KONSEPSI AKHLAK
MakalahIniDisusunUntukMemenuhiTugas
MataKuliahPendidikan
Agama Islam Semester I
Oleh :
RizkiAuliaPutri 14040013
Ana Wahyu Kusniati 14040004
Tri Mainingsih 14040003
Intan Siti Soleha 14040023
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan
rahmad dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makala mata
kuliah pendidikan agama islam semester ke 1 tahun 2014/2015.
Berkat rahmad dan karunianya,
serta didorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami
dapat menyelesaikan makala ini yang membahas tentang “ AKHLAK “ dalam mata
kuliah pendidikan agama islam. Makala berisi tentang akhlak manusia yang hidup
dalam bimbingan akhlak akan melahirkan suatu kesadaran untuk berperilaku yang
sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rosulnya serta akan mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat, penulis menyadari bahwa makala ini masi jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis maka kritik dan
saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang. Dan
semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan khususnya pembaca.
Pringsewu,Oktober2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAT ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.......................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah..................................................................... 2
C.
Tujuan
Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akhlaq..................................................................... 3
B.
Landasan Akhlaq...................................................................... 3
C.
Kedudukan Akhlaq................................................................... 4
D.
Karakteristik
Akhlaq................................................................. 5
BAB III KESIMPULAN............................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian
Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak”
berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut
logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat
tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang
berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan
“Makhluk” yang berarti yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan
kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak
.Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan
perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan
tunduk kepada-Nya.
Oleh karena itu
seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.Dengan demikian memahami akhlak
adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas
keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan
bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan
menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang –
ulang dengan kecenderungan hati (sadar).
Akhlak
merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua
yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam
diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
akhlak ?
2.
Bagaimana
mengetahui landasan nilai dan kedudukan akhlak ?
3.
Bagaimana
karakteristik akhlak?
4.
Bagaimana
mengetahui manfaat akhlak bagi kehidupan sehari-hari?
C.
Tujuan Penulis
1.
Mengetahui apa
pengertian akhlak ?
2.
Mengetahui landasan
nilai dan kedudukan akhlak ?
3.
Mengetahui
karakteristik akhlak?
4.
Mengetahui
manfaat akhlak bagi kehidupan sehari-hari?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akhlak
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil
Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia
sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran
itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat
nanti.Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan
manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik
yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika
perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun
perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.Segala macam perilaku atau perbuatan
baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau
akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku
universal.
B.
LANDASAN AKHLAK
Landasan normatif akhlak manusia sebagai individu atau sebagai
masyarakat adalah sebagai berikut.
1.
Landasan
normatif yang berasal dari ajaran agama Islam, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.
2.
Landasan
normatif dari adat kebiasaan atau norma budaya, misalnya masyarakat jawa yang
belum mengenal agama Islam, mereka telah meyakini suatu ajaran yang dikenal
dengan kejawen.
3.
Landasan
normatif dari pandangan-pandangan filsafat. Hasil pemikiran kontemplatif
dalam filsafat telah menyebar berbagai kehidupan manusia di dunia.
4.
Landasan
normatif yang memaksa dan mengikat akhlak manusia, yaitu norma hukum.
C.
KEDUDUKAN AKHLAK
Akhlak
mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam. Antaranya :
1. Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan utama
Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Sesungguhnya aku
diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Pernyataan Rasulullah
itu menunjukkan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam.
2. Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana akhlak
yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik. Begitulah juga
sebaliknya. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Tiada sesuatu yang
lebih berat dalam daun timbangan melainkan akhlak yang baik."
3. Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin. Sabda Rasulullah saw
yang bermaksud : "Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah
yang paling baik akhlaknya."
4. Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang buruk boleh
merosakkan pahala. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Akhlak yang baik
mencairkan dosa seperti air mencairkan ais (salji) dan akhlak merosakkan amalan
seperti cuka merosakkan madu."
5. Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji
Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran,
firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang yang
memiliki peribadi yang agung mulia." Pujian allah swt terhadap RasulNya
dengan akhlak yang mulia menunjukkan betapa besar dan pentingnya kedudukan
akhlak dalam Islam. Banak lagi ayat-ayat dan hadith-hadith Rasulullah saw yang
menunjukkan ketinggian kedudukan akhlak dan menggalakkan kita supaya berusaha
menghiasi jiwa kita dengan akhlak yang mulia.
6. Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam, sebagaimana dalam sebuah hadith
diterangkan bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw : "Wahai
Rasulullah, apakah itu agama?" Rasulullah menjawab : "Akhlak yang
baik."
7. Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka
sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari syurga. Sebuah
hadith menerangkan bahawa, "Si fulan pada siang harinya berpuasa dan pada
malamnya bersembahyang sedangkan akhlaknya buruk, menganggu jiran tetangganya
dengan perkataannya. Baginda bersabda : tidak ada kebaikan dalam ibadahnya, dia
adalah ahli neraka."
Salah satu
rukun agama Islam ialah Ihsan, iaitu merupakan asas akhlak seseorang muslim.
Ihsan iaitu beribadat kepada allah seolah-olah kita melihatNya kerana walauun
kita tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihat kita.
D.
Karakteristik Akhlak Islami
Pada hakikatnya Akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap
dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa
dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Akhlak mempunyai beberapa karakteristik atau ciri
khas yaitu :
1.
Bersifat
umum dan terperinci.
Di dalam al-Qur’an ada materi akhlak yang dijelaskan secara umum dan ada
pula yang mendetail. Misalnya dalam Q. S. al-Nahl (16) : 90, diserukan perintah
untuk berakhlak secara umum; berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan
keji, munkar dan permusuhan. Sedangkan dalam surat al-Hujurat (49) : 12, secara
terperinci dinyatalan larangan untuk saling mencela dan memanggil dengan gelar
yang buruk.
2.
Manusiawi
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam sejalan dan
memenuhi tuntutan fitrah manusia. Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan
terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlaq dalam Islam. Ajaran ini diperuntukkan
bagi manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki bukan kebahagiaan
semu.
3.
Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas
sekali, yakni mencakup semua tindakan manusia baik tentang dirinya maupun orang
lain atau yang bersifat pribadi, kemasyarakatan ataupun negara. Keuniversalan
itu menunjukkan luasnya cakupannya yaitu meliputi segenap aspek kehidupan
secara pribadi maupun kemasyarakatan, dan menyangkut semua interaksi manusia
dengan semua aspek kehidupan.
4.
Keseimbangan
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam berada di tengah
antara yang mengkhayalkan manusia sebagai malaikat yang menitik beratkan segi
kebaikannya dan yang mengkhayalkan manusia sebagai hewan yang menitik beratkan
sifat keburukannya saja. Manusia menurut pandangan Islam memiliki 2 kekuatan
dalam dirinya yaitu kekuatan baik pada hati nurani dan akalnya dan kekuatan
buruk pada hawa nafsunya. Akhlaq Islam memenuhi tuntutan kebutuhan manusia,
jasmani dan ruhani secara seimbang, serta memenuhi tuntutan hidup bahagia di
dunia dan akhirat secara berimbang pula. Bahkan memenuhi kebutuhan pribadi
harus seimbang dengan memenuhi kewajiban terhadap masyarakat.
5.
Realistik
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam memperhatikan
kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang
memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk lain tetapi manusia mempunyai
kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam
kebutuhan material dan spiritual. Dengan kelemahan-kelemahannya itu manusia
sangat mungkin melakukan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran. Oleh sebab itu
Islam memberikan kesempatan kepada manusia yang melakukan kesalahan untuk
memperbaiki diri dengan bertaubat.
6.
Akhlaksebagai buah dari iman.
Akhlak menjaga konsistensi antara cara dan tujuan. Islam tidak
mengizinkan mancapai tujuan, walaupun baik dengan cara-cara kotor yang
bertentangan dengan syariat. Karena hal tersebut bertentangan dengan
prinsip-prinsip al-Akhlaq al-Karimah.
Sebagaimanatelahdisebutkanbahwaakhlakadalahkeadaanbatinseseorang
yang menjadisumberlahirnyaperbuatandimanaperbuatanitulahirdenganmudahtanpamemikirkanuntungrugi.
Bagi orang yang berakhlakbaik, berbuatbaikadalahsatuekpresi, bukantransaksi,
olehkarenaituperbuatanbaiknyamengalirbegitusajatanpaharusmempertimbangkanuntungrugi.
Yang dimaksuddenganperbuatanadalahkegiatanfisikatau mental yang dilakukansecarasengajadanbertujuan.
Perbuatanbisaberujudaktifitasgerak, bisajugaberwujuddiamtanpagerak.
Tidakberbuatdantidakberkatakata yang dilakukansecarasengajaadalahsuatuperbuatan
yang bernilaiakhlak. Olehkarenaitubagi orang yang berakhlak, perkataannya, perbuatannnyadandiamnyadiukursecaracermat,
kapanharusberkatadankapanharusdiam,
kapanharusbertindakdankapanharusberdiamdiri. Akhlakmengandungdimensivertikal,
horizontal dan internal,
olehkarenaitukemanfaatanhidupberakhlakdirasakanolehmasyarakatdanoleh orang yang
bersangkutan.
Diantaramanfaathidupberakhlakbagiindividu
yang berakhlakadalah:
1.
Dapatmenikmatiketenanganhidup.
Ketenangandalamhidupdiperoleholeh orang yang tidakmemilikikonflikbatin, konflik
interest. Konflikbatintimbuldisebabkanolehketidakmampuanseseorangberakrab-akrabdengandirisendiri,
dengankemampuandirisendiri, denganapa yang telahdimiliki. Pusatperhatian orang
berakhlakialahpadabagaimanamenjadikandirinyabermakna, bermaknabagikeluarga,
masyarakatdanbangsasertakemanusiaansesuaidengannilai yang diajarkanoleh Allah
Sang Pencipta. Dari segiini orang yang
berakhlakselalubekerjakerastakkenallelahuntuk orang lain, yang
dampaknyapulangkepadadirisendiri, yaitutidakhirauterhadapkesulitanpribadinya.
Secara internal orang berakhlakselalumensyukurinikmat Allah
kepadadirinyasehinggaiamerasatelahdiberibanyakdanbanyakmemiliki.
2.
Tidakmudahterguncangolehperubahansituasi.
Perubahanmerupakansunnatullahdalamkehidupan.
Terkadangperubahanterjadidenganamatcepat, membalikkeadaanbegiturupa, yang
selamainiberkuasajatuhterhina, yang terhinanaikkeataspanggung, yang
selamainiditabukanjusteruberubahmenjadiperilakuumumsetiaphari, yang
mudahmenjadisulit, sebaliknya yang semulamustahilmenjadisangatgampang. Bagi
orang yang berakhlak, perubahanitutaklebihhanyasunnatullahkehidupan, sementarasunnatullahitusendirijusterutidakberubah.
Olehkarenaitubagi orang yang berakhlak, yang
menjadiperhatianadalahbukanperubahannya, tetapi yang tidakberubah,
yaitukaidah-kaidahsunnatullah, sepertikebenaranakanjayadankebatilanakanruntuh,
bahwasetiapkesulitanakanmembawakemudahan,
bahwakejujuranakanmendatangkankeberkahan, bahwa yang yangburuk,
meskidisembunyikanakanterbuka, bahwa yang baikmeskisedikitakandiakuijuga ,
bahwamerendahkandiriakanmendatangkankemuliaandanbahwakesombonganakanberakhirdengankehancuran.
Bagi orang berakhlakdenganakidahtersebutdiatas,
iaakanmemandangperubahansituasijustemdenganperspektifsunnatullah yang
tidakberubah.
3.
Tidakmudahtertipuolehfatamorganakehidupan.
Kehidupan yang kitajalanimemangbenar-benarmerupakanrealitas, tetapitakjarangapa
yang ditawarkankepadakitadanapa yang
sedangkitaikutisebenarnyabukanrealitastetapihanyafatamorganabelaka.
Bahwauntukmenjadipandai orang harusbelajaradalahrealitas,
bahwauntukmencapaiketingkatsosialtertentu orang
harusberjuangmelaluitahap-tahappekerjaanadalahrealitas, bahwauntukmenjadi kaya
orang harusberusahasecarauletsertamembutuhkanwaktuadalahrealitas.
Sebaliknyauntukmenjadipintarmendadak, menjadi kaya mendadak,
untukmencapaikedudukantinggisecaramendadakadalahlebihseringmerupakanfatamorgana
yang menipu. Bagi orang yang berakhlak,
fatamorganakehidupantidakmenarikbaginya,
karenaiajusterutertantanguntukmengatasikesulitansecararealistis. Orang yang
berakhlaktahupersismaknasabar, yaitutabahhatitanpamengeluh,
dalammenghadapicobaandanrtintangan, dalamjangkawaktutertentu,
dalamkerangkamencapaitujuan. Orang
sabartahupersisbahwamenggapaitujuanbukansuatu yang
mudahkarenauntukitumembutuhkanwaktudankeuletandalammenghadapirintangan. Hanya
orang dalamkeadaanlemah mental atautertekansajalah yang mudahtertipuolehfatamorganakehidupan,
kepadasesuatu yang nampaknyasangatmenjanjikantetapisebenarnyatipuanbelaka.
4. Dapatmenikmatihidupdalamsegalakeadaan.
Sudahmenjadisunnatullahbahwahidupmanusiamengalamipasangdansurut,
terkadangberuntung, di lain kali merugi, terkadangdisambutolehbanyak orang, di
lain kali dimakidanbahkandiusiroleh orang banyak. Bagi orang yang berakhlak,
karenaprinsiphiduplurus yang selaludipegang,
makaiaselalusiapmenghadapikeadaansurutmaupunkeadaanpasang. Di
waktuberuntungiabersyukurkepada Allah SubhanahuWaTa'ala, berbagi rasa
syukurnyakepada orang lain dantidakmenghambur-hamburkankeberuntungannya.
Meskikeberuntunganmelimpahruah, orang berakhlaktetaphidupwajar,
tidakberlebihandantetapmenjadidirinya.
Ketikasedangmengalamisurutdalamhidupnyaiasabar, tidakmengeluhdanmenerimaapaadanya.
Meskidalamkeadaanserbakekurangansecaramateri, orang yang
berakhlakmasihtetapmemilikikeindahandalamhidupnyakarenaiatetapbisamelakukansesuatu
yang bermakna. Adapun orang yang
takberakhlakketikaberuntungialupadaratanberfoya-foyadengankeberuntungannya,
danketikajatuhmerugiialupaingatan, sedihberkepanjangan, stress danada yang
bunuhdiri.
BAB III
KESIMPULAN
Akhlak merupakan hiasan diri yang membawa keuntungan bagi yang
mengerjakannya ia akan disukai Allah dan disukai umat manusia dan mahluk lainnya.
Kita juga menjadi tahu akhlak yang baik dan yang buruk. Dengan demikian kita
berusaha melakukan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang buruk,
sehingga kita dapat berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAK
Rahman Ritonga. Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia.Surabaya:
Amelia. 2005.
Nafimubarokdawam.blogspot.com/2013/04/karakteristik
dan ruang lingkup akhlak.html.
Abdulgoni15.blogspot.com/2013/01/akhlak.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar