Sabtu, 28 Oktober 2017

PENGERTIAN DAN HAKIKAT WACANA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Wacana BI

Dosen Pengampu: Drs. Wanawir AM, M.M., M.Pd.



Disusun Oleh:
Kelompok 1

ANA WAHYU KUSNIATI             14040004
INTAN SITI SOLEHA                    14040023






SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta dan Pemilik jiwa dan ruh seluruh makhluk dan telah menjadikan Muhammad, Rasulullah saw sebagai teladan dan anutan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi termulia, Muhammad saw, segenap keluarganya, sahabat-sahabat, dan umat yang senantiasa memegang teguh ajarannya sampai hari berbangkit. penyusun doakan semoga kita semua berada dalam rahmat dan ridho-Nya, sehingga tak sedikitpun ruang dan waktu, melainkan memberikan manfaat untuk umat dalam keseharian kita, Aamiin.
Dengan terselesaikannya makalah dengan Judul “Pengertian dan Hakikat Wacana”, ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Bapak Wanawir AM, M.M., M.Pd. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Wacana BI. Penulis  menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, ’’tidak ada jalan yang tidak berlubang’’ maka tidak ada manusia yang sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan makalah dimasa yang akan datang. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi semua pihak yang telah membaca makalah ini.


Pringsewu,   Oktober 2017
Penyusun,


Kelompok 1




A.    Latar belakang
Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak  asasi manusia, dan lingkungan hidup. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya.
Pembahasan wacana berkaitan erat dengan pembahasan keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbahasa yang bersifat produktif , yaitu berbicara dan menulis. Baik wacana maupun keterampilan berbahasa, sama-sama menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Wacana berkaitan dengan unsur intralinguistik (internal bahasa) dan unsur ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi seperti interaksi sosial (konversasi dan pertukaran) dan pengembangan tema (monolog dan paragraf).
Realitas wacana dalam hal ini adalah eksistensi wacana yang berupa verbal dan nonverbal. Rangkaian kebahasaan verbal atau language exist (kehadiran kebahasaan) dengan kelengkapan struktur bahasa, mengacu pada struktur apa adanya; nonverbal atau language likes mengacu pada wacana sebagai rangkaian nonbahasa (rangkaian isyarat atau tanda-tanda yang bermakna). Wujud wacana sebagai media komunikasi berupa rangkaian ujaran lisan dan tulis. Sebagai media komunikasi wacana lisan, wujudnya dapat berupa sebuah percakapan atau dialog lengkap dan penggalan percakapan. Wacana dengan media komunikasi tulis dapat berwujud sebuah teks, sebuah alinea, dan sebuah wacana.
Berdasarkan uraian di atas ,betapa pentingnya apa  itu wacana dan memahami nya supaya tidak terjadinya kesalah pahaman dalam pengertian wacana , maka dari itu kami menbahas topik  hakikat wacana


B.     Rumusan masalah

Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam makalah ini,maka kami membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :
1.    Apa pengertian wacana ?
2.     Bagaimanakah hakikat wacana?

C.    Tujuan dan manfaat

Dalam penyusun makalah ini kelompok kami memiliki beberapa tujuan dan manfaat :
1.    Untuk mengetahui tentang pengertian wacana
2.    Untuk mengetahui tentang hakikat wacana.

D.    Metode Penulisan
Metode yang digunakan kelompok kami adalah metode Deskripsi atau kajian pustaka



















E.     Pembahasan

a.       Hakikat wacana dan Pengertian Wacana
Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan. Kata wacana juga banyak dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya.

b.      Pengertian Wacana
Secara bahasa wacana berasal dari bahasa Sansekerta: wac/wak/vak” yang artimya “berkata, berucap” kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata “ana” yang berada dibelakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna “membedakan”. Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.

Wacana adalah rentetan kalimat yang saling berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi lainnya di dalam kesatuan makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu. Wacana di dalam kebahasaan menempati hierarki teratas karena merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh yang lebih besar, seperti buku atau artikel yang berisi amanat lengkap. Kata yang digunakan dalam wacana haruslah berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang lepas konteks. Wacana amat bergantung pada keutuhan unsur makna dan konteks yang melingkupinya.

Menurut Abdul Chaer (2012:267) Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.Wacana dikatakan lengkap karena di dalamnya terdapat konsep, gagasan, pikiran atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau oleh pendengar (dalam wacana lisan) tanpa keraguan apapun.Wacana dikatakan tertinggi atau terbesar karena wacana dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal dan persyaratan kewacanaan lainnya (kohesi dan koherensi).Kekohesian adalah keserasian hhubungan antar unsur yang ada. Wacana yang kohesif bisa menciptakan wacana yang koheren (wacana yang baik dan benar).

Senada dengan pendapat ahli Adiwimarta, dkk (dalam Fatimah Djajasudarma, 2010: 2) wacana adalah perkataan, ucapan, tutur yang merupakan satu kesatuan, keseluruhan tutur. Sedangkan dalam Kushartanti dkk (2005:92)wacana adalah kesatuan makna semantis antarbagian didalam suatu bangun bahasa dengan kesatuan makna, wacana dilihat sebagai bangun bahasa yang utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara padu.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat kami simpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap yang disajikan secara teratur dan membentuk suatu makna. Wacana adalah rangkaian ujaran lisan maupun tulisan yang mengungkapkan suatu hal, disajikan secara teratur (memiliki kohesi dan koherensi), dibentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental bahasa. Mempelajari wacana berarti pula mempelajari bahasa dalam pemakaian. Di samping itu, pembicaraan tentang wacana membutuhkan pengetahuan tentang kalimat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kalimat.










F.     Kesimpulan
Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. . Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi di antara uraian kalimat-kalimat tersebut. Banyak hal yang di bahas dalam konsep dasar wacan ini, antara lain  hakikat wacana yakni banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial.Satuan bahasa itu dapat berupa rangkaian kalimat atau ujaran.Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis .












DAFTAR LITERASI
Abdul Chaer. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Kushartanti dkk. (2005). Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fatimah Djajasudarma. (2010). Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Refika Aditama.


Yulita Atik Marchita. (2012). Hakikat Wacana. [Online]. Tersedia: http://yulitamarchita.blogspot.co.id/2012/12/makalah-wacana.html [11 Oktober 2017]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar