MAKALAH
ORGANISASI OTONOM
Makalah
Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Kemuhammadiyahan III
Dosen
Pengampu : Bapak Sutikno, M.Pd.I.
Disusun
Oleh:
1.
Ana
Wahyu Kusniati NPM 14040004
2.
Anita
Sari NPM 14040030
3.
Runi
Setiasih NPM 14040019
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan III.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Organisasi Ortonom
(ORTOM). Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pringsewu
Lampung, kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing, kami meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Pringsewu, September
2017
Penyusun,
Kelompok 2
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Organisasi Otonom............................................................. 2
B. Macam-Macam
Organisasi Otonom..................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Gerakan
penting Muhammadiyah mulai dari gerakan amal usaha di bidang pendidikan,
kesehatan, sosial dan dakwah terus dikembangkan. Di bidang pendidikan, secara
kuantitatif jumlah sekolah atau lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah
luar biasa banyaknya. Tidak ada organisasi lain yang memiliki sebanyak prestasi
kuantitatif tersebut.
Lembaga
pendidikan Muhammadiyah adalah fungsi perkaderan, karena dalam sejarahnya
sekolah atau lembaga pendidikan yang sejak awal dirintis oleh KH Ahmad Dahlan,
selain untuk mencerdaskan anak-anak bangsa juga didesain untuk mencetak
kader-kader Muhammadiyah. Meskipun demikian, dari sekian ribu lembaga
pendidikan dan amal usaha tersebut harus diakui masih memerlukan kerja keras
agar dapat terkalola dengan baik dan menjadi lembaga amal usaha yang unggul
atau bermutu. Tujuan awal didirikannya Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan adalah
sebagai mediator pembelajaran agama Islam kepada masyarakat. Tantangan memikirkan dan mengatasi nasib bangsa yang
kian terpuruk menjadi agenda yang lebih utama.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
organisasi ortom Muhammadiyah?
2. Apa
saja macam-macam Organisasi Otonom?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian organisasi otonom Muhammadiyah.
2. Untuk
mengetahui macam-macam Organisasi Otonom.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Organisasi Otonom
Menurut
bahasa "otonom" berasal dari 2 "Auto" yang berarti sendiri
dan "Nomos" yang berarti aturan. sedangkan menurut istilah organisasi
otonom ialah organisasi yang berada dalam organisasi, tetapi memiliki hak
uuntuk mengatur dirinya sendiri. organisasi otonom bisa disingakt menjadi
Ortom.
Organisasi
Otonom Muhammadiyah memiliki strukur sebagaimana Strukur Muhammadiyah yaitu
mulai dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting. Maksud dan
tujuan Organisasi Otonom ialah dalam rangka efesiensi, pengembangan dan
kaderisasi persyarikatan Muhammadiyah.
Organisasi
Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan
Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban
untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah
tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan
tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
Organisasi
Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai otonomi dalam mengatur
rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana halnya dengan
Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten,
tingkat kecamatan.
Ortom
Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga Permusyawaratan
Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Adapun
tujuan pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi
dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Pengembangan
Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Dinamika
Persyarikatan Muhammadiyah.
4. Kaderisasi
Persyarikatan Muhammadiyah
a. Hak
dan Kewajiban Ortom
a) Hak
Ortom Muhammadiyah:
1. Mengelola
kepentingan, aktifitas dan amal usaha yang didirikan ortomnya.
2. Menjalin
hubungan baik dengan organisasi badan lain di luar persyarikatan Muhammadiyah.
3. Memberi
saran kepada persyarikatan baik diminta atau atas kemauannya sendiri.
4. Mengusahakan
dan mengelola keuangan sendiri.
b) Kewajiban
Ortom Muhammadiyah
1. Melaksanakan
seluruh keputusan persyarikatan
2. Menjaga
nama baik persyarikatan muhammadiyah
3. Membina
anggota - anggotanya agar menjadi warga Muhammadiyah yang baik.
4. Membina
hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom.
5. Melaporkan
semua aktifitasnya kepada persyarikatan Muhammadiyah.
6. Menyalurkan
bakat, minat ataupun kemampuan anggotannya dalam aktifitas dan amal usaha
Muhammadiyah.
2.
Macam-macam Organisasi Otonom
Ortom
dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang
tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah
sebagai berikut :
1. ‘AISYIYAH
‘Aisyiyah adalah organisasi
perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf
nahi munkar dan tajdid yang berasas Islam serta bersumber kepada Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
VISI IDEAL
Tegaknya agama Islam dan
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
VISI PENGEMBANGAN
Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah
yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar
secara lebih berkualitas menuju masyarakat madani.
MISI
Misi ‘Aisyiyah diwujudkan dalam
bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, meliputi:
1) Menanamkan
keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta
menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan.
2) Meningkatkan
harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam.
3) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4) Memperteguh
iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta mempertinggi akhlak.
5) Meningkatkan
semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah, membangun dan
memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang lain.
6) Membina
Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan
penyempurna gerakan ‘Aisyiyah.
7) Meningkatkan
pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menggairahkan penelitian.
8) Memajukan
perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas.
9) Meningkatkan
dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial, kesejahteraan
masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.
10) Meningkatkan
dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan kebenaran, serta memupuk
semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
11) Meningkatkan
komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan kalangan masyarakat baik
dalam dan luar negeri.
12) Usaha-usaha
lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.
2. PEMUDA
MUHAMMADIYAH
Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah
secara kronologis dapat dikaitkan dengan keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP),
suatu gerakan yang sejak awal diharapkan KH. Ahmad Dahlan dapat melakukan
kegiatan pembinaan terhadap remaja atau pemuda Islam. Dalam perkembangannya SPP
mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada Konggres Muhammadiyah ke-21 di
Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya Muhammadiyah bagian pemuda, yang
merupakan bagian dari organisasi dalam Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh
dan mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah. Keputusan Muhammadiyah tersebut
mendapat sambutan luar biasa dari kalangan pemuda keluarga Muhammadiyah,
sehingga dalam waktu relatif singkat Muhammadiyah Bagian Pemuda telah terbentuk
di hampir semua ranting dan cabang Muhammadiyah.
Dengan demikian pembinaan Pemuda
Muhammadiyah menjadi tanggung jawab pimpinan Muhammadiyah di masing-masing
level. Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggung jawab
mengasuh, mendidik dan membimbing Pemuda Muhammadiyah diserahkan kepada Majelis
Pemuda, yaitu lembaga yang menjadi kepanjangan tangan dan pembantu Pimpinan
Pusat yang memimpin gerakan pemuda.
Selanjutnya dengan persetujuan
Majelis Tanwir, Muhammadiyah Bagian Pemuda dijadikan suatu ortom yang mempunyai
kewenangan mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Akhirnya pada 26
Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi Pemuda Muhammadiyah
berdiri sebagai ortom.
Pemuda Muhammadiyah adalah
organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang merupakan gerakan dakwah
Islam amar ma'ruf nahi mungkar di kalangan pemuda, beraqidah Islam, dan
bersumber pada al-Quran dan Sunnah Rasul. Organisasi ini didirikan dengan
maksud dan tujuan untuk menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi Pemuda
Islam serta meningkatkan perannya sebagai
kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
Pencapaian maksud dan tujuan
tersebut dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Meningkatkan
iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa
ta'ala.
2) Memperdalam
ilmu, memperluas pengetahuan dan meningkatan kecerdasan serta mengamatkan sesuai dengan ajaran Islam.
3) Memperdalam
dan meningkatkan pemahaman Agama Islam.
4) Mengadakan
dakwah di kalangan pemuda dan remaja.
5) Meningkatkan
fungsi dan peran pemuda Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah, kader umat
Islam, dan kader bangsa.
6) Memasyarakatkan
dan meningkatkan kegiatan olahraga sebagai sarana dakwah Islamiyah.
7) Menumbuhkan
dan mengembangkan seni budaya yang bernafaskan Islam.
8) Menggembirakan
beramal yang diridhai Allah dan hidup tolong-menolong (ta'awun) dalam ukhuwah
Islamiyah.
9) Usaha-usaha
lain yang tidak menyalahi tujuan.
Susunan
organisasi Pemuda Muhammadiyah dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan
Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting.
Pimpinan Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional.
Pimpinan Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah dalam tingkat propinsi atau
daerah tingkat I.
Pimpinan
Daerah adalah kesatuan cabang- cabang dalam tingkat kabupaten atau kota madia
atau daerah tingkat II. Sedangkan Pimpinan Cabang adalah kesatuan
ranting-ranting dalam satu tempat tertentu (setingkat kecamatan). Pimpinan
Ranting adalah kesatuan anggota-anggota datam satu tempat tertentu (setingkat
desa). Saat ini, Pemuda Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah
Indonesia.
3. NASYIATUL
AISYIYAH
Susunan organisasi NA dibuat secara
berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah,
Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting. Pimpinan Pusat adalah kesatuan wilayah-
wilayah dalam ruang lingkup nasional PimpinanWilayah adalah kesatuan
daerah-daerah dalam tingkat propinsi atau daerah tingkat I. Pimpinan Daerah
adalah kesatuan cabang-cabang dalam tingkat kabupaten atau kota. Sedangkan
Pimpinan Cabang adalah kesatuan ranting-ranting dalam satu kecamatan. Pimpinan
Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu sekolah, desa atau kelurahan
atau tempat lainnya. Saat ini, Nasyiatul Aisyiyah telah menjangkau seluruh
wilayah Indonesia.
Prinsip Gerakan NasyiatulAisyiyah, sering juga disebut
Nasyiah, adatah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan gerakan
putri Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.
Tujuan organisasi ini ialah membentuk pribadi putri Islam yang berarti bagi agama,
keluarga dan bangsa menuju terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang
diridhai oleh Allah.
Pencapaian tujuan tersebut
dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Menanamkan
Al-Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis sesuai dengan jiwa Muhammadiyah
kepada anggota-anggotanya sebagai dasar pendidikan putri dan sebagai pedoman
berjuang.
2) Mendidik
anggota-anggotanya agar memiliki kepribadian putri Islam.
3) Mendidik
anggota-anggotanya untuk mengembangkan ketrampilan dan keaktifannya sebagai seorang
putri serta mengamalkannya sesuai dengan
tuntunan Islam.
4) Mendidik
dan membina kader-kader pimpinan untuk kepentingan agama, organisasi dan
masyarakat.
5) Mendidik
anggota-anggotanya untuk menjadi mubalighat motivator yang baik.
6) Meningkatkan
fungsi Nasyiah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah atau Aisyiyah.
7) Membina
ukhuwah Islamiyah.
8) Usaha-usaha
lain yang sesuai dengan tujuan
organisasi.
4. IKATAN
MAHASISWA MUHAMMADIYAH
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan,
kemasyarakatan, dan kemahasiswaan. Tujuan IMM adatah mengusahakan terbentuknya
akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
Dalam mencapai tujuan tersebut,
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melakukan
beberapa upaya strategis sebagai berikut
:
1) Membina
para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah, kader umat, dan kader
bangsa, yang senantiasa setia terhadap
keyakinan dan cita-citanya.
2) Membina
para anggotanya untuk selalu tertib
dalam ibadah, tekun dalam studi, dan
mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk
melaksanakan ketaqwaannya dan pengab diannya kepada allah SWT.
3) Membantu
para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan
kepentingannya.
4) Mempergiat,
mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan dakwah amar ma'ruf nahi
munkar kepada masyarakat khususnya masyarakat mahasiswa.
5) Segala
usaha yang tidak menyalahi azas, gerakan dan tujuan organisasi dengan
mengindahkan segala hukum yang berlaku dalam Republik Indonesia.
Susunan
organisasi IMM dibuat secara berjenjang dari tingkat Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan
Komisariat. Dewan Pimpinan Pusat adatah tingkat pimpinan tertinggi di IMM yang menjangkau
ruang lingkup nasional. Dewan Pimpinan Daerah adatah pimpinan organisasi yang
menjangkau suatu kesatuan wilayah tertentu yang terdiri dari cabang-cabang IMM.
Pimpinan Cabang adalah pimpinan organisasi yang menjangkau satu kesatuan
komisariat IMM. Komisariat IMM adatah kesatuan anggota-anggota IMM dalam sebuah
perguruan tinggi atau kelompok tertentu. Saat ini, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Adapun
maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara lain adatah sebagai berikut:
1) Turut
memelihara martabat dan membela kejayaan
bangsa
2) Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam
3) Sebagai
upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskan cita-cita pendirian Muhammadiyah.
4) Sebagai
pelopor, pelangsung, dan penyempurna
amal usaha Muhammadiyah.
5) Membina,
meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam kehidupan bangsa,
ummat, dan persyarikatan.
5. IKATAN
PELAJAR MUHAMMADIYAH
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai
organisasi para pelajar yang terpanggil pada misi Muhammadiyah dan ingin tampil
sebagai pelopor, pelangsung dam penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Upaya dan
keinginan pelajar. Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar
Muhammadiyah telah dirintis sejak tahun 1919. Akan tetapi selalu saja mendapat
halangan dan rintangan dari berbagai pihak, termasuk oleh Muhammadiyah sendiri.
Aktivitas pelajar Muhammadiyah
untuk membentuk kader organisasi Muhammadiyah di kalangan pelajar akhirnya
mendapat titik –titik terang dan mulai menunjukkan keberhasilannya, yaitu
ketika pada tahun 1958, Konferensi Pemuda Muhammdiyah di garut menempatkan
organisasi pelajar Muhammmadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah.
Maksud dan Tujuan IPM “Terbentuknya
pelajar muslim yang berakhlaq mulia,berilmu dan terampil dalam rangka
menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam sehingga terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya“
Semboyan IPM “Nuun Walqolami Wamaa
Yathurun” artinya demi qolam (pena) dan apa yang mereka tulis (Q.S 68 : 1 Al-
Qolam)
Keputusan Konferensi Pemuda
Muhammadiyah di Garut tersebut diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah II
yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta yakni dengan
memutuskan untuk membentuk IPM (Keputusan II/ no.4).
Keputusan tersebut antara lain
adalah sebagai berikut :
Muktamar meminta kepada PP
Muhammdiyah Majelis Pendidikan bagian Pendidikan dan pengajaran supaya memberi
kesempatan dan mengerahkan Kompetensi Pembentukan IPM kepada Pemuda
Muhammadiyah.
Muktamar mengamanahkan kepada PP
Pemuda Muhammadiyah untuk menyusun konsepsi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan
untuk segera dilaksanakan setelah mencapai persesuaian pendapat dengan PP
Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pegajaran.
Setelah ada kesepakatan antara PP Pemuda
Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran pada
tangggal 15 Juni 1961 ditandatanganilah peraturan bersama tentang organisasi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Rencana pendirian IPM tersebut
dimatangkan lagi di dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal
18-20 Juli 1961 dan secara nasional melalui forum tersebut IPM dapat berdiri
dengan Ketua Umum Herman Helmi farid Ma’ruf, Sekretaris Umum Muhammmad Wirsyam
Hasan.
Ditetapkan pula pada tangggal 5
Shafar 1381 bertepatan tanggal 18 Juli 1961 M sebagai hari kelahiran Ikatan
Pelajar Muhammadiyah.
6. TAPAK
SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam,
bersumber pada Al-Qur'an dan As-sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan
perkumputan dan perguruan seni bela diri. Maksud dan tujuan Tapak Suci adatah
sebagaiberikut:
1) Mendidik
serta membina ketangkasan dan ketrampilan pencak sitat sebagai seni beladiri
Indonesia.
2) Memelihara
kemurnian pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang sesuai dan tidak
menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral.
3) Mendidik
dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
4) Metalui
seni beladiri menggembirakan dan mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar
dalam usaha mempertinggi ketahanan Nasional.
Pencapaian
maksud dan tujuan Tapak Suci tersebut dilakukan dengan upaya-upaya berikut:
1) Memperteguh
iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlaq yang mulia
sesuai dengan ajaran Islam.
2) Menyelenggarakan
pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan Kader Muhammadiyah.
3) Menyelenggarakan
pembinaan seni Beladiri Indonesia.
4) Mengadakan
penggalian dan penelitian limu Seni Beladiri untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemajuan Seni Beladiri Indonesia.
5) Aktif
datam lebaga olahraga dan seni baik yang diadakan oleh Pemerintah maupun swasta
yang tidak menyimpang dari maksud dan tujuan Tapak Suci.
6) Menggembirakan
penyelenggaraan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan proporsi seni
beladiri.
7) Menyelenggarakan
pertandingan dan tomba serta pertemuanuntuk memperluas pengalaman dan
persaudaraan.
8) Menyelenggarakan
usaha lain yang dapat mewujudkan tercapainya meksud dan tujuan.
Susunan
organisasi Tapak Suci dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat,
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang. Pimpinan Pusat Tapak
Suci adatah pimpinan tertinggi yang melaksanakan kepemimpinan dan bertanggung
jawab keluar dan ke dalam. Pimpinan Wilayah Tapak Suci berkedudukan di ibu kota
propinsi atau daerah tingkat I, bertindak sebagai Pimpinan Wilayah sekaligus
Komisaris Pimpinan Pusat yang melaksanakan koordinasi administrasi dan
operasional daerah. Pimpinan Daerah Tapak Suci berkedudukan di setiap kabupaten
atau kota administrasi sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara
operasional. Untuk melancarkan tugas operasional, Pimpinan Daerah dapat mendirikan cabang Tapak Suci di daerahnya.
Pimpinan Pusat juga dapat membentuk Perwakilan Wilayah di luar negeri sebagai
pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional.
Keanggotaan
Tapak Suci terdiri dari siswa, anggota penuh, dan anggota kehormatan. Yang
dapat diterima menjadi Siswa Tapak Suci adalah anak-anak, remaja, dewasa
putra-putri beragama Islam yang menyetujui anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Tapak Suci serta telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Anggota
Penuh Tapak Suci terdiri dari Kader, Pendekar dan Pimpinan Tapak Suci yang
telah memenuhi persyaratan keanggotaan yang diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga. Sedangkan anggota kehormatan Tapak Suci adalah orang yang karena
jabatannya, kedudukannya dan atau keahliannya telah diangkat oleh Pimpinan
Pusat Tapak Suci dengan surat ketetapan.
7. HIZBUL
WATHAN
Kepanduan Hizbul Wathan adalah
organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang
pendidikan kepanduan putra maupun putri, merupakan gerakan Islam dan dakwah
amar makruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumberkan Al-Qur'an dan
As-Sunnah. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.
Pencapaian maksud dan tujuan HW
dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Melalui
jalur kepanduan ingin meningkatkan pendidikan angkatan muda putra ataupun putri
menurut ajaran Islam.
2) Mendidik
angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia,
berbudi luhur sehat jasmani dan rohani.
3) Mendidik
angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat beragama, berorganisasi,
cerdas dan trampil.
4) Mendidik
generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi munkar dan
berlomba dalam kebajikan.
5) Meningkatkan
dan memajukan pendidikan dan pengajaran, kebudayaan serta memperluas ilmu
pengetahuan sesuai dengan ajaran agama Islam.
6) Membentuk
karakter dan kepribadian sehingga diharapkan menjadi kader pimpinan dan
pelangsung amal usaha Muhammadiyah.
7) Memantapkan
persatuan dan kesatuan serta penanaman rasa demokrasi serta ukhuwah sehingga
berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
8) Melaksanakan
kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Susunan
organisasi Hizbul Wathan dibuat secara
berjenjang dari tingkat Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah
atau Kota, dan Kwartir Cabang. Kwartir Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah
dalam ruang lingkup nasional. Kwartir Wilayah adalah kesatuan kwartir-kwartir
daerah dalam satu propinsi. Kwartir Daerah atau Kota adalah kesatuan kesatuan
kwartir-kwartir Cabang dalam satu daerah atau kota. Sedangkan Kwartir Cabang
adatah kesatuan golongan-golongan (tempat pelatihan).
BAB III
PENUTUP
Muhammadiyah adalah sebuah
organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama
Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang
yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih
nama Muhammadiyah yang pada masa itu
sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu
dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan
seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah
SAW.
Organisasi Otonom Muhammadiyah
ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang
dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah
tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam
bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan
Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi
Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai otonomi dalam mengatur
rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana halnya dengan
Muhammadiyah, mulai dari tingkat pusat,
tingkat propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan. Adapun Ortom dalam
Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :Aisyiyah, Pemuda
Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Hizbul Wathan.
DAFTAR PUSTAKA
http://blognyamustakimah.blogspot.co.id/2015/12/makalah-muhammadiyah-daa
ortom-ortomnya.html. [dikutip pada tanggal
27 September 2017 pukul 10.12 WIB]
http://ernathetwin.blogspot.co.id/2015/04/organisasi-otonom-muhammadiyah.html.
[dikutip pada tanggal 27 September 2017 pukul 10.15 WIB]
http://ernathetwin.blogspot.co.id/2015/04/organisasi-otonom-muhammadiyah.html.
[dikutip pada tanggal 27 September 2017 pukul 10.21 WIB]
http://miftahuleducate.blogspot.co.id/2017/01/makalah-ortom-muhammadiyah.html.
[dikutip pada tanggal 27 September 2017 pukul 10.27 WIB]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar