, bangsa indonesia
(330) ali, guru SD
Frase , (326), (327), (328), (329) dan (330) diatas adalah frase endo senteris berinduk ganda apositif. Unsure-unsur yang membentuk frase tersebut  telah saling tergantung, sehingga melihatkan kesetaraan. Salah satu unsur dalam fare-frase di atas memperlihatkan lebih penting dibandingkan unsur yang lainnya.

2.       Hubungan Makna Antara Unsur Frase
Pertemuan antara unsure-unsur pembentuk frase dalam suatu frase, menimbulkan hubungan makna antara unsur-unsurnya. Secara umum hubungan itu dibedakan atas penjumlahan, pemilihan, kesamaan, pembatas, penentu/ petunjuk , jumlah dan sebutan.

2.1  Makna dan Penjumlahan
Makna penjumlah dalam suatu frase ditunjuk oleh penggunaan konjungsi yang menyatakan jumlah baik secara eksplisit maupun implisit (parataktis).
Contoh:
(331) suami (dan) istri
(332) gula (dan) kopi
(333) kakak (dan) adik
(334) pembinaan (dan) pengembangan
(335) pemasukan (dan) pengeluaran
Frase, (331), (332), (333), (334), dan (335) di atas, memiliki makna prilaku yang dinyatakan oleh konjungsi dan baik secara eksplisit maupun implisit:

2.2  Makna Pemilihan
Makna pemilihan dalam frase diperlihatkan oleh penggunaan konjungsi atau baik secara eksplisit maupun secara implisit (parataktis).
Contoh:
(336) sabtu atau minggu
(337) aku atau engkau
(338) membaca atau memulai
(339) hitam (atau) putih
(340) maju atau mundur
Frase, (336), (337), (338), (339), dan (340) di atas memiliki makna pemilihan seperti yang  ditunjukan oleh penggunaan konjungsi atau baik secara eksplisit maupun parakatif.

2.3  Makna Kegunaan
Hubungan antara konstituen pembentuk frase kadang-kadang memperhatikan kesamaan rujukan. Informasi  yang dirujuk oleh konstituen itu menunjuk hal yang sama.
Contoh:
(341) Ahmad, guru SD
(342) Jakarta, ibu kota RI
(343) Yogya, kota pelajar
(344) UI, kampus perjuangan
(345) Bapak Soeharto, presiden RI
Frase, (341), (342),(343), (344), dan (345) di atas menyatakan kesamaan. Hal itu diperlihatkan oleh rujukan yang sama atas unsur-unsurnya terhadap informasi yang sama.


2.4  Makna Penerang
Salah satu unsur dalam frase menrangkan unsur yang lain. Atau dapat dikatakan bahwa salah satu unsur sebagai penerang bagi unsur yang lain.
Contoh:
(346) baju baru
(347) pohon rindang
(348) binatang buas
(349) acara terakhir
(350) rumah bagus
Frase, (346), (347), (348), (349), dan (350) merupakan frase yang memiliki hubungan makna penerang. Untuk kata baru pada frase (346) menerangkan kata baju. Untuk kata rindang (347) meneruskan kata pohon. Kata buas pada (348) menerangkan kata binatang, untuk kata terakhir pada frase (349), menerangkan acara dan selanjutnya pada frase (350) kata bgus menerangkan kata rumah.

2.5  Makna Pembatas
Salah satu unsur dalam frase (terutama unsur inti) kadang-kadang memilki pengertian atau informasi yang terlalu luas. Hingga oleh karena itu diperlukan hadirnya unsur yang lain, yang membatasi keluasan pengertian atau informasi yang dinyatakan oleh unsur inti.
(351) Jendela rumah
(352) Anggota DPR
(353) Buku matematika
(354) Catatan harian
(355) Kota Bogor
Frase, (351), (352), (353), (354), dan (355) memiliki makna pembatas. Hal ini nampak pada hadirnya kata rumah pada (351) yang membatasi jendela ; DPR pada (352) yang membatasi anggota; matematika yang membatasi kata buku pada (353); kata harian pada (354) membatasikata catatan dan kata Bogor, yang membtasi kata kota pada (355).

2.6  Makna Penentu
Sebagai mana halnya makna pembatas, salah satu unsur dalam frase kurang menyatakan makna yang generik, atau terlalu umum, sehingga tidak menentu rujukanya. Oleh karna itu perlu dihadirkan unsur lain dalam frase itu yang berfungsi sebagai penentu. Fungsi penentu ini bisanya direalisasikan oleh demonstrativa ini atau itu
Conto:
(356) pembangunan ini
(357) jendela itu
(358) penggawas ini
(359) gendong itu
(360) pekarangan itu
Kata ini dan itu pada frase (356), (357), (358), (359), dan (360) menentukan informasi kata pembangun, jendela, penggawas, gedung dan pekarangan. Demonstrativa Ani dan itu pada intruksi frase (356), (357),(358),(359) dan (360) tidak dapat diperluas dengan unsur lain.

2.7  Makna Jumlah
Salah satu unsur pembentuk frase,kadang-kadang menyatakan jumlah. Oleh karna itu hubungan yang ditimbulkanya bila bertemu dengan unsur lain, menyatakan makna jumlah.
Contoh:
(361) dua petani
(362) sepuluh jembatan
(363) sedikit persoalan
(364) banyak hambatan
(365) beberapa pejabat
Kata bilangan dua, sepuluh, sedikt, banyak, dan beberapa pada frse (361), (362), (363), (364), dan (365) menyatakan jumlah. Oleh karan itu frase di atas memiliki makna jumlah.

2.8  Makna Sebutan
Unsure dalam suatu frase, kadang merupakan sebutan bagi status atau keadaan unsur yang lain dalam frase tersebut. Hubungan makna yang ditimbulkan oleh kedua unsur frase tersebut menyatakan makna sebutan
Contoh:
(366) Bupati Amin
(367)Haji Achmad
(368) Ibu Guru
(369) Bapak Lurah
(370) Jendral Poniman
Kata –kata seperti bupati,haji, ibu, bapak, dan jederal pada frase (366), (367), (368), (369), dan (370) di atas menyatakan makna sebutan pada kata yang lain, yaitu pada kata: Amin, Achmad,Guru,Lurah dan Poniman. Oleh karna itu frase-frase di ats menyatakan hubungan makna sebutan.





BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa struktur frase memiliki dua bentuk struktur frase yaitu:
1. Struktur Frase Endosentris
Telah dijelakan bahwa frase endosentris yang dapat mingisi salah satu fungsi sintaksis memiliki distribusi yang sama dengan sebagian atau keseluruhan komponenya dan berarti bahwa dalam frase edosentris itu terdapat unsure yang dapat mewakili frase itu. Atau unsure yang dapat mewakili frase itu dipandang sebagai inti frase tersebut.
2. Hubungan Makna Antara Unsur Frase
Pertemuan antara unsure-unsur pembentuk frase dalam suatu frase, menimbulkan hubungan makna antara unsur-unsurnya. Secara umum hubungan itu dibedakan atas penjumlahan, pemilihan, kesamaan, pembatas, penentu/ petunjuk , jumlah dan sebutan.

















DAFTAR PUSTAKA
Abas lufi, 1967.pengantar linguistic dan tatabahsa bahasa Indonesia I, Bandung, jajasan penerbit Universitas Pajajaran.
Chaer, Abdul, 1988, Tata Bahasa Paraktis, Jakarta: Bratara
                    1994 linguistik Umum, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Moeliono, Anton M. ( peny), 1988, Tata Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
Kridalaaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia, Sintaksis. Jakarta: Pembinaan dan pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ramlan, 1986. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.
Samsuri, 1978. Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga
               1985, Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: Sastra Hudaya.
Verhaar, W.M. 1981. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada Unerversity Press.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar