Mendeskripsikan Bentuk Kata Berimbuhan Dalam Bahasa Lampung
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Lampung
Dosen Pengampu : Amy Sabila, M.Pd.
Disusun oleh:
Prodi: Bahasa dan Sastra Indonesia
1. ANA WAHYU KUSNIATI : 14040004
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi
allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan. Tanpa pertolongan- Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa Sholawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada Junjungan Kita Nabi Agung Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari zaman jahiliah ke zaman yang terang benderang ini.
Makalah ini memuat materi tentang “Bentuk kata berimbuhan bahasa
Lampung” penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang
telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi konstribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun, guna terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Pringsewu, 04 Oktober 2015
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Manfaat. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
dan macam-macam Prefiks
B.Pengertian
dan macam-macam Infiks
C.Pengertian
dan macam-macam Sufiks
D.Pengertian
dan macam-macam Konfiks
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebuah kata dasar atau
bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam pertuturan.
Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk
dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk
dasrnya. Imbuhan mana yang harus digunakan tergantu pada keperluan penggunaanya
didalam pertuturan. Utuk itu keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata
dasar atau bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan
lain.
Bahasa Lampung adalah salah satu bahasa dari kepulauan Nusantara
yang masih hidup dan dipakai oleh masyrakat penuturnya. Terutama sebagai bahasa
pergaulan intrasuku. Selain bahasa Lampung juga masih dipakai dalam
upacara-upacara adat, seperti upacara pernikahan, pemberian nama atau pemberian
gelar, khitanan dan lain-lain.
Dalam bahasa Lampung dapat kita lihat sistem morfologi, yaitu ilmu
linguistik yang mempelajari tentang kata. Didalam kata dalam bahasa Lampung,
Dialek Tulang bawang dapat kita lihat
dalam penggunaan afiksasi dalam kata atau kalimat.
Dalam dialek Tulang bawang, proses morfologis dapat berupa
pengimbuhan dengan/tanpa perubahan bunyi atau hanya berupa berubahan bunyi. Verba
berafiks dapat dibedakan menjadi (1) verba berprefiks, (2) verba berinfiks, (3)
verba bersufiks.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
saja kah bentuk kata berimbuhan dalam bahasa Lampung ?
2.
Apakah
yang dimaksud dengan Prefiks dalam bahasa lampung ?
3.
Apakah
yang dimaksud dengan Infiks dalam bahasa Lampung ?
4.
Apakah
yang dimaksud dengan sufiks dalam bahasa Lampung ?
5.
Apakah
yang dimaksud dengan konfiks dalam bahasa Lampung ?
C.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:
1.
Mengetahui
tentang bentuk kata berimbuhan dalam bahasa Lampung.
2.
Mengetahui
maksud Prefiks dalam bahasa Lampung.
3.
Mengetahui
maksud Infiks dalam bahasa Lampung.
4.
Mengetahui
maksud Sufiks dalam bahasa Lampung.
5.
Mengetahui
maksud Konfiks dalam bahasa Lampung.
D.
Manfaat
1.
Kehadiran
makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran bahasa lampung
khususnya pengetahuan tentang kata beribuhan dalam bahasa lampung.
2.
Makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman atau wawasan
tentang kata berimbuhan dalam bahasa Lampung, serta memberikan sumbangan
pikiran terhadap tenaga pengajar, khususnya pada pengajaran bahasa Lampung.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata
berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi).
Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk
membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan. Kata berimbuhan adalah kata yang mendapat salah satu imbuhan yang
terdapat dalam bahasa daerah Lampung. Imbuhan dalam bahasa Lampung dapat
dibedakan atas :
1.
Prefiks
(Awalan).
2.
Infiks
(sisipan).
3.
Sufiks
(Akhiran).
A.
Prefiks
Prefiks yang biasa disebut awalan dalam bahasa Lampung terdiri atas
:
Nge/nga-, ( Nye/nya-, n-, m-, ), bu/ba/be-, ka/ke-, ti-, sa/se-,
di-.
Penjelasan adalah sebagai berikut :
a.
Prefiks
Nge-/nga-
Imbuhan
Nge-/nga dalam bahasa Lampung berfungsi membentuk kata kerja. Imbuhan ini
mempunyai alemor nye-, m, n, dapat tetap dan dapat pula mengalami perubahan
bentuk.
Tidak
mengalami perubahan bentuk Misalnya :
Nge
+ baca: ngebaca = membaca
Nge
+ jual : ngejual = menjual
Nge
+ rasa : ngerasa = merasa
Imbuhan
nge- yang mengalami perubahan misalnya :
Nge
+ ubah : ngubah = merubah
Nge + ekham :
ngekham= merindu
Nge +
kawil : ngawil = memancing
Makna
Prefiks Nge- dengan berbagai fariasi alternatifnya adalah sebagai berikut :
a.
Melakukan
perbuatan atau pekerjaan seperti yang tertera pada kata dasarnya. Misalnya :
ngebaca, nulis, netuk dan sebagainya.
b.
Membuat
sesuatu sebagai mana terdapat pada kata dasarnya.
Misalnya
: nyambol, ngegulai, nyeruit dan seagainya.
c.
Menggunakan/memakai
alat seperti pada kata dasarnya.
Misalnya
: macul, mahat, nyepida, nyelana, nyukut dan sebagainya.
d.
Mencari
atau mengumpulkan sesuatu.
Misalnya
: ngejukuk, ngedamar dan sebagainya.
e.
Menyatakan
pekerjaan untuk diri sendiri atau menikmati.
Misalnya
: ngupi, ngeteh, ngerukuk dan sebagainya.
f.
Mengeluarkan
suatu suara.
Misalnya
: ngerintih, ngaduh, ngringkik dan sebagainya.
g.
Bila
kata dasarnya menunjukan tempat maka berarti menunjukan arah.
Misalnya
: minggikh, nganan, ngiri, ngerantau dan sebagainya.
h.
Melakukan
atau berbuat seperti kata dasarnya
Misalnya
: ngebisu, matung, maling dan sebagainya.
b.
Prefiks
Nye-/nya-
Awalan
Nye- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan Nye- dipergunakan apabila kata yang
dilekati menggunakan konsonan /c/ dan /s/. Awalan Nye- menjadi Ny-, sedangkan
konsonan /c/, dan /s/ luluh atau hilang.
Contoh
:
Nye
+ subuk : nyubuk = mengitai
Nye
+ cukut : nyukut = menggunakan kaki
Nye
+ celuk : nyeluk = merogoh
c.
Prefiks
Ne-
Awalan
ne- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan ne- dipergunakan apabila kata yang
dilekati menggunakan konsonan /t/. Awalan ne- berubah menjadi n-, sedangkan
konsonan /t/ luluh atau hilang.
Contoh
:
Ne +
tetuk : netuk = memukul
Ne +
tuntong : nuntong = menatap
Ne + tutuk : nutuk = mengikut
d.
Prefiks
Me-
Awalan
me- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan me- dipergunakan apabila kata yang
dilekati menggunakan konsonan /p/. Awalan me- berubah menjadi m-, sedangkan
konsonan /p/ luluh atau hilang.
Contoh
:
Me +
pitit : mitit = mencubit
Me +
pikikh : mikikh = memikirkan
Me +
papah : mapah = menuntun
e.
Prefiks
Be-/bu-/ba-
Prefiks
bu-/be- berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks bu-/be- bila melekat pada
sebuah kata tidak mengalami perubahan fonem.
Contoh
:
Bu +
celana : bucelana = bercelana
Bu +
lamban : bulamban = berumah tangga
Bu +
hiyas : buhiyas =
berhias
Be +
duit : beduit =
berduit
Be +
buah : bebuah = berbuah
Be +
lima : belima = berlima
Arti Prefiks bu-/be-
kemungkinannya adalah sebagai berikut :
·
Menyatakan
arti memiliki atau mempunyai, misalnya :
Bugelakh
(bernama), bubapak (berayah), bukajong (beristri).
·
Menyatakan
arti mempergunakan atau memakai, misalnya :
Bekawai
(berbaju), busepida (bersepeda), busepatu (bersepatu).
·
Menyatakan
arti mengerjakan sesuatu atau mengadakan seseuatu, misalnya :
Budakhak
(berladang), bekebun (berkebun),buhengas (bernafas).
·
Menyatakan
arti himpunan, misalnya :
Bebulan-bulan,
bekhani-khani, bukilo-kilo.
·
Menyatakan
arti perbuatan mengenai diri sendiri, misalnya :
Buhias
(berhias), bucelak (bercelak), bulajar (belajar).
·
Menyatakan
arti berbalas, migsalnya :
Bubalos
(berbalas), bekhunding (berunding).
·
Menyatakan
arti menghasilkan, misalnya :
Bebuah
(berbuah), butelui (bertelur), bukicau (berkicau).
·
Menyatakan
arti memanggil, misalnya :
Buniku
(memanggil kamu), buabang (memanggil abang).
f.
Prefiks
Ke-/ka-
Prefiks
ke-/ka- berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks ini tidak mengalami perubahan
bentuk jika dilekatkan pada kata dasar. Alternatif makna yang ditimbulkan yaitu
:
·
Menyatakan
ketidaksengajaan, misalnya :
Ka-/ke-
+ilik: keilik = terinjak
Ka-/ke-
+ usung : keusung = terbawa
Ka-/ke-
+ bebok : kebebok = tertimbun
·
Menyatakan
kesanggupan, misalnya :
Ka-/ke-+
kanik : kekanik= dapat dimakan
Ka-/ke-
+ usung : keusung = dapat dibawa
Ka-/ke-
+ ukukh : keukukh = dapat/ mampu diukur
·
Menyatakan
tingkat/ urutan/ kumpulan, misalnya :
Ka-/ke-
+ telu : ketelu = tingkatan tiga
Ka-/ke-
+ khua : kekhua = yang kedua
Ka-/ke- +
khamik : kekhamikan = kebanyakan/ umumnya
g.
Prefiks
di-
Prefiks
di- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Fungsi ini semacam dengan awalan di-
dalam bahasa Indonesia. Jika di- sebagai kata depan letaknya ada didepan nama
tempat atau menunjukan tempat.
Contoh
:
·
Awalan
di-
Di +
tulis : ditulis = ditulis
Di +
tetuk : ditetuk = dipukul
Di +
halang : dihalang = dilarang
·
Kata
depan di-
Di +
lamban : dilamban = dirumah
Di +
lom : dilom = didalam
Di +
pasakh : dipasakh = dipasar
h.
Prefiks
Se-/sa-
Prefiks
se-/sa- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks se-/sa- bila melekat pada
sebuah kata tidak mengalami perubahan yaitu :
·
Apabila
awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata benda berarti satu.
Contoh
:
Se-/sa-
+ kamakh : sekamakh = satu kamar
Se-/sa-
+ mubil : semubil =
satu mobil
Se-/sa-
+ lamban : selamban = satu
rumah
·
Apabila
awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata keadaan berarti sama atau seperti.
Contoh
:
Se-/sa-
+ langgakh : selanggakh = sama tinggi atau setinggi
Se-/sa-
+ khayang : sekhayang = sama kurus atau sekurus
Se-/sa-
+ helau : sehalau = sama baik atau sebaik
Selain bentuk se-/sa- terdapat pula
awalan sang-. Prefiks sang- menunjukan makna satu atau seluruh atau seisi.
Contoh
:
Sang
+ kebun: sang kebun = satu/seisi kebun
Sang
+ lamban : sang lamban = satu rumah/seisi rumah/serumah
Sang
+ pekon : sang pekon = satu/seisi desa/sedesa
i.
Prefiks
ti-
Prefiks
ti- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Prefiks ti- tidak mengalami perubahan
bentuk bila melekat pada sebuah kata.
Contoh
:
Ti +
akuk : tiakuk = diambil
Ti +
kanik : tikanik = dimakan
Ti +
cancan : ticancan = dipegang
Ti +
liyak : tiliyak = dilihat
j.
Prefiks
ta-/te-
Prefiks
ta-/te- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks ta-/te- ini dapat mengalami
perubahan bila melekat pada sebuah kata.
Contoh
:
Ta-/te +
suwah : tenyuwah = hasil membakar
tasuah = terbakar
Ta-/te- +
panggng : temanggang = hasil memanggang
tapanggang = terpanggang
Te-/ta- +
kanjat : tekanjat = menjadi kaget
tanganjat = alat membuat kaget
Ta-/te-
+ usung : tangusung = bawaan
teusung =
terbawa
Ta-/te- +
odok : tangodok =
hasil memungut
Ta-/te- +
ikok : tangikok =
hasil mengikat
k.
Prefiks
pe-
Prefiks
pe- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks pe- dapat mengalami perubahan
bentuk bila melekt pada kata dasar.
Contoh
:
Pe +
tinju : petinju = petinju
Pe +
tani : petani = petani
Pe +
liyom : peliyom = pemalu
Pe +
maling : pemaling = suka mencuri
Pe +
kupi : pengupi = pengopi
Pe +
tulung : penulus = penolong
Pe +
teduh : peneduh = pemikiran
l.
Prefiks
da-
Prefiks
da- berfungsi untik mempertegas kata yang diikutinya.
Contoh
:
Da +
bingi : dabingi = pada malam
Da +
khani : dakhani = siang hari
Da +
khebok : dakhebok = sebentar
Da +
amai : damai = tidak bertentangan
B.
Infiks
Infiks
atau yang biasa disebut sebagai sisipan dalam suatu kata dalam bahasa Lampung
terdiri : -al-, -akh-, -am-, -an-, -am+akh-.
a.
Infiks
“al”
Kata Dasar
|
Infiks
|
Kata Jadian
|
Maknanya
|
Tambun
|
- Al -
|
Talambun
|
Banyak sekali
|
Gegai
|
- Al -
|
Gelegai
|
Memili-milih
|
Tabokh
|
- Al -
|
Lalabokh
|
Penambah
|
Kiung
|
- Al -
|
Kaliung
|
Terkurung
|
Gituk
|
- Al -
|
Galituk
|
Mondar-mandir
|
Cemut
|
- Al -
|
Calemut
|
Masuk lumpur
|
Lepot
|
- Al -
|
Lalepot
|
Lepat (kue)
|
Longkop
|
- Al -
|
Lalongkop
|
Tengkurap
|
Gesong
|
- Al -
|
Galesong
|
Hitam
mengkilat
|
Gedui
|
- Al -
|
Gagedui
|
Jalan
mengayun
|
Cebus
|
- Al -
|
Celambus
|
Kecebur
|
b.
Infiks
“akh”
Kata Dasar
|
Infiks
|
Kata Jadian
|
Maknanya
|
Gasak
|
- akh -
|
Gakhasak
|
Gemuruh
|
Gamak
|
- akh -
|
Gakhamak
|
Dikerjakan
|
Junjung
|
- akh -
|
Jakhunjung
|
Meninggikan
|
Ciluk
|
- akh -
|
Jakhiluk
|
Tempat yang
rendah
|
Kelom
|
- akh -
|
Kakhelum
|
kehitam-hitaman
|
Kiput
|
- akh -
|
Kakhiput
|
mengecil
|
Keloh
|
- akh -
|
Kakheloh
|
lenggang
|
c.
Infiks
“am”
Infiks “am”
pada umumnya menujukan arti sifat seperti pada kata dasarnya.
Kata Dasar
|
Infiks
|
Kata Jadian
|
Maknanya
|
Gakhetuk
|
- am -
|
Gamakhetuk
|
Gemertak
|
Getom
|
- am -
|
Gametom
|
Takut hati
|
Muli
|
- am -
|
Mamuli
|
Gadis
|
Gegoh
|
- am -
|
Gamegok
|
Suara yang
ramai
|
Tegoh
|
- am -
|
Tamegoh
|
Tiba, sampai
|
Kiyuk
|
- am -
|
Kamiyuk
|
Layu
|
Pudak
|
- am -
|
Pamudak
|
Wajah
|
d.
Infiks
“an”
Infiks “an” berfungsi membentuka kata benda.
Kata Dasar
|
Infiks
|
Kata Jadian
|
Maknanya
|
Bawang
|
- an -
|
Benawang
|
Tanah rawa
|
Tekhok
|
- an -
|
Tanekhok
|
Ingin/mau
|
Tuwakh
|
- an -
|
Tanuwakh
|
Sudah/hasil
menebang
|
Tebong
|
- an -
|
Tanebong
|
Tepat
|
Tinuk
|
- an -
|
Taninuk
|
Penglihatan
|
Tekang
|
- an -
|
Tanekang
|
Memegangi
|
Tabokh
|
- an -
|
Tanabokh
|
Tebaran
|
Tengis
|
- an -
|
Tanengis
|
Pendengaran
|
e.
Infiks
Gabungan “am” dan “akh”
Infiks gabungan
“am” + “akh”menunjukan arti sifat banyak seperti kata dasarnya.
Kata Dasar
|
Infiks
|
Kata Jadian
|
Maknanya
|
Gadak
|
+ am + akh
|
Gamakhadak
|
Suara
gradak-gruduk
|
Gintuk
|
+ am + akh
|
Gamakhintuk
|
Sambung-menyambung
|
Gantung
|
+ am + akh
|
Gamakhintung
|
Bergelantungan
|
Gusuk
|
+ am + akh
|
Gamakhusuk
|
Suara
menerobos sesuatu
|
Gintil
|
+ am + akh
|
Gamakhintil
|
Barang
kecil-kecil digantung
|
C.
Sufiks
Sufiks
atau akhiran adalah bentuk morfem terikat yang diletakkan dibelakang sebuah
kata. Sufiks dalam bahasa Lampung yaitu : -an, -ko/-kon, -I/-e, dan –do.
a.
Sufiks
–an
Sufiks/akhiran
–an berfungsi membentuk kata benda sufiks –an apabila dirangkaikan dengan kata
dasar tidak mengalami peruhbahan bentuk.
Contoh
:
Inom
+ an : inoman = minuman
Kanik
+ an : kanian = makanan
Pakai
+ an : pakaian = pakaian
Tahun
+ an : tahunan = tahunan
b.
Sufiks
-ko/-kon
Sufiks
-ko/-kon membentuk kata kerja imperatif. Sufiks -ko/-kon ini bila melekat pad
kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –ko/-kon sebenarnya alomorf saja, karena
baik fungsi dan maknanya sama.
Contoh
:
Akuk
+ ko/kon : akukko = ambilkan
akukkon
Cakak
+ ko/kon : cakakko = naikkan
cakakkon
Mati
+ ko/kon : matiko = matikan
matikkon
Juk
+ ko/kon : jukko = jalankan
jukkon
c.
Sufiks
–i/-e
Sufiks
–i/-e membentuk kata kejra empertatif. Sufiks –i/-e ini bila melekat pada kata
dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –i/-e sebenarnya alemorf saja, karena
baik fungsi maupun maknanya sama.
Contoh :
Kulik
+ i : kuliki/e = Kuliti/kupasi
Bedak
+i :
bedaki/e = Bedaki
Tayakh
+i :
Tayakhi/e = Lempari
Tabokh
+ i :
Tabokhi/e = Taburi
Gegai + i :
Gegaii/e = Bersihi
d.
Sufiks
–ni/-ne
Sufiks
–ni/-ne membentuk kata benda. Sufiks –ni/-ne ini bila melekat pada kata dasar tidak
mengalami perubahan. Sufiks –ni/-ne sebenarnya alemorf saja, karena baik fungsi
atau maknanya sama.
Contoh:
Enggom +ni/ne : enggomni/ne : istrinya
Lamban +ni/ne : lambanni/ne : rumahnya
Anak +ni/ne
: anakni/ne : anaknya
Bangik +ni/ne
: bangikni/ne : enaknya
Cawa +ni/ne
: cawani/ne : katanya
D.
Konfiks
ke-an dan pe-an
a.
Konfiks
Ke – an
Konfiks
adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk
satu arti. Fungsi konfiks ke – an membentuk kata benda arti yang mungkin
didukung oleh konfiks ke – an adalah:
·
Menyatakan
terlalu
Contoh:
Kebalakan = terlalu besar
Kelanggakhan = terlalu tinggi
Kekhisoan = terlalu sering
Keasinan = terlalu asin
·
Menyatakan
menjadi terkena atau menderita
Contoh:
Keliyoman = menjadi malu
Kesuluhan = menjadi merah mukanya
Kehandaan
= menjadi pucat
Kengisonanan = menjadi kedinginan
Kebangikannya = menjadi enak/senang
Pelegohan
= pelan-pelan
Pelambanan
= perumahan
Pekubokhan =
pekuburan
Pedakhakan =
peladangan
Pesabahan =
persawahan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata
berimbuhanadalah kata yang telahmengalami proses pengimbuhanatau (afiksasi).
Imbuhanatauafiksasiadalahmorfemterikat yang
digunakandalambentukdasaruntukmembentuk kata.Kata berimbuhan adalah kata yang mendapat salah satu imbuhan yang
terdapat dalam bahasa daerah Lampung. Imbuhan dalam bahasa Lampung dapat
dibedakan atas :
·
Prefiks
yang merupakan kata berimbuhan awalan, yang meliputi imbuhan Nge-/nga-,
nye-/nya-, n-, m-, bu-/ba-/be-, ka-/ke-/ti-, sa-/se-, di-.
·
Infiks
yang merupakan kata berimbuhan sisipan, yang meliputi imbuhan –al-,
-kh-,
-am-, -an-, -am+ akh-.
·
Sufiks
yang merupakan kata berimbuhan akhiran, yang meliputi
-an,
-ko/-kon, -i/-e, -ni/-ne.
·
Konfiks
adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk
satu arti. Yang meliputi ke-an dan pe-an.
B.
Saran
Penulis
menyarankan agar pembaca lebih memperbanyak lagi referensi-referensi mengenai
bentuk kata berimbuhan dalam bahasa lampung selain makalah ini. Ini dikarenakan
oleh keterbatasan penulis dalam mencari referensi-referensi dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan sumbangsih yang membangun,
dalam memahami kata berimbuhan dalam bahasa Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Wawan Hermawan. 2001.Sistem
Morfologi Verba Bahasa Lampung Dialek Tulang Bawang. Jakarta: Pusat Bahasa.
(Dikutip pada
hari sabtu 04-10-2015 pukul 09:34).
Depdikbud. 1985/1986. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Lampung:Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Effendi Sanusi. 2002. Fonologi Bahasa Lampung. Bandar
Lampung:Universitas Lampung.
Hilman Hadikusuma. 1997.Bahasa Lampung. Jakarta: Fajar Agung
Fauzi Fattah dkk. 2003. Belajar Bahasa Lampung.Bandar
Lampung:Gunung Pesagi.
Muntazir.2004.Bahasa Lampung.
Chaer, Abdul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar