Sabtu, 28 Oktober 2017

analisis pembelajaran mikro

ANALISIS PEMBELAJARAN MIKRO

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Akhir
Mata Kuliah Pembelajaran Mikro


Oleh
Ana Wahyu Kusniati
(14040004)










SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG (STKIP MPL)
TAHUN 2017

Tabel 1
Penilaian Keterampilan Dasar Mengajar

Nama Praktikan  : Dedi Saputra
Kelas  : VII
Hari, Tanggal      : Senin, 22 Mei 2017
KD      : Memahami Cerita Pendek baik lisan maupun tulisan.
No
Kriteria Penilaian
Deskripsi Penilaian (Komentar)
Skor
1
Ket. Membuka
Dalam membuka sudah baik, diawali dengan salam, do’a sebelum memulai pembelajaran. Namun selanjutnya guru tidak mengecek kehadiran siswa dan tidak melakukan apersepsi, serta tidak mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan topik atau materi yang akan di bahas. Hal ini sejalan dengan komponen keterampilan membuka pelajaran, dimana guru harus mampu mengaitkan suatu materi yang dipelajari dengan suatu hal yang di pelajarai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu diharapkan siswa mampu menjadikannya sebagai batu loncatan untuk mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari.
3
2
Ket. Menjelaskan
Dalam menjelaskan guru masih terfokus dengan materi dan dalam menjelaskan hanya satu arah sehingga terksan guru yang lebih aktif. Pemahaman akan suatu materi harus dimiliki oleh seorang guru, sehingga saat menjelaskan guru tidak terfokus dengan materi yang sudah di siapkan, karena hal tersebut akan membuat siswa bosan jika guru hanya membaca materi yang sudah disiapkan. Dalam menjelaskan sesuai dengan komponen keterampilan menjelaskan dimana guru harus dituntut untuk memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kemudian agar guru tidak terkesan lebih aktif, seharusnya dalam menejlaskan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidak-mengertiaannya ketika penjelasan itu diberikan. Sehingga akan terlihat suatu komunikasi yang baik dalam pembelajaran akibat interaksi yang dibentuk dalam menjelskan.
2
3
Ket. Bertanya
“ada yang ingin ditanyakan”? guru menanyakan hal tersebut setelah menjelaskan dan siswa hanya diam, artinya tidak terjadi komunikasi di dalam pembelajaran dan disini guru belum memberikan acuan pertanyaaan, sehingga siswa diam atau bingung. Dalam keterampilan bertanya guru dituntut untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan. Dari hasil analisis yang penulis lakukan dalam proses pengajaran yang dilaksanakan oleh saudara dedi, dadalm hal ini penulis menyimpulkan bahwa guru belum memberikan acuan artinya sebelum memberikan pertanyaan, guru seharusnya perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang berisi informasi yang releven dengan jawaban yang diharapkan.
2
4
Ket. Memberi Penguatan
Penguatan sudah baik guru memberikan penghargaan dalam bentuk tepuk tangan saaat siswa sudah berani untuk maju membahas tugas yang diberikan oleh guru, tetapi dalam menanggapi jawaban siswa guru belum memiliki penguatan dalam artian membenarkan. Memberikan penguatan dalam kegiatan belajara mengajar dapat berupa tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa, seperti: senyuman, anggukan, kata membenarkan dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis terhadap pengajaran yang dilakukan saudara dedi bahwa dalam hal ini penguatan yang diberikan saudara dedi barulah berupa tepuk tangan, agar lebih baik lagi jika penguatan yang diberikan ditambahkan dengan kata-kata membenarkan, agar siswa semakin bersemangat untuk belajar.
3
5
Ket. Menggunakan Media
Sudah baik, dalam menggunakan media disini guru menggunakan media LCD dalam bentuk PPT. Tetapi, yang memprogram LCD tersebut bukanlah guru dan PPT yang disajikan kurang menarik sehingga siswa tidak fokus dengan materi yang disajikan. Guru yang baik dalam era modern ini dituntut untuk mengerti tekhnologi, sehingga seharusnya guru melakukan pengoprasian media secara sendiri, karena tentunya dalam aplikasinyanya nanti guru kedepan akan lebih dituntut untuk tidak gaptek dalam menjalankan atau mengoprasikan media pembelajaran baik itu melalui laptop, LCD dan sebagainya. Kemudian hal ini juga nantinya akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar atau memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru.
3
6
Ket. Mengelola Kelas
Dalam mengelola kelas guru hanya duduk di depan saja, kurangnya interaksi dengan siswa, kurang memberikan perhatian, sikap tanggap dan kurang memusatkan perhatian pada kelompok. Sesuai dengan komponen keterampilan mengelola kelas, disini guru dituntut untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan terhadap saudara dedi, bahwa dalam mengelola kelas saudara dedi hanya duduk dan kalaupun berdiri saudara dedi hanya berdiri di satu tempat, sehingga hanya siswa pada bagian depan saja yang mendapat perhatian. Akan lebih baik lagi jika dalam aplikasinya nanti, guru mampu mengkondisikan kelas secara merata tidak hanya satu tempat saja, hal ini akan memicu sikap tanggap siswa, serta siswa akan merasa diperhatikan oleh guru.
2
7
Ket. Mengadakan Variasi
Variasinya guru menggunakan contoh dari cerpen lalu diminta mengidentifikasi dan sudah baik (terlihat) dalam bentuk media pembelajaran. Akan lebih baik lagi jika guru, tidak hanya menggunakan variasi media dalam mengajar, tetapi bisa juga di gunakan variasi gaya mengajar, agar pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik.
3
8
Ket. Mengajar Perorangan dan Kelompok Diskusi
Dalam mengajar perorangan belum terliht, dan dalam keterampilan mengajar kelompok diskusi guru belum terlihat benar-benar siap, serta belum melakukan supervisi. Hendaknya dalam mengajar perorangan guru mampu melakukan pendekatan kepada siswa-siswa yang belum memahami apa yang dijelaskan, dan belum memahami tugas yang diberikan. Sementara dalam diskusi kelompok kecil disini juga guru terlihat tidak siap, sehingga saat diskusi berlangsung siswa ada yang mengobrol dan sebaginya, dan guru tidak menegur atau membimbing satu persatu siswa yang sedang melakukan diskusi. Pada dasarnya mengajar perorangan bertujuan untuk terjadinya hubungan interpersonal antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
2
9
Keterampilan Menggunakan model, strategi dan metode
Metode yang digunakan adalam metode ceramah, model yang digunakan adalah ekspositoris (menyampaikan isi pelajaran secara langsung), strategi yang digunakan adalah strategi ekspositori (guru memegang peranan yang sangat penting /dominan). Dalam kurikulum 2013 metode ceramah, model dan strategi ekspositoris tidak lagi digunakan secara penuh, karena dalam kurikurun 2013 disini menuntuk siswa untuk mencari tahu secara mandiri apa yang akan dibahas dan memecahkan permasalahan secara mandiri, disini peran guru bukanlah sepenuhnya harus menjelaskan, tetapi lebih kepada siswa yang mencari tahu secara mandiri.
3
10
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan sudah baik, karena menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3
11
Volume Suara
Voleme suara masih terkesan sama, kurangnya penekanan di berbagai bagian. Tetapi, sudah baik. Pada saat menjelaskan materi pelajaran seorang guru dituntut untuk dapat mengatur volume suara tinggi rendahnya suara menentukan dan memberikan penekanan tersendiri dalam menyampaikan materi.
3
12
Ket. Menutup
Dalam menutup guru menyimpulkan materi atau ringkasan, guru memberikan tugas, dan menutup dengan salam. Tetapi guru belum memberikan dorongan psikologi dan sosial atau motivasi. Akan lebih baik lagi jika dalam menutup pembelajaran guru memberikan dorongan social atau psikologi yang akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Dapat berupa member motivasi, member harapan-harapan posirif fan memuji hasil yang telah dicapai oleh peserta didik.
3
Keterangan:
4= Sangat Baik
3=Baik
2=Cukup
1=Kurang
Stelah mendeskripsikan skor maka selanjutnya memberikan nilai pada masing-masing aspek dengan menggunkan rumus:

Keterangan:  
N       = Nilai siswa
X       = Skor yang diperoleh siswa
  Y       = Skor maksimal










Tabel 2
Pedoman Penskoran dalam Pengajaran Mikro
No
Aspek yang dinilai
Skor
Bobot
Penghitungan
1
Ket. Membuka
3
10

2
Ket. Menjelaskan
2
10

3
Ket. Bertanya
2
5

4
Ket. Memberi Penguatan
3
5

5
Ket. Menggunakan Media
3
10

6
Ket. Mengelola Kelas
2
10

7
Ket. Mengadakan Variasi
3
10

8
Ket. Mengajar Perorangan dan Kelompok Diskusi
2
10
9
Keterampilan Menggunakan model, strategi dan metode
3
10

10
Penggunaan Bahasa
3
5

11
Volume Suara
3
5

12
Ket. Menutup
3
10

Jumlah
100
66,25

Tabel 3
Tolak Ukur Menentukan Kemampuan Siswa

No
Persentase
Tolak Ukur
Keterangan
0-4
E-A
1
85-100
4
A
Sangat baik
2
75-84
3
B
Baik
3
60-74
2
C
Cukup
4
40-59
1
D
Kurang
5
0-39
0
E
Sangat Kurang
 Sumber: (Burhan Nurgiantoro, 2001: 399)

Tabel 4
Lembar Penilaian yang dijadikan Acuan Analisis
NO
NAMA
NPM
1
Rizki Aulia Putri
14040013
2
Ana Wahyu Kusniati
14040004
3
Shendi Apriliawan W
14040035
4
Runi Setiasih
14040019
5
Rahmat Mahardika
14040017

Berdasakan hasil analisis yang penulis lakukan terhadap pembelajaran yang dilaksanakan oleh saudara Dedi Saputra, melihat acuan pensekoran makan di peroleh hasil pengajaran yang dicapai oleh saudara Dedi Saputra yaitu 66,25. Jika mengacu terhadap tebel kemampuan siswa saudara Dedi saputra di kategorikan memiliki kemampuan cukup dalam proses pengajaran.

Pringsewu, 26 Mei 2017
Penilai,

Ana Wahyu Kusniati
NPM 14040004











Tidak ada komentar:

Posting Komentar