Jumat, 06 Oktober 2017

KOMUNIKASI MASSA DAN JURNALISTIK MEDIA CETAK
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Jurnalistik

Dosen Pengampu : Veria Septianingtias, M.Hum.


Disusun oleh:

Prodi: Bahasa dan Sastra Indonesia

1. Ana Wahyu Kusniati              : 14040004





 












SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
            Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang ’’ Komunikasi Massa dan Jurnalistik Media Cetak’’
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka pengembangan ilmu berbahasa indonesia yang berkaitan dengan Jurnalistik.  Selain itu,  tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa dan berbahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
            Tak ada gading yang tak retak. Para penulis menyadari bahwa makalah ini masih diliputi kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.  Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
Akhir kata, para penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.                                     



                                                                                                Pringsewu,  September  2016.
Penyusun,


Kelompok 3






Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka












BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi adalah hubungan antar manusia baik individu maupun kelompok. Komunikasi juga merupakan bagian dari kehidupan manusia sejak dilahirkan. 70% kehidupan dipergunakan untuk berkomunikasi.
            Sebenarnya apa yang dimaksud dengan komunikasi itu? Sederhananya komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang diterima oleh panca indera ke otak. Informasi bisa berasal dari lingkungan atau dari diri sendiri. Setiap manusia memiliki potensi untuk berkomunikasi satu sama lain saat dia terdiam sekalipun.
            Salah satu kontek komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan sebuah bentuk komunikasi yang memiliki jumlah komunikator yang paling bnayak, derajat kedekatan fisik yang paling rendah, saluran indrawi yang tersedia sangat minimal dan feedback yang tertunda.
            Ketika berbicara mengenai media komunikasi massa tentu tidak akan lepas dengan media cetak. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar (image) di atas kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia. Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil percetakan tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia. Pada masa sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju. Untuk itu penyusun ingin mengetahui apa itu pengetian komunikasi massa, ciri-ciri komunikasi massa, fungsi komunikasi massa, konsep komunikasi massa, Proses komunikasi massa, Apa pengertian media cetak, Apa saja jenis-jenis media cetak, Apa saja Fungsi media cetak, Apa kelebihan dan kekurangan media cetak.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertia komunikasi Massa?
2. Apa saja ciri-ciri komunikasi massa?
3. Apa saja fungsi komunikasi massa?
4. Bagaimana konsep komunikasi massa?
5. Bagaimana Proses komunikasi massa?
6. Apa pengertian media cetak?
7. Apa saja jenis-jenis media cetak?
8. Apa saja Fungsi media cetak?
9. Apa kelebihan dan kekurangan media cetak?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertia komunikasi Massa
2. Untuk mengetahui ciri-ciri komunikasi massa
3. Mengetahui fungsi komunikasi massa
4. Mengetahui konsep komunikasi massa
5. Mengetahui Proses komunikasi massa
6. Mengetahui pengertian media cetak
7. Mengetahui jenis-jenis media cetak
8. Mengetahui Fungsi media cetak
9. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak




BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Rahmat (2004), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seseorang yang menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi perlu mengetahui bahwa terdapat empat karakteristik komunikasi massa (Effendy, 2003: 81-83) yaitu:
a. Komunikasi massa bersifat umum
b. Komunikasi bersifat heterogen
c. Media massa menimbulkan keserempakan
d. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat pribadi

Komunikasi massa kita adopsi dari istilah Bahasa Inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated” .
Poll (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televise (Wiryanto, 2000: 1-3).
Drfinisi lain tentang komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi tentang komunikasi massa pada dasarnya komunikasi massa adaalh komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab pada awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media komunikasi massa elektronika adalah internet, radio siaran, dan televise. Sedangkan Surat kabar dan majalah sebagai media cetak. Salah satu definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner (1967) “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flows of messages in industrial societies” (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lemabaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry (Ardianto, 2004: 3-4).
Menurut Little John, komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada publik. Melalui proses ini
Diharapkan sejumlah pesan yang dikirimkan akan digunakan dan dikonsumsi oleh audience (Nurudin, 2009: 11).
Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Wright nampaknya merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa dengan jelas. Menurut Wright bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama, karna memiliki karakteristik yang utama yaitu diarahkan pada khalayak relatif besar, heterogen, dan anonim, pesan yang disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak dalamn organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar (Ardianto, 2004: 5).
2.2. Ciri-Ciri Komunikasi Massa

2.2.1. Komunikasi massa Berlangsung Satu Arah
Berbeda dengan komunikasi antarpersonal yang berlangsung dua arah , komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan ataupun yang disiarkannya itu.
Sebagai kosenkuensi dari situasi komunikasi seperti itu, komunikator pada pada komunikasi harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikiannya kepada kmunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat diterima secara inderawi dan secra rohani pada satu kali penyiaran.

2.2.2. Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembag, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing disebut institutionalized communicator atau organized communicator.
Komunikaor pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televise karena media yang dipergunakannya sebagai suatu lembaga dalam myebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan stasion televise yang di wakilinya. Ia tidak mempunya kebebasan individual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukakan pendapat merupakan kebebasan terbatasi.



2.2.3.Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentinga umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorang pun atau kepada sekelompok tertentu.
Media massa tidak akan menyiarkan satu pesan yang tdak menyangkut kepentingan umum. Media massa aka menyiarkan berita mengenai seorang menteri yang meresmikan sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita seorang menteri yang menyelenggaran kan khitanan anaknya.

2.2.4. Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserampakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini lah merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Bandingkan misalnya poster atau papan pengumuman dengan radio siaran yang sama-sama merupakan media komunikasi. Poster dan papan pengumuman adalah media komunikasi, tetapi bukan media komunikasi massa sebab tidak mengandug cirri keserempakan, sedangkan radio siaran adalah media komunikasi massa disebabkan oleh cirri keserempakan yang dikandungnya.

2.2.5. Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Hampr semua surat kabar, radio, dan televise menyajikan rubrik atau acara yang secara khusus di peruntukkan bagi anak-anak, remaja, dan dewasa.
Demikian cirri-ciri dengan menggunakan media massa untuk membndingkan dengan komunikasi yang memakai media nirmassa. Pada akhirnya penggunaan media massa dan media nirmassa itu saling mengisi pengoprasiannya, baik secara nasional maupun secara internasioanl. Hal ini erat sekali kaitannya dengan model komunikasi multitahap (multistep flow communication) yang telah di singgung dimuka. Dalam hubungan inilah pula penting nya strategi komunikasi.

2.3. Fungsi Komunikasi Massa
Di muka telah ditegaskan bahwa komunikasi massa disini diartikan komunikasi massa modern dengan media massa sebagai salurannya. Perkembangan masyarakar yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin caggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi di lain pihak secara timbale balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat.
Harold D.Laswell, pakar komunikasi terkenal yang namanya pernah disebut dimuka, juga telah menampilkan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi itu. Dikatakan nya bahwa proses komunikasi di masyarakat menunjukan 3 fungsi:
a)      Pengamatan terhadap lingkungan, penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsure didalam nya.
b)      Korelasi unsure-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan.
c)      Penyebaran warisan sosial. Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun disekolah, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan berikutnya.
Berikut adalah fungsi-fungsi komunikasi massa:

1)      Pengawasan (surveillance)
Dikatakan nya bahwa pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informai dari media massa. Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi 2 jenis:
·     Pengawasan peringatan, pengawsan jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita mengenai ancaman taufan, letusan gunung api, kondisi ekonomi yang mengalami depresi, meningkatnya inflasi atau serangan militer.
·     Pengawasan instrumental, pengawasan ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

2)      Interprestasi ( interpretation)
Yang erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawsan adalah fungsi interpretasi. Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.

3)      Hubungan ( linkage)
Media massa mampu menghubungakan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan.

4)      Sosialisasi
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar, menonton. Maka seseorang memperlajari bagaimana khlayak berprilaku dan nilai-nilai apa yang penting.
5)      Hiburan (intertaiment)
Hiburan memrupakan fungsi media massa. Mengenai hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekamana suara.

Dengan demikianlah fungsi-fungsi komunkasi massa. Jelas kiranya bahwa pernyataan mengenai fungsi komunikasi massa di masyarakat akan sejajar denga pernyataan mengenai bagaimana fungsi media pada taraf individual.

Dari paparan di atas, fungsi-fungsi komunikasi dan komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat di sederhanakan jadi 4 fungsi saja, yakni :
      a. Menyampaikan informasi ( to inform)
      b. Mendidik ( to educate)
       c. Menghibur ( to entertaint)
      d. Mempengaruhi ( to influence)

2.4. Konsep Komunikasi Massa
a.       Terdiri dari sekelompok masyarakat dalam jumlah yang sangat besar, yang menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
b.      Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya. Misalnya penonton RCTI dengan Anteve.  Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka pasti (akurat).
c.       Karena jumlah yang besar maka massa juga sukar diorganisir.  Jumlah massa yang besar itu cenderung bergerak sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang-orang dalam sel itu.  Gerakan-gerakan massa akan semakin besar apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan.  Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
d.      Massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial merefleksikan suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.


2.5. Proses Komunikasi Massa

Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit.  Menurut Mc Quail (1999)  proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:
1.      Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
2.      Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada komunikan atau media kepada khalayak.  Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
3.      Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan.  Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen. 
4.       Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
5.       Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa.  Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah khalayak massa.

2.6. Pengertian Media Cetak
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual.

Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak bisa dirtikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.

Media cetak ini merupakan saluran informasi bagi masyarakat, di samping media elekronik dan media digital. Di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak sudah di anggap tertinggal di antara dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawahnya. Gambar: Koran dan Tabloid merupakan contoh dari media cetak.

2.7. Jenis-Jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklsifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media itu sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yag dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pada hari libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian  Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
Gambar: Koran Malut Pos merupakan salah-satu contoh surat kabar harian.
2.      Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
Gambar: Contoh salah-satu tabloid yang ada di indonesia
3.      Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news  dengan jenis berita adalah berita news tentang peristiwa.
4.      Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style  tau gaya hidup.
5.      Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
6.      Majalah Dwi bulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pandapatan sebuah lembaga zakat.
7.      Majalah Tri bulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwibulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Gambar: berbagai jenis majalah
8.      Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu saja. Media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis media cetak tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jenis media cetak ini dibagi lagi berdasarkan usia, isi informasi, dan bidangnya. Gambar: contoh bulletin

2.8. Fungsi Media Cetak Secara Umum
Fungsi atau Peranan media cetak Terlahir & berkembangnya surat kabar di Indonesia dapat menunjang terlaksananya cita-cita pembangunan di Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.
Untuk dapat menunjang terlaksananya cita-cita tersebut, peranan surat kabar di Indonesia adalah: 
            1. Sebagai media informasi yang mencerahkan.
2. Sebagai media pendidikan yang mencerdaskan.
3. Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat.
4. Membantu memperkuat kesatuan nasional.

2.9.  Kelebihan Dan Kelemahan Media Cetak
Kelebihan dari media cetak pertama adalah :
1.  Repeatable, yakni dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya, sehingga suatu saat diperlukan dapat dilihat dan dibaca kembali. Kedua, analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan faham terhadap isi berita tersebut.
2.      Analisa yang lebih mendalam dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan itu.
3.      Dapat mengetahui kejadian di daerah sekitar (lokal). Dengan adanya media elektronik kita dapat mengetahui informasi secara nasional, namun seringkali kita tidak mengetahui kejadian di daerah sekitar kita karena media elektronik kadang hanya menyampaikan berita secara nasional. Sedangkan media media cetak dapat memberikan informasi kejadian di daerah sekitar bahkan sampai ke pelosok desa secara up to date.   

Sedangkan kekurangannya yakni :
1.      Dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media lainnya. Karena media cetak tidak dapat menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat disebarluaskan.
2.      Media cetak hanya mengandalkan tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh komunikan. Ketiga, visual yang terbatas. Media cetak hanya memberikan visual gambar mati atau foto yang mewakili atau menguatkan isi berita.














BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seseorang yang menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasi. komunikasi massa adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimnya kepada publik.
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan, majalah bulanan, majalah dwibulanan, majalah tribulanan, serta bulletin.


















Daftar Pustaka
www.anneahira.com_files/pengertian media cetak dan jenisnya  di akses tanggal 29/09/2016, pukul 21:33 WIB
http://niluhdiantarisunshine.blogspot.com/2013/12/media-cetak.html  di akses tanggal 29/09/2016, pukul 21:35 WIB
Efendy, Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.

Suprato, Tommy, Pengantar Teori dan Menjemen Komunikasi, MedPress, Yogyakarta, 2009.

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2000.

Ardianto, Elvinaro. dkk. 2014. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

http://artikel-oon.blospot.co.id/2015/12/komunikasi-massa.html di akses tanggal 29/09/2016, pukul 21:42 WIB.

Repositori.usu.ac.id. diakses pada tanggal 29/09/2016, pukul 21:47 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar