PENGERTIAN
DAN HAKIKAT WACANA
Makalah
Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Wacana
BI
Dosen
Pengampu: Drs. Wanawir AM, M.M., M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
1
ANA
WAHYU KUSNIATI 14040004
INTAN
SITI SOLEHA 14040023
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2017
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanya diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta dan Pemilik jiwa
dan ruh seluruh makhluk dan telah menjadikan Muhammad, Rasulullah saw sebagai
teladan dan anutan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi termulia, Muhammad saw, segenap
keluarganya, sahabat-sahabat, dan umat yang senantiasa memegang teguh ajarannya
sampai hari berbangkit. penyusun doakan semoga kita semua berada dalam rahmat
dan ridho-Nya, sehingga tak sedikitpun ruang dan waktu, melainkan memberikan
manfaat untuk umat dalam keseharian kita, Aamiin.
Dengan
terselesaikannya makalah dengan Judul “Pengertian dan Hakikat Wacana”, ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
Bapak Wanawir
AM, M.M., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Wacana BI. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, ’’tidak ada jalan yang tidak berlubang’’ maka
tidak ada manusia yang sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan makalah dimasa yang akan
datang. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
dan bagi semua pihak yang telah membaca makalah ini.
Pringsewu, Oktober 2017
Penyusun,
Kelompok 1
A.
Latar belakang
Istilah
wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata
wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi,
hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.
Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak
mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada
yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada
juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh
banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik,
komunikasi, sastra dan sebagainya.
Pembahasan
wacana berkaitan erat dengan pembahasan keterampilan berbahasa terutama
keterampilan berbahasa yang bersifat produktif , yaitu berbicara dan menulis.
Baik wacana maupun keterampilan berbahasa, sama-sama menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi. Wacana berkaitan dengan unsur intralinguistik (internal
bahasa) dan unsur ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi
seperti interaksi sosial (konversasi dan pertukaran) dan pengembangan tema (monolog
dan paragraf).
Realitas
wacana dalam hal ini adalah eksistensi wacana yang berupa verbal dan nonverbal.
Rangkaian kebahasaan verbal atau language exist (kehadiran kebahasaan) dengan
kelengkapan struktur bahasa, mengacu pada struktur apa adanya; nonverbal atau
language likes mengacu pada wacana sebagai rangkaian nonbahasa (rangkaian
isyarat atau tanda-tanda yang bermakna). Wujud wacana sebagai media komunikasi
berupa rangkaian ujaran lisan dan tulis. Sebagai media komunikasi wacana lisan,
wujudnya dapat berupa sebuah percakapan atau dialog lengkap dan penggalan
percakapan. Wacana dengan media komunikasi tulis dapat berwujud sebuah teks,
sebuah alinea, dan sebuah wacana.
Berdasarkan
uraian di atas ,betapa pentingnya apa
itu wacana dan memahami nya supaya tidak terjadinya kesalah pahaman
dalam pengertian wacana , maka dari itu kami menbahas topik hakikat wacana
B.
Rumusan
masalah
Untuk menghindari
adanya kesimpangsiuran dalam makalah ini,maka kami membatasi masalah-masalah
yang akan dibahas diantaranya :
1. Apa
pengertian wacana ?
2. Bagaimanakah hakikat wacana?
C.
Tujuan
dan manfaat
Dalam penyusun makalah
ini kelompok kami memiliki beberapa tujuan dan manfaat :
1. Untuk
mengetahui tentang pengertian wacana
2. Untuk
mengetahui tentang hakikat wacana.
D.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan
kelompok kami adalah metode Deskripsi atau kajian pustaka
E.
Pembahasan
a.
Hakikat wacana dan Pengertian Wacana
Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak
disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.
Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak
mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada
yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada
juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh
banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik,
komunikasi, sastra dan sebagainya.
b. Pengertian
Wacana
Secara bahasa wacana
berasal dari bahasa Sansekerta: wac/wak/vak” yang artimya “berkata, berucap”
kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata “ana” yang
berada dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna “membedakan”.
Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.
Wacana adalah rentetan
kalimat yang saling berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan
proposisi lainnya di dalam kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu
bangun bahasa. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan utuh karena setiap
bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu. Wacana di dalam kebahasaan
menempati hierarki teratas karena merupakan satuan gramatikal tertinggi dan
terbesar. Wacana dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh yang
lebih besar, seperti buku atau artikel yang berisi amanat lengkap. Kata yang
digunakan dalam wacana haruslah berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang
lepas konteks. Wacana amat bergantung pada keutuhan unsur makna dan konteks
yang melingkupinya.
Menurut Abdul Chaer
(2012:267) Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, sehingga dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.Wacana dikatakan
lengkap karena di dalamnya terdapat konsep, gagasan, pikiran atau ide yang
utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau oleh pendengar
(dalam wacana lisan) tanpa keraguan apapun.Wacana dikatakan tertinggi atau
terbesar karena wacana dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi
persyaratan gramatikal dan persyaratan kewacanaan lainnya (kohesi dan
koherensi).Kekohesian adalah keserasian hhubungan antar unsur yang ada. Wacana
yang kohesif bisa menciptakan wacana yang koheren (wacana yang baik dan benar).
Senada dengan pendapat
ahli Adiwimarta, dkk (dalam Fatimah Djajasudarma, 2010: 2) wacana adalah
perkataan, ucapan, tutur yang merupakan satu kesatuan, keseluruhan tutur. Sedangkan
dalam Kushartanti dkk (2005:92)wacana
adalah kesatuan makna semantis antarbagian didalam suatu bangun bahasa dengan kesatuan
makna, wacana dilihat sebagai bangun bahasa yang utuh karena setiap bagian di
dalam wacana itu berhubungan secara padu.
Dari beberapa pendapat
ahli di atas dapat kami simpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang
lengkap yang disajikan secara teratur dan membentuk suatu makna. Wacana adalah
rangkaian ujaran lisan maupun tulisan yang mengungkapkan suatu hal, disajikan
secara teratur (memiliki kohesi dan koherensi), dibentuk oleh unsur segmental
dan nonsegmental bahasa. Mempelajari wacana berarti pula mempelajari bahasa
dalam pemakaian. Di samping itu, pembicaraan tentang wacana membutuhkan
pengetahuan tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kalimat.
F.
Kesimpulan
Istilah wacana berasal dari kata
sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata wacana adalah salah satu
kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi manusia, dan
lingkungan hidup. . Wacana adalah rentetan kalimat yang
berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi di antara uraian kalimat-kalimat
tersebut. Banyak hal yang di bahas dalam konsep dasar wacan ini, antara
lain hakikat wacana yakni banyak kata
yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa
pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Seperti halnya banyak kata yang
digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa
pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana
sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Wacana merupakan satuan
bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks
sosial.Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran.Wacana
dapat berbentuk lisan atau tulis .
DAFTAR LITERASI
Abdul
Chaer. (2012). Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kushartanti
dkk. (2005). Pesona Bahasa Langkah Awal
Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fatimah
Djajasudarma. (2010). Wacana Pemahaman
dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Refika Aditama.
Yulita
Atik Marchita. (2012). Hakikat Wacana.
[Online]. Tersedia: http://yulitamarchita.blogspot.co.id/2012/12/makalah-wacana.html
[11
Oktober 2017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar