ANALISIS
PEMBELAJARAN MIKRO
Disusun Sebagai Salah
Satu Tugas Akhir
Mata Kuliah
Pembelajaran Mikro
Oleh
Ana Wahyu Kusniati
(14040004)
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
TAHUN
2017
Tabel 1
Penilaian
Keterampilan Dasar Mengajar
Nama
Praktikan : Dedi
Saputra
|
Kelas : VII
|
Hari,
Tanggal :
Senin, 22 Mei 2017
|
KD : Memahami Cerita
Pendek baik lisan maupun tulisan.
|
No
|
Kriteria Penilaian
|
Deskripsi Penilaian (Komentar)
|
Skor
|
1
|
Ket. Membuka
|
Dalam
membuka sudah baik, diawali dengan salam, do’a sebelum memulai pembelajaran.
Namun selanjutnya guru tidak mengecek kehadiran siswa dan tidak melakukan
apersepsi, serta tidak mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
yang erat kaitannya dengan topik atau materi yang akan di bahas. Hal ini
sejalan dengan komponen keterampilan membuka pelajaran, dimana guru harus
mampu mengaitkan suatu materi yang dipelajari dengan suatu hal yang di
pelajarai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu diharapkan siswa mampu
menjadikannya sebagai batu loncatan untuk mengkaitkan antara materi yang
dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari.
|
3
|
2
|
Ket. Menjelaskan
|
Dalam
menjelaskan guru masih terfokus dengan materi dan dalam menjelaskan hanya
satu arah sehingga terksan guru yang lebih aktif. Pemahaman akan suatu materi
harus dimiliki oleh seorang guru, sehingga saat menjelaskan guru tidak
terfokus dengan materi yang sudah di siapkan, karena hal tersebut akan
membuat siswa bosan jika guru hanya membaca materi yang sudah disiapkan.
Dalam menjelaskan sesuai dengan komponen keterampilan menjelaskan dimana guru
harus dituntut untuk memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Kemudian agar guru tidak terkesan lebih aktif, seharusnya dalam menejlaskan
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman,
keraguan, atau ketidak-mengertiaannya ketika penjelasan itu diberikan.
Sehingga akan terlihat suatu komunikasi yang baik dalam pembelajaran akibat
interaksi yang dibentuk dalam menjelskan.
|
2
|
3
|
Ket. Bertanya
|
“ada
yang ingin ditanyakan”? guru menanyakan hal tersebut setelah menjelaskan dan
siswa hanya diam, artinya tidak terjadi komunikasi di dalam pembelajaran dan
disini guru belum memberikan acuan pertanyaaan, sehingga siswa diam atau
bingung. Dalam keterampilan bertanya guru dituntut untuk membangkitkan minat
dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan.
Dari hasil analisis yang penulis lakukan dalam proses pengajaran yang
dilaksanakan oleh saudara dedi, dadalm hal ini penulis menyimpulkan bahwa
guru belum memberikan acuan artinya sebelum memberikan pertanyaan, guru
seharusnya perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berisi informasi yang releven dengan jawaban yang diharapkan.
|
2
|
4
|
Ket. Memberi Penguatan
|
Penguatan
sudah baik guru memberikan penghargaan dalam bentuk tepuk tangan saaat siswa
sudah berani untuk maju membahas tugas yang diberikan oleh guru, tetapi dalam
menanggapi jawaban siswa guru belum memiliki penguatan dalam artian
membenarkan. Memberikan penguatan dalam kegiatan belajara mengajar dapat
berupa tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa, seperti: senyuman,
anggukan, kata membenarkan dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis
terhadap pengajaran yang dilakukan saudara dedi bahwa dalam hal ini penguatan
yang diberikan saudara dedi barulah berupa tepuk tangan, agar lebih baik lagi
jika penguatan yang diberikan ditambahkan dengan kata-kata membenarkan, agar
siswa semakin bersemangat untuk belajar.
|
3
|
5
|
Ket. Menggunakan Media
|
Sudah
baik, dalam menggunakan media disini guru menggunakan media LCD dalam bentuk
PPT. Tetapi, yang memprogram LCD tersebut bukanlah guru dan PPT yang
disajikan kurang menarik sehingga siswa tidak fokus dengan materi yang
disajikan. Guru yang baik dalam era modern ini dituntut untuk mengerti
tekhnologi, sehingga seharusnya guru melakukan pengoprasian media secara
sendiri, karena tentunya dalam aplikasinyanya nanti guru kedepan akan lebih
dituntut untuk tidak gaptek dalam menjalankan atau mengoprasikan media
pembelajaran baik itu melalui laptop, LCD dan sebagainya. Kemudian hal ini
juga nantinya akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar atau
memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru.
|
3
|
6
|
Ket. Mengelola Kelas
|
Dalam
mengelola kelas guru hanya duduk di depan saja, kurangnya interaksi dengan
siswa, kurang memberikan perhatian, sikap tanggap dan kurang memusatkan
perhatian pada kelompok. Sesuai dengan komponen keterampilan mengelola kelas,
disini guru dituntut untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan terhadap saudara dedi,
bahwa dalam mengelola kelas saudara dedi hanya duduk dan kalaupun berdiri
saudara dedi hanya berdiri di satu tempat, sehingga hanya siswa pada bagian
depan saja yang mendapat perhatian. Akan lebih baik lagi jika dalam
aplikasinya nanti, guru mampu mengkondisikan kelas secara merata tidak hanya
satu tempat saja, hal ini akan memicu sikap tanggap siswa, serta siswa akan
merasa diperhatikan oleh guru.
|
2
|
7
|
Ket. Mengadakan Variasi
|
Variasinya
guru menggunakan contoh dari cerpen lalu diminta mengidentifikasi dan sudah
baik (terlihat) dalam bentuk media pembelajaran. Akan lebih baik lagi jika
guru, tidak hanya menggunakan variasi media dalam mengajar, tetapi bisa juga
di gunakan variasi gaya mengajar, agar pembelajaran lebih menyenangkan dan
menarik perhatian peserta didik.
|
3
|
8
|
Ket. Mengajar Perorangan dan Kelompok Diskusi
|
Dalam
mengajar perorangan belum terliht, dan dalam keterampilan mengajar kelompok
diskusi guru belum terlihat benar-benar siap, serta belum melakukan supervisi.
Hendaknya dalam mengajar perorangan guru mampu melakukan pendekatan kepada
siswa-siswa yang belum memahami apa yang dijelaskan, dan belum memahami tugas
yang diberikan. Sementara dalam diskusi kelompok kecil disini juga guru
terlihat tidak siap, sehingga saat diskusi berlangsung siswa ada yang
mengobrol dan sebaginya, dan guru tidak menegur atau membimbing satu persatu
siswa yang sedang melakukan diskusi. Pada dasarnya mengajar perorangan
bertujuan untuk terjadinya hubungan interpersonal antara guru dengan siswa,
dan siswa dengan siswa.
|
2
|
9
|
Keterampilan Menggunakan model, strategi dan metode
|
Metode
yang digunakan adalam metode ceramah, model yang digunakan adalah
ekspositoris (menyampaikan isi pelajaran secara langsung), strategi yang
digunakan adalah strategi ekspositori (guru memegang peranan yang sangat
penting /dominan). Dalam kurikulum 2013 metode ceramah, model dan strategi
ekspositoris tidak lagi digunakan secara penuh, karena dalam kurikurun 2013
disini menuntuk siswa untuk mencari tahu secara mandiri apa yang akan dibahas
dan memecahkan permasalahan secara mandiri, disini peran guru bukanlah
sepenuhnya harus menjelaskan, tetapi lebih kepada siswa yang mencari tahu
secara mandiri.
|
3
|
10
|
Penggunaan Bahasa
|
Bahasa
yang digunakan sudah baik, karena menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
|
3
|
11
|
Volume Suara
|
Voleme
suara masih terkesan sama, kurangnya penekanan di berbagai bagian. Tetapi,
sudah baik. Pada saat menjelaskan materi pelajaran seorang guru dituntut
untuk dapat mengatur volume suara tinggi rendahnya suara menentukan dan
memberikan penekanan tersendiri dalam menyampaikan materi.
|
3
|
12
|
Ket. Menutup
|
Dalam
menutup guru menyimpulkan materi atau ringkasan, guru memberikan tugas, dan
menutup dengan salam. Tetapi guru belum memberikan dorongan psikologi dan sosial
atau motivasi. Akan lebih baik lagi jika dalam menutup pembelajaran guru
memberikan dorongan social atau psikologi yang akan menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran. Dapat berupa member motivasi, member harapan-harapan
posirif fan memuji hasil yang telah dicapai oleh peserta didik.
|
3
|
Keterangan:
4= Sangat Baik
3=Baik
2=Cukup
1=Kurang
Stelah mendeskripsikan skor maka
selanjutnya memberikan nilai pada masing-masing aspek dengan menggunkan rumus:
Keterangan:
N = Nilai siswa
X = Skor yang diperoleh siswa
Y =
Skor maksimal
Tabel
2
Pedoman
Penskoran dalam Pengajaran Mikro
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Bobot
|
Penghitungan
|
1
|
Ket. Membuka
|
3
|
10
|
|
2
|
Ket. Menjelaskan
|
2
|
10
|
|
3
|
Ket. Bertanya
|
2
|
5
|
|
4
|
Ket. Memberi Penguatan
|
3
|
5
|
|
5
|
Ket. Menggunakan Media
|
3
|
10
|
|
6
|
Ket. Mengelola Kelas
|
2
|
10
|
|
7
|
Ket. Mengadakan Variasi
|
3
|
10
|
|
8
|
Ket. Mengajar Perorangan dan Kelompok Diskusi
|
2
|
10
|
|
9
|
Keterampilan Menggunakan model, strategi dan metode
|
3
|
10
|
|
10
|
Penggunaan Bahasa
|
3
|
5
|
|
11
|
Volume Suara
|
3
|
5
|
|
12
|
Ket. Menutup
|
3
|
10
|
|
Jumlah
|
100
|
66,25
|
Tabel
3
Tolak Ukur Menentukan
Kemampuan Siswa
No
|
Persentase
|
Tolak Ukur
|
Keterangan
|
|
0-4
|
E-A
|
|||
1
|
85-100
|
4
|
A
|
Sangat baik
|
2
|
75-84
|
3
|
B
|
Baik
|
3
|
60-74
|
2
|
C
|
Cukup
|
4
|
40-59
|
1
|
D
|
Kurang
|
5
|
0-39
|
0
|
E
|
Sangat Kurang
|
Sumber: (Burhan Nurgiantoro, 2001: 399)
Tabel 4
Lembar Penilaian yang dijadikan
Acuan Analisis
NO
|
NAMA
|
NPM
|
1
|
Rizki
Aulia Putri
|
14040013
|
2
|
Ana
Wahyu Kusniati
|
14040004
|
3
|
Shendi
Apriliawan W
|
14040035
|
4
|
Runi
Setiasih
|
14040019
|
5
|
Rahmat
Mahardika
|
14040017
|
Berdasakan
hasil analisis yang penulis lakukan terhadap pembelajaran yang dilaksanakan
oleh saudara Dedi Saputra, melihat acuan pensekoran makan di peroleh hasil
pengajaran yang dicapai oleh saudara Dedi Saputra yaitu 66,25. Jika mengacu
terhadap tebel kemampuan siswa saudara Dedi saputra di kategorikan memiliki
kemampuan cukup dalam proses pengajaran.
Pringsewu, 26 Mei 2017
Penilai,
Ana Wahyu Kusniati
NPM 14040004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar