Jumat, 06 Oktober 2017

MAKALAH
STRUKTUR KLAUSA



DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5


1.      TRIMAININGSIH                     14040003
2.      ANA WAHYU KUSNIATI       14040004
3.      ARDI HERNAWAN                  14040026







SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (STKIP-MPL)
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya makalah yang berjudul “STRUKTUR KLAUSA” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.


Pringsewu,28 Maret 2016.
















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... ... i
KATA PENGANTAR................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.     Tujuan...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Struktur klausa verbal.............................................................................. 3
B.     Struktur klausa nonverbal........................................................................ 6
C.     Makna klausa........................................................................................... 9

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................ 12
B.     Saran...................................................................................................... 12

DAFTA R PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa  adalah fenomena yang menghubungkan dunia makna dan dunia bunyi. Lalu, sebagai penghubung diantara kedua dunia itu, bahasa dibangun oleh tiga buah komponen, yaitu komponen leksikon, komponen gramatika, dan komponen fonologi (Chaer, 2009:1). Sistem gramatika biasanya dibagi atas subsistem morfologi dan subsistem sintaksis. Subsistem sintaksis membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu kedalam satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan-satuan sintaksis, yakni kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana (Chaer, 2009:3).
 Dilihat dari segi bentuknya, kalimat dapat dirumuskan sebagai salah satu konstruksi sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih. Hubungan struktural antara kata dan kata, atau kelompok kata dengan kelompok kata yang lain berbeda-beda. Antara “kalimat” dan “kata” terdapat dua satuan sintaksis antara, yaitu “klausa”dan “frase”. Klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata, atau lebih, yang mengandung unsur predikasi. Sedangkan frase merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata, atau lebih, yang tidak mengandung unsur predikasi  (Hasan Alwi, 2003:312). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa klausa berkedudukan sebagai bagian dari suatu kalimat, dan oleh karena itu klausa tidak dapat dipisahkan dari kalimat.
Untuk keperluan  berbahasa sehari-hari yang baik dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis, dituntut kemampuan untuk  membuat konstruksi kalimat yang baik dan benar pula.  Maka pengetahuan tentang jenis-jenis klausa dan strukturnya menjadi sangat penting, karena sebuah kalimat merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari satu atau lebih klausa.



B.     Rumusan Masalah
1.       Apakah yang dimaksut dengan sruktur klausa verbal?
2.      Apakah yang dimaksut dengan struktur klausa nonverba?
3.      Apakah yang dimaksut makna klausal?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu struktur klausa verba dan bagaimana bentuknya.
2.      Untuk mengetahui apa itu struktur klausa nonverbal.
3.      Untuk mengetahui apa itu makna klausa.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Struktur Klausa Verbal
Stuktur verbal ditentukan oleh fungsi-fungsi argumen yang membentuk klausa. Maksutnya adalah apakah argumen itu  sebagai subjek atau objek, sangat tergantung pada tipe,verba yang menduduki fungsi verba. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa struktur klausa verba yang berkaitan dengan tipe verbanya.
Ø Jenis-jenis struktur klausa verba
a)    Struktur klausa verba transitif
Klausa transitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang menghendaki hadirnya objek(Sukini, 2010:46).
Menurut (Tarigan, 2009:44), Klausa transitif  adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih obyek.
Dibawah ini ada beberapa macam-macam stuktur klausa verba transitif sebagai berikut :
1.      Struktur klausa verba aktif monotransitif
   
Adalah klausa monotransitif yang terdiri dari subjek nomina atau frase nomina yang diikuti predikat verba transitif (monotransitif) diikuti nomina (frase nomina) diikuti atau tidak keterangan.
Contoh : saya membeli mobil.
2.      Struktur klausa verba aktifditansitif.
                         
Adalah klausa ditansitif terdiri dari subjek nomina atau frase nomina yang diikuti predikat verba ditansitif diikuti nomina dan nomina,diikuti atau tidak diikuti keterangan.

Contoh :  bapak memberi adik buku.
3.    Struktur klausa verba transitif pasif
           
Adalah klausa yang terdiri dari subjek nomina,atau frase, nomina atau pronomina,atau frase pronomina diikuti predikat verba pasif diikuti objek (nomina,frase nomina,) diikuti atau tidak oleh keterangan.
Contoh :
a.    Tikus itu diterkam kucing.
b.    Pensil itu terbawa oleh yani.
4.    Struktur klausa verba transitif medial.
Adalah klausa verba transitif medial terdiri dari subjek nomina atau frase, pronomina  atau frase pronomina, diikuti predikat verba transitif berafik ber- diikuti dengan atau tampa keterangan.
Contoh :
a.    Ia bercukur
b.    Mereka melepaskan diri dari tanggung jawab.

5.    Struktur klausa verba transitif- Resiprokal.
Adalah klausa verba transitif medial yang terdiri dari subjek nomina,frase nomina, pronomina, atau frase pronomina diikuti predikat verba transitif resiprokal ( berafiks, ber, ber-an,ber-R,an), saling atau baku , dengan/ tidak menggunakan keterangan.

Contoh:
a.    Ia berdandan
b.    Mereka berdesakan
c.    Mereka bermaaf-maafan.
d.   Para penjahit itu baku hantam di pasar.
e.    Mereka saling mengalami.
6.      Struktur klausa verba antipasif.

 
Adalah klausa verba antipasif terdiri dari subjek nomina,pronomina, atau frase pronomina diikuti verba transitif anti (tidak dapat dipasifkan) dengan/ tanpa keterangan.
Contoh :
a.         Adik suka makan duren.
b.         Ia benci terhadap kebohongan.
c.         Ia haus akan kebenaran.
7.      Struktur klausa verba anti aktif.
                           
 Adalah klausa verba transitif anti aktif  terdiri dari subjek nomina, atau frase nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti verba transitif pasif anti aktif(ke-an,di-ter-) dengan  atau tampa diikuti keterangan.
Contoh:
1.     Yani kecopetan dipasar.
2.     Pengemudi dilarang membuang air disembarangg tempat .

b)      Struktur klausa verba interansitif.
Adalah klausa verba interansitif yang terdiri dari subjek nomina,frase nomina, pronomina, diikuti predikat verba interansitif, dengan tanpa diikuti keterangan.
Contoh:
a.       Berat badanya bertambah terus.
b.      Pendapatanya belum bertambah jumlahnya.
c.       Mereka pergi.
d.      Ia pulang.
e.       Saya datang.

B.     Struktur  Klausa  Nonverbal
Dalam pembahasan klausa telah dikemukakan bahwa klausa dapat diidentifikasi berdasarkan kategori kelas kata. Berdasarkan kelas kata yang mengisi predikatnya, klausa secara garis besar dibagi menjadi klausa verbal  dan klausa nonverbal.

Yang termasuk klausa nonverbal yaitu klausa yang predikatnya ajektifa,adverbia dan klausa pronomina serta numeralia sebagai berikut:
a.       Struktur klausa preposisional.
Adalah klausa  yang predikatnya berupa proposisi. Struktur klausa preposisi adalah sebagai berikut:
Adalah klausa yang terdiri dari subjek nomina, frase nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti predikat preposisi diikuti nomina dengan atau tanpa keterangan.
Contoh:
a.       Mangga itu dari indramayu.
b.      Kredit itu untuk pengusaha kecil.
c.       Ayah ku kekantor setiap hari.
b.      Struktur klausa nomina
Klausa nomina adalah klausa  atau frase predikatnya terdiri dari beberapa nomina atau frase nomina.
               Klausa nomina terdiri dari subjek nomina, frase nomina,pronomina frase pronomina, diikuti predikat nomina atau frase nomina dengan atau tampa diikuti keterangan. Contoh:
a.       Ayahnya dosen bahasa jawa.
b.      Ia seorang guru besar.
c.       Mereka itu. Penunggak kredit.
d.      Tetangga ku tukang semir sepatu.
Apabila diantara subjek dan predikat diberikan kata adalah maka klausa itu menjadi klausa ekuitif. Ayahnya adalah seorang dosen bahasa jawa.

c.       Struktur klausa ajektiva
Adalah klausa yang perdikatnya berupa ajektif.

Klausa ajektiva terdiri dari  subjek nomina, frase nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti predikat ajektiva, ataupun frase ajektifa denga/tanpa keterangan.
Contoh:
1.      Warna bajunya  biru tua.
2.      Badanya terlalu gemuk.



d.      Struktur klausa adverbia
Klausa adverdia adalah klausa yang predikatnya berupa adverbia.
Klausa adverbia terdiri dari subjek nomina, frase nomina, pronomina atau frase pronomina diikuti predikat adverbia, atau frase adverbia dengan/tanpa keterangan.
Contoh:
a.       Nakalnya amat sangat.
b.      Cantiknya alang kepalang.

e.       Struktur klausa pronomina
Klausa pronomina adalah klausa yang preditanya berupa pronomina.

Klausa pronomina terdiri dari subjek nomina atau frase nominal diikuti predikat berupa pronomina atau frase pronomina dengan/ tanpa keterangan.
Contoh:
a.       Yang nakal mereka ini.
b.      Yang dicari dia pula.

f.       Struktur klausa numeralia
Klausa numeralia (bilangan) adalah  klausa  yang predikatnya berupa numeralia atau bilangan.
Klausa numeralia terdiri dari subjek atau frase nomina diikuti predikat berupa numeralia.
Contoh:
a.       Anaknya tiga orang.
b.      Hutangnya sangat banyak.
c.       Sawahnya tiga hektar.

C.    Makna Klausal
Sebagai konstruksi gramatikal klausa mempunyai makna yaitu proposisi yang terjadi dari satu predikator dengan satu argumen atau lebih. Makna yang dimaksut  atau dianggap oleh predikator suatu klausa, merupakan identitas makna klausial.
Ø  Bentuk makna klausa sebagai berikut:
a.       Penanggapan
Adalah benda bernyawa yang kreasi terhadap lingkungan atau yang mengalami proses psikologis,penanggapan dapat pula berupa yang mencintai,yang menghargai atau yang menderita , mereka adalah sebagai penanggap.
b.      Pelaku
Adalah benda yang bernyawa atau tidak bernyawa yang mendorong suatu proses atau yang bertindak.
Contoh:
1.      Ali memegang buku.
Ali adalah sebagai pelaku.
2.      Kabut menyelimuti bumi.
Kabut dipersonifikasikan sebagai pelaku.
c.       Tokoh
Adalah benda yang bernyawa yang di terangkan oleh benda lain atau yang menerangkan apa yang disebut predikata.
Contoh:
1.      Buk yani dosen kamu.
Buk yani adalah sebagai tokoh.
d.      Pokok
Adalah benda yang tak bernyawa yang diterangkan oleh benda lain atau yang memerankan apa yang disebut predikator.
Contoh:
1.      Gudek adalah masakan khas jawa tengah.
Gudek adalah pokok.
e.       Ciri
Adalah benda yang menerangkan benda lain.
Contoh:
1.      Pak ardi guru sejarah.
Guru sejarah adalah bagi pak ardi.
f.       Penderita
Adalah benda yang bernyawa yang mengalami perubahan secara fisik atau yang berubah tempatnya atau letak nya. Tempat juga bisa berupa yang dimiliki,yang diperoleh,atau yang dipertahankan.
Contoh:
1.      Yani menyayangi adiknya.
Adiknya sebagai penderita.
g.      Sasaran
Adalah benda yang tak bernyawa yang mengalami perubahan fisik atau yang berubah tempat atau letaknya.
Contoh:
1.      Kakak makan roti.
Roti adalah sasaran.
h.      Hasil.
Adalah benda yang melengkapi atau yang mengkususkan predikator atau yang menjadi  tindakan predikator.
Contoh:
1.      Ibu menanak nasi.
2.      Ayah membangun rumah.
Nasi dan rumah adalah sebagai hasil dalam konstruksi.
i.        Pemerolehan
Adalah benda yang mendapat keuntungan dari predikator.
Contoh:
1.      Ibu menjahitkan kakak baju.
Kakak adalah sebagai pemeroleh, yang mendapat keutungan dari predikator(menjahitkan).
j.        Ukuran
Adalah benda yang mengungkapkan banyak atau ukuran predikator.
Contoh :
1.      Jalan itu panjangnya 200 km.
2.      Bayi itu beratnya 4kg.
3.      Sumur itu dalamnya 15m.
200km,4kg dan 15m adalah menyatakan peran ukuran.
k.      Alat
Adalah benda tak bernyawa atau bernyawa yang dipakai oleh pelaku untuk menyelesaikan suatu perbuatan atau mendorong suatu proses.
Contoh:
1.      Yani memotong roti dengan pisau.
2.      Cika memanggil kesy dengan lambaian tangan.
Pisau dan lambaian tangan adalah berperan sebagai alat’
l.        Asal
Adalah tempat yang menjadi sumber predikator atau benda yang pemilik semula dalam tukar menukar.
Contoh:
1.      Anak itu jatuh dari tangga.
Tangga berperan sebagai tempat dalam klausal.
m.    Peserta
Adalah benda yang mengikuti pelaku.
Contoh:
1.      Buk guru pergi ke taman safari dengan murid-muridnya.
Murid-muridnya berperan sebagai perserta.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Stuktur verbal ditentukan oleh fungsi-fungsi argumen yang membentuk klausa. Maksutnya adalah apakah argumen itu  sebagai subjek atau objek, sangat tergantung pada tipe,verba yang menduduki fungsi verba. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa struktur klausa verba yang berkaitan dengan tipe verbanya. Dalam struktur klausa verbal terbagi menjadi dua yaitu struktur klausa verbal transitif dan struktur klausa intrasitif dan struktur klausa nonverba terdiri dari klausa yang preditanya ajektifa, nomina, numeralian, pronomina adverbia serta makna klausa Sebagai konstruksi gramatikal klausa mempunyai makna yaitu proposisi yang terjadi dari satu predikator dengan satu argumen atau lebih. Makna yang dimaksut  atau dianggap oleh predikator suatu klausa, merupakan identitas makna klausial.

B.  Saran
Dari penulisan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyaknya kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun tetap penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini, dan apabila dalam tulisan ini terdapat kesalahan, baik itu dari kalimat ataupun susunannya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.









DAFTAR PUSTAKA

Ramlan,HP.20002.sintaksis bahasa indonesia.jakarta:manasco offset.


baehagie,imam,20008. Sintaksis teori dan analisis.yogyakarta:pustaka belajar.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta


http://puthutg.blogspot.co.id/2012/02/makalah-klausa-dan-jenis-jenis-klausa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar