Jumat, 06 Oktober 2017

Mendeskripsikan Bentuk Kata Berimbuhan Dalam Bahasa Lampung

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Lampung


Dosen Pengampu : Amy Sabila, M.Pd.

Disusun oleh:

Prodi: Bahasa dan Sastra Indonesia

1.  ANA WAHYU KUSNIATI        : 14040004






SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2015




KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Segala puji bagi allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Junjungan Kita Nabi Agung  Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang terang benderang ini.
Makalah ini memuat materi tentang “Bentuk kata berimbuhan bahasa Lampung” penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, guna terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.




Pringsewu, 04 Oktober 2015
                                                                                                                                               Penyusun


Kelompok 4







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
KATA PENGANTAR. . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB I PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.        Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       
C.        Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .      
D.        Manfaat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian dan macam-macam Prefiks                  
B.Pengertian dan macam-macam Infiks                    
C.Pengertian dan macam-macam Sufiks       
D.Pengertian dan macam-macam Konfiks                
BAB III PENUTUP
A.                Kesimpulan          
B.                 Saran
DAFTAR PUSTAKA












BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

       Sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam pertuturan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasrnya. Imbuhan mana yang harus digunakan tergantu pada keperluan penggunaanya didalam pertuturan. Utuk itu keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain.
            Bahasa Lampung adalah salah satu bahasa dari kepulauan Nusantara yang masih hidup dan dipakai oleh masyrakat penuturnya. Terutama sebagai bahasa pergaulan intrasuku. Selain bahasa Lampung juga masih dipakai dalam upacara-upacara adat, seperti upacara pernikahan, pemberian nama atau pemberian gelar, khitanan dan lain-lain.
Dalam bahasa Lampung dapat kita lihat sistem morfologi, yaitu ilmu linguistik yang mempelajari tentang kata. Didalam kata dalam bahasa Lampung, Dialek Tulang bawang  dapat kita lihat dalam penggunaan afiksasi dalam kata atau kalimat.
Dalam dialek Tulang bawang, proses morfologis dapat berupa pengimbuhan dengan/tanpa perubahan bunyi atau hanya berupa berubahan bunyi. Verba berafiks dapat dibedakan menjadi (1) verba berprefiks, (2) verba berinfiks, (3) verba bersufiks.











B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja kah bentuk kata berimbuhan dalam bahasa Lampung ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Prefiks dalam bahasa lampung ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Infiks dalam bahasa Lampung ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan sufiks dalam bahasa Lampung ?
5.      Apakah yang dimaksud dengan konfiks dalam bahasa Lampung ?

C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:
1.      Mengetahui tentang bentuk kata berimbuhan dalam bahasa Lampung.
2.      Mengetahui maksud Prefiks dalam bahasa Lampung.
3.      Mengetahui maksud Infiks dalam bahasa Lampung.
4.      Mengetahui maksud Sufiks dalam bahasa Lampung.
5.      Mengetahui maksud Konfiks dalam bahasa Lampung.

D.    Manfaat
1.      Kehadiran makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran bahasa lampung khususnya pengetahuan tentang kata beribuhan dalam bahasa lampung.
2.      Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman atau wawasan tentang kata berimbuhan dalam bahasa Lampung, serta memberikan sumbangan pikiran terhadap tenaga pengajar, khususnya pada pengajaran bahasa Lampung.









BAB II
PEMBAHASAN
            Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut  kata berimbuhan atau kata turunan. Kata berimbuhan adalah kata yang mendapat salah satu imbuhan yang terdapat dalam bahasa daerah Lampung. Imbuhan dalam bahasa Lampung dapat dibedakan atas :
1.      Prefiks (Awalan).
2.      Infiks (sisipan).
3.      Sufiks (Akhiran).

A.    Prefiks
Prefiks yang biasa disebut awalan dalam bahasa Lampung terdiri atas :
Nge/nga-, ( Nye/nya-, n-, m-, ), bu/ba/be-, ka/ke-, ti-, sa/se-, di-.
Penjelasan adalah sebagai berikut :

a.      Prefiks Nge-/nga-
Imbuhan Nge-/nga dalam bahasa Lampung berfungsi membentuk kata kerja. Imbuhan ini mempunyai alemor nye-, m, n, dapat tetap dan dapat pula mengalami perubahan bentuk.
Tidak mengalami perubahan bentuk Misalnya :
Nge + baca: ngebaca    = membaca
Nge + jual : ngejual     = menjual
Nge + rasa : ngerasa     = merasa
Imbuhan nge- yang mengalami perubahan misalnya :
Nge + ubah    : ngubah    = merubah
Nge + ekham : ngekham= merindu
Nge + kawil   : ngawil     = memancing

Makna Prefiks Nge- dengan berbagai fariasi alternatifnya adalah sebagai berikut :
a.       Melakukan perbuatan atau pekerjaan seperti yang tertera pada kata dasarnya. Misalnya : ngebaca, nulis, netuk dan sebagainya.
b.      Membuat sesuatu sebagai mana terdapat pada kata dasarnya.
Misalnya : nyambol, ngegulai, nyeruit dan seagainya.
c.       Menggunakan/memakai alat seperti pada kata dasarnya.
Misalnya : macul, mahat, nyepida, nyelana, nyukut dan sebagainya.
d.      Mencari atau mengumpulkan sesuatu.
Misalnya : ngejukuk, ngedamar dan sebagainya.
e.       Menyatakan pekerjaan untuk diri sendiri atau menikmati.
Misalnya : ngupi, ngeteh, ngerukuk dan sebagainya.
f.       Mengeluarkan suatu suara.
Misalnya : ngerintih, ngaduh, ngringkik dan sebagainya.
g.      Bila kata dasarnya menunjukan tempat maka berarti menunjukan arah.
Misalnya : minggikh, nganan, ngiri, ngerantau dan sebagainya.
h.      Melakukan atau berbuat seperti kata dasarnya
Misalnya : ngebisu, matung, maling dan sebagainya.

b.      Prefiks Nye-/nya-
Awalan Nye- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan Nye- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /c/ dan /s/. Awalan Nye- menjadi Ny-, sedangkan konsonan /c/, dan /s/ luluh atau hilang.
Contoh :
Nye + subuk  : nyubuk   = mengitai
Nye + cukut   : nyukut    = menggunakan kaki
Nye + celuk    : nyeluk    = merogoh

c.       Prefiks Ne-
Awalan ne- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan ne- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /t/. Awalan ne- berubah menjadi n-, sedangkan konsonan /t/ luluh atau hilang.
Contoh :
Ne + tetuk       : netuk     = memukul
Ne + tuntong  : nuntong  = menatap
    Ne + tutuk       : nutuk     = mengikut

d.      Prefiks Me-
Awalan me- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan me- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /p/. Awalan me- berubah menjadi m-, sedangkan konsonan /p/ luluh atau hilang.
Contoh :
Me + pitit     : mitit        = mencubit
Me + pikikh  : mikikh    = memikirkan
Me + papah  : mapah   = menuntun

e.       Prefiks Be-/bu-/ba-
Prefiks bu-/be- berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks bu-/be- bila melekat pada sebuah kata tidak mengalami perubahan fonem.
Contoh :
Bu + celana           : bucelana        = bercelana
Bu + lamban          : bulamban       = berumah tangga
Bu + hiyas             : buhiyas         = berhias
Be + duit               : beduit           = berduit
Be + buah              : bebuah           = berbuah
Be + lima               : belima            = berlima 

       Arti Prefiks bu-/be- kemungkinannya adalah sebagai berikut :
·         Menyatakan arti memiliki atau mempunyai, misalnya :
Bugelakh (bernama), bubapak (berayah), bukajong (beristri).
·         Menyatakan arti mempergunakan atau memakai, misalnya :
Bekawai (berbaju), busepida (bersepeda), busepatu (bersepatu).
·         Menyatakan arti mengerjakan sesuatu atau mengadakan seseuatu, misalnya :
Budakhak (berladang), bekebun (berkebun),buhengas (bernafas).
·         Menyatakan arti himpunan, misalnya :
Bebulan-bulan, bekhani-khani, bukilo-kilo.
·         Menyatakan arti perbuatan mengenai diri sendiri, misalnya :
Buhias (berhias), bucelak (bercelak), bulajar (belajar).
·         Menyatakan arti berbalas, migsalnya :
Bubalos (berbalas), bekhunding (berunding).
·         Menyatakan arti menghasilkan, misalnya :
Bebuah (berbuah), butelui (bertelur), bukicau (berkicau).
·         Menyatakan arti memanggil, misalnya :
Buniku (memanggil kamu), buabang (memanggil abang).

f.       Prefiks Ke-/ka-
Prefiks ke-/ka- berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks ini tidak mengalami perubahan bentuk jika dilekatkan pada kata dasar. Alternatif makna yang ditimbulkan yaitu :
·         Menyatakan ketidaksengajaan, misalnya :
Ka-/ke- +ilik: keilik = terinjak
Ka-/ke- + usung : keusung = terbawa
Ka-/ke- + bebok : kebebok = tertimbun
·         Menyatakan kesanggupan, misalnya :
Ka-/ke-+ kanik : kekanik= dapat dimakan
Ka-/ke- + usung : keusung = dapat dibawa
Ka-/ke- + ukukh : keukukh = dapat/ mampu diukur
·         Menyatakan tingkat/ urutan/ kumpulan, misalnya :
Ka-/ke- + telu : ketelu = tingkatan tiga
Ka-/ke- + khua : kekhua = yang kedua
Ka-/ke-   +  khamik  : kekhamikan   = kebanyakan/ umumnya

g.      Prefiks di-
Prefiks di- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Fungsi ini semacam dengan awalan di- dalam bahasa Indonesia. Jika di- sebagai kata depan letaknya ada didepan nama tempat atau menunjukan tempat.
Contoh :
·         Awalan di-
Di + tulis        : ditulis        = ditulis
Di + tetuk      : ditetuk      = dipukul
Di + halang    : dihalang    = dilarang
·         Kata depan di-
Di + lamban   : dilamban  = dirumah
Di + lom          : dilom         = didalam
Di + pasakh    : dipasakh    = dipasar

h.      Prefiks Se-/sa-
Prefiks se-/sa- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks se-/sa- bila melekat pada sebuah kata tidak mengalami perubahan yaitu :
·         Apabila awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata benda berarti satu.
Contoh :
Se-/sa- + kamakh : sekamakh = satu kamar
Se-/sa- + mubil : semubil                     = satu mobil
Se-/sa- + lamban : selamban                = satu rumah
·         Apabila awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata keadaan berarti sama atau seperti.
Contoh :
Se-/sa- + langgakh : selanggakh = sama tinggi atau setinggi
Se-/sa- + khayang : sekhayang = sama kurus atau sekurus
Se-/sa- + helau : sehalau = sama baik atau sebaik

            Selain bentuk se-/sa- terdapat pula awalan sang-. Prefiks sang- menunjukan makna satu atau seluruh atau seisi.
Contoh :
Sang + kebun: sang kebun = satu/seisi kebun
Sang + lamban : sang lamban = satu rumah/seisi rumah/serumah
Sang + pekon : sang pekon = satu/seisi desa/sedesa

i.        Prefiks ti-
Prefiks ti- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Prefiks ti- tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada sebuah kata.
Contoh :
Ti + akuk      : tiakuk      = diambil
Ti + kanik     : tikanik     = dimakan
Ti + cancan  : ticancan   = dipegang
Ti + liyak      : tiliyak      = dilihat

j.        Prefiks ta-/te-
Prefiks ta-/te- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks ta-/te- ini dapat mengalami perubahan bila melekat pada sebuah kata.
Contoh :
Ta-/te  +  suwah : tenyuwah        = hasil membakar
                              tasuah = terbakar
Ta-/te-  +  panggng :          temanggang     = hasil memanggang
                                          tapanggang  = terpanggang
Te-/ta-  +  kanjat : tekanjat = menjadi kaget
                              tanganjat = alat membuat kaget
Ta-/te- + usung :    tangusung        = bawaan
                              teusung            = terbawa
Ta-/te-   +  odok         :      tangodok                     = hasil memungut
Ta-/te-   +  ikok          :      tangikok                      = hasil mengikat

k.      Prefiks pe-
Prefiks pe- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks pe- dapat mengalami perubahan bentuk bila melekt pada kata dasar.
Contoh :
Pe + tinju   : petinju        = petinju
Pe + tani       : petani         = petani
Pe + liyom    : peliyom     = pemalu
Pe + maling  : pemaling    = suka mencuri
Pe + kupi      : pengupi      = pengopi
Pe + tulung   : penulus      = penolong
Pe + teduh    : peneduh     = pemikiran

l.        Prefiks da-
Prefiks da- berfungsi untik mempertegas kata yang diikutinya.
Contoh :
Da + bingi      : dabingi = pada malam
Da + khani     : dakhani = siang hari
Da + khebok  : dakhebok   = sebentar
Da + amai      : damai         = tidak bertentangan

B.     Infiks
Infiks atau yang biasa disebut sebagai sisipan dalam suatu kata dalam bahasa Lampung terdiri : -al-, -akh-, -am-, -an-, -am+akh-.

a.      Infiks “al”

Kata Dasar
Infiks
Kata Jadian
Maknanya
Tambun
- Al -
Talambun
Banyak sekali
Gegai
- Al -
Gelegai
Memili-milih
Tabokh
- Al -
Lalabokh
Penambah
Kiung
- Al -
Kaliung
Terkurung
Gituk
- Al -
Galituk
Mondar-mandir
Cemut
- Al -
Calemut
Masuk lumpur
Lepot
- Al -
Lalepot
Lepat (kue)
Longkop
- Al -
Lalongkop
Tengkurap
Gesong
- Al -
Galesong
Hitam mengkilat
Gedui
- Al -
Gagedui
Jalan mengayun
Cebus
- Al -
Celambus
Kecebur

b.      Infiks “akh”

Kata Dasar
Infiks
Kata Jadian
Maknanya
Gasak
- akh -
Gakhasak
Gemuruh
Gamak
- akh -
Gakhamak
Dikerjakan
Junjung
- akh -
Jakhunjung
Meninggikan
Ciluk
- akh -
Jakhiluk
Tempat yang rendah
Kelom
- akh -
Kakhelum
kehitam-hitaman
Kiput
- akh -
Kakhiput
mengecil
Keloh
- akh -
Kakheloh
lenggang
c.       Infiks “am
Infiks “am” pada umumnya menujukan arti sifat seperti pada kata dasarnya.

Kata Dasar
Infiks
Kata Jadian
Maknanya
Gakhetuk
- am -
Gamakhetuk
Gemertak
Getom
- am -
Gametom
Takut hati
Muli
- am -
Mamuli
Gadis
Gegoh
- am -
Gamegok
Suara yang ramai
Tegoh
- am -
Tamegoh
Tiba, sampai
Kiyuk
- am -
Kamiyuk
Layu
Pudak
- am -
Pamudak
Wajah

d.      Infiks “an”
Infiks “an” berfungsi membentuka kata benda.

Kata Dasar
Infiks
Kata Jadian
Maknanya
Bawang
- an -
Benawang
Tanah rawa
Tekhok
- an -
Tanekhok
Ingin/mau
Tuwakh
- an -
Tanuwakh
Sudah/hasil menebang
Tebong
- an -
Tanebong
Tepat
Tinuk
- an -
Taninuk
Penglihatan
Tekang
- an -
Tanekang
Memegangi
Tabokh
- an -
Tanabokh
Tebaran
Tengis
- an -
Tanengis
Pendengaran

e.       Infiks Gabungan “am” dan “akh”
Infiks gabungan “am” + “akh”menunjukan arti sifat banyak seperti kata dasarnya.

Kata Dasar
Infiks
Kata Jadian
Maknanya
Gadak
+ am + akh
Gamakhadak
Suara gradak-gruduk
Gintuk
+ am + akh
Gamakhintuk
Sambung-menyambung
Gantung
+ am + akh
Gamakhintung
Bergelantungan
Gusuk
+ am + akh
Gamakhusuk
Suara menerobos sesuatu
Gintil
+ am + akh
Gamakhintil
Barang kecil-kecil digantung











C.    Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah bentuk morfem terikat yang diletakkan dibelakang sebuah kata. Sufiks dalam bahasa Lampung yaitu : -an, -ko/-kon, -I/-e, dan –do.

a.      Sufiks –an
Sufiks/akhiran –an berfungsi membentuk kata benda sufiks –an apabila dirangkaikan dengan kata dasar tidak mengalami peruhbahan bentuk.
Contoh :
Inom + an : inoman  = minuman
Kanik + an : kanian = makanan
Pakai + an : pakaian = pakaian
Tahun + an : tahunan = tahunan

b.      Sufiks -ko/-kon
Sufiks -ko/-kon membentuk kata kerja imperatif. Sufiks -ko/-kon ini bila melekat pad kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –ko/-kon sebenarnya alomorf saja, karena baik fungsi dan maknanya sama.
Contoh :
Akuk + ko/kon :    akukko     = ambilkan
                              akukkon                                             
Cakak + ko/kon :   cakakko   = naikkan
                              cakakkon
Mati + ko/kon    :  matiko      = matikan
                              matikkon
Juk + ko/kon      :  jukko        = jalankan
                              jukkon
c.       Sufiks –i/-e
Sufiks –i/-e membentuk kata kejra empertatif. Sufiks –i/-e ini bila melekat pada kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –i/-e sebenarnya alemorf saja, karena baik fungsi maupun maknanya sama.
Contoh :                                                                                           
Kulik         + i        : kuliki/e          = Kuliti/kupasi
Bedak        +i         : bedaki/e        = Bedaki
Tayakh      +i         : Tayakhi/e       = Lempari
Tabokh      + i        : Tabokhi/e      = Taburi          
Gegai         + i        : Gegaii/e         = Bersihi





d.      Sufiks –ni/-ne
Sufiks –ni/-ne membentuk kata benda. Sufiks –ni/-ne ini bila melekat pada kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –ni/-ne sebenarnya alemorf saja, karena baik fungsi atau maknanya sama.
Contoh:
Enggom    +ni/ne : enggomni/ne               : istrinya
Lamban    +ni/ne : lambanni/ne                : rumahnya
Anak                    +ni/ne : anakni/ne        : anaknya
Bangik                  +ni/ne : bangikni/ne     : enaknya
Cawa                    +ni/ne : cawani/ne       : katanya
D.    Konfiks ke-an dan pe-an
a.      Konfiks Ke – an
Konfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk satu arti. Fungsi konfiks ke – an membentuk kata benda arti yang mungkin didukung oleh konfiks ke – an adalah:
·         Menyatakan terlalu
Contoh:
Kebalakan       = terlalu besar
Kelanggakhan = terlalu tinggi
Kekhisoan       = terlalu sering
Keasinan         = terlalu asin
·         Menyatakan menjadi terkena atau menderita
Contoh:
Keliyoman                   = menjadi malu
Kesuluhan                   = menjadi merah mukanya
Kehandaan                  = menjadi pucat
Kengisonanan             = menjadi kedinginan
Kebangikannya           = menjadi enak/senang
Pelegohan                    = pelan-pelan
Pelambanan                 = perumahan
Pekubokhan                 = pekuburan
Pedakhakan                 = peladangan
Pesabahan                    = persawahan





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Kata berimbuhanadalah kata yang telahmengalami proses pengimbuhanatau (afiksasi). Imbuhanatauafiksasiadalahmorfemterikat yang digunakandalambentukdasaruntukmembentuk kata.Kata berimbuhan adalah kata yang mendapat salah satu imbuhan yang terdapat dalam bahasa daerah Lampung. Imbuhan dalam bahasa Lampung dapat dibedakan atas :
·         Prefiks yang merupakan kata berimbuhan awalan, yang meliputi imbuhan Nge-/nga-, nye-/nya-, n-, m-, bu-/ba-/be-, ka-/ke-/ti-, sa-/se-, di-.
·         Infiks yang merupakan kata berimbuhan sisipan, yang meliputi imbuhan –al-,
-kh-, -am-, -an-, -am+ akh-.
·         Sufiks yang merupakan kata berimbuhan akhiran, yang meliputi
-an, -ko/-kon, -i/-e, -ni/-ne.
·         Konfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk satu arti. Yang meliputi ke-an dan pe-an.

B.     Saran

            Penulis menyarankan agar pembaca lebih memperbanyak lagi referensi-referensi mengenai bentuk kata berimbuhan dalam bahasa lampung selain makalah ini. Ini dikarenakan oleh keterbatasan penulis dalam mencari referensi-referensi dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan sumbangsih yang membangun, dalam memahami kata berimbuhan dalam bahasa Lampung.


DAFTAR PUSTAKA

            Wawan Hermawan. 2001.Sistem Morfologi Verba Bahasa Lampung Dialek Tulang Bawang.   Jakarta: Pusat Bahasa.

(Dikutip pada hari sabtu 04-10-2015 pukul 09:34).

Depdikbud. 1985/1986. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Lampung:Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Effendi Sanusi. 2002. Fonologi Bahasa Lampung. Bandar Lampung:Universitas Lampung.

Hilman Hadikusuma. 1997.Bahasa Lampung. Jakarta: Fajar Agung

Fauzi Fattah dkk. 2003. Belajar Bahasa Lampung.Bandar Lampung:Gunung Pesagi.

Muntazir.2004.Bahasa Lampung.

Chaer, Abdul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar