BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Pringsewu Lampung (STKIP MPL) sebagai lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan
nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan
bahwa institusi pendidikan harus menetapan profil lulusan. Profil lulusan
tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning outcome).
Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar
kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan
Presiden RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).Dengan pertimbangan tersebut maka capaian pembelajaran lulusan STKIP MPL
akan menjadi dasar pengembangan keahlian sesuai dengan strata keahlian profesi,
yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.
Pasal 1 ayat
(1) PP NO. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal
di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan pernyataan itu,
seorang guru harus memiliki kompetensi yang diharapkan yaitu dapat melaksanakan
peran, tugas, dan fungsinya sebagai guru profesional, yaitu kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini disiapkan
melalui pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Salah satu
prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan
pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah
belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakan pendidikan nasional
yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK
di Indonesia, maka STKIP MPL juga telah mengadaptasikan diri. STKIP MPL telah
merancang dan menetapkan program magang sebagai bagian integral kurikulumyang
dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang I, Magang II, dan Magang III.
Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang berbeda. Kegiatan
magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah, sedangkan pembimbingannya
dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan Guru Pembimbing Magang (GPM)
di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.
Setiap program
magang memiliki tujuan yang berbeda. Magang I bertujuan membangun landasan jati
diri pendidik dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan. Magang II
bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan yang berkaitan dengan
kompetensi akademik bidang studi dan memantapkan kemampuan awal guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran. Magang III bertujuan memberikan
pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan
kepada calon guru. Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak
terpisahkan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP)
Muhammadiyah Pringsewu Lampung (MPL) dalam memperoleh kompetensi akademik.
a.
Tujuan
Secara umum,
program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap
profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara khusus sebagai
berikut. Program magang I bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan
memantapkan kompetensi akademik kependidikan melalui:
1.
Pengamatan
langsung kultur sekolah;
2.
Pengamatan
untuk membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial;
3.
Pengamatan
untuk memperkuat pemahaman peserta didik;
4.
Pegamatan
langsung proses pembelajaran di kelas; dan
5.
Refleksi
hasil pengamatan proses pembelajaran.
b.
Manfaat
Program Magang
Manfaat bagi
Mahasiswa
Mahasiswa
diharapkan:
a.
Mendapatkan
pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajemen dan kultur sekolah;
b.
Mendapatkan
pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun kompetensi pedagogik,
kepribadian, dan sosial di sekolah;
c.
Mendapatakan
pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran
dikelas;
d.
Memperoleh
pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga
dapat memahami adanya keteraitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan
yang ada disekolah;
e.
Memperoleh
daya penalaran dalam melakuan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan
yang ada di sekolah;
f.
Memperoleh
pengalaman dan ketrampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerialdi
sekolah; dan
g.
Memberi
kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator,
dan membantu pemikiran sebagai problem solver.
B.
Profil
Sekolah SMP N 3 Pringsewu
INFO SEKOLAH
NPSN :10804920
NSS :201120107346
Nama :SMPN
3 PRINGSEWU
Akreditasi :Akreditasi
B
Alamat :JL.
JEND. A. YANI NO.996
Kodepos :
Nomer Telpon :0729
21074
Nomer Faks :-
Email :smpn3psw@gmail.com
Jenjang :SMP
Status :Negeri
Situs :www.smpn3pringsewu.ucoz.com
Lintang :-5.354547
Bujur :104.96440899999993
Ketinggian :110
Waktu Belajar :Sekolah
Pagi dan Siang
1.
Motto
Beriman, Berilmu, Beramal
2.
Visi
Menjadikan sekolah rujukan pengembangan potensi siswa di tahun 2016
3.
Misi
a.
Membina
peserta didik agar taat menjalankan perintah agama serta memiliki akhlak yang
mulia.
b.
Mengembangkan
potensi bakat dan ragam kecerdasan siswa melalui layanan KBM, Program
pengembangan diri dari kegiatan kesiswaan.
c.
Menumbuhkan
kreativitas, inovasi dan kecintaan terhadap IPTEK pada pendidik, tenaga
kependidikan dan siswa.
d.
Menumbuhkembangkan
kreativitas dan cara berfikir ilmiah.
e.
Meningkatkan
profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
f.
Menumbuhkan
rasa empati, kesetiakawanan, kepedulian sosial, dan solidaritas dengan sesama.
g.
Menerapkan
disiplin tinggi, tanggung jawab, seportifitas, dan sikap demokratis.
4.
Tugas
dan Wewenang Pejabat Struktur Sekolah SMP N 3 Pringsewu
1.
Kepala
Sekolah
Kepala
sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manager, administrator,
supervisor, pemimpin (leader), innovator dan motivator.
·
Kepala
Sekolah Sebagai Educator
Kepala
sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.
·
Kepala
Sekolah Selaku Manager
Mempunyai
tugas:
1.
Menyusun
perencanaan
2.
Mengorganisasikan
kegiatan
3.
Mengarahkan
kegiatan
4.
Mengkoordinasikan
kegiatan
5.
Melaksanakan
pengawasan
6.
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan
7.
Mengadakan
rapat
8.
Mengambil
keputusan
9.
Mengatur
proses belajar mengajar
10.
Mengatur
administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana/prasarana, keuangan
(RAPBS)
11.
Mengatur
OSIS
12.
Mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
·
Kepala
sekolah sebagai Pemimpin :
Menyusun
perencanaan.
Mengorganisasi
menggerakkan dan melaksanakan kegiatan.
Melaksanakan
pengawasan.
Melakukan
evaluasi terhadap kegiatan.
Menentukan
kebijaksanaan.
Mengadakan
rapat dan mengambil keputusan.
Membuat PMB.
Mengatur
administrasi (7 komponen).
Mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.
·
Kepala
sekolah sebagai administrator :
Selaku
administrator kepala sekolah bertugas menyelengarakan administrasi, dalam hal :
Perncanaan-Pengorganisaisan-Pengarahan-Pengawasan atas :
Administrasi
kurikulum.
Admnistrasi
kesiswaan.
Administrasi
personalia/ kepegawaian.
Administrasi
keuangan.
Administrasi
sarana dan prasarana/ perlengkapan.
Administrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat.
Administrasi
umum dan lain-lain (perpustakaan dan laboratorium).
·
Kepala
sekolah sebagai supervisor :
Selaku
supervisor kepala sekolah bertugas menyelenggarakan sepervisi mengenai :
Kegiatan
belajar mengajar (KBM) dan proses belajar mengajar (PBM).
Kegiatan
bimbingan dan konseling.
Kegiatan
kurikuler dan ekstrakulikuler.
Kegiatan
ketatausahaan.
Kegiatan
kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha dalam melaksanakan tugas kepala
sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.
2.
Wakil
Kepala Sekolah
Wakil
kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Menyusun
perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program
b.
Pengorganisasian
c.
Pengarahan
d.
Ketenagaan
e.
Pengorganisasian
f.
Pengawasan
g.
Penilaian
h.
Identifikasi
dan pengumpulan data
i.
Penyusunan
laporan
Wakil
kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai
berikut:
3.
Kurikulum
1.
Menyusun
dan menjabarkan kalender pendidikan
2.
Menyusun
pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
3.
Mengatur
penyusulan program pengajaran (program semester), program satuan pengajaran,
dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum
4.
Mengatur
pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler
5.
Mengatur
pelaksanaan penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan
kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapot dan STTB
6.
Mengatur
pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran
7.
Mengatur
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8.
Mengatur
pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran
9.
Mengatur
mutasi siswa
10.
Melakukan
supervise administrasi dan akademis
11.
Menyusun
laporan
4.
Kesiswaan
1.
Mengatur
program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2.
Mengatur
dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kesehatan, dan kerindangan)
3.
Mengatur
dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, palang merah remaja
(PMR), kelompok ilmiah remaja (KIR), Paskibra.
4.
Mengatur
program pesantren kilat
5.
Menyusun
dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
6.
Menyelengarakan
cerdas cermat, olahraga prestasi.
7.
Menyeleksi
calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa
5.
Sarana
dan Prasarana
1.
Merencanakan
kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
2.
Merencanakan
program pengadaannya
3.
Mengatur
pemanfaatan sarana dan prasarana
4.
Mengelola
perawatan, perbaikan, dan pengisian
5.
Mengatur
pembakuannya
6.
Menyusun
laporan
6.
Hubungan
Dengan Masyarakat
1.
Mengatur
dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite Sekolah
2.
Menyelenggarakan
bakti sosial, silaturahmi.
3.
Menyelenggarakan
pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)
4.
Menyusun
laporan
7.
Guru
Guru
bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Tugas
dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
a.
Membuat
perangkat program pengajaran
-
AMP
-
Program
tahunan atau semester
-
Program
satuan pelajaran
-
Program
rencana pengajaran
-
Program
mingguan guru
-
Lembar
kerja siswa (LKS)
b.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
c.
Melaksanakan
kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, umum dan akhir
d.
Melaksanakan
analisis hasil ulangan harian
e.
Menyusun
dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f.
Mengisi
nilai siswa
g.
Melaksanakan
kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses
belajar mengajar
h.
Membuat
alat pelajaran atau alat peraga
i.
Menumbuh
kembangkan sikap menghargai karya seni
j.
Mengikuti
kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k.
Melaksanaan
tugas tertentu di sekolah
l.
Mengadakan
pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawab
m.
Memuat
catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
n.
Mengisi
dan meniliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran
o.
Mengatur
keberisikan ruang kelas dan ruang praktikum
p.
Mengumpulkan
dan menghitung angka kredituntuk kenaikan peringkatnya
8.
Wali
Kelas
Wali
kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebgai berikut:
a.
Pengelolaan
kelas
b.
Penyelengaraan
administrasi kelas meliputi:
-
Denah
tempat duduk
-
Papan
absensi siswa
-
Daftar
pelajaran kelas
-
Daftar
piket kelas
-
Buku
absensi siswa
-
Buku
kegiatan belajar atau buku kelas
-
Tata
tertib siswa
c.
Penyusunan
pembuatan statistik bulanan siswa
d.
Pengisian
daftar kumpulan daftar siswa (legger)
e.
Pembuatan
catatan khusus tentang siswa
f.
Mencatat
mutasi siswa
g.
Pengisian
buku laporan penilaian hasil belajar, pembagian buku laporan penilaian hasil
belajar.
9.
Guru
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Penyusunan
program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b.
Koordinasi
dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
siswa tentang kesulitan belajar
c.
Memberikan
layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebh berprestasi dalam kegiatan belajar
d.
Memberikan
saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan
pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
e.
Mengadakan
penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
f.
Menyusun
statistic hasil bimbingan dan konseling
g.
Melaksanakan
kegiatan analisis hasil evaluasi hasil belajar
h.
Menyusun
dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
i.
Menyusun
laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling
10.
Pustakawan
Sekolah
Pustakawan
sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Perencanaan
pengadaan buku-buku / bahan pustaka/
media elektronika
b.
Pengurusan
pelayanan perpustakaan
c.
Perencanaan
pengembangan perpustakaan
d.
Pemeliharaan
dan perbaikan buku-buku/ bahan pustaka/ media elektronika
e.
Inventarisasi
dan pengadministrasian buku-buku/ bahan pustaka/media elektronika
f.
Melakukan
pelayanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat
g.
Penyimpanan
buku-buku perpustakaan/ media elektronika
h.
Menyusun
tata tertib perpustakaan
i.
Menyusun
laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.
11.
Laboran
Pengelola
laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Perencanaan
pengadaan alat dan bahan laboratorium
b.
Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan
laboratorium
c.
Mengatur
penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
d.
Memelihara
dan perbaikan alat-alat laboratorium
e.
Inventarisasi
dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium
f.
Menyusun
laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
12.
Kepala
Tata Usaha
Kepala
tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, dan bertanggung
jawab kepada kepala sekolahdalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.
Penyusunan
program kerja tata usaha sekolah
b.
Pengelolaan
keuangan sekolah
c.
Pengurusan
administrasi ketenagaan dan siswa
d.
Pembinaan
dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
e.
Penyusunan
administrasi perlengkapan sekolah
f.
Penyusunan
dan penyajian data/ statistik sekolah
g.
Mengkoordinasikan
dan melaksanakan 7K
h.
Penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
13.
Layanan
Teknis Di Bidang Keamanan (Penjaga/Satpam)
1. Mengisi buku catatan kejadian
2. Mengantar / memberi petunjuk tamu sekolah
3. Mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, EBTA/EBTANAS, RAPAT.
4. Menjaga kebersihan Pos jaga
5. Menjaga ketenangan dan keamanan siang dan malam
6. Merawat peralatan jaga malam
7. Melaporkan kejadian secepatnya, bila ada.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
A.
Managemen dan
Kultur Sekolah
1.
Perencanaan
Sekolah
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan
tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Arti
penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap
kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien
dan seefektif mungkin.
a.
Kurikulum
Perencanaan kurikulum yang ada di SMP N3 Pringsewu yaitu
menggunakan kurilukum 2013 untuk kelas 7 dan 8, dan untuk kelas 9 menggunakan
kurikulum KTSP. Dan ingin meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah.
b.
Sarana
dan Prasarana
Perencanaan sarana dan prasarana di SMP N 3 Pringsewu sangat
baik, sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang
bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik
bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping itu juga diharapkan
tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif,
kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai
pengajar maupun peserta didik sebagai pelajar.
c.
Kegiatan
siswa
Kegiatan siswa di SMP N 3 Pringsewu sangat efektif, banyak
kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi di SMP N 3 Pringsewu baik itu dalam
bidang akademik maupun non akademik.
d.
Bimbingan
dan konseling
Perencanaan bimbingan dan konseling yakni menyiapkan dan
mengrahkan minat dan bakat peserta didik.
e.
Kerjasama
atau peran serta masyarakat
Disini kerjasama atau peran serta masyarakat sanggat
membantu, perencanaannya misalnya jika di SMP N 3 Pringsewu akan mengadakan
kegiatan kurban atau pengajian yang didalamnya melibatkan masyarakat, pasti
masyarakatpun ikut perperan aktif dalam kegiatan tersebut.
2.
Pengorganisasian
sekolah
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka
dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
a.
Kurikulum
Pengorganisasian dalam bidang kurikulum berjalan dengan
efektif, karena dalam pelaksanaanya kurikulum yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
b.
Sarana
dan prasarana
Dalam mengusahakan sarana dan prasarana pihak sekolah sudah
cukup maksimal, meskipun sarana dan prasarananya belum semua memadai, tapi dari
pihak sekolah sendiri telah mengupayakan untuk memaksimalkan sarana dan
prasrana tersebut dengan cara meminta bantuan kepada pemerintah.
c.
Kegiatan
siswa
Tindakan
mengusahakan kegiatan siswa agar menjadi efektif sudah dilakukan oleh pihak
sekolah, misalnya kegiatan olah raga angkat besi di SMP N 3 Pringsewu pihak
sekolah lagsung mendatangkan guru yang benar-benar ahli dalam olah raga angkat
besi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, agar siswa-siswa
di SMP N3 Prigsewu mampu menjadi atlit yang baik.
d.
Bimbingan dan konseling
Tindakan
yang dilakukan oleh seorang guru BK sudah cukup baik, karena tugasguru BK SMP
N3 Pringsewu bukan hanya menangani siswa-siwa yang bermasalah, akan tetapi juga
mengarahkan siwa-siwa yang berprestasi agar dapat diarahkan sesuai dengan
keahliannya masing-masing.
e.
Kerjasama atau
peranserta masyarakat
Tindakan
kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak masyarakat sangat baik.
3.
Aktualisasi Program
a.
Kurikulum
·
Meningatkan kinerja
guru dalam kegiatan belajar mengajar
·
Meningkatkan
kedisiplinan guru dalam mengajar
·
Mempermudah guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan berpatokan pada silabus dan rencana pembelajaran
tahunan (RPP).
b.
Sarana dan Prasaranan
Melengkapi
sarana dan prasranan yang belum ada, serta memperbaiki fasilitas sekolah.
c.
Kegiatan siswa
Kegiatan siswa di SMP N 3 Pringsewu sangat efektif, banyak
kegiatan yang diikuti oleh siswa-siswi di SMP N 3 Pringsewu baik itu dalam
bidang akademik maupun non akademik.
d.
Bimbingan dan konseling
·
Membangun karakter
peserta didik menjadi lebih unggul disegala aspek.
·
Mengarahkan peserta
didik yang bermasalah
·
Mengarahkan peserta
didik yang berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
·
Memotivasi peserta
didik baik dalam moral maupun spiritual. Seperti membaca kitab suci sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai.
e.
Kerjaasama atau peranserta
masyarakat
·
Mengadakan silaturahmi
·
Megadakan rapat wali
murid dan komite, untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dan
perkembangan anak di Sekolah.
·
Masyarakat dan pihak
sekoalah sering Mengadakan acara shalat tarawih berjama’ah dengan masyarakat di
mushola SMP N 3 Pringsewu ketika bulan Ramadhan. Dan pembagian daging kurban
dihari raya idul adha.
4.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
a.
Kurikulum
Sekolah
mengupayakan memfasilitasi untuk mengimbangi kurikulum yang berlaku atau sedang
berjalan dan dilaksanajkan.
b.
Sarana dan Prasarana
Pihak
sekolah berupaya untuk memfasilitasi perserta didik dengan menambah sarana dan
prasarana yang kurang seperti buku-buku pelajaran, proyektor, laptop untuk
pegangan guru dan lain sebagainya.
c.
Kegiatan siswa
Kegiatan
siswa sudah tersusun secara organisir, misalnya kegiatan pramuka di SMP N 3
Pringsewu sudah menjadi kegiatan ekstrakulikuler yang wajib menurut kurikulum
2013. Dan di SMP N 3 Pringsewu ini organisasi sekolahnya semua sudah memiliki
pembina yang menaungi dimasing-masing bidangnya, sehingga kegaiatn siswa dapat
berjalan dengan baik dan tersusun.
d.
Bimbingan dan konseling
Guru
bimbingan konseling mendata, mencaritahu, dan mengadakan pendekatan terhadap
siswa-siswa yang bermasalah, tidak hanya itu saja guru bimbingan dan konseling
juga mengarahkan dan menuntun anak-anak yang bermasalah tadi, sehingga dapat
terarah menjadi lebih baik. Tidak hanya itu saja guru bimbingan konselng ini
juga ternyata mengarahkan dan menempatkan posisi siswa-siswa berprestasi agar
dapat mengarah kepada keahlian, dbakat, dan bidangnya masing-masing baik dalam
bidang akademik maupun non akademik.
e.
Kerjasama atau peranserta
masyarakat.
Sekolah
melakukan kerjasama yang baik dengan pihak masyarakaat disekeliling lokasi SMP
N 3 Pringsewu kegiatannya misalnyaberupa silaturahmi, kemudian saling interaksi
dengan baik, baik guru maupun masyarakat sangat berperan aktif guna terwujudnya
siswa-siwa yang unggul dan baik.
5.
Pengaawasan atau
Pemantauan
a.
Kurikulum
Dalam
pengawasan ini di sekolah SMP N3 Pringsewu ini menggunakan kurikulum campuran
dan karena kelas 9 yang menggunakan kurikulum KTSP sementara kelas 9 sudah
tidak aktif sekolah, sehingga pengawasanya pun terpusat pada satu pokok tujuan
yakni mengawasi program kurikulum 2013. Dan dalam pengawasannya ini proses
belajar mengajar yang didasarkan oleh K13 sangat padat sekali, karena lokal
sekolah yang masih kurang sehingga pihak sekolah menggunakan tekhnik masuk 2
kelas yakitu kelas pagi dan kelas siang. Sehingga dengan menggunakan kurikulum
2013 ini siswa lebih dipacu untuk menggali minat dan bakatnya di sekolah.
b.
Sarana dan prasarana
Jika
tadi pada kurikulum sudah sedikit disingung mengenai saraa dan prasarana, baik
yang sudah memadai maupun yang belum memadai. Misalnya sarana dan prasarananya
untuk belajar yang kurang seperti laptop, LCD, ruang kelas, lapangn dan lain
sebgainya. Sedangkan dalam kurikulum 2013 ini siswa dituntut untuk dapat
berdiri sendiri, dan dapat selalu berperan aktif, untuk mencapai sesuatu yang
lebih baik.
c.
Kegiatan siswa
Dalam
hal ini kegiatan siswa ini harus diaawasi dan di arahkan, sudah sesuai atau
belum berdasarkan program kerja tahunan yang berlaku dan dijadikan acuan.
d.
Bimbingan dan konseling
Guru
BK melakukan pendekatan secara khusus dari satu siswa ke siswa yang lain, yang
memiliki pemikiran yang berbeda pula. Disini guru BK akan menangani dan
memberikan pengarahan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
e.
Kerjasama peranserta
masyarakat
Dalam
hal ini Sekolah melakukan kerjasama yang baik dengan pihak masyarakaat
disekeliling lokasi SMP N 3 Pringsewu kegiatannya misalnya berupa silaturahmi,
kemudian saling interaksi dengan baik, baik guru maupun masyarakat sangat
berperan aktif guna terwujudnya siswa-siwa yang unggul dan baik.
B.
Pengamataan Kompetensi
Dasar
1.
Pedagogik
a.
Penguasaan Bahan
Guru dalam
menyampaikan suatu materi “mengubah teks eksplanasi menjadi observasi”, sangat
menguasai bahan materi tersebut. Karena agar siswa mampu untuk mengerjakan
tugas yang berkaitan dengan teks tersebut dan siswa agar paham dengan apa yang
disampaikan.
Penguasaan
bahan ajar disini guru memiliki sumber bahan ajar yang baik yaitu buku-buku
pelajaran, LKS, Perpustakaan dan lain sebagainya.
b.
Pengelolaan program
belajar mengajar
Guru dalam
menyampaikan suatu materi “mengubah teks eksplanasi menjadi obsevasi”, sangat
menguasai bahan materi tersebut. Karena agar siswa mampu untuk mengerjakan
tugas yang berkaitan dengan teks tersebut dan siswa agar paham dengan apa yang
disampaikan.
Pengelolaan
program belajar mengajar berlangsung secara tersistem programnya seperti
caturwulan, semester, dan program tahunan.
c.
Pengelolaan kelas
Dalam
proses KBM berlangsung, guru mengelola kelas dengan sangat menarik siswa untuk
belajar. Kursi dibentuk 4-5 baris kebelakang hal ini diupayakan untuk
mempermudah siswa dalam mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu Pengelolaan kelas ketikan
akan memulai proses belajar mengajar para peserta didik di SMP N 3 Pringsewu
diwajib kan membaca kitab suci sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing,
dan proses ini lah yang mengawali jalannya proses belajar mengajar. Dan sebelum
belajar dimulai siswa SMP N 3 Pringsewu ini selalu berdo’a bersama sesuai agama
masing-masing.
d.
Pengadaan media
pembelajaran
Seorang pendidik
dalam melaksanakan proses KBM berlangsung
telah memanfaatkan media pembelajaran yang ada, sehingga proses belajar
dapat berlangsung dengan lancar. Pendidik telah menggunakan media buku, spidol,
dan papan tulis demi menunjang suatu proses belajar mengajar. Media
pembelajaran ditunjang dari buku-buku di perpustakaan dan dari LKS para peserta
didik. Kemudian untuk guru mengadakan media pembelajaran seperti LCD dan Laptop
untuk memfasilitasi proses belajar mengajar, Meskipun tidak semua guru
menggunakan media pembelajaran LCD dan Laptop. Media pembelajaran juga
bersumber dari banyaknya alat-alat peraga seperti Globe, kerangka dlam bidang
biologi, dan lain sebagainya.
e.
Pengelolaan belajar
mengajar
Dalam
proses belajar mengajar ini terkadang guru akan membagi dalam bentuk kelompo maupun
individual. Dalam interaksinya proses belajar mengajarnya sudah cukup baik,
pengelolaannya pun sudah baik. Disini guru tidak hanya memberikan pengajaran
semata tetapi sering kali guru harus menyisipkan unsur humor didalam proses
belajar mengajar, gunanya mungkin agar suapaya peserta didik tidak terlalu
bosan.
f.
Evaluasi pembelajara
Evaluasi
pembelajarn ini dilakukan melalui tahapa misalnya ulangan harian, mit semester,
semester dan dalam evaluasi pembelajaran ini guru tidak hanya mencari
siswa-siswa yang nilai akhirnya bagus, akan tetapi dalam hal ini guru akan
membandingkan dan menarik kesimpulan mengenai metode pembelajaran yang selama
ini diterp di SMP N 3 Pringsewu. Dalam evaluasi pembelajarn ini biasanya juga
guru akan memberikan tugas atau pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah
disampaikan oleh guru.
2.
Kepribadian
a.
Kepribadian yang mantap
dan stabil dalam bertindak
Iya
dalam hal ini guru sudah memiliki kepribadian dan kestabilan dalam bertindak.
Hasil dari pengamatan yang dilakukan, bahwa menjadi seorang pendidik itu harus
mempunyai kepribadian yang mantap yang dapat dicontoh oleh peserta didik dalam
setiap bertindak dan bersikap. Dan menjadi seorang pendidik pun harus bertindak
sesuai dengan apa yang dibutuhkan tidak boleh bersikap tidak stabil selayaknya
menjadi seorang pendidik.
b.
Bertindak dan bersikap
dewasa
Guru
akan bersikap lebih dewasa dalam bertindak, Dan guru akan lebih selektif untuk
menentukan sesuatu, Selain harus mempunyai kepribadian yang mantap, pendidik
juga harus menyikapi perilaku yang ada pada peserta didik dengan tindakan yang
menunjukkan bahwa dirinya itu adalah seorang pendidik tanpa mengeluarkan
hal-hal yang bersifat kekanak-kanakan. Artinya seorang pendidik harus bersikap
dewasa dalam menyikapi peserta didik.
c.
Pendidik yang arif dan
bijaksana
Guru
disini untuk dapat bersikap arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, tidak
boleh menitik beratkan dalam suatu golongan itu sendiri. Mempunyai kepribadian
yang mantap, bertindak dewasa, dan pendidik itu harus mempunyai jiwa yang arif
dan bijaksana dalam segala sesuatu yang diterima. Karena pendidik itu merupakan
cermin atau suritauladan bagi peserta didik.
d.
Berwibawa (berperilaku
yang positif)
Guru
harus beerperilaku positif untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Berperilaku
positif bukan hanya terjalin antara guru dengan guru, akan tetapi harus
terjalin oleh semua pihak yang terlibat didalamnya. Walaupun banyak sekali
rintangan dan tantangan yang diberikan oleh peserta didik ataupun dengan yang
lainnya, namun pendidik harus tetap berperilaku yang positif tidak memberikan
contoh kepada peserta didiknya dengan hal-hal yang negative, seperti berpakaian
yang ketat, memakai rok mini disaat proses belajar, dan bertutur kata yang
kotor.
e.
Berakhlak mulia dan
menjadi teladan
Guru
di SMP N 3 Pringsaewu ini sangat berakhlak mulia, berdedikasi dan dapat menjadi
tauladan bagi guru-guru yang lain. Jika guru mempunyai semua poin-poin yang
sudah disebutkan di atas, berarti pendidk tersebut sudah dikatakan sebagia
pendidik yang memiliki akhlak mulia dan sangat pantas untuk menjadi suritauladan
bagi peserta didik yang lainnya. Pendidik tersebut dapat menerapkan kepribadian
tersebut di dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya di lingkungan sekolah.
3.
Sosial
Sikap guru di SMP N 3
Pringsewu terlihat antusias dalam memberikan pelajaran pada siswanya
masing-masing sehingga siswa siswa pun bersemangat dalam belajar. Begitupun
sikap guru yang satu dengan guru yang lainnya terjalin dengan baik, saling
mengingatkan bila terdapat kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Guru-guru terlihat kompak di sekolah, terlihat beberapa
kesepakatan-kesepakatan yang membuat kepala sekolah dan guru menjadikan
kebiasaan, seperti membuat pertemuan rutin diwaktu-waktu tertentu baik rapat
maupun arisan para guru, Pengajian rutin setian 3-2 bulan sekali, selalu
bersalaman ketika bertemu baik itu dengan guru-guru atau dengan siswa. Begitupun
dengan pakaian yang dikenakan, warna jilbab yang digunakan guru seragam dan
berbeda setiap harinya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.Berbagai kegiatan
di sekolah juga melibatkan partisipasi orangtua siswa, masyarakat dan komite
sekolah. Jika terdapat siswa mengalami masalah, guru memanggil orangtua untuk
mencari solusi terhadap masalah atau kesulitan siswa. Orangtua memberikan
penyampaian kepada guru ketika anaknya berhalangan hadir di sekolah, baik lisan
maupun secara tulisan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara guru, orang
tua, dan siswa. Latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda-beda juga tidak
mengurangi interaksi antar orang tua. Mereka berbaur, saling mendukung dan
berkomunikasi dengan baik.Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan
oleh kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin
pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif
pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya. Seorang guru perlu mempunyai standar
profesi dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru
juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.Guru
adalah faktor yang penting dan sangat dominan didalam pendidikan formal pada
umumnya. Hal tersebut karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi peserta
didik, bahkan guru menjadi tokoh identifikasi diri. Karena berbagai faktor
itulah maka guru seharusnya memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk
mengembangkan siswa secara utuh, sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sesuai yang diatur dalam
undang-undang dimana salah satu kewajiban dari guru adalah memberi teladan
serta menjaga nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang dia terima. Dalam kegiatan belajar ini kompetensi guru
berkaitan erat dengan kemampuan dalam bekomunikasi dengan masyarakat, baik
masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat di tempat guru tinggal. Peranan
dan cara guru berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan mempunyai
karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru.
Guru mengemban misi kemanusiaan.Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baik
komunikasi secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan memakai teknologi
komunikasi dan informasi. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan
siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul
secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Bisa diartikan bahwa kompetensi
sosial guru mempunyai arti sebagai kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan
untuk bersosialisasi dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat.
a.
Menyikapi perbedaan
Disini
meskipun banyak suku yang berbeda agama yang berbeda tapi anak-anak di SMP N 3
Pringsewu dapat hidup rukun dan damai. rasa toleransi yang kuat yang menyatukan
perbedaan, meskipun di SMP N 3 Pringsewu ini berbeda agama tapi dalam
memfasilitasi kebutuhan anak itu selalu disama kan tidak membeda-bedakan.
Contohnya ketika didalam kelas sebelum memulai kegiatan pembelajaran ini pasti
membaca kitab suci, disini tidak ada yang saling membedakan semua membaca kitab
suci sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka masing-masing. Antara guru dengan
guru, guru dengan murid maupu murid dengan murid, semuanya dapat menyikapi
perbedaan dengan rasa toleransi dan saling menghargai serta menghormati.Sama
halnya ketika di sekolah memberikan materi tentang keagamaan, sementara disitu
para siswa tidak hany beragama muslim maka pendidik akan mendatangkan langsung
guru non muslim dihari yang telah disepakati. Selain itu, guru harus memahami
bahwa terdapat suatu perbedaan antara peserta didik satu dangan yang lainnya dengan
memandang dari segi kemampuan, suku, ras, dan agama. Pendidik tidak boleh
membedakan kemampuan yang dimiliki antara peserta didik satu dengan yang
lainnya itu bisa berakibat kepada peserta didik yang kurang dalam segi
kemampuan menyerap bahan materi.
b.
Kerjasama yang harmonis
Kerjasama
yang harmonis terjalin secara baik, baik itu dewan guru dengan kepala sekolah,
staf tata usaha, pengaman sekolah dan pengurus sekolah, semua saling
bekerjasama dan memiliki hubungan yang baik. Dalam melaksanakan suatu kegiatan
belajar mengajar, seorang pendidik harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang
bersangkutan dengan harmonis. Sehingga apa yang diinginkan akan tercapai. Jika
kerjasama tidak terjalin maka kemungkinan besar apa tujuan yang akan dicapai
susah untuk dilaksanakan, untuk itu harus ada kerjasama di dalamnya.
c.
Kerja tim
Dalam
kerja tim juga seluruh komponen sekolah terutama guru sangat solid sehingga
mampu menjadi kesatuan yang cerdas, lincah, dan dinamis. kemudian Bagaimana
cara untuk melancarkan segala aktifitas? Pertanyaan demikianlah yang mewakili
mengapa kerja tim itu dibutuhkan bagi pendidik khususnya. Karena seorang
pendidik dalam melaksanakan tugasnya itu tidak akan terlepas dari pihak lain
untuk dapat bekerjasama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
d.
Komunikasi efektif
Komunikasi
yang terjalin sangat efektif baik itu guru dengan siswa maupun guru dengan
komponen sekolah, komunikasi yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang
baik pula, sehingga disini guru harus terus memupuk komunikasi yang baik dengan
sesama anggota maupun masyarakat baik secara lisan maupun tulisan.
e.
Menginternalisasikan
perubahan
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai
sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg
diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehingga dapat mempengaruhi seorang guru
ber sosialisasi
f.
Mendudukan diri dalam
sistem nilai yang berlaku
Baik
pihak guru maupun warga sekolah saling mendukung segala sistem nilai yang
berlaku di SMP N 3 Pringsewu.
g.
Melaksanakan tata
kelola yang baik
Guru
melaksanakan tata kelola yang baik sesuai dengan tujuan dan fungsinya
masing-masing.
C.
Penguatan Hubungan
Internal Warga Sekolah
a.
Bersalaman dengan siswa
setiap masuk jam pelajaran
Di
SMP N 3 Pringsewu ini budaya bersalamannya sangat kuat sekali, bukan hanya
antara siswa dengan guru melainkan guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah
dan komponen sekolah lainnya. Tidak hanya bersalaman didalam kelas saat
pelajaran dimulai melainkan ketika bertemu diluar sekolahpun siswa akan
bersalaman dengan guru.
b.
Solat berjama’ah
Seluruh
warga sekolah baik itu dewan guru maupun siswa di SMP N3 Pringsewu ini sangt
rutin melaksanakan solat berjama’ah terkhusus solat zuhur dan asar. Tidak hanya
dewan guru dan siswa, tetapi pemilik kantin sekolah punitut melaksanakan solat
berjama’ah di mushola SMP N 3 Pringsewu.
c.
Pertemuan keluarga guru
secara rutin
Pertemuan
keluarga guru ini dilaksnakan 2-3 bulan sekali yang dikelola oleh darma wanita,
dilaksanakan secara bergantian dari rumah kerumah.
d.
Pengajian segcra
berkala
Dewan
guru secara rutin menggelas pengajian akbar setiap 3 bulan sekali.
e.
Peringatan hari besar
Peringatan
hari besar ini dimanfaatkan sebagai momen dimana anatar dewan guru maupun
masyarakat mampu berhubungan baik serta menjalin silaturahmi yang baik. Di SMP
N 3 Pringsewu ini mengadakan peringatan hari besar kurban, dimana seluruh warga
sekolaah melaksanakan kurban, dan hasil dari kurban tersebut dibagikan secara
merata kepada masyarakat sekitar. Kemudian di SMP N 3 Pringsewu ini sering
mengadakan pengajian, isra’mi’rat.
f.
Kegiatan lomba antar
siswa
Kegiatan
lomba antar siswa ini diadakan setelah siswa selesai semester, biasanya disebut
degan class meeting. Dan kegiatan lomba ini di ikuti oleh seluruh perwakilan
dari masing-masing kelas, kegiatan lombanya berupa lomba mengaji, LCT, membaca
puisi, solo song, dan lain sebagainya.
g.
Kegiatan lomba antar
pendidik dan tenaga pendidikan dan kependidikan
Kegiatan
lomba antar pendidik dan tenaga pendidik dan kependidikan biasanya berlangsung
ketika memperingati hari-hari nasional, kemudian mengadakan lomba jalan sehat
dan lain sebagainya.
h.
Kegiatan Ramadhan
Kegiatan
dibulan Ramadhan siswa-siswi yang beragama muslim akan bersama-sama mengadakan
buka bersama dan sholat tarawih berjama’ah, kemudian juga akan mengadakan
pesantren kilat.
i.
Senam
Kegiatan
senam dilakukan setiap hari jum’at dan sabtu, dan diikti oleh seluruh siswa dan
guru.
D.
Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan
ekskul yang ada di SMP N 3 Pringsewu meliputi:
·
Osis
·
Rohis
·
Pramuka
·
Olahraga takewondo
·
Kesenian
·
Paskib
·
Olimpiade Sains
·
Angkat besi
·
Catur
·
Bulu tangkis
·
Foodsal
·
Renang
Kegiatan
ini dilakukan seminggu sekalai pada hari-hari yng telah ditetapkan oleh pihak
sekolah, dan tidak mengganggu jam sekolah.
E.
Kinerja Peranserta
Masyarakat di Lingkungan Sekolah
1.
Analisis peran serta
masyarakat
Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pendidikan
memang sangat erat sekali berkaitan dengan pengubahan cara pandang masyarakat
terhadap pendidikan.
Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang
tersedia. Jenis ini adalah jenis tingkatan yang paling umum, padatingkatan ini masyarakat
hanya memanfaatkan jasa sekolah untuk pendidikan anak.
Peranserta secara fasif. Artinya, menyetujui dan menerima
apa yang diputuskan lembaga pendidikan lain, kemudian menerima keputusan lembaga
tersebut dan mematuhinya.
a.
Kondisi saat ini
Peran
serta masyarakat saat ini sangat baik, karena masyarakat saling membantu guna
terciptanya suasana belajar yang efektif, dan terwujudnya pendidikan yang
unggul.
b.
Kondisi harapan
Kondisi
yang diharapkan kedepan agar sekiranya hubungan dan peran serta masyarakat
dapat lebih baik lagi. Sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimiliki,
Agara terciptanya hubungan yang baik dan terarah, serta mampu untuk saling
emndukung antara masyarakat dengan pihak sekolah.
2.
Strategi peningkatan
peran serta masyarakat
a.
Identifikasi
jenis-jenis partisipasi
Jenis-jenis
partisipasi yang terjadi anatara masyarakat dilingkungan sekolah meliputi:
1. Kesiapan Sumber Daya Manusia secara
profesional.
2. Stakeholder mendukung program sekolah.
3. Menghadiri pertemuan sekolah untuk
mengetahui perkembangan siswa.
4. Membantu murid belajar
5.
Mencari sumber-sumber lain/pendukung untuk memecahkan masalah pendidikan.
6. Partisipasi dalam bentuk dana
bentuk
partisipasi masyarakat ini, yang paling menonjol adalah partisipasi dalam
bentuk dana, kemudian diikuti dengan pemikiran/moral, dan fasilitas. Kelompok
partisipasi terbesar terhadap sekolah adalah orang tua murid, diikuti alumni,
dan kalangan masyarakat lainnya baik kelompok maupun individu. Anggota Komite
Sekolah yang ada di tingkat satuan pendidikan sebagian besar terdiri dari orang
tua siswa dan alumni sekolah yang bersangkutan. Bentuk partisipasi masyarakat
terhadap sekolah lebih berwujud dana karena penggerakkan atau dorongan
partisipasi, terutama yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah,
lebih diarahkan untuk menghimpun dana bagi kepentingan pengembangan sekolah.
F.
Bimbingan dan Konseling
a.
Tujuan bimbingan
konseling
·
Memiliki
kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan
yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
·
Memiliki
sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
·
Memiliki
motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
·
Memiliki
keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,
mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
·
Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat
jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran
tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan
wawasan yang lebih luas.
·
Memiliki
kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
b.
Fungsi bimbingan
konseling
a.
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu siswa agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) danlingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dannorma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya denganlingkungan
secara dinamis dan konstruktif.
b.
Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada konseling tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan
yang membahayakan dirinya.
c.
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseling. Konselor dan personel
Sekolah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi
atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis
dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi,
tutorial, diskusikelompokataucurahpendapat (brain storming),home room, dankaryawisata.
d.
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
e.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan
karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian
lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerjasama dengan pendidik
lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
c.
Layanan bimbingan
konseling
Bimbingan
konseling melayani segala sesuatu yang berkaitan dengan siwa, baim itu
pelayanan pada sisiwa yang bermasalah, mengalami kesulitan dalam berkomunikasi,
bahkan mengarahkan siwa-siwa yang berpretasi.
d.
Bimbingan belajar di
sekolah
Bimbingan
adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemehaman dan pengarahan diri
yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah,
keluarga serta masyarakat.
Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Di SMP N 3 Pringsewu
ini dewan guru telah memberikan bimbingan belajar dengan baik, sehingga siswa
mampu untuk belajar secara efektif.
G.
Pengamatan Proses
Pembelajaran
a.
Persiapan
Seorang
tenaga pendidik sebelum memulai kegiatan pembelajaran didalam kelas haruslah
memiliki sebuah perencanaan yang harus diselesaikan agar proses pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan tidak mengalami
hambatan dalam pembelajaran.Dalam mempersiapkan pembelajaran terdapat
beberapahal yang harus dipersiapkan diantaranya adalah
1.
Materi pembelajaran
2.
Media pembelajaran
3.
Metode pembelajaran
Dari
beberapa hal diatas dapat dilakukan untuk menunjang keberhasilan seorang guru
dalam mempersiapkan proses pembelajaran didalam kelas dengan baik sesuai dengan
tujuan.
b.
Pelaksanaan meliputi:
pembuka, inti, penutup.
Setelah
proses persiapan dilakukan selesai,maka seorang guru dapat memulai kegiatan
pembelajaran tersebut sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dari
hasil pengamatan yang saya lakukan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran di SMPN 2 Pringsewu maka dibawah ini saya
cantumkan rangkaian proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.Setelah
memberikan pelajaran, guru memberikan latihan soal mengenai materi yang telah
diberikan. Guru memberikan soal latihan 3 sampai 5 nomor dan memberikan batasan
waktu 15-20 menit kepada siswa untuk menyelesaikannya. Setelah waktu selesai
guru memberikan evaluasi dan membantu siswa yang belum dapat menyelesaikannya.
Guru menjelaskan kembali materi yang dievaluasikan dan menyelesaikan soal
secara bersama-sama dengan teman sampai selesai. Kemudian memberikan tugas
pekerjaan rumah yang diperiksa pada pertemuan selanjutnya.
c.
Evaluasi dan tindak
lanjut.
Evaluasi
ini berupa ulangan-ulangan, kemudian ujian mit semester dan semester. Hasil
yang didapatkan ini lah yang menjadi bahan yang dapat ditindak lanjuti dengan
baik oleh pihak tertenu. Dengan evaluasi ini guru akan mengetahui nilai-nilai
yang di capai oleh para siswa di SMP N 3 Pringsewu. Biasanya evaluasi dilakukan
secara tertulis dan terkadang juga lisan.
H.
Pengembangan kegiatan akademik
di SMP N 3 Pringsewu
1.
Faktor Penunjang Proses
Pembelajaran
faktor
penunjang dalam suatu proses pembelajaran di antaranya adalah sikap mental
pendidik, kemampuan pendidik, media, kelengkapan kepustakaan, dan berlangganan koran. terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan proses system pembelajaran, di antaranya faktor guru,
faktor siswa, sarana, alat, media yang tersedia, serta lingkungan. Faktor
penunjang di SMP N 3 Pringsewu diantaranya adalah:
·
Adanya
alat peraga dalam pembelajaran sains seperti, kerangkat tubuh, mikroskop,
neraca, dan lain sebagaiya.
·
Adanya
alat penunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas seperti,
laptop dan LCD.
·
Adanya
Bimbel
·
Adanya
koleksi buku di perpustakaan yang memadai.
·
Adanya
alat peraga dalam ilmu kebumian atau masuk kedalam IPS seperti, Globe dan peta.
·
Siswa
dilarang membawa HP, karena HP dianggap dapat menggangu kegiatan belajar
mengajar.
·
Siswa
juga dilarang membawa kendaraan bermotor, karena hal ini dapat mengganggu ketertiban
para siswa.
2.
Faktor
penghambat proses pembelajaran
Adapun faktor penghambat
dalam proses pembelajaran antara lain
kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakteristik peserta didik,
perbedaan individu yang meliputi intelegensi, watak dan latar belakang,
kesulitan menentukan materi yang cocok dengan
kejiwaan dan jenjang pendidikan peserta didik, kesulitan dalam
menyesuaikan materi pelajaran dengan berbagai metode supaya
peserta didik tidak segera bosan, kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat
pembelajaran, kesulitan dalam mengadakan
evaluasi dan pengaturan waktu. Faktor penghambat proses pembelajaran di SMP N 3
Pringsewu secara khusus terbagai ini
menjadi 2 yaitu pengahambat bagi guru dan penghambat bagi siswa.
a.
Penghambat
bagi guru
·
Tidak
semua guru memiliki fasilitas pendukung pembelajaran seperti laptop, Dan tidak
semua guru dapat mengoprasikannya.
b.
Penghambat
bagi siswa
·
Jauhnya
jarak antara tempat tinggal dan sekolah, sehingga terkadang ada anak yang
terlambat masuk kelas.
·
Kemampuan
ekonomi siswa yang berbeda-beda, sehingga terkadang dapat mepengaruhi atau
menghambat siswa dalam proses belajar. Misal ketika guru mewajibkaan untuk
membeli LKS tetapi karena terbatasnya ekonomi kemudian anak tidak dapat membeli
LKS dan hal inilah yang akan menghambat proses belajar dikelas.
·
Letak
sekolah yang dekat dengan keramaian seperti suasana bising yang terdengar karena dekat dengan
lalu lintas, dan juga dekat dengan warnet.
c.
Pemecahan
Masalah dalam pembelajaran
·
Guru
melakukan komunikasi dengan kepsek
·
Melakukan
komunikasi dengan wali kelas
·
Melakukan
komunikasi dengan komite sekolah
·
Pihak
sekolah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi guru.
·
Guru
mengikuti seminar atau IHT, yang biasanya berlangsung selama tiga hari.
I.
Pengembangan Kegiatan
Non-Akademik di SMP N 3 Pringsewu
1.
Faktor Penunjang Kegiatan
Non-Akademik
·
Antusias atau semangat siswa yang sangat besar.
·
Pembina kegiatan
ekstrakulikuler yang telah memiliki keahliah yang baik.
·
Pelatih pramuka yang
langsung dari kwarcab.
·
Pelatih angkat besi
yang langsung dari altit angkat besi yang ada di kabupaten pringsewu.
2.
Faktor Penghambat
Kegiatan Non-Akademik
·
Belum lengkapnya sarana
dan prasarana, seperti lapangan bola voli dan foodsal yang belum memadai.
·
Dana yang belum
mencukupi untuk semua kegiatan ekastrakulikuler yang ada.
·
Dan tidak semua guru
ikut berperan aktif dalam semua kegiatan ekstrakulikuler.
3.
Pemecahan Masalah
Kegiatan Non-Akademik
·
Pemerintah diharapkan
untuk dapat mengupayakan agar usulan dana BOS diberikan tepat waktu.
·
pihak sekolah meminta
partisipasi dari wali murrid berkaitan dengan dana.
·
Pihak sekolah terkadang
meminimalisir dengan meminjam sebagian
dana kepada koprasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
kami melaksanakan kegiatan magang di SMP N 3 Pringsewu, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa bertatap langsung pada objek yang dituju akan lebih baik dan
dapat pengetahuan yang lebih dan memberikan kami pengetahuan yang cukup untuk
kedepannya. Kami juga bisa mengetahui situasi dan kondisiyang berkaitan dengan
sekolah yang bersangkutan, dan dengan magang ini juga kami mampu untuk belajar
bagaimana seorang guru ketika mengajar didalam kelas, dari sini kami dapat
mengetahui hal tersebut.Program
magang ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat terlibat
dalam dunia pendidikan saat ini. Program Magang ini memberikan penulis
pengetahuan mengenai situasi dan kondisi yang sebenarnya, yang berkaitan
langsung dengan kultur sekolah.
B.
Saran
Adapun
saran-saran yang dapat kami berikan antara lain:
1.
Sebagai calon guru yang
professional mahasiswa magang harus melakukan observasidengan serius dan
bertanggungjawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di
Sekolah yang dituju.
2.
Mahasiswa magang
sebaiknya ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan
sebuah tugas atau pekerjaan.
3.
Mahasiswa
magang sebaiknya ikut mematuhi peraturan yang ada di sekolah yang dituju dalam
melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Unit Magang. 2015. Panduan Magang; Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP NEGERI 3 PRINGSEWU
LAPORAN INDIVIDU
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Penyelesaian Program Magang
Oleh
Fitriyah 14040036
ANA WAHYU KUSNIATI
14 040 004
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG I
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP N 3
PRINGSEWU
Oleh
ANA WAHYU KUSNIATI
14 040 004
Telah diperiksa dan disetujui Oleh:
Kepala
Sekolah
Dosen Pembimbing Magang,
SUPRAPTO,
M.Pd Drs. MUNTAZIR, M.M
NIP.
19711029 199401 1001 NIP.
19571207 198703 1001
Menyetujui
Ketua Program Studi Bahasa Indonesia
Dra. Hj. Lisdwiana Kurniati, M.Pd
NIP. 19630424 198903 2001
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,kupersembahkan karya kecilku
ini untuk orang-orang yang kusayangi:
1.
Orang
tua tercinta Ibu Erni Repita dan bapak Mohyatno yang selalu memberikan motivator terbesar dalam kehidupanku yang
tidak pernah jemu mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan
kesabaran sampai kini. Tak pernah cukupku membalas cinta bapak dan ibu padaku.
2.
Drs.
H.A.Rahman, M.M., M.Pd. Selaku rektor STKIP Muhammadiyah ppringsewu lampung
3
Dra.
Lisdwiana Kurniati, M.Pd Selaku ketua program studi bahasa indonesia.
4
Drs.
MUNTAZIR, M.M Selaku dosen pembimbing magang.
5
SUPRAPTO,
M.Pd Selaku Kepala sekolah SMPN 3 Pringsewu.
6
Sahabat-sahabatku
seperjuangan di kampus STKIP Muhammadiyan Pringsewu lampung dan semua
teman-teman yang tak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
HALAMAN MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh
keikhlasan
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayatnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas akhir yang berjudul observasi magang I tepat
pada waktunya. Tugas obsevasi ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan salah
satu tugas mata kuliah magang I. Tentu saja usaha penulis dalam menyelesaikan
ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan kekurangan yang terapat
baik dalam tata cara penulisan maupun dalam tata bahasa didalamnya, oleh karena
itu , kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai
pengalaman dan pengetahuan yang sangat berarti
pada masa yang aka datang
Pada kesempatan ini Penulis akan menyampaikan ribuan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1.
Drs.
H.A.Rahman, M.M.,M.Pd Selaku rektor STKIP Muhammadiyah ppringsewu lampung
2.
Dra.
Lisdwiana Kurniati, M.Pd Selaku ketua program studi bahasa indonesia
3.
Drs.
MUNTAZIR, M.M Selaku dosen pembimbing magang
4.
SUPRAPTO,
M.Pd Selaku Kepala sekolah SMPN 3 Pringsewu
5.
kepada
orang tua yang selalu memberikan semangat dan bantuan baik moral maupun
materil.
Demikianlah
kata pengantar dari Penulis, semoga hasil laporan penulisan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Segala puji bagi allahyang telah memberikan kemudahan sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepatpada waktunya. Tanpa pertolongan- Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.
Pringsewu, Juni 2015
Penulis,
Ana Wahyu Kusniati
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................
HALAMAN
PENGESAHAN.......................................................................
HALAMAN
MOTTO....................................................................................
KATA
PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI..................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Kegiatan Magang........................................................
Tujuan dan Manfaat Program Magang untuk Peserta Magang............
B.
Profil
Sekolah Mitra.............................................................................
1.
Visi
dan Misi Sekolah Mitra...........................................................
2.
Tugas
dan Wewenang Pejabat Struktural Sekolah Mitra...............
BAB
II PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG
A.
Managemen
dan Kultur Sekolah..........................................................
B.
Pengamatan
Kompetensi Dasar............................................................
C.
Penguatan
Hubungan Internal Warga Sekolah.....................................
D.
Kegiatan-kegiatan
ekskul......................................................................
E.
Kinerja
peran serta di lingkungan sekolah............................................
F.
Bimbingan
dan Konseling....................................................................
G.
Pengamatan
proses pembelajaran..........................................................
H.
Pengembangan
kegiatan akademik di SMP N 3 Pringsewu.................
I.
Pengembangaan
kegiatan non akademik di SMP N 3 Pringsewu........
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan...........................................................................................
B.
Saran
....................................................................................................
DFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar