KOMUNIKASI MASSA DAN JURNALISTIK MEDIA CETAK
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Jurnalistik
Dosen Pengampu : Veria Septianingtias, M.Hum.
Disusun oleh:
Prodi: Bahasa dan Sastra Indonesia
1. Ana Wahyu Kusniati :
14040004
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah
dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan
penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada peneliti,
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang ’’
Komunikasi Massa dan Jurnalistik Media Cetak’’
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan
kepada kami dalam rangka pengembangan ilmu berbahasa indonesia yang berkaitan
dengan Jurnalistik. Selain itu,
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
pengetahuan Bahasa dan berbahasa secara meluas. Sehingga besar harapan
kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi
pengembang wawasan pembaca.
Tak ada gading yang tak retak. Para penulis menyadari bahwa makalah
ini masih diliputi kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami bisa lebih
baik lagi untuk kedepannya.
Akhir kata, para penulis berharap makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Pringsewu, September
2016.
Penyusun,
Kelompok
3
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang kehidupan
sehari-harinya tidak lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi
adalah hubungan antar manusia baik individu maupun kelompok. Komunikasi juga
merupakan bagian dari kehidupan manusia sejak dilahirkan. 70% kehidupan
dipergunakan untuk berkomunikasi.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan komunikasi itu? Sederhananya komunikasi
merupakan proses penyampaian informasi yang diterima oleh panca indera ke otak.
Informasi bisa berasal dari lingkungan atau dari diri sendiri. Setiap manusia
memiliki potensi untuk berkomunikasi satu sama lain saat dia terdiam sekalipun.
Salah satu kontek komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi massa
merupakan sebuah bentuk komunikasi yang memiliki jumlah komunikator yang paling
bnayak, derajat kedekatan fisik yang paling rendah, saluran indrawi yang
tersedia sangat minimal dan feedback yang tertunda.
Ketika
berbicara mengenai media komunikasi massa tentu tidak akan lepas dengan media
cetak. Percetakan
(printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah
image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas
kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Setiap harinya, milyaran bahan
cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar,
poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini
karena hasil percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan
informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang
paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia. Sejak
pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya
bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan,
bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak,
hasil percetakan tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia. Pada masa
sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju.
Untuk itu penyusun ingin mengetahui apa itu pengetian komunikasi massa, ciri-ciri komunikasi massa, fungsi komunikasi massa, konsep
komunikasi massa, Proses komunikasi massa, Apa pengertian media cetak, Apa saja
jenis-jenis media cetak, Apa saja Fungsi media cetak, Apa kelebihan dan
kekurangan media cetak.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertia komunikasi Massa?
2. Apa saja ciri-ciri komunikasi massa?
3. Apa saja fungsi komunikasi massa?
4. Bagaimana konsep komunikasi massa?
5. Bagaimana Proses komunikasi massa?
6. Apa pengertian media cetak?
7. Apa saja jenis-jenis media cetak?
8. Apa saja Fungsi media cetak?
9. Apa kelebihan dan kekurangan media cetak?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertia komunikasi Massa
2. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi massa
3. Mengetahui fungsi komunikasi massa
4. Mengetahui konsep komunikasi massa
5. Mengetahui Proses komunikasi massa
6. Mengetahui pengertian media cetak
7. Mengetahui jenis-jenis media cetak
8. Mengetahui Fungsi media cetak
9. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Rahmat (2004), komunikasi massa diartikan sebagai
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seseorang yang menggunakan
media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi perlu mengetahui
bahwa terdapat empat karakteristik komunikasi massa (Effendy, 2003: 81-83)
yaitu:
a. Komunikasi massa bersifat
umum
b. Komunikasi bersifat heterogen
c. Media massa menimbulkan
keserempakan
d. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat pribadi
Komunikasi massa kita adopsi dari istilah Bahasa Inggris, mass
communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi
media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi
yang “mass mediated” .
Poll (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai
komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara
sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi
mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa seperti surat
kabar, majalah, radio, film, atau televise (Wiryanto, 2000: 1-3).
Drfinisi lain tentang komunikasi massa yang dikemukakan para
ahli komunikasi tentang komunikasi massa pada dasarnya komunikasi massa adaalh
komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab pada awal
perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media
of mass communication (media komunikasi massa). Media komunikasi massa elektronika
adalah internet, radio siaran, dan televise. Sedangkan Surat kabar dan majalah
sebagai media cetak. Salah satu definisi komunikasi massa yang lebih rinci
dikemukakan oleh Gerbner (1967) “Mass communication is the technologically
and institutionally based production and distribution of the most broadly
shared continuous flows of messages in industrial societies” (komunikasi
massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lemabaga
dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industry (Ardianto, 2004: 3-4).
Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses
dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada publik.
Melalui proses ini
Diharapkan sejumlah pesan yang
dikirimkan akan digunakan dan dikonsumsi oleh audience (Nurudin, 2009:
11).
Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Wright nampaknya
merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik
komunikasi massa dengan jelas. Menurut Wright bentuk baru komunikasi dapat
dibedakan dari corak-corak yang lama, karna memiliki karakteristik yang utama
yaitu diarahkan pada khalayak relatif besar, heterogen, dan anonim, pesan yang
disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak
secara serentak, bersifat sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak
dalamn organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar (Ardianto, 2004:
5).
2.2. Ciri-Ciri Komunikasi Massa
2.2.1. Komunikasi massa Berlangsung Satu Arah
Berbeda
dengan komunikasi antarpersonal yang berlangsung dua arah , komunikasi massa
berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari
komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator
tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan ataupun yang
disiarkannya itu.
Sebagai
kosenkuensi dari situasi komunikasi seperti itu, komunikator pada pada
komunikasi harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikiannya kepada
kmunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat diterima secara inderawi dan
secra rohani pada satu kali penyiaran.
2.2.2. Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga
Media
massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembag, yakni suatu institusi
atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa
asing disebut institutionalized communicator atau organized
communicator.
Komunikaor
pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televise
karena media yang dipergunakannya sebagai suatu lembaga dalam myebarluaskan
pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan
surat kabar dan stasion televise yang di wakilinya. Ia tidak mempunya kebebasan
individual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukakan pendapat merupakan
kebebasan terbatasi.
2.2.3.Pesan
Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum
Pesan
yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum
dan mengenai kepentinga umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorang pun atau
kepada sekelompok tertentu.
Media
massa tidak akan menyiarkan satu pesan yang tdak menyangkut kepentingan umum.
Media massa aka menyiarkan berita mengenai seorang menteri yang meresmikan
sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita seorang menteri
yang menyelenggaran kan khitanan anaknya.
2.2.4.
Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Ciri
lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserampakan pada
pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini lah
merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.
Bandingkan misalnya poster atau papan pengumuman dengan radio siaran yang
sama-sama merupakan media komunikasi. Poster dan papan pengumuman adalah media
komunikasi, tetapi bukan media komunikasi massa sebab tidak mengandug cirri
keserempakan, sedangkan radio siaran adalah media komunikasi massa disebabkan
oleh cirri keserempakan yang dikandungnya.
2.2.5.
Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikasi
atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam
proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat
heterogen. Hampr semua surat kabar, radio, dan televise menyajikan rubrik atau
acara yang secara khusus di peruntukkan bagi anak-anak, remaja, dan dewasa.
Demikian
cirri-ciri dengan menggunakan media massa untuk membndingkan dengan komunikasi
yang memakai media nirmassa. Pada akhirnya penggunaan media massa dan media
nirmassa itu saling mengisi pengoprasiannya, baik secara nasional maupun secara
internasioanl. Hal ini erat sekali kaitannya dengan model komunikasi multitahap
(multistep flow communication) yang telah di singgung dimuka. Dalam hubungan
inilah pula penting nya strategi komunikasi.
2.3. Fungsi Komunikasi Massa
Di
muka telah ditegaskan bahwa komunikasi massa disini diartikan komunikasi massa
modern dengan media massa sebagai salurannya. Perkembangan masyarakar yang
dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin caggih menunjukkan
pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi di lain pihak secara
timbale balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap
masyarakat.
Harold
D.Laswell, pakar komunikasi terkenal yang namanya pernah disebut dimuka, juga
telah menampilkan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi itu. Dikatakan nya
bahwa proses komunikasi di masyarakat menunjukan 3 fungsi:
a) Pengamatan
terhadap lingkungan, penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi
nilai masyarakat dan bagian-bagian unsure didalam nya.
b) Korelasi
unsure-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan.
c) Penyebaran
warisan sosial. Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah
tangganya maupun disekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan
berikutnya.
Berikut
adalah fungsi-fungsi komunikasi massa:
1) Pengawasan
(surveillance)
Dikatakan
nya bahwa pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan
informai dari media massa. Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi 2 jenis:
· Pengawasan peringatan,
pengawsan jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita
mengenai ancaman taufan, letusan gunung api, kondisi ekonomi yang mengalami
depresi, meningkatnya inflasi atau serangan militer.
· Pengawasan instrumental,
pengawasan ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi
kehidupan sehari-hari.
2) Interprestasi
( interpretation)
Yang
erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawsan adalah fungsi interpretasi. Media
massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta
interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.
3) Hubungan
( linkage)
Media
massa mampu menghubungakan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang
tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.
4) Sosialisasi
Sosialisasi
merupakan transmisi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang
mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok media massa menyajikan
penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar, menonton. Maka seseorang
memperlajari bagaimana khlayak berprilaku dan nilai-nilai apa yang penting.
5) Hiburan
(intertaiment)
Hiburan
memrupakan fungsi media massa. Mengenai hal ini memang jelas tampak pada
televisi, film, dan rekamana suara.
Dengan
demikianlah fungsi-fungsi komunkasi massa. Jelas kiranya bahwa pernyataan
mengenai fungsi komunikasi massa di masyarakat akan sejajar denga pernyataan
mengenai bagaimana fungsi media pada taraf individual.
Dari
paparan di atas, fungsi-fungsi komunikasi dan komunikasi massa yang begitu
banyak itu dapat di sederhanakan jadi 4 fungsi saja, yakni :
a. Menyampaikan
informasi ( to inform)
b. Mendidik ( to
educate)
c. Menghibur (
to entertaint)
d. Mempengaruhi ( to
influence)
2.4. Konsep Komunikasi Massa
a.
Terdiri dari
sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang menyebar dimana-mana
dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau pernah bertemu atau
berhubungan secara personal.
b.
Jumlah massa yang
besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Misalnya
penonton RCTI dengan Anteve. Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit
diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).
c.
Karena jumlah yang
besar maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang besar itu
cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat
dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan
semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi
sesaat yang terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat
emosional.
d.
Massa merupakan
refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial
merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.
2.5. Proses Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang
bersifat kompleks dan rumit. Menurut Mc Quail (1999) proses
komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:
1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi
proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam
skala yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat
luas dan besar.
2. Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah
yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak.
Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator
dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung
datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya
sementara dan tidak permanen.
4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non
pribadi dan anonim.
5. Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan
kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa
yang dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh
rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh
sejumlah khalayak massa.
2.6. Pengertian Media Cetak
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat
serta perhatian. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis
dan mengutamakan pesan- pesan visual.
Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara
sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat
kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak
tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak bisa dirtikan sebagai
sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan
kepentingan rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian
ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya
berisi informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum
dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
Media
cetak ini merupakan saluran informasi bagi masyarakat, di samping media
elekronik dan media digital. Di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat,
media cetak sudah di anggap tertinggal di antara dua pesaingnya yakni media
elektronik dan media digital. Meski demikian bukan berarti media cetak sudah
tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawahnya. Gambar:
Koran dan Tabloid merupakan contoh dari media cetak.
2.7. Jenis-Jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia
diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklsifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit
media itu
sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yag dikeluarkan oleh Dirjen
Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media
cetak tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali
pada hari-hari tertentu, seperti pada hari libur nasional. Jenis
media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat
Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang
disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan
dengan sistem straight news atau apa adanya.
Gambar:
Koran Malut Pos merupakan salah-satu contoh surat kabar harian.
2. Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan
tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in
depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih
banyak bergaya feature atau deskriptif.
Gambar:
Contoh salah-satu tabloid yang ada di indonesia
3. Majalah
Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali. Berita
yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis
berita adalah berita news tentang peristiwa.
4. Majalah
Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan
lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style tau
gaya hidup.
5. Majalah
Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan
yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari
hasil penelitian.
6. Majalah
Dwi bulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang
disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil
aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang
berisi laporan pandapatan sebuah lembaga zakat.
7. Majalah
Tri bulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwibulanan.
Yang membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap tiga bulan
sekali.
Gambar:
berbagai jenis majalah
8. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan
tertentu saja. Media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman,
serta dibuat dengan konsep sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan
komersial. Jenis media cetak tersebut mempunyai
berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jenis
media cetak ini dibagi lagi berdasarkan usia,
isi informasi, dan bidangnya. Gambar: contoh bulletin
2.8. Fungsi Media Cetak Secara Umum
Fungsi
atau Peranan media cetak Terlahir
& berkembangnya surat kabar di Indonesia dapat menunjang terlaksananya cita-cita pembangunan di Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.
Untuk dapat menunjang terlaksananya cita-cita tersebut, peranan surat kabar di Indonesia adalah:
1. Sebagai media informasi yang mencerahkan.
1. Sebagai media informasi yang mencerahkan.
2. Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3. Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4. Membantu memperkuat kesatuan nasional.
2.9. Kelebihan
Dan Kelemahan Media Cetak
Kelebihan
dari media cetak pertama adalah :
1. Repeatable, yakni
dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya, sehingga
suatu saat diperlukan dapat dilihat dan dibaca kembali. Kedua, analisa lebih
tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan faham terhadap isi berita
tersebut.
2. Analisa
yang lebih mendalam dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan itu.
3. Dapat
mengetahui kejadian di daerah sekitar (lokal). Dengan adanya media elektronik
kita dapat mengetahui informasi secara nasional, namun seringkali kita tidak
mengetahui kejadian di daerah sekitar kita karena media elektronik kadang hanya
menyampaikan berita secara nasional. Sedangkan media media cetak dapat
memberikan informasi kejadian di daerah sekitar bahkan sampai ke pelosok desa
secara up to date.
Sedangkan
kekurangannya yakni :
1. Dari
segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media lainnya. Karena media
cetak tidak dapat menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada
masyarakat dan harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat
disebarluaskan.
2. Media
cetak hanya mengandalkan tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh
komunikan. Ketiga, visual yang terbatas. Media cetak hanya memberikan visual
gambar mati atau foto yang mewakili atau menguatkan isi berita.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media
cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seseorang yang menggunakan media massa sebagai alat
untuk melakukan kegiatan komunikasi. komunikasi massa adalah suatu proses
dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada publik.
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar
harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan, majalah bulanan, majalah
dwibulanan, majalah tribulanan, serta bulletin.
Daftar Pustaka
www.anneahira.com_files/pengertian
media cetak dan jenisnya di akses
tanggal 29/09/2016, pukul 21:33 WIB
http://niluhdiantarisunshine.blogspot.com/2013/12/media-cetak.html di akses tanggal 29/09/2016, pukul 21:35 WIB
Efendy,
Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2011.
Suprato,
Tommy, Pengantar Teori dan Menjemen Komunikasi, MedPress,
Yogyakarta, 2009.
Wiryanto, Teori
Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2000.
Ardianto, Elvinaro.
dkk. 2014. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
http://artikel-oon.blospot.co.id/2015/12/komunikasi-massa.html
di akses tanggal 29/09/2016, pukul 21:42 WIB.
Repositori.usu.ac.id. diakses pada tanggal 29/09/2016, pukul 21:47
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar